BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terwujudnya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal, perawatan merupakan salah satu komponen pembangunan dibidang kesehatan
yang perlu dilaksanakan karena perawatan yang diberikan kepada manusia secara
utuh meliputi bio, psiko sosial dan spritual dapat menunjang proses penyembuhan
penyakit klien.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di
rumah sakit perawat menggunakan suatu bentuk pendekatan dalam bidang
keperawatan yang terdiri dari empat tahapan : Tahap pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Tahapan
proses keperawatan dalam pelaksanaannya saling berkaitan satu dengan yang
lainnya sehingga dalam penerapannya diperlukan suatu keterampilan yang mampu
mengaplikasikan pola pikir ilmiah ke dalam praktek keperawatan kepada klien di
lahan praktek rumah sakit. Dan salah satu masalah yang perlu ditangani secara
intensif adalah penyakit muskuloskeletal
khususnya
Trauma Pelvis.
Trauma pelvis berkekuatan-tinggi merupakan cedera
yang membahayakan jiwa. Perdarahan luas sehubungan dengan fraktur pelvis
relatif umum terjadi akibat fraktur berkekuatan-tinggi. Kira-kira 15–30 %
pasien dengan cedera pelvis berkekuatan-tinggi tidak stabil secara hemodinamik,
yang mungkin secara langsung dihubungkan dengan hilangnya darah akibat trauma
pelvis.1
Pasien yang mengalami cedera pelvis berkelanjutan
terbagi dalam dua kategori utama, korban selamat dan tidak selamat. Pada korban
yang tidak selamat, kematian terjadi. Awal kematian umumnya karena perdarahan
atau cedera otak yang terkait. Kematian lanjut biasanya karena sepsis dan kegagalan
multiorgan. Korban sering mengalami implikasi jangka medis dan sosial ekonomi
akibat patah tulang panggul. Ini termasuk masalah kesehatan mental, sakit
kronis, arah panggul yang miring, perbedaan panjang kaki atau rotasi, kelainan
gaya berjalan, seksual dan disfungsi urologis dan pengangguran jangka panjang.
Sebuah panggul yang stabil dapat menahan gaya normal
fisiologis vertikal dan rotasi, tetapi baik patah tulang atau cedera ligamen
dapat mengganggu stabilitas pelvis. Gangguan ligamen panggul menciptakan
ketidakstabilan rotasi anterior, sedangkan cedera ligamen posterior menciptakan
baik dan vertikal ketidakstabilan rotasi.
Trauma pada pelvis terjadi sekitar 44% kasus. Trauma
ini merupakan akibat dari tabrakan pada salah satu sisi tubuh, yang disebabkan
karena mobil ataupun jalan, fraktur tidak selalu timbul karena hal tersebut. Banyak fraktur minor yang terjadi pada
simphisis pubis atau yang terjadi pada ramus superior dan inferior. Fraktur
lain dapat menjadi luas dan menggangu sendi sacro-iliaca. Trauma pelvis yang
lebih berat terkait dengan perdarahan yang luas di pelvis dan jaringan
retroperitoneal dan dapat berakibat fatal untuk korban, khususnya korban yang
lanjut usia.
Kemajuan-kemajuan pada pra rumah sakit, intervensi,
bedah dan perawatan krisis telah menyebabkan peningkatan pada angka ketahanan
hidup. Pengikat pelvis secara luas telah menggantikan celana anti-syok militer
(military antishock trousers). Ketersediaan dan ketelitian intervensi
angiografi telah dikembangkan secara luas. Fiksasi pelvis eksternal dapat
diterapkan dengan cepat, seringkali mengurangi volume pelvis, dan memberikan
stabilisasi fraktur sementara. Balutan pelvis, dipopulerkan di Eropa, saat ini
digunakan pada pusat-pusat tertentu di Amerika Utara. Penggunaan algoritma pengobatan
yang telah dibakukan mungkin memperbaiki pengambilan keputusan dan angka
ketahanan hidup pasien. Keterlibatan aktif seorang ahli bedah ortopedi yang
berpengalaman penting dalam evaluasi dan perawatan pasien-pasien yang terluka
secara serius.
Angka kejadian
trauma di BLUD RS Tenriawaru Kab. Bone tahun 2010 sebanyak 3 orang, tahun 2011
sebanyak 4 0orang dan pada tahun 2012 sebanyak 3 orang.
