Wednesday, 20 December 2017

MAKALAH EMOSI

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan manusia pada umumnya dan pada tingkah laku pada khususnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia hampir mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa. Apabila anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu.
Pada umumnya perbuatan kita sehari- hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai atau perbuatan-perbuatan kita sehari-hari itu disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja. Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi.

B.           Rumusan Masalah
1.            Apa yang dimaksud dengan emosi?
2.            Apa macam-macam emosi itu?
3.            Bagaimana  pertumbuhan dan pengaruh emosi?Sebutkan contoh pengaruh emosi!
4.            Apa fungsi emosi itu?
5.            Bagaimana cara mengatasi emosi?
6.            Bagaimana perubahan-perubahan pada tubuh kita saat terjadi emosi?
7.            Apa ciri-ciri emosi itu?
8.            Seberapa pentingkah kita untuk mengontrol emosi?

C.          Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan  masalah di atas dapat dikemukakan tujuan sebagai berikut:
1.            Untuk mengetahui beberapa pengertian emosi.
2.            Untuk mengetahui macam-macam emosi.
3.            Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan pengaruh emosi.
4.            Untuk mengetahui fungsi emosi.
5.            Untuk mengetahui cara mengatasi emosi.
6.            Untuk mengetahui perubahan-perubahan pada tubuh kita saat terjadi emosi.
7.            Untuk mengetahui ciri-ciri emosi.
8.            Untuk mengetahui pentingnya mengontrol emosi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian Emosi
1.            Dari Wikipedia Bahasa Indonesia Emosi adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan perilaku.
2.            Dari Ensiklopedi bebas Emosi adalah pengalaman yang bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep psikologi lain seperti suasana hati, temperamen, kepribadian, dan disposisi.
3.            Menurut Syamsudin emosi adalah sebagai suatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa ( a strid up state ) yang menyertai atau munculnya sebelum dan sesudah terjadinya perilaku.
4.            Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira.
5.            Menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi
pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.
Teori yang dikemukakan oleh William James dan Carl Lange kira-kira seabad yang lalu, yang dikenal dengan Teori James Lange, mengemukakan proses-proses terjadinya emosi dihubungkan dengan faktor fisik dengan urutan sebagai berikut:
1.            Mempersepsikan situasi di lingkungan yang mungkin menimbulkan emosi.
2.            Memberikan reaksi terhadap situasi dengan pola-pola khusus melalui aktivitas fisik.
3.            Mempersepsikan pola aktivitas fisik yang mengakibatkan munculnya emosi secara khusus.

B.           Macam-macam Emosi
Tokoh empiris yang mengemukakan teori emosi adalah Wilhelm Wundt (1832 - 1920). Tetapi berbeda dari W. James yang menyelidiki mengapa timbul emosi, W. Wundt menguraikan jenis-jenis emosi. Menurut Wundt ada tiga pasang kutub emosi, yaitu :
1.            Senang - tak senang
2.            Tegang - tak tegang
3.            Semangat – tenang
Emosi dapat membuat kita menggapai puncak kegembiraan atau menenggelamkan kita ke dalam keputusasaan yang mendalam. Emosi-emosi yang menyenangkan atau yang sering juga disebut emosi positif seperti gembira, penuh harapan, damai, kasih sayang, dan lain sebagainya tidak terlalu banyak memberikan rangsangan dan juga tidak terlalu sedikit, sehingga dapat menjaga keseimbangan yang membuat organ-organ tubuh berfungsi dengan baik. Sedangkan emosi-emosi yang tidak menyenangkan atau juga disebut emosi negatif seperti marah, cemas, gelisah, sedih, takut, benci, dendam, putus asa, dan lain sebagainya, memberikan rangsangan yang berlebihan pada berbagai organ tubuh, sehingga organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi secara normal, daya tahan tubuh terhadap infeksi diperlemah, dan timbullah berbagai macam penyakit.
Florence Wedge dengan tepat mengatakan bahwa emosi yang tidak menyenangkan dapat menyebabkan banyak penyakit fisik yang kelihatannya benar-benar disebabkan oleh penyakit organik, seperti gangguan pada lambung, hati, usus, jantung, kulit dan otot. Emosi tersebut juga dapat menyebabkan rasa nyeri pada tulang, persendian, dan kepala. Maka tidak mengherankan, masih menurut Wedge, kalau sejumlah dokter terkemuka menyatakan bahwa 90% penyakit yang biasa diderita oleh orang pada zaman sekarang ini, ada kaitannya dengan gangguan emosional. Hal ini dapat dimengerti karena emosi yang kuat lebih melelahkan organisme tubuh daripada pekerjaan berat dari otot atau otak. Maka orang yang secara emosional stabil, tidak akan membiarkan masalah sepele menjadi besar.Benar bahwa tidak ada alur tunggal yang selalu dimulai dari ’emosi negatif’ ke ’penyakit’. Ada kalanya penderitaan karena suatu penyakit (yang bukan akibat emosi negatif) menimbulkan emosi negatif bagi seseorang. Hal ini nampak dari banyak yang menderita sakit yang mudah tersinggung, gampang marah, sedih, putus asa dan sebagainya.

C.          Pertumbuhan dan Pengaruh Emosi
Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia hampir mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu.pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk menangis dan meronta. Pengaruh kebudayaan besar sekali terhadap perkembangan emosi, karena dalam tiap-tiap kebudayaan diajarkan cara menyatakan emosi yang konvensional dan khas dalam kebudayaan yang bersangkutan, sehingga ekspresi emosi tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang lain dalam kebudayaan yang sama.
Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya. Ia dapat suka atau tidak menyukai sesuatu, misalnya ia suka kopi, tetapi tidak suka teh. Ini disebut preferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan daripada pengaruh emosi terhadap pandangan seseorang mengenai situasi atau obyek di lingkungannya. Dalam bentuknya yang lebih lanjut, preferensi dapat menjadi sikap, yaitu kecenderungan untuk bereaksi secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.Sikap pada seseorang, setelah beberapa waktu, dapat menetap dan sukar untuk diubah lagi, dan menjadi prasangka. Prasangka ini sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku, karena ia akan mewarnai tiap-tiap perbuatan yang berhubungan dengan sesuatu hal, sebelum hal itu sendiri muncul di hadapan orang yang bersangkutan.Sikap yang disertai dengan emosi yang berlebih-lebihan disebut kompleks, misalnya kompleks rendah diri, yaitu sikap negative terhadap diri sendiri yang disertai perasaan malu, takut, tidak berdaya, segan bertemu orang lain dan sebagainya. Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya :
1.            Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.
2.            Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa ( frustasi ).
3.            Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup ( nervous ) dan gagap dalam berbicara.
4.            Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
5.            Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya
akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

D.          Fungsi Emosi
Ada tujuh fungsi emosi bagi manusia yaitu:
1.            Menimbulkan respon otomatis sebagai persiapan menghadapi krisis.
2.            Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus.
3.            Memotivasi tindakan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan tertentu..
4.            Mengomunikasikan sebuah niat pada orang lain.
5.            Meningkatkan ikatan sosial.
6.            Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian.
7.            Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu.

E.           Cara Mengatasi Emosi
Ada beberapa cara untuk mngatasi emosi antara lain:
1.            Rasakan yang orang lain rasakan
2.            Tenangkan hati di tempat yang nyaman
3.            Mencari kesibukan yang disukai
4.            Curahan hati / curhat pada orang lain yang bisa dipercaya
5.            Mencari penyebab dan mencari solusi
6.            Ingin menjadi orang baik
7.            Cuek dan melupakan masalah yang ada
8.            Berpikir rasional sebelum bertindak
9.            Diversifikasi tujuan, cita-cita dan impian hidup
10.        Kendalikan emosi dan jangan mau diperbudak amarah
11.        Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi 

