JENIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN
SISTEM INTEGUMEN
1.
Jerawat (Akne Vulgaris)
Jerawat atau disebut sebagai (akne vulgaris) yaitu salah satu penyakit
kulit disbebakan oleh bakteri yang mampu tumbuh pada wajah seperti di dagu,
hidung, kepala dan pada bagian punggung. Bakteri penyebab jerawat adalah
Propionibacterium Acnes. Faktor resiko terkena jerawat sangat banyak seperti
kurang menjaga kebersihan wajah.
2.
Bisul, Furunkel (Udun)
Bisul atau disebut sebagai (furunkel) ialah salah satu penyakit kulit
disebabkan akibat bakteri. Bakteri penyebab bisul ialah staphyllococcus aureus.
Ciri-ciri dari bisul dapat berbentuk benjolan besar, warna memerah dan di
dalamnya berisi nanah. Faktor resiko penyebab bisul yakni kurannya asupan buah
dan sayuran sehingga sistem imun menurun, selain itu penyebab lain juga dapat
karena luka yang terinfeksi, penyumbatan pori-pori dan kurang menjaga
kebersihan.
3.
Herpes, Zoster, Simpleks
Herpes terdapat dua jenis yakni herpes zoster dan herpes
simpleks yaitu salah satu penyakit kulit. Virus penyebab herpes zoster yakni
varicella zoster. Ciri-ciri herpes yakni ruam merah, gelembung kecil yang
isinya cairan dan terasa nyeri. Penyebab herpes simpleks juga dapat disebabkan
melakukan hubungan sensual tidak sehat.
4.
Kurap (Ringworm)
Kurap dapat disebut (ringworn) yaitu salah satu penyakit kulit
dikarenakan oleh jamur. Jamur penyebab kurap yakni dermatofit. Ciri-ciri dari
bentuk kurap terdapat lingkaran dan bercak-bercak putih, kulit tebal, berair
dan terasa gatal. Faktor penyebab kurap pada umumnya kurang menjaga kebersihan.
5.
Panu (Tinea Versicolor)
Panu dapat sebut (tinea versicolor) yaitu salah satu jenis
penyakit kulit disebabkan akibat jamur. Jamur penyebab panu yakni candida
albicans. Ciri-ciri panu yakni terdapat bercak-bercak putih di kulit, dan
terasa gatal saat berkeringat. Faktor resiko terkena panu yakni penularan dari
penderita dan kurangnya kebersihan.
6.
Campak (Rubeola)
Campak atau disebut (rubeola) yaitu salah satu penyakit kulit
menyarang pada anak-anak. Virus penyebab campak yakni golongan paramixovirus.
Penyakit kulit campak dapat menular terhirup dari percikan ludah penderita dan
campak rentan menyerang pada anak-anak. Tanda/gejala campak dapat ditandai
dengan panas tubuh, demam, batuk, mata merah, pilek dan timbul bercak pada
kulit. Faktor resiko penyebab campak adalah tidak melakukan vaksinansi atau
imunisasi kedua.
7.
Cacar Air, Varicella (Cangkrang)
Cacar air atau disebut (varicella) yaitusalah satu penyakit
kulit sering menyerang anak-anak. Virus penyebab caca air yakni varicella
zoster. Faktor resiko terkena cacar air yakni sistem imun lemah, belum
melakukan vaksinansi. Tanda/gejala timbul jika terkena cacar air, sakit kepala,
demam, tidak selera makan, mual-mual, mudah lelah.
8.
Kudis
Kudis yakni salah satu penyakit kulit menyerang manusia. Parasit
penyebab kudis yakni sarcoptes scabiei var hominis yang dimana tungau akan
bersarang bawah lapisan kulit. Ciri-ciri terkena kudis adalah terasa sangat
gatal di malam hari kemudian membentuk ruam, kudis dapat muncul pada sela-sela
jari, bawah ketiak dan lain-lain. Faktor penyebab terkena kudis dapat melalui
penularan pada penderita dan tidak menjaga kebersihan.
9.
Kutil (Veruka Vulgaris)
Kutil dapat disebut (veruka vulgaris) yaitu salah satu jenis
penyakit kulit pada manusia. Virus penyebab kulit yakni human papillomavirus
(HPV). Terdapat macam penyakit kutil seperti kutil filiformis, genitaI dan
lain-lain. Faktor resiko terkena kutil yakni kurang menjaga kebersihan,
penularan oleh penderita, sensual tidak menggunakan pengaman.
10.
Lupus (Eritematosus Sistemik)
Lupus atau disebut (eritomatus sistemik) yaitusalah satu jenis
penyakit kulit sering menyerang wanita. Penyebab penyakit lupus belum
diketahui, akan tetap banyak menduga dapat disebabkan seperti kombinasi
beberapa penyebab, genetika (keturunan), paparan sinar matahari, perubahan
hormon dan obatnya.
11.
Hemangioma
Hemanogioma yakni jenis kanker jinak terjadi disebabkan
pertumbuhan jaringan darah tidak normal. Penyakit kulit hemangioma dapat tumbuh
sebelum lahir, jadi dalam kandungan sudah ada penyakit ini. Karena hemangioma
penyakit turunan, jadi apabila keluarga memiliki penyakit ini maka akan lebih
rentan terkena. Hemangioma dapat tumbuh di kulit bahkan di hati namun jaran
terjadi. Faktor resiko penyebab hemangioma yakni lahir dalam keadaan prematur,
faktor gentika, bayi perempuan juga lebih rentan terkena penyakit ini.
12.
