BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia
diberi oleh Allah akal yang berguna unuk berfikir. Berfikir adalah upaya
manusia untuk memperbaiki dirinya baik dihadapan Allah maupun manusia , sebab
denga proses berfikir mnusia akan cederung terlihat bijaksana dalam
menyelesaikan masalahnya.
Keinginan
untuk menjadi cerdas dari yang adalah wajar. Karena itu manusia selalu
‘mencoba-coba’ apakah hal itu sesuai dengan pemikirannya atau tidak. Kita semua
faham bahwa sesungguhnya ,makanan bagi akal kita adalah sepiring akal dan
segelas nasihat. Dengan itu, manusia akan selalu merasa ditinya ‘kan selalu
dalam kebaikan.
Demi
menunjang ketercapaiannya itu, maka adakalanya kita butuh apa yang disebut
dengan penelitian. Penelitian
memiliki maksud untuk menjadi lantaran bagi jalan kita dalam membuat suatu
rancangan dasar bagi pemahaman kita. Kita tidak akan mengerti ataupun memahami
jikalau kita tidak berusaha untuk meneliti masalah atau hal itu. Penelitian
memiliki bermacam-macam jenis seperti yang akan kami jelaskan. Semoga ini tidak
membosankan dan dapat membuka wawasan kita tentang penelitian tersebut. Dan untuk menjadi
seorang peneliti yang baik, pengetahuan tentang pengertian populasi, pengertian
sampel, teknik sampling, cara menentukan ukuran sampel, dan cara mengambil anggota
sampel haruslah dapat dipahami dengan baik pula, disamping pengetahuan lain
yang berkaitan dengan penelitian.
B.
Rumusan Masalah
1.
Sebutkan Jenis-jenis penelitian ?
2.
Bagaimana konsep penelitian menurut tujuannya ?
3.
Bagaimana konsep penelitian menurut pendekatannya ?
4.
Bagaimana konsep penelitian menurut bidang keilmuannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Metode adalah cara kerja yang
bersistem dan teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan yang teliti;
penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Penelitian pada hakikatnya adalah
suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis,
dan logis. Penelitian kesehatan
berorientasikan atau memfokuskan kegiatan pada masalah-masalah yang timbul
dibidang kesehatan/kedokteran dan system kesehatan. (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian atau riset (research)
merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis berdasarkan kenyataan
ilmiah. Karya tuis ini diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun
penelitian lapangan (klinik dan laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah
untuk dianalisis atau diolah agar menghasilkan suatu kesimpulan. (Hidayat,
2008)
2.
Ciri-ciri
a.
Objektifitas dalam
penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis bertindak sesuai dengan
fakta dan kondisi pada saat ini
b.
Serba relative,
bahwa kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal yang mutlak dan hasilnya
dimungkinkan dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
c.
Skeptis, adanya
keraguan atas pernyataan yang belum memiliki kekuatan dasar-dasar pembuktian.
d.
Netral, dalam
mengungkapkan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-nilai baik
atau buruk.
e.
Sederhana, tidak
terlalu rumit dalam kerangka berfikir, perumusan pernyataan dan pembuktiannya
tetap berdasarkan kebenaran ilmiah.
Secara
umum, penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan
yang telah ada, serta adanya fakta dan temuan-temuan sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada. Tujuan khususnya adalah :
a. Ingin membuktikan teori-teori yang
ada
b. Menemukan teori-teori baru atau
produk baru
c. Mengembangkan hasil penelitian
yang sudah ada. (Hidayat, 2008)
4.
Manfaat
Secara
singkat, manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Hasil penelitian dapat digunakan
untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok,
maupun masyarakat.
b. Hasil penelitian kesehatan dapat
digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya, dan kemungkinan sumbernya
tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan.
c. Hasil penelitian kesehatan dapat
dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah kesehatan, atau
kegagalan-kegagalan yang terjadi didalam system pelayanan kesehatan. Dengan
demikian dapat memudahkan pencarian alternative pemecahan masalah tersebut.
d. Hasil penelitian kesehatan dapat
dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi
pengembangan system pelayanan kesehatan.
e. Hasil penelitian kesehatan dapat
melukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, dan ketenagakerjaan baik
secara kuantitas maupun secara kualitas guna mendukung system kesehatan.