F.           Perubahan-perubahan Pada Tubuh Saat Terjadi Emosi
Perubahan-perubahan pada tubuh pada saat terjadi emosi Terutama pada emosi yang kuat, seringkali terjadi juga perubahan-perubahan pada tubuh kita antara lain :
1.            Reaksi elektris pada kulit  : meningkat bila terpesona.
2.            Peredaran darah                : bertambah cepat bila marah.
3.            Denyut jantung                 : bertambah cepat bila terkejut.
4.            Pernafasan                         : bernafas panjang kalau kecewa.
5.            Pupil mata                         : membesar bila sakit atau marah.
6.            Liur                                   : mengering kalau takut atau tegang.
7.            Bulu roma                         : berdiri kalau takut.
8.            Pencernaan                        : mencret-mencret kalau tegang.
9.            Otot                                   : Ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot 
                                        menegang ataubergetar (tremor).
10.        Komposisi darah               : Komposisi darah akan ikut berubah dalam
                                        keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar
                                        lebih aktif.

G.          Ciri-ciri emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri – ciri sebagai berikut:
1.            Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir
2.            Bersifat fluktuatif ( tidak tetap ).
3.            Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
Mengenai ciri – ciri emosi ini dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi pada orang dewasa sebagai berikut :
1.            Emosi Anak:
a.             Berlangsung singkat dan berakhir tiba - tiba
b.            Terlihat lebih hebat dan kuat
c.             Bersifat sementara / dangkal
d.            Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya
2.            Emosi Orang Dewasa:
a.           Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
b.          Tidak terlihat hebat / kuat
c.           Jarang terjadi
d.          Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

H.          Pentingnya Mengontrol Emosi
Sering kita menemukan, bagaimana emosi memberi dampak yang tidak pernah kita inginkan. Tidak sedikit emosi yang meninggalkan efek destruktif. Andaikan saja kita bisa memahami makhluk apa sesungguhnya emosi itu, tentu kita bisa menjadi lebih bijaksana. Emosi bisa jadi merupakan reaksi atas berbagai kejadian yang berlaku dalam kehidupan kita. Emosi juga dapat menentukan bagaimana sebuah kejadian dipahami dan disikapi. Sebuah emosi biasanya berangkat dari prasangka dan stereotip seseorang. Emosi merupakan bagian dari perasaan kita. Bila tidak dikendalikan, emosi bisa membatasi persepsi kita.
Itu sebabnya, sudah seyogyanya emosi bisa dikendalikan, bukan yang mengendalikan. Sebab bila emosi dibiarkan masuk dalam logika maka akan jadi berbahaya. Persepsi kita bisa menjadi selektif. Membuat kita hanya melihat apa yang sesuai dengan perasaan kita. Jangan sampai karena kita tidak bias mengendalikan emosi menyebabkan kerugian untuk orang lain maupun diri sendiri, ntah akan berdampak langsung atau di kemudian hari. Emosi pasti akan menimbulkan hal negative.
Kontrol emosi dapat menjadi masalah sulit bagi beberapa orang. Bagi orang yang tak bisa mengontrol emosi, emosi justru bisa menjadi boomerang. Bagaimana tidak? Seseorang bisa masuk dan terjebak dalam suatu masalah akibat emosi yang tak terkontrol, seseorang bahkan bisa diseret kejalur hukum juga karena tak bisa kontrol emosi. Itulah mengapa kontrol emosi penting untuk Anda lakukan. Berikut tiga alasan pentingnya mengontrol emosi :
1.            Menjauhkan dari emosi negatif yang merusak diri
Emosi negatif seperti marah, benci, dendam, prasangka buruk dan lain sebagainya jika tidak Anda kontrol dengan baik, dapat berakibat buruk dan memberikan berbagai dampak buruk yang merusak diri Anda. Baik merusak secara fisik dengan menyebabkan munculnya berbagai penyakit maupun merusak secara psikis dengan menyebabkan timbulnya gangguan-gangguan psikis seperti stres, depresi dan lain-lain.
2.            Meningkatkan kecerdasan emosional (EQ)
Membiasakan diri dalam mengontrol dan mengendalikan emosi dapat meningkatkan kecerdasan emosional Anda. Dimana kecerdasan emosional sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi yang dimilikinya. Memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam mengontrol dan mengendalikan emosi, begitu pula sebaliknya.
3.            Menjauhkan dari berbagai hal buruk atau kemungkinan buruk akibat tak bisa kontrol emosi
Mengontrol emosi dapat menjauhkan Anda dari berbagai hal buruk atau kemungkinan buruk yang sangat mungkin terjadi akibat tak bisa kontrol emosi. Tentu Anda telah mengetahui berbagai hal buruk atau kemungkinan buruk yang sangat mungkin terjadi akibat tak bisa kontrol emosi. Untuk itu jangan biarkan berbagai hal dan kemungkinan buruk terjadi pada Anda dengan kontrol emosi sekarang juga.
Begitu pentingnya melakukan kontrol emosi agar kehidupan Anda jauh dari berbagai hal buruk atau negatif akibat tak bisa kontrol emosi.  Dengan emosi yang terkontrol dan selalu stabil setiap hari, Anda akan merasakan ketenangan dan kebahagian hidup yang mungkin selama ini belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Selain itu Anda juga akan terhindar dari berbagai masalah yang sangat mungkin terjadi akibat tak bisa mengontrol emosi. (http://www.binauralbeats.co.id/Pentingnya-Kontrol-Emosi.htm)






BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas, sedih dan sebagainya. Terjadinya emosi dihubungkan dengan faktor fisik dengan urutan sebagai berikut:
1.            Mempersepsikan situasi di lingkungan yang mungkin menimbulkan emosi.
2.            Memberikan reaksi terhadap situasi dengan pola-pola khusus melalui aktivitas fisik.
3.            Mempersepsikan pola aktivitas fisik yang mengakibatkan munculnya emosi secara khusus.

B.           Saran
Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan segala saran dan kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan ketrampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Ahmad, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2004.
Sobur Alex, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Penerbit Buku Kedokteran : EGC. Jakarta.

Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Yusuf Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosda Karya , 2006.












 


Tugas Individu
Makalah
PENTINGNYA MENGONTROL EMOSI



OLEH :

ANDI ERWIN SUNARDI
NIM : BT 13 01 003
KELAS : II A




AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA
W A TA M P O N E

2015
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENTINGNYA MENGONTROL EMOSI” dengan lancar tanpa ada halangan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi. Makalah disusun agar mahasiswa mengetahui bagaimana isi materi tentang emosi.
Terbentuknya makalah adalah berkat dukungan dari semua pihak, yang telah membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan penulis, dan teman-teman yang membantu dan memberi dorongan dalam proses penyelesaian makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah masih terdapat ketidaksempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, tanggapan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah. Harapan kami, semoga makalah bermanfaat sebagaimana mestinya.

Watampone, 29  April 2015

       Penyusun



i
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………..…………………..........i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….............ii

BAB I          PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………...………………….........1
B.     Rumusan Masalah……………………………………………...........1
C.     Tujuan Penulisan……………………………………………............2

BAB II         PEMBAHASAN
A.    Pengertian Emosi................................................................................3
B.     Macam-macam Emosi........................................................................4
C.     Pertumbuhan dan Pengaruh Emosi.....................................................6
D.    Fungsi Emosi......................................................................................8
E.     Cara Mengatasi Emosi........................................................................8
F.      Perubahan-perubahan Pada Tubuh Saat Terjadi Emosi......................9
G.    Ciri-ciri Emosi..................................................................................10
H.    Pentingnya Mengontrol Emosi.........................................................11
BAB III       PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………...................14
B.    Saran………………………………………………………........….14

DAFTAR PUSTAKA


ii
 

No comments:

Post a Comment