Rosacea
Rosacea yaitu salah satu jenis penyakit kulit pada manusia,
terdapat macam penyakit rosacea seperti papulopustular, eritematotelangiektasis
fimatosa okular Penyebab penyakit rosacea belum diketahui secara pasti, namun
banyak menduga karena dapat disebabkan perubahan iklim, stres, cemas, terpapar
sinar matahari, iritasi kulit dan lain-lain.
13.
Necrotizing Fasciitis
Necrotizing Fasciitis yakni merupakan suatu infeksi pada kulit
dan juga termasuk jenis penyakit kulit menyerang manusia. Bakteri penyebab
infeksi necrotizing fasciitis yakni streptococcus grup A. Faktor resiko terkena
infeksi ini melalui luka, operasi bedah, menyentuh benda terdapat bakteri
streptococcus.
14.
Candidiasis
Candidiasis yakni suatu infeksi karena jamur candida, jamur ini
mempunyai banyak jenis, akan tetap jenis paling menginfeksi manusia yakni
candida albicans dimana dapat menyerang di bagian tertentu pada tubuh manusia
seperti mulut ialah paling umum mengalami infeksi. Faktor penyebab terkena
sistem imun lemah, dan penderita diabetes juga lebih rentan terkena indeksi
candidiasis.
15.
Vitiligo (Vitiligo)
Vitiligo yaitu salah satu jenis penyakit kulit yang
langka, karena dapat membuat penderita kehilangan pigmen pada kulit. Faktor
resiko penyebab vitiligo yakni memiliki penyakit kronis seperti diabetes,
faktor genetika, stes, terbakar matahari.
16.
Hypohidrosis (Anhidrosis)
Hypohidrosis atau disebut (anhidrosis) yakni jenis penyakit
kulit langka, karena penderita tidak mampu berkeringat secaa normal, penyakit
ini berbahaya yang berakibat buruk bagi penderita. Faktor resiko penyebab
penyakit ini bisa karena umur semakin tua, gangguan kulit, faktor genetik dan
saluran keringat yang tersumbat. Gejala dari penyakit ini biasanya merasakan
panas, kepala pusing, kelemahan, sedikit mengeluarkan keringat.
17.
Lepra (Kusta)
Lepra disebut (kusta) / Hansen salah satu jenis penyakit kulit
pada manusia. Bakteri penyebab lepra yakni mycobacterium leprae. Faktor resiko
terkena kusta yakni penularan pada penderita, penularan pada hewan, sistem imun
menurun.
18.
Selulitis
Selulitis yaitu salah satu infeksi kulit yang dapat menimbulkan
peradangan dibawah kulit. Bakteri penyebab selulitis yakni staphylococcus serta
streptococcus. Faktor resiko terkena infeksi selulitis yakni memiliki ruam
kulit, luka oprasi, gigitan hewan sehingga bakteri dapat masuk melalui luka
tersebut.
19.
Impetigo
Impetigo banyak macamnya seperti impetigo bulosa dan impetigo
non bulosa yaitu salah satu jenis penyakit kulit disebabkan bakteri banyak
menyerang pada anak-anak/bayi. Umumnya infeksi bulosa dapat tumbuh di leher,
lengan, pinggang, sedangkan non bulosa dapat tumbuh di hidung atau pada mulut.
Bakteri penyebab impetigo ada dua yakni Streptococcus pyogenes serta
Staphylococcus aureus.
20.
Eksim (Eksema)
Terdapat dua penyakit kulit eksim (eksema) yakni eksim kering
dan eksim basah yaitu salah satu jenis penyakit kulit yang banyak menyerang
anak-anak hingga remaja. Faktor penyebab eksim sangat banyak seperti karena
sabun, stres, debu, deterjen dan pengaruh cuaca. Eksim dapat tumbuh dimana saja
seperti tangan, kaki dan tubuh lainnya.
21.
Psoriasis
Psoriasis yaitusalah satu jenis penyakit kulit yang
banyak menyerang manusia terutama pada kulit kepala. Banyak penyakit kulit
posriasis sehingga penyebab penyakit kulit ini masih belum diketahui secara
jelas, akan tetapi diduga penyebab terjadi karena autoimun, dimana sistem imun
berbalik menyerang sel kulit sehat. Gejala psosiasi ditandai dengan sisik tebal
putih melekat pada kulit berlapis-lapis dan mudah gugur.
22.
Melanoma
Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit mengalami
perubahan tahi lalat. Penyebab kanker kulit bernama melamoma ini disebabkan
karena paparan sinar matahari, namun juga kanker kulit tiba-tiba muncul pada
tubuh yang tidak terkena sinar UV. Faktor penyebab terkena melanoma diantaranya
kulit kering yang mudah terbakar matahari, pengaruh usia, memiliki tahi lalat,
penurun sistem imun.
23.
Seborrheic Keratosis
Seborrheic keratosis yakni (tumor jinak) salah satu jenis
penyakit kulit tidak berbahaya namun membuat penderita malu. Penyebab
sebbrrheic keratosis belum diketahui secara jelas, akan tetapi diduga
dipengaruhi oleh faktor keturunan.
24.
Pitted Keratolysis
Pitted keratolysis yaitu salah satu jenis penyakit kulit yang
banyak dirasakan oleh pria maupun wanita. Penyakit kulit ini dapat timbul pada
telapak kaki atau telapak tangan. Ciri-ciri pitted keratolysis yakni terdapat
lubang-lubang kecil tumpang tindih diantara yang lain. Bakteri penyebab pitted
keratolysis yakni coryneform.