Berdasarkan dengan fenomena di atas dan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan DIII keperawatan pada Akademi
Keperawatan Batari Toja Watampone maka penulis menyusun sebuah karya tulis
ilmiah dengan judul: “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.”A” DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
“TRAUMA PELVIS”
DI BLUD RS TENRIAWARU RUANG BEDAH KAMAR 1 KAB. BONE TANGGAL 17–19 JUNI 2013”.
B.
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan
Umum
Untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan
mengenai Asuhan Keperawatan Pada Tn. “A”
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
“Trauma Pelvis” Di
BLUD RS Tenriawaru Ruang Bedah Kamar 1 Kab.
Bone
Tanggal 17
– 19 Juni
2013.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam
pengkajian Asuhan Keperawatan Pada Tn.“A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal “Truma Pelvis ”
b.
Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam
menganalisa dan menetapkan diagnosa keperawatan Pada Tn. “A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
“Truma Pelvis ”
c.
Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan
perencanaan Pada Tn. “A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal “Truma Pelvis”.
d.
Dapat memperoleh
pengalaman nyata
dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Pada Tn.“A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal “Truma Pelvis”.
e.
Dapat memperoleh
pengalaman nyata
dalam mendokumentasikan
Asuhan
Keperawatan Pada
Tn.“A” Dengan Gangguan Muskuloskeletal “Truma Pelvis ”.
f.
Mengetahui kesenjangan teori dan kasus
Pada Tn. “A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal “Truma Pelvis” di BLUD
RS Tenriawaru Ruang Bedah Kamar 1 Kab. Bone Tanggal 17 – 19 Juni 2013.
B. Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1.
Bagi
Akademik
Sebagai bahan
bacaan di lingkungan Akademi
Keperawatan Batari
Toja
Watampone yang membahas penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Tn.“A” Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal “Truma Pelvis”.
2.
Bagi
Institusi
Sebagai bahan masukan dalam
menetapkan asuhan keperawatan guna
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang menderita gangguan system Muskuloskeletal “Truma Pelvis ”.
3.
Bagi
Keluarga Tn “A”
Sebagai
bahan masukan dan informasi bagi keluarga khususnya bagi anggota keluarga yang
menderita gangguan sistem
Muskuloskeletal
Truma Pelvis ,
gejalanya, penatalaksanaan dan cara pencegahannya.
4.
Bagi
Penulis
Sebagai
salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan pada
program
studi D III Akademi Keperawatan Batari
Toja.
C.
Metode
Penulisan
Dalam
penulisan studi kelas ini penulis mengggunakan metode yaitu :
1.
Studi
Kepustakaan
Dalam
hal ini yang di peroleh penulis berupa data teoritis dengan menggunakan bahan
bacaan berupa buku-buku kepustakaan. Diktat dan kumpulan buku yang ada
hubungannya dengan karya tulis ilmiah ini
2.
Studi
Kasus
Untuk
mendapatkan data langsung dari pasien dengan menggunakan metode :
a. Wawancara
Melakukan
tanya jawab langsung kepada klien dan keluarganya termasuk perawat yang
memberikan informasi tentang status kesehatan klien.
b. Observasi
Pengamatan
langsung dengan mengikuti perkembangan selama pelaksanaan asuhan keperawatan.
c. Pemeriksaan
Fisik
Kegiatan
ini untuk mendapatkan data objektif sesuai yang dialami klien dengan inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi.
d. Study
Dokumentasi
Melakukan
pengumpulan data melalui klien berhubungan dengan kebutuhan pengkajian kasus.
3.
Diskusi
Diskusi
dengan tenaga kesehatan yang terkait dan dosen serta pembimbing baik pihak
akademi maupun dari lahan.
D. Tempat
Kegiatan Pengambilan Kasus
1.
Tempat : di BLUD RS Tenriawaru Ruang
Bedah Kamar 1 Kab.
Bone.
2.
Waktu : 17 – 19 Juni 2013
E.
Sistimatika Penulisan
Pembahasan karya
tulis ini dibagi dalam lima bab, dengan sistimatika sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan.
Di dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, tempat kegiatan pengambilan kasus dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan beberapa sub bab antara lain konsep dasar
medis dan konsep dasar asuhan keperawatan.
BAB III :
Tinjauan kasus.
Dalam bab ini diuraikan
mengenai
hasil studi kasus yang berisi
pengkajian, analisa
data, penyimpangan KDM, Perencanaan
keperawatan,
pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
BAB IV : Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan tentang kesenjangan mengenai
pambahasan secara teori dan fakta yang ditemukan dalam penerapan asuhan
keperawatan.
BAB V : Penutup
membahas kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment