BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
1.
Biodata
a.
Identitas Klien
Nama : Tn. “ M “
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku / bangsa : Bugis / Indonesia
Alamat : Mattiro Walie Kec. Libureng
Status Pernikahan : Kawin
Pekerjaan : Petani
No. RM : -
Tgl masuk : 04 – 06 - 2014
Tgl pengkajian : 09 – 06 - 2014
Diagnosa Medik : Ulkus Peptikum
b.
Penanggung jawab
Nama : Ny. “ E “
Umur :
28 Tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Pekerjaan :
U R T
Hubungan dengan klien : Anak
1.
Data Biologi / fisiologi
a.
Keluhan utama : Nyeri pada ulu hati
b.
Faktor
pencetus : Adanya rasa sakit pada ulu hati. Nyeri dialami sejak 10 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan hilang timbul dengan kualitas nyeri sedang pada skala 5. Nyeri
bertambah jika beraktifitas atau sedang banyak fikiran. Nyeri dirasakan
berkurang saat klien tenang dan istirahat.
3. Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 06 juni 2014 di
RSUD Tenriawaru watampone, dengan keluhan nyeri ulu hati dan disertai mual muntah.
b.
Riwayat kesehatan Lalu
Klien mengatakan tidak perna
masuk dirumah sakit sebelumnya.
1.
Riwayat kesehatan keluarga ( Genogram )
?
|
?
|
?
|
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
28
|
Ο :
Perempuan
X : Meninggal
│ : Garis keturunan
─ : Garis perkawinan
/// : Klien
----- : Garis serumah
?
: Tidak di ketahui
G1. Kakek
dan nenek klien dari dua pihak sudah meninggal dan tidak di ketahui penyebabnya
G2. Kedua
orang tua klien sudah meninggal dan tidak di ketahui faktor penyebabnya
G3. Klien merupakan anak ke 2 dari 8 bersaudara
2.
Riwayat psikososial
a.
Pola konsep diri
1) Citra Dir : Klien
menganggap dirinya hanya orang biasa
2) Peran diri : Klien
berperan sebagai kepala rumah
tangga dan
3) Ideal diri : Klien berharap agar cepat
sembuh dan dapat segera pulang kerumah berkumpul bersama keluarganya
4) Harga diri : Klien merasa dihargai oleh istri dan anak – anaknya namun klien merasa
cemas dengan keadaan dirinya
5.
Identitas diri : Klien anak pertama dari 6 bersaudara
3.
Pola Kognitif
Klien tidak mengalami gangguan
ingatan jangka pendek maupun jangka panjang. Klien dan keluarganya
selalu bertanya tentang keadaan penyakitnya
4.
Pola Koping
Klien dalam mengambil
keputusan melibatkan keluarganya dan bila ada yang sakit maka segera dibawa ke
tempat pelayanan kesehatan untuk berobat.
5.
Pola interaksi
Klien dapat berinteraksi
dengan baik pada keluarga, perawat, dokter maupun orang – orang yang ada
disekelilingnya.
6.
Riwayat spiritual
a.
Ketaatan klien beribadah
Sebelum sakit klien selalu
melaksanakan sholat 5 waktu namun setelah sakit klien hanya bias berdo’a agar
bisa cepat sembuh.
b.
Dukungan keluarga
Klien selalu mendapat dukungan
spiritual dari keluarganya
7.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Klien tampak lemah, ekspresi wajah murung, cemas,.
b. Tanda
– tanda vital
S : 36,5 ºC
P : 28 x/ menit
N : 86 x/ menit
TD : 90/60 mmHg
c.
Sistem
pernafasan
1.
Hidung
Inspeksi
: Bentuk hidung simestris kiri
dan kanan, tidak ada polip, tidak
ada secret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa
2.
Leher
Inspeksi
: Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, vena jugularis tidak meninggi
Palpasi : teraba nadi karotis, tidak ada nyeri tekan
3.
Dada
Inspeksi : dada simetris kiri
kanan, gerakan dada mengikuti gerakan nafas
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan,
Perkusi :
terdengar bunyi resonan
Auskultasi
: Tidak
terdengar wheezing dan ronchi.
d.