25. Keloid
Keloid yaitu salah satu penyakit kulit pada
manusia. Penyebab keloid timbul karena terdapat luka enah luka sobek, terbakar,
bekan operasi, luka dicakar hewan dan lain-lain. Sehingga keloid tumbuh
disekitar luka tersebut dan membentuk daging besar.
26. Cantengan (Ingrown
Toenails)
Cantengan disebut (ingrown toenail) yakni kuku kaki yang tumbuh
kedalam, sehingga dapat menyebabkan bengkak, terasa nyeri karena jaringan luka
tersebut telah luka. Penyebab cantengan yakni faktor keturunan, diabetes,
memoton kuku tidak benar, memakai sepatu terlalu rapat.
27. Pilonidal Sinus
Pilonidal sinus yakni luka kering menahun pada sisi terinfeksi,
penyakit ini dapat timbul pada pria kulit putih memiliki rambut lebat. Penyebab
Polinidal sinus yakni rambut melukai kulit pada ujung atas celah bokong. Gejala
ini ditandai seperti mengalai pembengkakan dan terasa nyeri.
28. Erisipelas (Erysipelas)
Erisipelas yakni infeksi akut pada jaringan bawah kulit. Umumnya
infeksi ini dapat menyerang wajah atau lengan. Bakteri penyebab erisipelas
yakni steptococcus pyogenes. Faktor resiko terkena erisipelas yakni turun
sistem imum, memiliki penyakit kronis seperti diabetes.
29. Kista Sebaceous (Kista Epidermoid)
Kista sebaceous atau (kista epidermoid) yaitu salah satu jenis
penyakit kulit pada manusia. Dimana terdapat benjolan kecil pada bawah kulit,
penyakit ini dapat tumbuh pada kepala, telingan, punggung dan lainya. Faktor
resiko penyebab terkena kista sebaceous yakni kelainan genetik, mempunyai
penyakit jerawat, kulit terluka.
30. Decubitus Ulcers (Bedsores)
Decubitus ulcers disebut (bedsores) yaitu salah
satu penyakit kulit menyerang orang yang sudah tidak dapat bergerak
seperti stroke, cacat atau orang berusia sudah tua yang tidak memiliki tenaga
untuk bergerak. Faktor resiko terkena decubitus ulcers yakni orang lumpuh,
kulit tertekan terlalu lama, mobilitas, stres dan usia.
31. Dermatomyositis
Dermatomyositis yakni suatu peradangan ditandai lemahnya otot
dan ruam. Jenis penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik anak-anak
maupunyang sudah berumuran. Penyebab diduga dapat dari virus maupun reaksi dari
autoimun.
32. Molluscum Contagiosum
Molluscum contagiosum yakni salah satu penyakit kulit yang mampu
menyerang anak-anak dan sudah remaja. Virus penyebab penyakit ini sesuai dengan
namanya yakni molluscum contagiosum. Karena penyakit ini mudah menular maka
faktor penyebab ialah kontak langsung penderitanya seperti bersentuh ataupun,
barangnya, berhubungan sensual denganya.
33. Paronikia (Paronychia)
Paronikia atau disebut (paronychia) yakni salah satu infeksi
pada kuku kaki maupun tangan. Dimana kuku yang mengalami infeksi. Bakteri
penyebab paronikia yakni staphylococcus aureus/jamur yang masuk melalui luka.
34. Ichyosis Vulgaris (Sisik Ikan)
Sisik ikan atau disebut (ichyosis vulgaris) yakni kelainan kulit
yang dapat menimbulkan sel-sel kulit mati. Faktor resiko terkena Ichyosis yakni
faktor genetika. Ciri-ciri ichyosis kulit bersisik, pecah-pecah, kulit
kering, tebal dan kasar.
34. Diaper Rash (Ruam Popok)
Diaper rash disebut (ruam popok) yakni salah satu iritasi pada
kulit yang banyak menyerang bayi. Penyebab diaper rash yakni terdapat gesekan,
popok yang lembab, kulit sensitif.
35. Penyakit Kulit Dermatitis Herpetiformis
Dermatitis herpetiformis yakni salah satu penyakit
kulit ditandai dengan kumpulan lepuhan kecil dan mengalami pembengkakan,
lepuhan tersebut akan menyiksa penderita karena terasa sangat gatal-gatal
sekali. Peyebab dapat disebabkan karena autoimun.
36. Dermatitis Seboroik
(Seborrhea)
Dermatitis seboroik dapat disebut (seborrhea) yakni salah satu
penyakit kulit yang ada di indonesia. Penyakit ini dapat tumbuh pada kepala,
wajah, punggung dan lainnya. Jamur penyebab dermatitis seboroik yakni malassezia.
Faktor resiko terjankit dapat karena stes, pengaruh cuaca, diabetes, obat dan
kebiasaan sering mengaruk saat tangan kotor.
37. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik yakni salah satu penyakit kulit yang banyak
menyerang anak-anak. Penyakit kulit ini merupakan kronis karena dapat betahan
lama kadang muncul dan kembali. Gejala penyakit atopik yakni terasa gatal
dimalam hari, lepuhan berisi cairan, kulit menebal, bersisik, bercak-bercak dan
berwarna merah. Bakteri penyebab dermatitis atopik yakni staphylococcus aureus.
Faktor penyebab lain kekebalan lemah, makanan, mengalami infeksi kulit, alergi
kulit.
38. Acrodermatitis Enteropati
Acrodermatitis enteropati yakni suatu peradaan pada kulit
terdapat pada ektremitas. Virus penyebab acordermatitis banyak dikaitkan dengan
Enterovirus, Coxsackie virus, virus Syncytal, Parainfluensa virus dan
lainya.
