Wednesday, 20 December 2017

Resensi Buku : RANGKING 1 BUKAN SEGALANYA

Resensi Buku : RANGKING 1st  BUKAN SEGALANYA
contoh resensi buku rangking 1 bukan segalanya

A.  Identitas Buku
Judul Buku                  : RANGKING 1st BUKAN SEGALANYA Bekal
                                      Memantik Sukses Sesungguhnya
Pengarang                   : Bambang Wahyudiono
Penerbit                       : Raih Asa Sukses
Tahun Terbit                : 2012
Tempat Terbit Buku    : Jakarta
Cetakan ke                  : Pertama
Tebal Halaman            : iv + 188 halaman
Editor                          : Andriansyah
Deisain Sampul           : Yudi Haryanto
Ukuran Buku              : p 20cm, l 14cm
B.  Sinopsis Buku
Pepatah latin menyatakan :
“NON scholae sed vitae discimus” kemudian jika diterjemahkan: “kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup”.
Kalau ada orang mengatakan tugas utama mahasiswa ialah kuliah, saya masih bisa satu pendapat. Namun saya tidak setuju jika dikatakan prestasi akademik tinggi otomatis menjadikan karier dari seseorang di tempat kerja kelak juga tinggi. Prestasi mahasiswa ialah prestasi akademik atau hard skills. Namun prestasi sebenarnya bukan ketika di kelas, prestasi atau sukses itu setelah selesai kuliah. Dunia karier! Baik sebagai karyawan ataupun wirausaha.
Sukses  dalam dunia karier tidak ditentukan ranking satu, cumlaude ataupun prestasi akademik lainnya, justru 90% ditentukan oleh soft skills. Keterampilan yang justru minimal diajarkan ketika di sekolah atau perguruan tinggi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh sukses. Ada orang yang sukses dengan cara alami dan ada juga dengan cara lain. Di dalam buku ini hanya bercerita tentang bagaimana sukses dengan cara yang dapat dipelajari melalui proses kematangan diri dan kematangan dalam berorganisasi.
Kematangan tidak dapat diasah dari kegiatan menghafal pelajaran. Kematangan hanya dapat diperoleh dengan mempraktekkannya secara nyata terutama di luar kelas, dalam kehidupan sosial, berorganisasi dan lain sebagainya.
Untuk dapat menjadi manajer tidak cukup hanya jago kemampuan teknis. Manajer juga harus memiliki kemampuan menjadi leadership, kerjasama dan komunikasi yang baik serta kemampuan memengaruhi orang lain (influencing people).
Buku ini berisi enam bagian yang menyatu, dari kenyataan yang ada hingga tips how to (bagaimana) mengatasi berbagai persoalan untuk dapat lolos ke tangga prestasi. Banyak kisah nyata dan pendapat para ahli dalam bidangnya yang diulas dan dikritisi dalam buku ini. Termasuk juga apa yang menjadi budaya di negeri ini. Semua itu untuk mencari tahu dan membuktikan apa kunci mereka yang telah sukses.
Selagi masih menjadi mahasiswa atau pelajar banyak sekali kesempatan yang dapat diasah semenjak dini. Dunia ini layaknya anomali bagi yang tidak mampu dengan rahasia softskills dan hard skills. Keduanya harus dikuasi secara berimbang bagi mereka yang ingin hidupnya sukses. Kuliah hanya sebagian kecil dari proses menuju sukses, tetapi jalan masih sangat berliku untuk meraih segalanya.
Pada bagian kedua dimulai dengan ulasan mengapa ranking 1 bukan segalanya : pemimpin tidak harus ranking satu, sukses dalam berkarier meski bukan bidangnya, faktor hard skills dan soft skills, sistem pendidikan belum dapat maksimal. Ranking satu namun soft skills rendah identik dengan ketidaksuksesan.
Di bagian tiga membahas tentang bagaimana menentukan jalur karier : , bila keliru memilih tempat kerja, menetapkan pilihan berkarier, menghalau hambatan diri, memilih Sekolah Menengah Kejuruan, meningkatkan kompetensi berkarier hingga jawaban sanggupkah saya berwirausaha.
Tuntutan dalam dunia kerja dimuat di bagian empat. Dimulai tips bagaimana proses dan cara lolos seleksi kerja, tuntutan dalam kompetensi profesi, referensi di dunia kerja, leadership dan team work, serta bagaimana penilaian prestasi dunia kerja yang dilakukan. Bagian ini diakhiri dengan bagaimana menjadi pribadi yang berpengaruh dan aneka tuntutan seorang wirausaha.
Sebelum masuk bagian enam penutup, disajikan juga bagaimana seharusnya yang merupakan inti dari how to buku ini yaitu pada bagian lima yang diawali dengan mengasah soft skills sewaktu sekolah atau kuliah, developt soft skills sebelum pensiun dari karyawan, mengubah paradigma, menyadari kesalahan berpikir, sukses modal spiritual, berpikir positif, terus belajar tanpa henti. Selama hayat masih dikandung badan (selama kita masih hidup kita wajib belajar)
Pada bagian akhir ada pernyataan, apa pun risiko jalan hidup yang akan terjadi, menjadi orang sukses atau tidak. Sisi positif seorang ranking satu sewajarnya menjadikan priibadi yang tidak mudah menyerah, tidak mudah frustasi dengan himpitan karier, daya mampu menghindari sikap hidup yang tidak produktif, pemalas dan tidak bertanggungjawab.
Satu lagi yang sangat berarti pada seorang yang pernah meraih ranking satu, yakni melekatnya budaya malu pada diri sendiri. Malu jika tidak dapat berbuat yang terbaik dibanding dengan orang lain atau malu apabila dianggap tidak berprestasi oleh yang menilai kita. Apa pun itu, sukses relatif lantaran penilaian oleh makhluk Tuhan juga. Sukses itu ialah setelah kehidupan dunia ini berakhir. Kehidupan baru dengan modal akhlak terbaik yang tergoreskan oleh diri kita sendiri.
C.  Kelebihan Buku
1.      Ada banyak kalimat-kalimat inspiratif dalam buku. Kalimat-kalimat tersebut biasanya dicetak tebal.
2.      Terdapat True Story atau cerita nyata dari teman kerja dan pengalaman hidup penulis yang dapat memberikan motivasi kepada pembaca.
3.      Dengan bahasa yang santai dan tidak menggunakan banyak kata-kata kias membuat buku mudah utuk dipahami.
4.      Desain halaman yang menarik bisa membuat pembaca tidak jenuh untuk membaca buku ini.
5.      Dalam menjelasakan suatu opini, penulis selalu memapaparkan pula mengenai fakta-fakta yang ada dalam masyarakat, membuat pembaca semakin yakin dengan buku ini.
6.      Di dalam buku ini juga terdapat penjelasan poin-poin penting dalam melamar kerja.
7.      Lebih banyak menggunakan analogi-analogi sehingga memudahkan dalam pemahaman isi buku

D.  Kekurangan Buku
1.      Beberapa kata memakai istilah bahasa inggris sehingga bagi yang kurang mengerti bahasa inggris perlu menyesuaikan.
2.      Ada banyak penggunaan tanda baca yang salah.
3.      Gambar-gambar dan desain halaman hanya berwarna hitam putih.


E.  Kesimpulan

Mengingat tingkat keterbacaan dari buku ini maka, buku ini baik dan cocok dibaca untuk usia 15 sampai dengan dewasa. Mulai dari siswa SMA, Mahasiswa, Calon Pegawai dan Karyawan.

No comments:

Post a Comment