Sistem Cardiovaskuler
1)
Conjungtiva
: tidak anemis, bibir kering, arteri carotis kuat dan tidak ada peningian vena jugularis
2)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak kelihatan bergetar /
berdenyut
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 5
Perkusi : Bunyi jantung pekak pada saat perkusi
Auskultasi : S1 : Lub dan S2 : Dub
e.
Sistem pencernaan
1)
Sclera :
tidak ikterus
Bibir :
kering
Labioskisis : tidak ada
2)
Mulut : tidak ada stomatitis,
gigi tidak lengkap, kemampuan, nafsu menurun
3)
Gaster : nyeri
4)
Abdomen
Inspeksi : warna
sama dengan warnah disekitarnya, gerakan perut mengikuti pernafasan, klien
memegang perut karena nyeri.
Auskultasi : Terdengar bising usus
Perkusi : Terdengar bunyi resonan
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada ulu
hati
5)
Anus : tidak ada lecet, tidak ada
haemoroid, faces warna hitam ( darah).
f.
Sistem indera
1)
Mata : Bulu mata dan alis tumbuh merata, tidak
ada kelumpuhan pada ke dua kelopak mata.
2)
Hidung
: Dapat membedakan antara bau
minyak kayu putih dengan parpum, tidak ada sekret yang menghalangi penciuman.
3)
Telinga : Daun
telinga simetris kiri dan kanan.pendengaran baik,tidak ada serumen/cairan pada
telinga
g.
Sistem syaraf
1)
Fungsi cerebral
Status mental orientasi : klien mampu berorientasi waktu, tempat dan orang
dengan baik
2)
Kesadaran : Composmentis
E : Membuka mata dengan spontan = Nilai 4
M : Dapat
mengikuti perintah = Nilai 6
V : Orientasi
baik = Nilai 5
3)
Bicara : klien dapat bicara dengan baik
h.
Fungsi cranial
1)
N. I.
olvactorius : penciuman baik, dapat
membedakan bauminyak kayu putih dengn parfum
2)
N.II.
optikus : lapang pandang baik
3)
N.III,
IV,VI (okulomotoris, troklearis, abdusen : Klien mampu menggerakkan bola mata
keseluruh arah,
4)
N.V.motorik
trigemenus : klien dapat merasakan sentuhan dengan baik
5)
N.VII.
fasialis : Klien dapat mengespresikan
wajahnya sesuai perasaan yang di alaminya
6)
N.
VIII Austikus : klien mampu menjawab
dengan baik pertayaan yang di berikan
7)
N.IX
glossus faringeal : nafsu makan klien tidak baik
8)
N.X.
Vagus : klien nampak menelan dengn tidak
baik
9)
N.XI.assesoris
: klien dapat menahan tekanan pada lengan
10)
NXII.Hipoglossus
: klien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkan lidahnya dengan baik
i.
Fungsi motorik
1.
Massa otot : massa otot ringan
2.
Tonus otot :
tonus otot lemas
3.
Kekuatan
otot : kekuatan otot lemah
j.
Fungsi sensorik
1)
Dapat merasakan sentuhan ringan
2)
Mampu
membedakan suhu panas dan dingin
3)
Klien mampu merasakan nyeri
k.
Fungsi cerebellum :
keseimbangan klien baik
l.
Refleks :
1)
Bisep :
dapat berkontraksi pada lengan atas (fleksi)
2)
Trisep
: dapat berkontraksi dengan ekstensi
3)
Patella : kaki ekstensi pada lutut
4)
Babiski
: pergelangn kaki ekstensi
1.
Sistem
muskuloskeletal
1)
Kepala : bentuk kepala normosephalus, dapat digerakkan kesegalah arah
2)
vertebrae
: scleosis : tidak ada, Lordosis
: tidak ada, kiposis : tidak ada
3)
Gaya
jalan : sedikit berbungkuk karena menahan
sakit pada perut,dibantu keluarganya
4)
Lutut
: Tidak
terdapat pembengkakan dan dapat digerakkan dengan baik
5)
Kaki : terjadi pembengkakan, dapat digerakkan
kesegalah arah,
6)
Tangan
: tidak bengkak, bahu dapat
berotasi kesegalah arah
m. Sistem endokrin
1)
Kelenjar
thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
2)
Ekskresi
urin berlebihan tidak ada, tidak terdapat polidipsi dan polipagi
3)
suhu
tubuh : seimbang
4)
Riwayat
air seni dikelilingi semut : tidak ada
n.