39. Folikulitis Pseudomonas
Furikulitis pseoudomonas yakni salah satu peradangan terjadi
pada rambut (folikel), penyakit kulit disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab
furikulitis yakni staphylococcus aureus. Faktor penyebab pemicu folikulitis
seperti menggunakan air untuk mandi atau mencuci tidak bersih, mencukur rambut,
berkeringat, riwayat jerawat, mengalami gesekan, kulit lembab.
40. Frambusia
Frambusia yakni salah satu penyakit kulit yang dapat
mudah untuk menular. Ciri-ciri penyakit ini ditandai bintil-bintil kecil,
kemudian akan berubah menjadi nanah, sesudah kering menjadi bekas dan berkerak
diiringi dengan rasa nyeri sendi bahkan terasa pusing kepala.
41. HIV/AIDS
HIV/AIDS yakni salah satu penyakit kulit menular, berbahaya dan
mengancam nyawa penderita. Selain itu virus ini dapat merusak sistem imum
penderita shingga dapat terserang berbagai penyakit lainnya. Faktor penyebab
terkena virus HIV/AIDS diantaranya melakukan hubungan tidak sehat, pemakian
jarum tidak steril, transfusi darah dengan penderita, bahkan transmisi ibu pada
anak.
42. Hives, Urtikaria (Biduran)
Hives disebut biduran atau (Urtikaria) yakni salah satu raksi
alergi pada sesuatu. Penyebab hives masih belum diketahui secara pasti, karena
banyak yang menjadi penyebab alergi kulit itu muncul seperti faktor genetik,
obat, manakan, gigitan serangga, stres, trauma fisik dan lain-lain. Gejala
biduran dapat ditandai dengan kemunculan bentol-bentol / bercak-bercak merah,
terasa terbakar dan perih.
43. Dyshidrotic Eczema (Eksim Dishidrotik)
Dyshidrotic eczema dapat disebut (eksim dishidrotik) yakni
dimana kondisi ruam terasa gatal yang timbul jari tangan, telapak tangan bahkan
pada kaki. Ciri-ciri eksim dishidrotik yakni bintik-bintik kecil berisi cairan,
yang kondisi tersebut bisa datang lalu kembali lagi. Penyebab penyakit ini
belum tahu secara pasti, namun diduga dapat karena dermatitis kontak, infeksi
jamur/bakteri, dermatofitid.
44. Fungal Nail Infection
Fungal nail infection atau disebut (infeksi pada kuku) yakni
salah satu penyakit kulit menyerang pada kuku kaki. Faktor penyebab memakai
sepatu sempit, usia lanjut, riwayat diabetes, kuku kaki sering mengalami
lembab.
45. Caplak, Catak (Kutil)
Camplak, catak dapat disebut (kutil) yakni penyakit
kulit pada manusia. Virus penyebab yakni human papillomavirus. Faktor
resiko terkena yakni kurang menjaga kebersihan, penularan oleh penderita,
sensual tidak menggunakan pengaman.
46. Intertrigo
Intertigo yakni salah satu jenis penyakit kulit infeksi jamur
yang banyak menyerang anak-anak/wanita. Penyakit intertigo mampu tumbuh bagian
lembab seperti ketiak, lipatan tubuh, paha. Ciri ciri intertigo kulit terasa
gatal, nyeri bila terjadi gesekan dan berwarna merah. Jamur penyebab intertigo
yakni candida albicans, faktor resiko terkena intertigo yakni lembab, tidak
mendapatkan angin.
47. Pityriasis Versicolor (Panu)
Pityriasis versicolor yakni salah satu jenis penyakit kulit yang
banyak menyerang remaja. Ciri-ciri pityriasis yakni kulit gatal ketika
berkeringat, timbul bercak putih dan berisisik. Jamur penyebab yakni candida
albiacans. Faktor resiko kurang kebersihan dan penularan.
48. Kutu Air (Rangen)
Kutu air atau disebut (rangen) yakni salah satu penyebab gatal
pada kulit. Penyakit ini sering menjangkit pada bagian kaki, tangan, dan tubuh
lainnya. Jamur penyebab kutu air dapat disebabkan oleh trichophyton. Faktor
penyebab terkena kutu air yakni kurang menjadi kebersihan, tempat lembab,
menggunakan sepatu lembab dan berbau.
49. Ringworm (Dermatophytosis)
Ringworm dapat disebut (dermatophytosis) /kurap yakni salah satu
jenis penyakit gatal pada kulit. Jamur penyebab kurap yakni dermatofit.
Ciri-ciri kuraplingkaran dan bercak-bercak putih, kulit tebal, berair dan
gatal-gatal. Faktor penyebab kurap yakni kurang menjaga kebersihan.
50. Scabies (Gudik)
Scabies dapat disebut (gudik) yakni salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh parasit dapat menimbulkan rasa sangat gatal
dimalam hari. Parasit penyebab scabies yakni tungau sarcoptes scabiei varian
hominis. Faktor resiko terkena scabiek yakni tertular dengan penderita lewat
melalui beberapa cara seperti memakai pakian penderita atau bersentuhan.
51.Diabetic blisters
Diabetic blisters yakni jenis penyakit kulit banyak menyerang
penderita diabetes. Tanda/gejala yakni terdapat benjolan, melepuh, ruam.
52. Paederus Fuscipes
Gigitan tomcat dapat disebut (paederus fuscipes) yakni salah
satu jenis penyakit kulit yang berasal dari racun paederin dari serangga
tomcat. Ciri-ciri terkena gigitan tomcat seperti timbul peradangan, kulit
terasa gatal, iritasi, warna kulit memerah.
