Tuesday 19 December 2017

KTI ASKEP JIWA HALUSINASI PENGLIHATAN BAB V


 
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah penulis  menguraikan secara menyuluruh Karya Tulis Ilmiah pada Tn. “H” dengan masalah utama gangguan persepsi sensori: Halusinasi Penglihatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.         Pada tahap pengkajian, data didapatkan dengan membina hubungan saling percaya yang baik dengan klien dan keluarga. Adapun data yang diperoleh pada Tn. “H” bahwa klien mengalami masalah ganggguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan dengan isi halusinasi berupa : Menunjuk-nunjuk, termenung tidak mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal menyendiri dirumah tidak rapi, kotor dan berantakan dan nampak selalu merokok.
2.         Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada saat merawat Tn. “H” ada tiga yaitu : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan, isolasi sosial, defisit perawatan diri. Perumusan diagnosa keperawatan diperlukan kemampuan menganalisis data dan menentukan mana diagnosa aktual dan mana diagnosa resiko.
3.        
76
 
Dalam penyusunan rencana keperawatan yang disusun berdasarkan standar pada teori yang ada serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien serta tindakan strategi pelaksanaan kepada klien dengan mengikutsertakan keluarga sebagai sistem pendukung intervensi pada Tn. “H” semuanya terlaksana disebabkan karena keluarga sepenuhnya mengerti tentang penyakit jiwa dan pengobatannya.
4.         Pelaksanaan implementasi keperawatan dilaksanakan perawat untuk dapat berhubungan dengan klien sesering mungkin dan merupakan penjabaran dari intervensi keperawatan yang telah disusun. Implementasi yang penulis dapat lakukan hanya pada pelaksanaan implementasi untuk masalah utama yaitu: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan. Terdiri dari, 3 SP keluarga dan 3 SP pasien.
5.         Dalam evalusi keperawatan pada klien yang mengalami Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan memerlukan waktu yang lama dengan melibatkan keluarga agar dapat melihat perubahan yang terjadi dan berupaya mempertahankan hasil yang dicapai.
6.         Pada pendokumentasian asuhan keperawatan semua hal yang menyangkut dengan masalah klien yang telah dilaksanakan pada saat merawat klien dirumah, penulis  telah dokumentasikan sesuai dengan implementasi yang dilakukan.

B.     Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maka penulis memberikan masukan dan saran-saran sebagai berikut :
1.      Dalam melakukan pengkajian keperawatan, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan interpersonal terlebih dahulu dengan klien dan keluarga sehingga proses pengkajian dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, serta perlunya memperdalam interaksi pada klien dengan halusinasi penglihatan untuk memperoleh data yang lengkap, diharapkan partisipasi aktif dari keluarga klien untuk melanjutkan perawatan klien dirumah.
2.      Dalam menentukan masalah keperawatan tenaga kesehatan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi masalah keperawatan sehingga dalam penentuan masalah dapat ditentukan dengan benar-benar pada klien dengan halusinasi.
3.      Diperlukan hubungan kemitraan dengan klien dan keluarga, serta tim kesehatan lainnya untuk mencapai keberhasilan perawatan dan pengobatan,  serta dalam memberikan perencanaan tindakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan klien sehingga implementasi dapat terlaksana dengan baik.
4.      Perlu adanya perhatian kepada klien dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan keterlibatan keluarga yang mendukung agar terlaksana tindakan keperawatan dengan sebaik-baiknya.
5.      Untuk melaksanakan evaluasi dengan menggunakan SOAP diperlukan keterlibatan perawat, klien dan keluarga.
6.      Semua tindakan yang telah dilakukan harus didokumentasikan secara komprehensif baik pada buku catatan medical record maupun dalam bentuk asuhan keperawatan.


 
Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN HALUSINASI

No
Pasien
Keluarga
SPIP
SPIK
1.
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
Mendiskusikan masalah yang dirsakan keluarga dalam merawat pasien
2.
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi.
3.
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi
4.
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

5.
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien

6.
Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi

7.
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi

8.
Menganjurkan pasien memasukkan cara mengahrdik halusinasi dalam kegiatan harian.


SPIIP
SPIIk
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan

 
halusinasi
2.
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
3.
Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian


SPIIIP
SPIIIk
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)
2
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan di rumah)
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3.
Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian


SPIVP

1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur

3.
Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.





 
Lampiran 2
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN HALUSINASI

Pertemuan Pertama (1)
Senin, 16-06-2014
A.  Proses Keperawatan
  1. Kondisi klien : keluarga klien mengatakan sering menunjuk-nunjuk seakan-akan melihat sesuatu, menjawab pertanyaan dengan jawaban ya dan tidak, menyembunyikan apa yang dilihat.
  2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan.
  1. Tujuan umum : klien dapat menghardik halusinasinya.
  2. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan.
SPIP
a.       Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.
b.      Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.
c.       Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
d.      Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien.
e.       Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien.
f.       Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi.
g.      Mengajarkan pasien mengahardik halusinasi.
h.     

 
Menganjurkan  pasien  memasukkan  cara  mengahardik  halusinasi dalam
kegiatan harian.

B.  Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik.
Assalamu Alaikum, selamat pagi pak . . . !!!
“Nama saya Erhil, maksud kedatangan saya dirumah bapak untuk membantu meringankan masalah/sakit bapak.”
“Nama bapak siapa?”
b.      Evaluasi/validasi : Bagaimana perasaan bapak hari ini setelah berbincang-bincang dengan saya ?
c.       Kontak
Topik    : Bagaiman kalau kita berbincang-bincang sebentar mengenai masalah bapak yang dirasakan sekarang.
Waktu   : Berapa lama bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaiman kalau kita berbincang-bincang selama 20 menit, apakah bapak bersedia ?
  1. Fase Kerja
a.         Apakah bapak sering melihat atau mendengar sesuatu ?
b.         Apakah yang bapak lihat ?
c.         Bapak, biasanya kapan melihat atau itu muncul ?
d.       

 
Bagaimana perasaan dan tindakan bapak pada saat itu muncul ?
e.         Bagaimana kalau bapak belajar menghardik halusinasi yang benar, pertama-tama tutup mata, banyak istigfar, kemudian katakana pergi-pergi saya tidak mau melihat kamu.
f.          Bagaimana jika bapak belajar cara tersebut.
g.         Bagaiman kalau cara itu dimasukkan dalam kegiatan harian bapak dan dilakukan ketika melihat sesuatu itu, bagaiman apakah bapak setuju?
  1. Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya.
b.      Evaluasi Objektif
Coba bapak ulang apa yang sudah dibicarakan
c.       Tindakan lanjut
Besok saya datang lagi jam 09.00 ya pak !!!
d.      Kontrak yang akan datang
Topik       : Besok kita bertemu lagi, kita akan bercakap-cakap tentang cara mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Waktu      : Saya akan datang jam 09.00
Tempat     : Bagaiman kalau ditempat ini lagi pak ?



 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Pertemuan Pertama (1)
Senin, 16-06-2014
SPIK
A.  Proses Keperawatan
  1. Keluarga Nampak bingung
Keluarga selalu mendukung dan mendampingi klien.
  1. Tujuan Khusus
a.       Keluarga klien mampu mengemukakan masalah yang dihadapi dalam merawat klien.
b.      Keluarga klien mampu mengenal sakit klien.
c.       Keluarga klien mampu mengetahui cara merawat halusinasi klien.
d.      Keluarga klien mengetahui cara menghardik halusinasi.
  1. Tindakan keperawatan
SPIK
a.       Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b.      Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala, jenis-jenis, serta proses terjadinya halusinasi.
c.       Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi.


 
B.  Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Selamat pagi bu . . .
Perkenalkan nama saya Erhil, mahasiswa dari Akper Batari Toja
b.      Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Bagaiman keadaan anak ibu hari ini ?
c.       Kontak
Topik    : Hari ini kita akan berbincang-bincang tentang masalah yang dialami oleh anak ibu.
Waktu   : Berapa lama waktu yang ibu punya ?
                Bagaiman kalau 15 menit.
Tempat  : Bagaimana kalau disini saja ?
  1. Fase Kerja
a.         Selama anak ibu sakit, masalah apa yang ibu rasakan dalam merawat klien ?
b.         Masalah yang dialami anak ibu ini adalah halusinasi penglihatan, kondisi ini banyak yang dialami pasien jiwa yang lain.
c.         Ibu harus konsultasi dengan tim kesehatan
d.        Berikan dorongan positif dan pujian terhadap apa yang dilakukan.
  1. Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif

 
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya.
b.      Evaluasi Objektif
Dapatkah ibu menjelaskan kembali tentang halusinasi.
  1. Rencana tindak lanjut
Baik ibu, untuk pembicaraan kita hari ini saya kira sudah cukup, saya harap ibu memperhatikan apa yang dibicarakan tadi.
  1. Kontrak akan datang
Topik    : Untuk pertemuan berikutnya, mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi.
Waktu   : Insya Allah besok saya datang jam 09.00
Tempat  : Bagaiman kalau ditempat ini lagi ibu ?












 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN HALUSINASI

Pertemuan ke dua (II)
Selasa, 17-06-2014
A.  Proses Keperawatan
  1. Kondidi pasien
a.       Klien Nampak menyendiri
b.      Kontak mata klien baik
c.       Menjawab pertanyaan dengan singkat.
  1. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan.
  1. Tujuan umum
Klien dapat mencegah terjadinya halusinasi.
  1. Tindakan keperawatan.
SPIIP
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
b.      Melatih pasien mengendalikan halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
c.       Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. asi.



 
B.  Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik.
Assalamu Alaikum, selamat pagi pak . . . !!!
b.      Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
c.       Kontak
Topik    :  Hari ini kita akan melakukan kegiatan untuk mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Waktu   : Hari ini kita akan berbincang-bincang selama 20 menit
Tempat  : Kita akan berbincang-bincang di sini saja pak.
  1. Fase Kerja
a.         Pak .! saya akan membantu bapak cara mengatasi halusinasi bapak, bapak harus melakukannya setiap hari, kemarin saya ajarkan cara mengendalikan halusinasi dengan cra menutup mata lalu mengatakan pergi-pergi. Sekarang cara mengendalikan halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan orang lain, jadi ingat pak, ketika itu muncul bapak harus cari teman bicara.
b.         Bapak harus sering bergaul dengan masyarakat sekitar.
c.         Bapak harus sering melakukan aktivitas sehari-hari.
d.        Bapak harus masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.


  1.  
    Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif
1)      Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang ?
2)      Bagaimana jadwal harian bapak ? apakah bapak selalu dan mampu melakukannya ?
b.      Evaluasi Objektif
Coba bapak sebutkan jadwal kegiatan harian bapak.
c.       Respon Tindakan lanjut
Tadi kita sudah berbincang-bincang mengenai cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
d.      Kontrak yang akan datang
Topik       : Besok kita bertemu lagi, kita akan mempelajari cara lain mengontrol halusinasi dengan cara menyibukkan diri.
Waktu      : Saya akan datang jam 09.00
                   Bagaimana pak ?
Tempat     : Bapak mau dimana?
                  Bagaimana kalau ditempat ini lagi pak ?






 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Pertemuan ke dua (II)
Selasa, 17-06-2014
SPIIK
A.  Proses Keperawatan
  1. Kondisi keluarga
Keluarga nampak mendampingi klien.
  1. Tujuan
Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi
  1. Tindakan keperawatan
a.       Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi.
b.      Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi.

B.  Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik
Selamat pagi bu . .  Bagaimana keadaan ibu hari ini ?
b.      Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini ?

 
Bagaiman keadaan anak ibu ?
c.       Kontak
Topik    : Bagaiman pengalaman ibu kemarin dalam mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi.
Waktu   : Kita berbincang-bincang ± 20 menit, apakah ibu setuju ?
Tempat  : Kita berbincang-bincang ditempat ini saja bu ?
  1. Fase Kerja
a.       Bagaiman pengalaman ibu kemarin dalam mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi ?
b.      Dalam merawat pasien halusinasi kita harus memberikan rencana dan mengatur jadwal kegiatan klien, agar merasa berarti.
c.       Jika halusinasi klien datang dalam keadaan sendiri sebaiknya klien ditegur dan diajak bicara.
  1. Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mempraktekkan cara merawat pasien halusinasi.
b.      Evaluasi Objektif
1)      Coba ibu ulangi cara merawat pasien halusinasi misalnya member pujian.
2)      Di ajak bicara

c.      

 
Rencana tindakan keperawatan lanjut
Tadi kita berbincang-bincang mengenai cara merawat pasien halusinasi, untuk hari ini cukup.
d.      Kontrak yang akan datang
Topik    : Besok kita akan berbincang-bincang kembali mengenai aktivitas klien seperti minum obat.
Waktu   : Saya akan datang besok jam 09.00 bu . . .
Tempat  : Besok di tempat ini saja yah bu ?















 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN HALUSINASI

Pertemuan ke tiga (III)
Rabu, 18-06-2014
SPIIIP
A.  Proses Keperawatan
  1. Kondisi Klien
a.         Klien nampak tenang
b.         Kontak mata klien baik
c.         Klien bersahabat.
  1. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan.
  1. Tujuan umum
Klien dapat menyebutkan aktivitasnya.
  1. Tindakan keperawatan.
a.         Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.         Melatih pasien dalam mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan).