Sistem perkemihan
1)
Oedema
palpebra tidak ada, moon pece tidak ada
2)
Keadaan
kandung kemih :normal , tidak ada distensi
3)
Nocturia
tidak ada, dysuria tidak ada, kencing batu tidak ada
4)
Penyakit hubungan seksual : tidak ada
o.
Sistem reproduksi : Tidak dikaji
p.
System immune
Alergi : tidak ada riwayat
alergi
Cuaca : tidak ada riwayat
alergi
Debu : tidak ada riwayat alergi
Bulu binatang : tidak ada
riwayat alergi
Zat kimia : tidak ada riwayat
alergi
Penyakit yang berhubungan
dengan perubahan cuaca : tidak ada
Riwayat transfusi dan reaksi :
klien tidak mempunyai riwayat transfusi
q.
Tes diagnostik
HB 4,5 Lk : 13 – 16 g %
Pr : 12 -14 g %
Lekosit 4.000 5.000-10.000
Eritrosit 2.420.000 Lk
: 4,5 – 5,5 juta /
Pr : 4,0 – 5,0 juta /
Hematokrit 13,7 Lk : 40
-48 %
Pr : 37 – 43 %
Trombosit 376.000 Lk : 10 – 48 %
Pr : 37 – 43 %
Segmen 52,9 50 – 70 %
Limposit 20,1 20
– 40 %
Monosit 14 2 – 80 %
r.
Terapi saat ini
1)
Inf. Rl 28 tetes / menit
2)
Inf.Glikosa
1 botol l/ 12 jam
3)
Cefotaxime 1 gram / 12 jam / IV
4)
Ranitidine 1 ampul / 12 jam
5)
santagesik / 8 jam
6)
ondansetron 1 ampul/ 8 jam
8.
Aktivitas sehari – hari
No.
|
Aktivitas
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
|
Makanan
- jenis
- Porsi makan
- nafsu makan
- frekwensi
Minuman
- jenis minuman
- frekuensi
- kebutuhan cairan
- banyaknya
Eliminasi
a. BAB
- Tempat pembuangan
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
b. BAK
- Tempat pembuangan
- Frekuensi
- Warna
- Bau
Istirahat tidur
- Siang
- Malam
Personal hygiene
- Mandi
- cuci rambut
- gunting kuku
Rokok / alcohol
Aktivitas dan mobilitas
Rekreasi
|
- Nasi, Lauk pauk, Buah
- Dihabiskan
- Baik
- 3 x sehari
- Air putih, teh, kopi,susu
- 4 – 6x sehari
- 2000 – 2500 ml
- ± 6 – 8 gelas / hari
- WC
- 1 – 2 x sehari
- Lunak
- Kuning
- WC
- 3 – 5x sehari
- Kuning
- Amoniak
- 13.00 –15.00
- 22.00 – 05.30
- 2 x sehari
- 2x seminggu
- 1x seminggu
Klien
mengkonsumsi rokok
Dilakukan
sendiri
Nonton TV
bersama keluarga
|
- Nasi/bubur, buah
- 1/4 Dihabiskan
- Menurun
- 2x sehari
- Air putih, Inf. RL
- 4 – 6x sehari
- 2000 – 2500 ml
- ± 6 – 8 gelas / hari
- WC
- 1 x
sehari
- Lunak
- Kuning bercampur darah
- WC
- 3 – 5x sehari
- Kuning
- Amoniak
- 11.00 – 13.00
- 23.30 – 05.00
- Lap basah 1 x sehari
- Tidak pernah
- Tidak pernah
Klien tidak pernah mengkonsumsi rokok
Dilakukan
sendiri
-tidak
perna
|
DATA FOKUS
Nama Klien :
Tn. ”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umu : 56 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09-06-2014
NO
|
DATA SUBYEKTIF
|
DATAOBYEKTIF
|
1.
2.
3.
4.
.
5
6
7
. 8
|
Klien mengeluh nyeri
pada ulu hati
Klien mengatakan sering mual muntah
Keluarga klien
mengatakan hanya makan ¼ porsi makanan
Keluarga klien
mengatakan porsi makan klien menurun
Klien mengelu sesak
Klien mengatakan nyeri
hilang timbul
Klien mengatakan tidak mampu beraktipitas
seperti biasanya
Klien mengatakan hanya mampu berbaring
dan duduk
|
1. Klien nampak lemah
2. Wajah
klien nampak meringis
3. Porsi
makan klien tidak di habiskan
4. klien mual
muntah
5. turgor
kulit buruk
6. TTV :
TD : 90/60 mmHg
N : 86 x/ menit
P :24 x/ menit
S : 36,5 ºC
8.
Terpasang infus RL
9.
Klien di bantu dalam beraktipitas
10. Klien
nampak terbaring lemah
11. Terpasang
O2
|
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn.
”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umu : 2 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 09-06-2014
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
|||
1.
2.
3.
4.
5.
|
DS : - Klien mengatakan sesak
DO : terpasang O2/2 liter
DS : -
DO : - Turgor kulit buruk
-
Terpasang infus cairan
DS : - Klien mengatakan nyeri ulu
hati
-
Klien
mengatakan nyeri hilang timbul
DO : - Klien nampak gelisah
- Klien nampak lemah
- TTV :
TD : 90/60 mmHg
N : 86 x/ menit
P :24 x/ menit
S : 36,5 ºC
DS : - Keluarga klien mengatakan
hanya makan ¼ dari porsi
-
Keluarga klien mengatakan porsi makan
menurun
DO : -
Mual Muntah
- Porsi makan klien tidak dihabiskan
DS : - Klien mengatakan tidak
mampu beraktivitas seperti biasanya
-
Klien
mengatakan hanya mampu baring dan duduk
DO : - Klien dibantu dalam beraktivitas
|
Bronko
kontriksi
Obstruksi
Jalan Napas
Ventilasi
berkurang
Peningkatan
usaha nafas
Penguapan
meningkat
Ulkus peptikum
Kontiunitas
mukosa lambung terputus dan meluas
sampai depitel
Merangsang
ujung saraf nyeri
Mempengaruhi
kerja vagur
Terjadi
peningkatan HCI (asam lambung)
Penurunan
nafsu makan
Kelemahan
Penurunan
kemampuan ADL
|
Pola Nafas
tidak efektif
Defisit
Volume cairan
Nyeri
Nutrisi
Kurang dari kebutuhan
Penurunan
Kemampuan ADL
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa
kepertawatan
|
Tgl
ditemukan
|
Tgl
Teratasi
|
1.
Pola nafas tidak efekti
2.
Devisit volume cairan berhubungan dengan
kurangnya cairan yang masuk
3.
Nyeri berhubungan dengan kerusakan mukosa
lambung
4.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurangnya intak oral
5.
Penurunan kemampuan ADL berhubungan dengan kelemahan
|
09-06-2014
09-06-2014
09-06-2014
09-06-2014
09-06-2014
|
Rencana Keperawatan
Nama Klien : Tn.”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umu : 56 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 10-06-2014
No
|
Hari /Tgl
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4
5
|
Selasa
9/06/14
Selasa 9/06/14
Selasa 9/06/14
Selasa 9/06/14
Selasa
10/06/14
|
Pola nafas tidak efekti
Devisit
volume cairan berhubungan dengan kurangnya cairan yang masuk
Nyeri
berhubungan dengan kerusakan mukosa lambung
Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya intake oral
Penurunan
kemampuan ADL berhubungan dengan
kelemahan
|
Untuk
mengurangi sesak dengan pernapasan normal
Untuk
mencegah dehidrasi dengan kriteria turgor kulit baik
Nyeri
berkurang dengan kriteria
-
Merasa rileks
-
Mampu istirahat
1.
Beri makan sedikit tapi sering
2.
beri makanan lunak dan lembek
3.
beri makan klien dengan cara duduk
4.
kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang
terjadi
5.
kolaborasi dengan tim gizi
1.
Aktivitas intoleransi dapat teratur dengan
kriteria
Klien mampu melakukan ADLnya tanpa bantuan
|
1.
Pantau pola pernapasan
2.
Pantau tanda-tanda vital
3.
Pantau pemberian oksigen
4.
tinggikan kepala danbantu mengubah posisi
1.
Observasi TTV
2.
Observasi tanda-tanda dehidrasi
3.
berikan dan anjurkan untuk memberi minum yang
banyak
4.
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
cairan infus
1.
Kaji tingkat nyeri
2.
Pantau TTV
3.
Beri posisi klien dengan nyaman
4.
Motivasi klien untuk tidak telat makan
5.
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat
6.
anjurkan klien tidak terlalu banyak gerak atau
aktivitas
1.
Beri makan sedikit tapi sering
2.
beri makanan lunak dan lembek
3.
beri makan klien dengan cara duduk
4.
kaji pola nutrisi klien dan perubahahn yang
terjadi
5.
Kolaborasi dengan tim gizi
1.
Kaji kemampuan klien dalam beraktifitas
2.
bantu klien dalam memenuhi ADLnya
3.
Dekatkan peralatan yang dibutuhkan
4.
libatkan keluarga klien dalam membantu
aktifitasnya
5.
Anjurkan klien beraktifitas dalam memenuhi
ADLnya
|
1.
Untuk mengetahui pola pernapasan
2.
untuk mengetahui intervensi selanjutnya
3. untuk
memperlancar pernapasan
4.
duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan
memudahkan pernapasan
1.
Untuk mengetahui intervensi selanjutnya
2.
untuk mencegah kurangnya cairan dalam tubuh
3.
supaya pemenuhan nutrisi terpenuhi
4.
supaya tetap ada cairan yang masuk
1.
dengan mengkaji nyeri diharapkan untuk
dijadikan indikator tindakan selanjutnya
2.
Dapat diketahui perubahan kembali dalam tubuh
terhadap nyeri
3.
Dapat mengurangi rasa nyeri
4.
untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah
timbulnya nyeri
1.
Makan terlalu banyak mengakibatkan rangsangan
berlebihan berkurangnya gejala
2.
Dengan makanan yang lunak dan lembek dapat
memudahkan pencernaan
3.
Untuk mencegah terjadinya mual muntah
4.
supaya nutrisi dapat terpenuhi
5.
untuk memnuhi gizi klien
1.
mengetahui sejauh mana klien mampu memenuhi
ADL sehingga memudahkan tindakan selanjutnya
2.
mengurangi penggunaan energi berlebihan
sehingga kebutuhan O2 terpenuhi
3.
memudahkan klien memenuhi ADLnya
4.
keterbatasan klien /keluarga membantu ADLnya
5.
meningkatkan toleransi terhadap aktivitas dan
mencegah kelemahan
|
Catatan Perkembangan I
Nama Klien : Tn.”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umur : 56 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09-06-2014
No
|
Hari/
Tgl
|
No
DX
|
Jam
|
Implemenentasi
|
Evaluasi
(SOAP)
|
1.
2
3
4
5
|
Selasa
9/06/14
Selasa
9/06/14
Selasa
9/06/14
Selasa
9/06/14
Selasa
9/06/14
|
I
II
III
IV
V
|
09.00
09.00
10.00
10.00
11.00
|
1.
Memantau pola pernapasan
Hasil : N : 28x/menit
2.
Memantau tanda-tanda vital
Hasil : TD
: 90/60 mmHg
N ; 80x/menit
P : 28x/menit
S : 36,50C
3.
Memantau pemberian oksigen
Hasil : Terpasang O2/2 liter
4.
Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi
1.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 90/60 mmHg
N ; 80x/menit
P : 28x/menit
S : 36,50C
2.
mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
hasil :
3.
Memberikan dan anjurkan untuk memberi minum
yang banyak
Hasil : Klien melakukannya
4.
Mengkolaborasikan dengan tim medis dalam
pemberian cairan infus
Hasil : terpasang Infus Glukosa
1.
Mengkaji tingkat nyeri
Skala nyeri : Ringan (I)
2.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 89x/menit
P : 28x/menit
S : 36 0C
3.
Memberi posisi klien dengan nyaman
Hasil : Klien melakukan
5.
Mengkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
Oral
6.
