Wednesday, 20 December 2017

KLIPPING ZAMAN BATU

KLIPPING
ZAMAN BATU

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 3
v  Risky Nur Indrawan
v  Ahdiat Hidayat
v  Aldi Usman
v  Muh. Amiruddin


MAN  1  WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbut dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu.
Pada zaman batu semua peralatan manusia terbuat dari batu. Zaman batu dibedakan menjadi empat, yaitu:

A.      Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM. Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah:

1.         Kapak Genggam


Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper" (alat penetak/pemotong). Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara digenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

2.         Kapak Perimbas

Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.

3.         Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa


Salah satu alat peninggalan zaman Paleolitikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

4.         Flakes

Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
B.       Zaman Batu Madya/Peralihan (Mesolitikum)
Meolitikum adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Dengan ciri khusus yang hampir sama dengan zaman batu tua, namun ada beberapa ciri lainnya, yaitu:
1.         Pebble (kapak genggam)
Hasil gambar untuk Pebble (kapak genggam)
Hasil gambar untuk Pebble (kapak genggam)Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.

2.         Hachecourt (kapak pendek)








Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.

3.         Pipisan
pipisan
Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.
4.         Abris Sous Roche (Gua tempat tinggal)
abris sous roche
Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada goa tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
C.      Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar. Alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini meski masih terbuat dari batu tetapi telah dihaluskan. Contoh-contoh alat pada zaman Neolitikum atau zaman Batu Muda antara lain:

1.         Kapak Persegi

Sesuai dengan namanya, alat ini mempunyai penampang berbentuk persegi panjang. Alat ini ditemukan dihampir seluruh bagian Indonesia, terutama di wilayah Barat.Alat ini terbuat dari batu Chalcedon. Cara penggunaanya adalah batu ini diikat pada setangkai kayu sehingga menyerupai cangkul. Alat ini berguna untuk melubangi kayu dan jika yang berukuran kecil dapat digunakan untuk mengukir. 

2.         Kapak Lonjong

Kapak ini berbentuk lonjong dengan bagian tajaman runcing dan sedikit melebar. Bagian tajaman digosok dan diasah pada dua sisi sehingga menghasilkan tajaman yang simetris. Kapak ini umumnya terbuat dari batu kali yang berwarna hitam. Kapak ini banyak ditemukan di wilayah Minahasa, Maluku dan Papua. 

3.         Tembikar

Tembikar ini banyak ditemukan diwilayah Sumatra dan Jawa. Periuk ini kemungkinan digunakan untuk meletakkan berbagai hasil panen. Sedang di Sumbawa, banyak ditemukan periuk yang berisi tulang belulang manusia.

4.         Mata Panah
Mata Panah
Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus. Gunanya untuk berburu. Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
5.         Pakaian dari kulit kayu
 
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum perempuan.Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan yang harus di taati.
D.      Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Pada zaman Megalitikum banyak didapati bangunan-bangunan yang terbuat dari batu. Megalitikum sendiri berasal dari bahasa Yunani, Megalitik dimana kata Mega berarti besar dan Lithos adalah batu. Adapun hasil kebudayaan yang menjadi ciri zaman Megalitikum antara lain:

1.         Menhir

Menhir merupakan peninggalan prasejarah yang terbuat dari batu. Menhir biasa digunakan untuk pemujaan arwah     nenek moyang.

2.         Dolmen / Meja Batu

Dolmen adalah meja batu yang biasa digunakan untuk meletakkan sesaji untuk dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Biasanya, dibawah dolmen sering ditemukan kubur batu.
3.         Punden Berundak
Punden berundak merupakan contoh struktur tertua buatan manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa dari struktur tersebut bertanggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan” tetapi merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu;menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi  jalan setapak, tangga, dan monolit tegak.

4.         Sarkofagus
   


Sarkofagus merupakan peti jenazah yang umumnya terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.

No comments:

Post a Comment