Resensi Novel Laskar
Pelangi
A. Identitas Buku
1.
Judul Buku : Laskar Pelangi
2.
Penulis Buku : Andrea Hirata
3.
Penerbit Buku : P.T Bentang Pustaka
4.
Kota Terbit : Yogyakarta
5.
Cetakan : III
6.
Tebal Buku : 533 halaman
7.
ISBN : 979-3062-79-7
B. Sinopsis Novel Laskar Pelangi
Novel ini menceritakan
tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam Laskar Pelangi. Mereka
adalah Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Borek, Trapani, Kucai,
dan satu-satunya perempuan yaitu Sahara.
Cerita ini menceritakan
tentang kehidupan di pedalaman daerah Belitung yang kontras dan kaya akan hasil
timahnya. Akan tetapi masyarakatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
Novel ini juga
mengisahkan tentang semangat juang dari bocah-bocah kampung Belitung yang ingin
mengubah nasib mereka melalui pendidikan. Sebagian besar dari orang tua mereka
lebih senang jika anak-anaknya membantunya, dari pada harus belajar di sekolah.
Kesulitan terus menerus
membayangi sekolah di kampung tersebut. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas
dan semangat juang dua orang guru, yaitu Bapak Harfan Efendy Noor sebagai
Kepala Sekolah yang usianya sudah tua dan seorang guru muda yang bernama Ibu
Muslimah Hafsari.
Ibu Muslimah Hafsari
juga merupakan salah satu rakyat miskin yang berusaha untuk mempertahankan
semangat besar pendidikan. Sekolah tersebut nyaris dibubarkan oleh pengawas
sekolah Depdikbud Sumatera Selatan karena kekurangan murid.
Akan tetapi sekolah
tersebut berhasil diselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa
bersekolah tidak pernah mendapatkan rapot. Sekolah
yang dihidupi dengan uluran tangan donatur. Beberapa bangunan seperti gedung
sekolah sudah roboh, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, bangku
rapuh dan tidak layak, dan kalau malam dipakai sebagai tempat penyimpanan
ternak.
Bahkan kapur tulis
sekalipun terasa mahal bagi sekolah serta hanya mampu menggaji guru dan kepala
sekolahnya dengan beras. Walaupun demikian, keajaiban seakan terjadi setiap
hari di sekolah yang dari jauh hanya seperti bangunan yang akan roboh itu.
Sang kepala sekolah dan
ibu guru saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak didik mereka agar
selalu percaya diri, berani berkompetisi, dan selalu menempatkan pendidikan
sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Kedua guru ini memberi
nama julukan kepada sepuluh anak muridnya sebagai Laskar Pelangi. Walaupun
begitu, salah satu dari Laskar Pelangi mampu menjuarai karnaval dan mampu
mengalahkan sekolah-sekolah lainnya.
Puncaknya adalah ketika
Ikal, Lintang, dan Sahara berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas dan
mengalahkan sekolah-sekolah lainnya. Meskipun awal tahun 90-an sekolah tersebut
akhirnya ditutup karena sama sekali tidak bisa membiayai operasional sekolah.
Pada akhirnya kedua guru
tersebut dapat berbangga diri karena diantara sepuluh laskar pelangi sekarang
ada yang menjadi wakil rakyat. Ada pula yang menjadi research and development
manager di salah satu perusahaan multi nasional yang paling penting di negeri
ini.
C.
Unsur Intrinsik
Beberapa unsur intrinsik yang terdapat pada
Novel Laskar Pelangi adalah :
1.
Tema
Novel Laskar Pelangi mempunyai tema utama pendidikan.
Namun uniknya tema pendidikan ini dikombinasikan dengan kisah persahabatan yang
erat antara anggota Laskar Pelangi. Tema tersebut juga dipadukan dengan tema
ekonomi.
2.
Penokohan
Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel Laskar
Pelangi :
a.
Ikal
Ikal di dalam novel ini berperan sebagai “aku” dan sebagai tokoh utama.
Ikal adalah salah satu anggota laskar pelangi di sekolah tersebut.
b.
Taprani
Taprani adalah seorang yang tampan, perfeksionis, rapi, dan pintar
berbicara serta sangat berbakti kepada orang tuanya.
c.
Sahara
Sahara adalah satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di sekolah
tersebut. Orangnya rapih dan ia termasuk salah satu murid yang paling pintar di
sekolah tersebut.
d.
A. Kiong
Kiong adalah satu-satunya murid yang merupakan keturunan Tionghoa yang
bersekolah di sekolah tersebut. Ia mempunyai sifat yang begitu polos dan selalu
mempercayai apa yang dikatakan oleh Mahar.
e.
Harun
Harun mempunyai keterbelakangan mental. Ia mempunyai sifat yang santun,
pendiam, dan murah senyum serta memiliki hobi mengunyah permen asam.
f.
Borek
Borek mempunyai badan yang sangat tinggi besar. Ia sangat terobsesi dengan
body building.
g.
Kucai
Kucai adalah salah satu anggota laskar pelangi yang diamanahi untuk menjadi
ketua kelas. Ia sempat frustasi sebagai ketua kelas karena tidak bisa mengatur
teman-temannya itu.
h.
Lintang
Lintang adalah anak yang paling jenius diantara anggota laskar pelangi.
i.
Mahar
Mahar mempunyai bakat dibidang seni baik itu menyanyi, melukis, dan seni
rupa. Ia adalah orang yang tampan, kreatif, dan imajinatif.
j.
Syahdan
Ia adalah orang yang selalu setia menemani Ikal untuk membeli kapur tulis.
k.
Flo
Flo adalah murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboy yang berasal dari
keluarga kaya. Ia adalah tokoh terakhir yang muncul sebagai laskar pelangi.
l.
Pak Harfan
Pak Harfan adalah Kepala SD Muhammadiyah, ia mempunyai dedikasi yang besar
terhadap pendidikan.
m. Ibu Muslimah Hafsari
Ia sangat gigih dalam mengajar meskipun gajinya tidak dibayar. Ia mempunyai
dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan dan memiliki sifat yang sabar
serta baik hati.
D. Alur
Alur yan digunakan dalam Novel Laskar Pelangi adalah alur maju.
E. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah menyerah oleh
keadaan. Keadaan boleh saja kekurangan akan tetapi janganlah dijadikan sebagai
sebuah alasan.
F.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Laskar Pelangi
1.
Kelebihan : Banyak
sekali karakter yang bisa kita jadikan teladan. Memberikan pelajaran moral yang
baik dan makna dari sebuah kehidupan yang tidak bisa ditebak.
2.
Kekurangan : Terdapat
kata-kata yang sulit untuk dapat dipahami karena menggunakan kata-kata daerah
yang belum diketahui artinya.
G. Kesimpulan
Novel Laskar Pelangi ini sangat bagus sekali bagi para pelajar yang
memiliki kemudahan ekonomi dalam menempuh pendidikan. Selain itu, sangat bagus
untuk para guru atau pendidik dan juga pemerintah yang mempunyai peran penting
dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Karena di novel ini banyak sekali pesan moral, pendidikan, dan sosial yang
dapat kita ambil.
thank you
ReplyDelete