 
B.  Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik.
Selamat pagi pak . . . !!!
b.      Validasi
Bagaimana keadaan bapak hari ini ?
Apakah bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin ?
Apakah bapak sudah sering bergaul dengan masyarakat sekitar ?
c.       Kontak
Topik    :  Sekarang kita akan berbincang-bincang tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
Waktu   : Kita akan berbincang-bincang ± 30 menit, apa bapak bersedia.
Tempat  : Bagaimana kalau ditempat ini saja pak.. .
  1. Fase Kerja
a.       Bagaiman perasaan bapak sekarang ?
b.      Apakah bapak masih ingat cara yang kita pelajari kemarin
c.       Jika bapak melihat sesuatu tersebut, bapak dapat mengisi waktu dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
d.      Baiklah pak, kegiatan yang saya katakan tadi bapak dapat memasukkan dalam jadwal harian.



  1.  
    Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya ?
b.      Evaluasi Objektif
Coba bapak ulangi apa yang sudah kita bicarakan tadi ?
c.       Fase Terminasi Aktif
Pak … waktu kita sudah cukup sesuai dengan kesepakatan kita yang lalu bahwa hari ini adalah hari terakhir saya, tapi saya berharap bapak bersedia melakukan hal-hal yang sudah diajarkan agar bapak bisa lekas sembuh dan sekarang bapak bisa istirahat (sambil berjabat tangan untuk mengakhiri interaksi) saya permisi dulu pak.












 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Pertemuan ke tiga (III)
Rabu, 18-06-2014
SPIIIK
A.  Proses Keperawatan
  1. Kondisi keluarga
Keluarga mendampingi klien dalam beraktivitas dan mengajarinya cara melakukan dengan baik..
  1. Tujuan
Keluarga dapat mengatur jadwal harian pasien seperti minum obat. 
  1. Tindakan keperawatan
a.         Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat.
b.         Menjelaskan follow up setelah terakhir pertemuan.

B.  Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
  1. Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik
Selamat pagi bu . .?
b.      Validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini ?

 
Apakah ibu masih ingat yang akan kita lakukan hari ini . . ?
c.       Kontak
Topik    :  Hari ini kita akan membuat jadwal harian klien termasuk minum obat.
Waktu   : Kita akan berbincang-bincang ± 20 menit
Tempat  : Bagaimana kalau disini saja.
  1. Fase Kerja
a.       Apakah klien ada keinginan minum obat.
d.      Kalau begitu klien harus rutin minum obat, supaya proses penyembuhan cepat.
  1. Fase Terminasi
a.       Evaluasi Subjektif
Apakah klien mau minum obat.
b.      Klien sudah mau minum obat
c.       Terminasi akhir
Karena ibu telah mengikuti pertemuan beberapa hari ini, besar harapan saya semoga ibu tetap melanjutkan kegiatan harian klien supaya klien bisa berarti dalam keluarga, dan kalu ada waktu saya akan berkunjung ke sini jika ada kesempatan, saya minta maaf bu dalam proses pertemuan jika ada hal-hal yang tidak berkenang di hati ibu. Kalau begitu saya pamit dulu bu. Assalamu alaikum. .  selamat siang.


 
Lampiran 3
JADWAL AKTIVITAS HARIAN PASIEN
Nama   : Tn “H”
Alamat            : Awolagading
No
WAKTU
KEGIATAN
TANGGAL
KET
16/
06/14
17/
06/14
18/
06/14
1
05.00-06.00
          Bangun Tidur
M
M
M

2
06.00-07.00
Sarapan Pagi
M
M
M

3
07.00-08.00
Mandi
M
M
M

4
08.00-09.00
Bercakap-cakap
M
M
M

5
09.00-10.00
Berkenalan dengan orang lain
B
B
B

6
10.00-11.00
Bergaul dengan tetangga
B
B
B

7
11.00-12.00
Berkunjung ke rumah saudara
B
B
B

8
12.00-13.00
Makan siang
M
M
M

9
13.00-14.00
Tidur siang
M
M
M

10
14.00-15.00
Berbincang-bincang dengan keluarga
M
M
M

11
15.00-16.00
Duduk-duduk di teras
M
M
M

12
16.00-17.00
Nonton TV
M
M
M

13
17.00-18.00
Mandi sore
M
M
M

14
18.00-19.00
Berbincang-bincang dengan keluarga
M
M
M

15
19.00-20.00
Makan malam
M
M
M

16
20.00-21.00
Tidur
M
M
M


 
Keterangan :
-          Tuliskan jadwal kegiatan harian pasien pada kolom kegiatan sesuai dengan aktivitas yang dijadwalkan pada pasien.
-          Tuliskan tanggal pada kolom kegiatan
-          Berilah kode : M= mandiri, B= bantuan, T= tergantung pada setiap kegiatan yang telah dilakukan pasien pada kolom dibawah tanggal.
















No comments:

Post a Comment