Menganjurkan klien untuk tidak terlalu banyak
gerak/aktivitas
Hasil : Klien melakukan
1.
Memberi makan sedikit tapi sering
Hasil :
Klien makan dengan sering
2.
Memberi makanan lunak dan lembek
Hasil : Klien diberikan makanan bubur
3.
Memberi makanan klien dengan cara duduk
Hasil : Klien dengan duduk
4.
Mengkaji pola nutrisi klien dan perubahan yang
terjadi
5.
Mengkolaborasi dengan tim gizi
Hasil :
Klien makan makanan dari Tim Gizi
1.
Mengkaji kemampuan dalam beraktifitas
Hasil
: Klien belum mampu berjalan sendiri ke
WC
2.
Membantu klien dalam memenuhi ADLnya
Hasil :
Klien masih dibantu dalam memnuhi
kebutuhannya
3.
Mendekatkan peralatan yang dibutuhkan klien
4.
Melibatkan keluarga klien dalam membantu
aktifitas sehari
Hasil :
Klien masih dibantu makan dan ganti pakaian
5.
Menganjurkan klien beraktifitas dalam memenuhi
ADLnya
Hasil :
Klien belum bisa beraktivitas tanpa bantuan
|
S: Klien merasakan masih sesak
O : Masih terpasang O2
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi 1,2,3,4
S : Klien Tidak mampu minum terlalu
banyak
O : Turgor kulit klien buruk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
S : Klien mengatakan merasakan
nyeri hilang timbul
O : Ekspresi wajah nampak lemah
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi 1,2,3,5,6
S : Klien masih kurang nafsu
makannya
O : Klien nampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
S : Klien mengatakan belum mampu
melakukan sendiri
O : Klien belum bisa bangun sendiri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
Catatan Perkembangan II
Nama Klien : Tn.”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umu : 56 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 10-06-2014
No
|
Hari/
Tgl
|
No
DX
|
Jam
|
Implemenentasi
|
Evaluasi (SOAP)
|
1.
2
3
4
5
|
Selasa
10/06/14
Selasa
10/06/14
Selasa
10/06/14
Selasa
10/06/14
Selasa
10/06/14
|
I
II
III
IV
V
|
08.30
09.00
10.00
10.00
11.00
|
1.
Memantau pola pernapasan
Hasil : N : 28x/menit
2.
Memantau tanda-tanda vital
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 84x/menit
P : 28x/menit
S : 36 0C
3.
Memantau pemberian oksigen
Hasil : Terpasang O2/1 liter
4.
Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi
1.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 84x/menit
P : 28x/menit
S : 36,50C
2.
mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
3.
Memberikan dan anjurkan untuk memberi minum
yang banyak
Hasil : Klien melakukannya
4.
Mengkolaborasikan dengan tim medis dalam
pemberian cairan infus
Hasil : masih terpasang Infus
1.
Mengkaji tingkat nyeri
Skala nyeri : sedang (4)
2.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 90/60 mmHg
N ; 80x/menit
P : 28x/menit
S : 36,5 0C
3.
Memberi klien dengan posisi nyaman
Hasil : Klien melakukan
4.
Memotivasi klien untuk tidak telat makan
Hasil : Klien melakukannya
5.
Mengkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
Hasil :
Int Cefotaxime 1 gr/12 jam
6.
Menganjurkan klien untuk tidak terlalu banyak
gerak/aktivitas
Hasil : Klien melakukan
1.
Memberikan makan sedikit tapi sering
Hasil :
Klien makan sedikit tapi sering
2.
Memberi makanan lunak dan lembek
Hasil :
Klien diberikan makanan bubur
3.
Memberi makanan klien dengan cara duduk
Hasil :
Klien makan dengan duduk
4.
Mengkaji pola nutrisi klien dan perubahan yang
terjadi
Hasil : Makan sedikit tapi sering
5.
Mengkolaborasi dengan tim gizi
Hasil :
Klien makan makanan dari Tim Gizi
1.
Mengkaji kemampuan dalam beraktifitas
Hasil
: Klien belum mampu berjalan sendiri
ke WC
2.
Membantu klien dalam memenuhi ADLnya
Hasil :
Klien masih dibantu minum minuman
3.