54. Harlequin ichthyosis
Harlequin ichthyosis yakni salah satu jenis penyakit kulit yang
langka. Karena pasien akan mengalami kulit benar-benar kering yang sering
menyerang bayi.
55. Tungiasis
Penyakit kulit tungiasis yakni salah satu penyakit kulit
disebabkan oleh gigitan kutu tunga penetran (betina).
56. Ulat
Ulat yakni salah satu jenis penyakit aneh dan langka. karena
dalam luka tersebut terdapat ulat. Faktor penyebab belum diketahui.
57. Larva (Cutaneous Larva Migrans)
Larva atau disebut (Cutaneous larva migrans) yakni salah satu
jenis penyakit kulit pada manusia. Dimana larva pindah dibawah permukaan kulit.
Banyak parasit penyebab penyakit kulit ini yakni Ancylostoma caninum,
ancylostoma braziliense, uncinaria dll. Faktor penyebab terkena larva yakni
berjalan kaki tanpa memakai alas, bermain tempat kotor, tidak mencuci kaki.
58. Lipoma
Lipoma yakni salah satu jenis penyakit kulit yang tidak berbahaya,
namun dapat membuat penderita malu, karena terdapat benjolan yang besar pada
tubuh manapun. Ciri-ciri terkena limpoma terdapat benjolan, jika ditekan
bergesar dan lembek. Faktor penyebab yakni genetika, mengalami penyakit lain,
bertambah usia.
59. Mata Ikan (clavus)
Mata ikan dapat disebut(clavus) yakni salah satu jenis penyakit
kulit manusia. Dimana penyakit dapat tumbuh di jari, tengan, kaki dll. Virus
penyebab mata ikan yakni human papilomavirus (HPV). Fakto resiko terkena clavus
yakni terjadi gesekan menerus didaerah tersebut.
60. Neurofibromatosis
Neurofibromatosis yakni salah satu jenis penyakit kulit
tumbuh tumor-tumor jinak di jaringan saraf. Faktor penyebab yakni faktor
keturunan (genetik).
61. Rubella (Gabangen)
Rubeola atau disebut (gabangen)/campak yakni salah satu jenis
penyakit kulit sering menyerang anak-anak. Virus penyebab yakni golongan
paramixovirus. Tanda/gejala campak ditandai panas tubuh, demam, batuk, mata
merah, pilek. timbul bercak pada kulit. Resiko penyebab campak yakni tidak
melakukan vaksinansi, imunisasi kedua.
62. Cacar Ular
Cacar ular yakni salah satu jenis penyakit
kulit. Dimana cacar air ini akan timbul beberapa tahun sesudah penderita
mengalami cacar air. Virus penyebab cacar ular yakni varicela. Faktor resiko
terkena menurun sistem imun, umur bertambah,dll.
63. Cacar Monyet
(Impetigo Bulosa)
Cacar monyet (impetigo bulosa) yakni suatu bentuk pioderma
superfisialis, bakteri penyebab yakni staphylococcus aureus. Penyakit ini dapat
tumbuh di punggung, ketiak, bokong dll.
64. Psoriasis Pustular
Psoriasis pustular yakni salah satu jenis penyakit kulit pada
manusia. Penyakit ini mampu timbul pada kaki, tangan. Gejala ditandai turun BB,
demam, mengigil, gatal-gatal dibagian tersebut. Faktor penyebab yakni genetika,
autoimun.
65. Xanthelasma
Xanhelasma yakni kumpulan kolesterol dibawah kulit yang batas
tegas warna kekuningan. Jenis penyakit kulit ini mampu timbul pada
sekitar mata. Faktor resiko penyebab yakni kadar lipid tinggi dalam darah. Cara
mencegah yakni mengendalikan kadar kolesterol.
67. Argyria (Argyrosis)
Argyria dapat disebut (argyrosis) yakni salah satu jenis
penyakit kulit aneh. Ciri-ciri penderita akan mengalami kulit kebiruan dan
mengkilap. Faktor penyebab diduga colloidal silver.
68. Xanthoma
Xanthoma yakni salah satu jenis penyakit kulit disebabkan
penumpukan lemak di makrofag kekebalan kulit. Faktor penyebab yakni gangguan
metabolisme lipid.
69. Xeroderma Pigmentosum (XP)
XP dapat disebut (xerederma pigmentosum) yakni salah satu jenis
penyakit kulit yang jarang terjadi. Ciri-ciri terkena penyakit ini yakni peka
terhadap cahaya, perubahan warna kulit, terasa terbaka saat terkena UV. Faktor
penyebab yakni faktor genetika, gangguan autosomal.
70. Zoonosis
Zoonosis yakni salah satu jenis penyakit kulit
langka. Faktor penyebab yakni terkena gigitan serangga sandfly.
71. Varises (Varicose Veins)
Varises yakni pembuluh darah yang membesar. Varises sering
menyerang pada kaki, apabila berjalan mampu meningkatkan tekanan pembuluh darah
, bagi penderita tentu akan mengalami rasa sakit dan tidak nyaman yang mampu
menimbulkan masalah serius. Faktor resiko penyebab terkena varises yakni
genetik, bertambah umur, kegemukan.
72. Virus Singapura (Flu Singapura)
Virus singapura dapat disebut (flu singapura) yakni salah satu
jenis penyakit kulit disebabkan virus. Penyakit yang sering menyerang
anak-anak, ciri-ciri flu singapura yakni bintil-bintil kecil, luka-luka pada tangan,
kaki bahkan mulut. Virus penyebab flu singapura yakni enterovirus A. Faktor
penyebab terkena virus singapura yakni tertular dengan penderita, sistem imun
lemah.
