BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan di bahas kesenjangan antara teori
yang ada dengan kenyataan yang diperoleh penulis dari hasil studi kasus
terhadap klien Tn. “M”
yang mengalami gangguan sistem pencernaan “Ulkus
Peptikum” di Ruang Perawatan Interna BLUD RS Tenriawaru Kelas
B Kab. Bone tanggal 09-11 Juni 2014”. Dalam melaksanakan Asuhan keperawatan telah di
tetapkan pendekatan proses keperawatan yaitu suatu system dalam merencanakan
pelayanan Asuhan keperawatan mempunyai
tahap-tahap yaitu: Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, evaluasi. Adapun tahap-tahap tersebut antara lain :
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama
dalam proses keperawatan , pengumpulan data yang akurat dan sistematis yang
akan merumuskan diagnosa keperawatan pada saat pengkajian, penulis mendapat
data dari keluarga melalui wawancara dan observasi langsung kelapangan.
Berdasarkan hal tersebut penulis mengadakan
pengkajian keluarga Ny:”C” dengan masalah pada anggota keluarganya yaitu
penyakit gastritis. Menurut teori
(Brunner dan suddart, 2001, hal: 1062)
Keluhan yang ada pada pasien
gastritis yaitu anoreksia, mual, muntah, nyeri epigastrium, pendarahan saluran
cerna pada Hematemesis, melena, tandsa lebih lanjut yaitu anemia. Berdasarkan
gambaran diatas dapat di simpulkan bahwa antara teori dan kasus yang di dapat
penulis, tidak terdapat banyak kesenjangan atau perbedaan pada kasus yang di
dapatkan tidak di temukan data tentang melena, anemia, serta pendarahan saluran
cerna.
B. Diagnosa Keperawatan.
Berdasarkan teori Sedangkan diagnosa keperawatan utama gastritis menurut
(Brunner & Suddarth; 2001; 1063) adalah sebagai berikut :
- Ansietas berhubungan dengan pengobatan
- Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh, berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat.
- Risiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan caiaran yang berlebihan
karena muntah.
- Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diet
dan proses penyakit.
- Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
teriritasi.
Sedangkan berdasarkan kasus
diagnosa keperawatan yang didapat adalah :
1. Nyeri ulu hati pada Ny “C” dikeluarga Tn
“B” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit
gastritis.
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada Ny “C” dikeluarga Tn “B” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah nutrisi.
Diagnosa
yang muncul pada kasus, semuanya terdapat pada teori. Namun ada tiga diagnosa
yang tidak diangkat dalam kasus karena tidak ditemukan data yang menunjang
untuk menegakkan diagnosa. Hal ini disebabkan karena perbedaan derajat atau
tingkat keparahan statu penyakit serta respon individu yang berbeda.
C. Perencanaan
Pada
prinsipnya perencanaan yang penulis cantumkan pada kasus mengacuh pada konsep
dasar keperawatan keluarga. Dalam hal ini penulis melakukan perencanaan sesuai
dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi keluarga sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan rencana keperawatan pada Ny “C” dikeluarga Tn “B”.
D. Implementasi
Pada tahap
ini penulis melaksanakan implementasi sesuai dengan rencana keperawatan yang
telah dibuat berdasarkan permasalahannya, dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan ini penulis bekerja sama dengan klien, keluarga dengan tenaga
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Awaru sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus.
E. Evaluasi
Evaluasi
merupakan tahap proses penilaian pencapaian tujuan, apakah tujuan yang
diharapkan tercapai atau tidak dari evaluasi akhir.
Secara
teori dalam mengevaluasi asuhan keperawatan diharapkan tujuan dapat berhasil.
Namun pada evaluasi akhir pada asuhan keperawatan yang diberikan kepada Ny “C”
dikeluarga Tn “B” dengan penyakit Gastritis semua masalah teratasi.
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis
membahas tentang Asuhan Keperawatan pada keluarga Ny”C” dengan gangguan sistem
pencernaan ”gastritis” pada Ny “C” di Desa Carigading Kec. Awangpone, maka
dapat diambil kesimpulan dan beberapa saran sebagai berikut :
A.
Kesimpulan
1. Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa
lambung yang bersifat akut, kronik, difus atau lokal . Dan hal ini didapatkan
di keluarga Ny “C” yang diderita oleh Ny “C” yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Awaru Desa carigading Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
2. Masalah kesehatan keluarga merupakan problem
yang kompleks, dimana faktor ketidaktahuan, ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan dan motivasi dalam anggota keluarga kurang sangat diperlukan
penanganan dari tim kesehatan khususnya tenaga keperawatan sehingga keluarga
tetap bisa menjaga dan mempertahankan hidupnya dalam keadaan sehat, produktif
dan sejahtera (Nasrul Effendy, 1998) dikutif dalam Sudiharto 2007.
3.
Dalam teori
buku patofisiologi jilid1 tahun 2005, gejala dari gastritis yaitu :mual,
muntah, nyeri epigastrium, anoreksia, ceguka, rasa asam di mulut, perut kembung
. hematemesis, sampai pada pendarahan saluran cerna dan melena, sedangkan pada kasus ditemukan sakit pada ulu hati, mual dan
anoreksia.
4.
Tindakan keperawatan di lakukan
berdasarkan rencana yang telah di buat sebelumnya
5.
Evaluasi keperawatan sudah
menunjukkan kriteria keberhasilan sesuai standar.
B. Saran
1.
Untuk keluarga binaan
a.
Diharapkan agar keluarga binaan
dapat memelihara, meningkatkan serta mengembangkan perilaku hidup sehat yang
telah dimiliki oleh keluarga selama pembinaan dan penyuluhan yang disampaikan
oleh penulis.
b.
Anggota keluarga lebih
memperhatikan anggota keluarga yang menderita Gastritis.
c.
Keluarga lebih memperhatikan
keadaan lingkungan rumahnya untuk kesehatan keluarga
2.
Untuk Puskesmas
a.
Diharapkan kepada Puskesmas,
sebaiknya program kesehatan masyarakat yang berlangsung selama ini hendaknya
lebih ditingkatkan agar keluarga dapat mengetahui secara dini mengenai
penyakit, cara pencegahan dan penanggulangannya, juga membina keluarga yang
beresiko tinggi terutama yang berada di lingkungan yang tidak terjaga.
b.
Untuk pencapaian kompetensi
tindakan keperawatan yang optimal perlu kiranya Puskesmas melengkapi fasilitas
dalam penerapan proses keperawatan.
3. Untuk
Institusi
a.
Hasil studi kasus yang
dilakukan pada keluarga Ny ‘C’ pada Ny “C” merupakan data awal dan dapat
dijadikan sebagai bahan masukan kepada institusi khususnya kepada teman - teman
mahasiswa yang akan melaksanakan studi kasus selanjutnya.
b.
Untuk mencapai hasil yang
optimal perlu diberikan waktu yang cukup untuk melakukan asuhan keperawatan pada
keluarga.
No comments:
Post a Comment