(Notoatmodjo, 2010)
B.
Jenis-jenis Metode
Penelitian
Pengelompokan jenis penelitian kesehatan itu
bermacam-macam menurut aspek mana penelitian itu ditinjau. Berdasarkan metode
yang digunakan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi dua kelompok
besar, yakni :
1.
Metode Penelitian
Survei (Survey Research Method)
Penelitian survey adalah suatu penelitian yang
dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat),
sehingga sering disebut penelitian noneksperimen. Dalam survey, penelitian tidak dilakukan
terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil
sebagian dari populasi tersebut (sampel). Penelitian survey digolongkan lagi
menjadi dua, yaitu penelitian survey yang bersifat dekskriptif dan analitik.
a. Metode penelitian survey
deskriptif
Penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau
menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat. Misalnya,
distribusi penyakit dalam masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin,
dan karakteristik lain. Oleh karena itu penelitian deskriptif ini disebut
penelitian penjelajahan (exploratory
study). Dalam survey deskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan
bagaimana (how).
b. Metode penelitian survey analitik
Penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan
atau situasi. Misalnya, mengapa penyakit menyebar disuatu masyarakat, mengapa
penyakit terjadi pada sekelompok orang, mengapa masyarakat tidak menggunakan
fasilitas yang telah ada, mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga, dan
sebagainya. Survei analitik ini pada umumnya menjawab pertanyaan mengapa (why),
oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study).
2.
Metode Penelitian
Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen atau
percobaan, peneliti melakukan percobaan ata perlakuan terhadap variabel
independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada
dependen variabel.Yang dimaksud percobaan atau perlakuan di sini adalah suatu
usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan
peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi
akibat dari peristiwa tersebut.Penelitian eksperimen ini bertujuanuntuk menguji
hipotesis sebab akibat dengan melakukan intrevensi.Oleh sebab itu sering
disebut penelitian intervensi (intervention
studies).
Ditinjau dari segi manfaat atau
kegunaanya, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi:
a.
Penelitian Dasar (Basic
of Fundamental Research)
Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang
muncul pada suatu ikhwal atau kejadian.Kemudian dari kejadian yang terjadi pada
ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan pengetahuan atau
teori baru.Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni atau “pure research”, karena dilakukan untuk
merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/
kedokteran.Misalnya penelitian tentang teori penyebab kanker, penelitian cloning, bayi tabung, dan sebagainya.
b.
Penelitian Terapan (Aplied
Research)
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu
sistem atau program, dengan menerapkan teori- teori kesehatan yang ada. Dengan
kata lain, penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu system atau metode
yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu
keadaan. Artinya, penelitian dilakukan, sementara itu system baru tersebut
diuji coba dan dimodifikasi.Penelitian terapan ini sering disebut penelitian
operasional (operational research).Contoh
penelitian untuk mengembangkan sistem pelayanan terpadu di Puskesmas.
c.
Penelitian Tindakan (Action
Research)
Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan
praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat, yang
dilakukan secara terbatas.Biasanya penelitian ini dilakukan terhadap suatu keadaan
yang sedang berlangsung.Penelitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan
masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu
keadaan.Misalnya penelitian tindakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
transmigrasi.
d.
Penelitian Evaluasi (Evaluation
Research)
Penelitian
ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan
atau program yang sedang dilakukan daklam rangka mencari umpan balik yang akan
dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau system. Penelitian
evaluasi ada dua tipe, yaitu: tinjauan (reviews)
dan pengujian (trial). Penelitian
evaluasi yuang bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program
itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau
dampak.Misalnya penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program imunisasi,
program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga berencana, dan lain
sebagainya. Sedangkan penelitian pengujian atau “trial” dilakukan untuk menguji efektifitas dan efiensi suatu pengobatan
atau program- program yang lain. Biasanya penelitian ini dilakukan untuk
menguji keampuhan dari suatu produk obat baru atau system pengobatan yang lain.
Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama penelitian
klinik, atau clinical trials.
(Notoatmodjo. 2010)
C.
Rancangan/Desain
Penelitian
Ketika
kita akan melakukan penelitian, terlebih dahulu kita sebagai peneliti harus
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Mulai dari
membuat perencanaan, merencanakan kerja sama dan memahami macam-macam etika
penelitian. Menurut Margono, (2010:100) Rancangan itu adalah alur kegiatan
peneliti dalam memecahkan masalah . Disusun secara matang dan cermat sehingga
nantinya akan sangat membantu peneliti maupun orang yang membaca hasil
penelitiannya dalam memahami masalah serta cara mengatasinya.
Rancangan
penelitian dapat juga dikatakan sebagai skema atau bagan karena rencana itu
membuat atau memuat peta kegiatan yang akan kita laksanakan dan digunakan
sebagai petunjuk. Rancangan juga mengingatkan kita untuk melakukan ini, jangan
melakukan yang itu, hati-hati dalam melakukan ini, ini tidak penting dan
seterusnya. Ini merupakan sebuah petunjuk dan pedoman seorang peneliti dalam
menyelesaikan penelitiannya dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurut
Soegeng dalam Tahir (2011:51) Rancangan penelitian adalah langkah-langkah
penelitian yang terstruktur, Ekonomis dan Sesuai dengan Tujuan Penelitian
sehingga data-data yang didapatkan adalah data yang akurat. Sedangkan menurut
Sukardi (2003:69), perencanaan penelitian yaitu bayangan untuk seorang peneliti
tentang apa yang akan kita lakukan saat menelitian dan menemukan cara mengatasi
masalah yang menjadi objek penelitiannya.
Kerlinger
dan Lee dalam Setyosari (2010:170) mengemukakan bahwa Kegunaan rancangan
penelitian yang pertama adalah pedoman dalam menemukan hasil/ cara mengatasi suatu permasalahan,
yang dulu sebelum kita melakukan penelitian menjadi tanda tanya yang akan kita
temukan jawabannya dan setelah melakukan penelitian bertolak dari rancangan itu
sendiri kini pertanyaan-pertanyaan itu terjawab semua dan merupakan hasil
penelitian . Kedua adalah mengontrol atau mengendalikan variabel yang saling
berhubungan, variabel-variabel apa yang harus kita dahulukan.
D.
Rumus
Sampel/Pengambilan Sampel
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia
[3] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 2
[5] Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Kegiatan Ilmiah, (Yogyakarta
: Pustaka Pelajar Offset, 2004), 4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian sangat
beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar keilmuan yang
dimiliki oleh para pakar dalam memberikan klasifikasi akan jenis penelitian
yang diungkapkan. Namun demikian, jenis penelitian secara umum dapat
digolongkan sebagaimana yang akan dipaparkan berikut ini.
·
Jenis
Penelitian Menurut Tujuan
Jenis penelitian menurut tujuan
terdiri dari:
a. Penelitian Eksploratif
Jenis
penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan
sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokkan suatu
gejala, fakta, dan penyakit tertentu. Penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.
b. Penelitian Pengembangan
Jenis
penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu pengetahuan.
Misalnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi gen untuk
penyakit-penyakit menurun.
c. Penelitian
Verifikatif
Jenis penelitian ini
bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena. Misalnya saja, masyarakat
mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan mampu mengobati penyakit mata dan kulit.
Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air
tersebut mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.
·
Jenis
Penelitian Menurut Waktu
a)
Penelitian
Longitudinal
Penelitian
longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian
lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan
pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum
bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan
sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Jenis penelitian
ini sering digunakan pada penelitian lingkup Epidemiologi dengan beberapa
rancangan yang khas, seperti kohort, cross-sectional, dan kasus kontrol.
a. Kohort
Penelitian
kohort sering juga disebut penelitian follow
up atau penelitian insidensi, yang
dimulai dengan sekelompok orang (kohor) yang bebas dari penyakit, yang
diklasifikasikan ke dalam sub-kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap
sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau outcome.
Penelitian
kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab penyakit dan pengukurannya
yang paling langsung tentang resiko timbulnya penyakit. Jadi ciri umum
penelitian kohort adalah:
a. dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan
status paparan.
b.
melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam
kelompok studi amatan.
c.
dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dari
masing-masing kelompok studi.
d.
peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan
penyakit dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan.
Oleh karena
penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu, maka rancangannya dapat
bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan terjadinya paparan
pada saat peneliti mau mengadakan penelitian.
Rancangan
penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada
saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort retrospektif, jika
paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian
ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik.
b)
Penelitian
cross-sectional (Lintas-Bagian)
Penelitian
lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit. Oleh karena
itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status
paparan dan penyakit secara serentak pada individu dari populasi tunggal pada
satu saat atau periode tertentu.
Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah
untuk dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang
terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari
penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang
pelayanan kesehatan dari populasi tersebut. Instrumen yang sering digunakan
untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian
kuisioner.
- Jenis Penelitian Menurut Bidang Ilmu
i.
Pendidikan
ii.
Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.(. Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 32
Asim, Dr. M.Pd, Sistematika Penelitian Pengembangan.
(Malang : Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Malang, 2001),1
Bailey. Educational Research
(London : Oxford university,1990),10.
Borg W.R. and Gall M.D., Educational Research : An Introduction, 4 th
edition. (London: Longman Inc., 1983),5
Dane, F.C. Research
Methods. (Brooks/Cole Publishing Company. Belmont California,1990),23
Dwiyogo Wasis D Dr. M.Pd, Pelaksanaan Penelitian Pengembangan.
(Malang: Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Malang, 2001),1
Gephart, William J, Toward a Taxonomy of Empirically-Based
Problem Solving Strategies. (Viscounsin: University of Viscounsin, 1972),3
Kerlinger, Fred N.
2000. AsasAsas Penelitian Behavioural. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Lembaga Penelitian Pendidikan
dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Laporan
Akhir Studi Evaluasi Program Pendidikan Moral Melalui Televisi. (Jakarta:
Pustekkom, LP3ES dan IFES, 2000),2
Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang (UNM). Metodologi
Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran.( Malang :
Lemlit UNM, 2000),
Marzuki, C. Metodologi Riset.(
Jakarta: Erlangga, 1999),4
Nazir, Mohammad. Metode
Penelitian. (Jakarta:
Ghalia Indonesia,1999) ,12
Perin, Donald G. Instructional Television : Synopsis of
Television in Education.( New Jersey: Educational Technology Publications,
1977),8
Shklovski, Irina; Kraut, Robert; dan Rainie, Lee..“The Internet and Social
Participation:Contrasting Cross-Sectional and LongitudinalAnalysis”. Journal of Computer-MediatedCommunication.
Vol. 10, No. 1. 2004),12
Sugiyono. Metode
Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta,1999),21
Suhadi, Ibnu, MA..Ph.D. Kebijakan Penelitian Perguruan.( Malang:
Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Malang, 2001),5
Suhardjono. Metode Penelitian
Pendidikan.( Jakarta : Rineka Cipta, 1998),12
Supranto, J Metode
Riset: Aplikasinya dalam Pemasaran. (Jakarta: Rineka Cipta,1997),22
W a l d o p o. Modul
Pelatihan Produksi Program Audio: Teknik Menulis Naskah Untuk Program
Audio/Radio Pembelajaran. (Jakarta: Pustekkom Depdiknas, 1999),8
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan dalam menyusun tugas ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah member tauladan dan petunjuk dalam mengarungi bahtera kehidupan di
dunia dan di akherat kelak. Alhamdulillah , akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Dengan kesempatan ini
penulis sampaikan terima kasih kepada “ Dr H Abd Kadir MA”, selaku dosen
pembimbing mata kuliah “ Metode Penelitian ” telah tercurahkan perhatiannya
demi terselesaikan makalah ini , dan tak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada segenap pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya hanya kepada
allah SWT jualah penulis berserah diri dengan senatiasa mengharap ridho-Nya .
Semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Surabaya
, 31 Maret 2010
Penyusun
No comments:
Post a Comment