73. Epidermodysplasia Verruciformis
Epidermodysplasia verruciformis yakni salah satu jenis penyakit
kulit aneh. Karena penderita akan mengalami kulit mengeras layaknya seperti
manusia pohon. Virus penyebab yakni HPV.
74. Neurofibromatosis
Neurofibromatosis yakni jenis penyakit kulit aneh di dunia.
Ciri-ciri penyakit ini yakni tumbuh benjolan pada seluruh tubuh. Faktor
penyebab resiko yakni mutasi genetik (keturunan).
75. Scleredema Diabeticorum
Scleredema diabeticorum yakni salah satu jenis penyakit kulit
sering menyerang penderita diabetes. Faktor penyebab yakni kelainan gen.
76. Tinea Capitis
Tinea capitis yakni salah satu infeksi disebabkan oleh jamur.
Penyakit ini mampu menyerang kulit kepala. Tanda/gejala tinea capitis yakni
rambut rontok, ruam bersisik, sakit disentuh. Jamur penyebab tinea capitis
yakni trichophyton.
78. Akantosis Nigrikans
Akantosis nigrikans yakni salah satu jenis penyakit kulit dapat
menyebabkan kehitaman dan penebalan pada kulit. Penyakit akantosis dapat muncul
di leher, ketiak, dll. Faktor penyebab yakni kelebihan BB, riwayat penyakit
lain, diabetes.
79. Psoriasis Arthritis
Psoriasis arthritis yakni salah satu jenis penyakit kulit.
Gejala ditandai kulit bersisik, iritasi, perubahan warna di kuku. Faktor
penyebab belum diketahui.
80. Granuloma Annulare
Granuloma annulare yakni salah satu jenis penyakit kulit
kronis memiliki ciri-ciri terdapat benjolan kemerahan dan ruam berbentuk
lingkaran. Faktor penyebab granuloma yakni terkena gigitan serangga/hewan,
infeksi, paparan UV.
81. Necrobiosis Lipoidica
Necrobiosis lipoidica yakni salah satu jenis pembengkakan kulit
ditandai dengan lesi kapalan, berwarna coklat kemerahan. Faktor penyebab
necrobiosis yakni dipengaruhi penyakit diabetes.
82. Raynaud
Raunaud yakni salah satu penyakit kulit dimana jari tangan,
kaki, mengalami kejang sehingga kulit jadi pucat berwarna putih atau coklat.
Faktor penyebab raynaud yakni efek obat, ateroklerosis, cidera, menurun sistem
tiroid, riwayat penyakit lain.
83. Porphyria (Vampire)
Porphyria yakni salah satu jenis penyakit kulit langka.
Ciri-ciri terkena penyakit ini penderita akan alergi UV, kulit terbakar. Faktor
penyebab belum diketahui.
85. Tinea Cruris
Tinea cruris yakni salah satu jenis penyakit kulit
disebabkan akibat jamur. Penyakit tinea dapat timbul dibagian tubuh yang lembab
seperti paha, ketiak, bokong dll. Faktor penyebab resiko terkena yakni
berkeringat, riwayat penyakit kulit lain, obesitas, sistem imun lemah, pakian
ketat.
86. Tinea Pedis (Athlete’s foot)
Tinea pedis, kaki atlit dapat disebut (athlete’s foot) yakni
salah satu jenis penyakit kulit infeksi jamur. Ciri-ciri penyakit tinea pedis
yakni kulit berkerak, melepuh, terasa gatal bagian kaki. Jamur penyebab tinea
pedis yakni epidermophyton floccosum.
87. Miliaria (Biang Keringat)
Miliaria dapat disebut (biang keringat) yakni salah satu jenis
penyakit kulit yang menganggu. Sebab menimbulkan rasa gatal-gatal pada kulit.
Banyak jenis miliaria seperti miliaria rubra, pustulosa. Dll. Faktor penyebab
biang keringat yakni sumbatan pori-pori, cuaca panas.
88. Psoriasis Inverse
Psoriasis inverse yakni salah satu jenis penyakit kulit banyak
menyerang dibagian tubuh dimanapun. Gejala ditandai ruam merah, faktor penyebab
belum mengetahui secara jelas.
90. Blaschko’s lines
Blaschko’s lines yakni salah satu jenis penyakit kulit
langka sekali. Sebab penderita mengalami garis kulit seluruh tubuh. Faktor
penyebab belum diketahui.
91. Hypertrichosis
Hypertrichosis yakni salah satu jenis penyakit kulit aneh dan
menjijikan. Sebab penderita akan mengalami tubuh rambut lebat diseluruh tubuh
dari kaki sampai kepala, penyebab belum diketahui.
93. Alopecia Areata (Penyakit Kulit Kepala)
Alopecia areata yakni salah satu jenis penyakit kulit kepala.
Tanda/gejala alopecia yakni kerontokan rambut. Faktor penyebab resiko terkena
alopecia areata yakni genetik, obat, riwayat penyakit lain, gangguan autoimun.
94. Pedikulosis (Infeksi Kutu)
Pedikulosis yakni salah satu penyakit kulit disebabkan oleh
parasit. Parasit penyebab pedikulosis yakni pediculus. Ciri-ciri ditandai
dengan terasa gatal dibagian tertentu.
95. Creeping Eruption
Creeping eruption yakni salah satu jenis penyakit kulit
disebabkan akibat parasit. Yang mana larva pindah dibawah permukaan kulit.