Mendekatkan peralatan yang dibutuhkan klien
4.
Melibatkan keluarga klien dalam membantu
aktifitas sehari-hari
Hasil :
Klien dibantu makan dan ganti pakaian
5.
Menganjurkan klien beraktifitas dalam memenuhi
ADLnya
Hasil :
Klien belum bisa bangun tanpa bantuan
|
S: Klien merasakan masih sesak
O : Masih terpasang O2
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi 1,2,3,4
S : Klien mampu minum terlalu
belum banyak
O : Turgor kulit buruk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan merasakan
nyeri hilang timbul
O : Ekspresi wajah nampak lemah
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
1,2,3,5,6
S : Klien kurang nafsu makannya
O : Klien nampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
S : Klien mengatakan belum berjalan
sendiri ke WC
O : Klien belum bisa bangun sendiri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,4,5
|
Catatan Perkembangan III
Nama Klien : Tn.”M” Diagnosa
Medik : Ulkus Peptikum
Umu : 56 Tahun Ruangan : Interna
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 11-06-2014
No
|
Hari/
Tgl
|
No
DX
|
Jam
|
Implemenentasi
|
Evaluasi
(SOAP)
|
1.
2
3
4
5
|
Rabu
11/06/14
Rabu
11/06/14
Rabu
11/06/14
Rabu
11/06/14
Rabu
11/06/14
|
I
II
III
IV
V
|
08.30
09.00
10.00
10.00
11.00
|
1.
Memantau pola pernapasan
Hasil : N : 28x/menit
2.
Memantau tanda-tanda vital
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 84x/menit
P : 28x/menit
S : 36 0C
3.
Memantau pemberian oksigen
Hasil : Terpasang O2
4.
Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi
1.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 84x/menit
P : 28x/menit
S : 36,50C
2.
mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
3.
Memberikan dan anjurkan untuk memberi minum
yang banyak
Hasil : Klien melakukannya
4.
Mengkolaborasikan dengan tim medis dalam
pemberian cairan infus
Hasil : masih terpasang Infus
1.
Mengkaji tingkat nyeri
Hasil : Nyeri hilang
2.
Mengobservasi TTV
Hasil : TD
: 80/60 mmHg
N ; 84x/menit
P : 28x/menit
S : 360C
3.
Memberikan posisi klien dengan rasa nyaman
Hasil : Klien melakukan
4.
Mengkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
Hasil : Int Cefotaxime 1 gr/12 jam
5.
Menganjurkan klien untuk tidak terlalu banyak
gerak/aktivitas
Hasil : Klien melakukan
1.
Memberikan makan sedikit tapi sering
Hasil : Klien makan sedikit tapi sering
2.
Memberi makanan lunak dan lembek
Hasil :
Klien diberikan makanan bubur
3.
Memberi makanan klien dengan cara duduk
Hasil :
Klien makan dengan duduk
4.
Mengkaji pola nutrisi klien dan perubahan yang
terjadi
Hasil : Makan sedikit tapi sering
5.
Mengkolaborasi dengan tim gizi
Hasil :
Klien makan makanan dari Tim Gizi
1.
Mengkaji kemampuan dalam beraktivitas
Hasil :
Klien belum mampu berjalan sendiri ke WC
2.
Membantu klien dalam memenuhi ADLnya
Hasil :
Klien masih dibantu minum minuman
3.
Mendekatkan peralatan yang dibutuhkan klien
4.
Melibatkan keluarga klien dalam membantu
aktifitas sehari-hari
Hasil :
Klien dibantu makan dan ganti pakaian
5.
Menganjurkan klien untuk beraktifitas dalam
memenuhi ADLnya
Hasil :
Klien belum bisa bangun tanpa bantuan
|
S: Klien merasakan masih belum bisa bernapas secara normal
O : Masih
terpasang O2
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
S : Klien tidak mampu minum
terlalu banyak
O : Turgor kulit buruk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S : Klien tidak merasakan nyeri
hilang timbul
O : Klien nampak lemah
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan kurang nafsu
makannya
O : Klien nampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan belum
berjalan sendiri ke WC
O : Klien belum bisa bangun sendiri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
No comments:
Post a Comment