Parasit penyebab penyakit kulit banyak yakni ancylostoma braziliense,
uncinaria, dll. Faktor terkena yakni berjalan kaki tanpa alas, tempat kotor,
tidak cuci kaki.
96. Eritrasma
Eritrasma yakni salah satu penyakit kulit disebabkan akibat
bakteri. Bakteri penyebab eritrasma yakni corynebacterium minutissimun. Umum
banyak menyerang pada penderita diabetes dan orang sudah berusia.
97. Karbunkel
Karbunkel yakni jenis penyakit kulit disebabkan oleh bakteri.
Ciri-ciri dari karbunkel tumbuh beberapa bisul yang menyatu, membengkak, nyeri.
Bakteri penyebeb karbunkel yakni stafilococcus.
98. Moluskum kontagiosum
Moluskum yakni salah satu jenis penyakit kulit dapat menyerang anak-anak.
Faktor penyebab yakni sistem imun lemah, tanda/gejala yakni bintik-bintik
kecil, rasa gatal bahkan perih.
99. Eritema Infektiosum (Fifth Disease)
Eritem infektiosum dapat disebut (fifth disease) yakni salah
satu jenis penyakit kulit banyak menyerang anak-anakk. Tanda/gejala fifth
desease yakni demam, pilek kemudian keluar ruam pada wajah menyebar ke tubuh,
kaki, tangan. Virus penyebab fifth disease yakni parvovirus B19.
100. Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitik kontak alergi yakni salah satu
penyakit kulit menyerang anak-anak. Gejala/tanda yakni muncul ruam, melepuh,
bintil-bintik keluar air, dan berwarna merah. Faktor penyebab yakni kontak
alergi dengan deterjen, sabun, makanan.
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada
malam hari). Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya,
tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
·
Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku
hidup bersih
· Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan kulit,
· Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran,
dan dapat juga diobati dengan
obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur
sirih dan dioleh pada kulit
yang terserang Panu.
· Pencegahan Tersier
Penyakit
panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei,
baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit
scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak
menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama
benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Kudis
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan
waktu empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum
adalah:
- Rasa gatal, terutama pada malam
hari
- Bentol / bintil merah
seperti jerawat
- Kulit lecet atau melepuh
- Kulit luka yang disebabkan
oleh garukan
2. PANU
(Tenia Vesticolor)
Panu atau Tinea versicolor merupakan
salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai
rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat
atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat
yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya akan
terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah
Candida albicans.
Pencegahan :
· Pencegahan Primordial
Menerapkan perilaku
hidup bersih
· Pencegahan Primer
Menjaga kebersihan
kulit,
· Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur
yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.
·
Pencegahan Tersier
Penyakit
panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei,
baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit
scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak
menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama
benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan
Gejala Panu
Tanda dan
gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran
dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul
tanpa adanya keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit
pada penyakit panu ini tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan
sinar matahari dan lamanya penyakit. Namun, terkadang warna ruam kulit sulit
untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana saja seperti di permukaan
kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.
3. KUSTA
Penyakit
Hansen atau
Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra
adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Pencegahan :
· Pencegahan Primer
Pencegahan
primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta
dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan
penderita seperti keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan
memberikan penyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas
kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan
dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran
penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan
masyarakat(Depkes RI, 2005).
· Pencegahan Sekunder
Sampai
pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada
pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal
(pembasmi bakteri) yang lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal
dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak
digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson,
akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.
Tanda dan Gejala
*Tanda -
tanda pada kulit, Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan
*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
4.
DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau
kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau alergen (dermatitis
alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
·
Pencegahan
primordial :
Cuci tangan
secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan penyebab
lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar
kerentanan seseorang terhadap DKI.
·
Pencegahan
primer :
Menghindari pajanan.
·
Pencegahan
sekunder
Kompres
dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan
bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal.
·
Pencegahan
tersier
Penyakit
dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti
deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat
diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas
jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau
bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi / basah, dapat bersifat akut
dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis skrotum, eritema dan
edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang kronis
terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur
dan batasnya tidak jelas.
5.
DERMATITIS ATOPIK
Gejala
kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan
sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam
vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan
dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk
mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian
besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi
pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau di
kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat
memiliki cairan putih, meskipun jarang.
Pencegahan :
·
Pencegahan
primordial
Segala jenis
bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis, apabila terpapar
secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun
dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu,
kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit
yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap
Dermatitis.
·
Pencegahan
primer
Menghindari
iritan atau alergen.
· Pencegahan sekunder
Kompres
dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan
bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi
peradangan dan memungkinken penyembuhan.
· Pencegahan tersier
Penyakit
dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan
berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun
lebih parah seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari
allergen sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.
Tanda dan Gejala
Pada wajah, kulit kepala, daerah yang
tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi terbentuk ruam
berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali
6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea
yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut (disebut unit
pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary
sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea
sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes),
kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Pencegahan :
· Pencegahan primer
Penggunaan
sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
· Pencegahan sekunder
Pemberian
obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A)
digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
Perawatan
untuk mengatasi jerawat.
3. Oleskan pada jerawat, diamkan hingga
mengering.
4. Setelah kering, bersihkan dengan
air.
5. Lakukan secara rutin hingga jerawat
teratasi.
Tanda dan Gejala Akne
Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan
tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo tertutup yang pecah); pustula
(bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan
nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada kulit yang lebih besar dari
papula), dan jaringan parut.
7. RUBEOLA (campak)
Suatu
penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa,
mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari
sebelum ruam.
Pencegahan :
Pencegahan
· Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi
rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan
gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan
pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya
mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6
tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10
hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
·
Pencegahan
primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
~
Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
~
Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.
~
Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.
~
Pencegahan
dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada usia 15
bulan setelah kelahiran.
·
Pencegahan
sekunder :
Pengobatan
dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
·
Pencegahan
tersier :
Pada
penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk
menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita
penyakit campak berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
Tanda dan Gejala
1. Letih lesu, mata berair dan meradang, filek serta
batuk. Gejala awal ini mirip sekali dengan batuk filek biasa.
2. Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40
derajat Celcius atau lebih dan kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai
dengan 5 hari.
3. Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik) berwarna merah
di badan, bercak dalam campak berbeda dengan bercak pada sakit cacar. Bercak
timbul pertama kali di bagian belakang telinga, lalu ke bagian wajah, leher dan
tangan dan akhirnya bercak menyebar ke seluruh bagian tubuh dan kaki. Saat
bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya masih dirasakan penderita
sampai dengan 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3 sampai dengan 4 hari bercak ini
akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna menjadi kecoklatan.
8. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang
menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini merupakan reaktifasi virus yang
terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella Zoster.Virus (VZV).
Pencegahan :
·
Pencegahan
primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan
respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien
seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster
yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan
sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat
mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.
· Pencegahan primer :
Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
~
Mengenal
lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
~
Menjaga
kondisi fisik dan menghindari stres psikis.
~
Menjaga mutu
gizi dan kondisi badan dengan baik.
~
Imunisasi
pasif.
·
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi
rasa nyeri dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar
gelembung-gelembung tidak pecah dan untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak
salsil 2% atau bedak kalamin. Bila gelembung pecah atau basah dapat diberikan
kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan
krim antibiotik lokal.
Tanda dan Gejala
Tandanya
adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila
pecah dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit
herpes merupakan penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati
sebelum menyebar lebih parah.
9. NODUL
Merupakan
penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm
dan lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
· infectious mononucleosis (mono),
· chickenpox,
· measles,
· HIV,
· herpes,
· virus-virus selesma umum,
· adenovirus, dan
· banyak virus-virus lain
Pencegahan
·
Pencegahan
primordial :
Menjaga
kebersihan lingkungan sekitar
·
Pencegahan
primer :
Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan
menjada kebersihan diri.
·
Pencegahan
sekunder :
Pengobatan
penyakit ini tergantung pada penyebabnya :
~
Blastomikosis
(didaerah endemis) : ketokonazol, amfoterisin B, itrakonazol.
~
Cryptoccocus
(penurunan imunitas yang dimediasi oleh sel) : amfoterisin B, flukonazol.
Tanda dan gejala :
· Palpitasi
· Mual
· Sakit kepala
· Kelelahan
· Rasa Sakit/Nyeri - Dada
· Rasa ringan di kepala
· Pusing
· Denyut Jantung Tak Beraturan
· Sesak Nafas
· Bicara Cadel
· Perubahan Suasana Hati
· Kelupaan
· Intoleransi terhadap Olah Raga
· Berkeringat (Berlebihan)
10. PITIRIASIS VERSIKOLOR
Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak
memberikan keluhan yang subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna
putih sampai coklat hitam sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan
kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher,
muka dan kulit kepala yang berambut.
Pencegahan :
· Pencegahan primordial :
Menjaga
kebersihan lingkungan.
· Pencegahan primer :
Menjaga
kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan menggunakan sabun.
·
Pencegahan
sekunder :
Pengobatan
harus dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat-obat yang dipakai
meliputi : suspense selenium sulfide (selsun) dapat dipakai dengan sampo 2-3
kali seminggu. Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit
sebelum mandi.
Tanda dan Gejala :
Mula-mula timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa
yang gatal, terutama bila berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan
makin meluas, terutama pada daerah kulit yang lembab. Kelainan yang
dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri
atas eritema, skuama, kadang-kadang papula dan vesikel di tepi. Lesi tampak
seperti bentukan cincin dengan tepi aktif dan bagian tengah tampak tenang.
Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain.
Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang
polisiklik karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu
11. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang
bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.
Pencegahan :
· Pencegahan primordial :
Menjaga
kebersihan lingkungan.
· Pencegahan primer :
Menjaga
kebersihan diri.
·
Pencegahan
sekunder :
Pengobatan
yang dapat dilakukan :
1. Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.
2. Topikal :
-
Larutan ungu
gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
-
Nistatin :
berupa krim, salap, emulsi.
-
Amfoterisin
B
-
Grup azol
antara lain :
Mikonazol 2%
berupa krim atau bedak.
Klotrimazol
1% berupa bedak, larutan dank rim.
Tiokonazol,
bufonazol, isokonazol
Siklopiroksolamin
1% larutan, krim
Antimikotik
yang lain yang berspektrum luas.
3. Sistemik
- Tablet nistatin untuk
menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap dalam
usus.
- Amfoterisin B diberikan i.v untuk kandidosis
sistemik.
- Untuk kandidosis vaginalis dapat
diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
- Itrakonazol: bila dipakai untuk
kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari, selama 3
hari.
Tanda dan Gejala :
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada
daerah terpengaruh. Infeksi pada vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal
parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis.
Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah
penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya
mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri
atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka
merata merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi
terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki cairan putih, meskipun
jarang.
No comments:
Post a Comment