Tugas Individu
Makalah Biologi
KINGDOM PLANTAE
Oleh:
NAMA :
NURFADILA
KLS :
X MIPA 6
NIS : 8694
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kingdom Plantae.” Makalah
ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi
yaitu BIOLOGI.
Kingdom Plantae atau
tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat
tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan.
Bagaimanakah pengelompokan Kingdom Plantae? Apakah ciri-ciri dari setiap
anggota Kingdom Plantae ini? Apakah peranan Kingdom Plantae bagi kehidupan?
Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya dan akan penulis kupas
tuntas melalui lembaran demi lembaran di dalam makalah ini
Pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima
kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Watampone, 14 Februari 2017
Penyusun
Nurfadila
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kingdom Plantae................................................ 3
B.
Ciri dan Struktur Regnum Plantae....................................... 4
C.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)............................................ 5
D.
Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)........................................ 8
E.
Tumbuhan Berbiji
(Spermathophyta)................................... 10
F.
Peranan Plantae
bagi Kelangsungan Hidup di Bumi........... 16
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 18
B.
Saran..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup
yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat
eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis,
memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa.
Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen
bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima
kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan
morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok
tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini
berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda,
ada yang secara vegetatif maupun secara generatif. Dilihat dari kelengkapan
organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan
tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan daun
telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus
(kormophyta). Atas dasar ciri-ciri itulah maka tumbuhan berbiji disebut
(kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga
telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama
golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok
kormophyta. (Subardi, 2009)
Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh
penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan
yang menjadi anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa
tumbuhan hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi semua
tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa,
memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keanekaragamannya
sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli
membagi dunia tumbuhan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler)
dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). (Riana Yani, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan
buah-buahan? Selain banyak macamnya, sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan
protein nabati dan buah-buahan yang tidak terdapat pada daging. Tumbuhan dapat
dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya bahan pangan dan obat-obatan.
Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan sebagai obat alternatif
penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan
dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. (Fictor
Ferdinand, 2009)
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
itu kingdom plantae?
2.
Bagaimana
Ciri dan
Struktur Regnum Plantae?
3.
Apa
saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
4.
Apa
saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan paku (Pterydophyta?
5.
Apa
saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
6.
Apa
peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.
2.
Untuk
Mengetahui Ciri dan Struktur Regnum Plantae.
3.
Untuk
Mengetahui klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan lumut (Bryophyta).
4.
Untuk
mengetahui klasifikasi dan daur hidup tumbuhan paku (Pterydhophyta).
5.
Untuk
mengetahu klafikasi dan daur hidup tumbuhan berbiji (Spermathophyta).
6.
Untuk
mengetahui peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kingdom Plantae
1.
Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel
banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat
eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil,
dan hidup secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi sehingga
tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)
2.
Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan
organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir
seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
3.
Kingdom
Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena
beranggotakan berbagai jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai
jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum yang sama. Semua organisme yang disebut
tumbuhan bersifat eukariotik
multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan
organ. (Widayati Sri, 2009)
4.
Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua
organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik. (Moch Anshori, 2009)
5.
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler,
karena tubuhtumbuhan tersusun oleh banyak sel, baik sel yang telah mengalami
diferensiasi maupun belum mengalaminya. (Subardi dkk, 2009).
6.
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup
yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat
eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis,
memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa.
Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen
bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
7.
Kingdom
Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain
itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)
8.
Semua organisme dalam Regnum Plantae atau
tumbuhan selnya bersifat eukariotik, multiseluler yang mempunyai cirri khusus
yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh makanan dengan fotosintesis yang
memanfaatkan sumber energi dari matahari), tumbuh secara tak terbatas
(mempunyai bagian yang sel-selnya selalu aktif membelah yaitu daerah meristem),
selnya mempunyai dinding yang kaku terbuat dari selulosa, tidak mempunyai organ
gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf dan indra, serta menunjukkan
pergantian generasi antara haploid dan diploid dalam daur hidupnya. (Herni
Budiarti, 2009)
B. Ciri dan Struktur Regnum Plantae
Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan
organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir
seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Jumlah tumbuhan yang telah
dikenal jumlahnya kurang lebih 260.000 spesies yang meliputi lumut, tumbuhan
herba, tumbuhan kayu, semak, dan pepohonan. Regnum Plantae memiliki ukuran
tubuh yang bervariasi dari yang berukuran kecil hingga berukuran sangat besar
dan dapat mencapai tinggi 100 m. Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu
organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot
lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa. (Rikky Firmansyah, 2009)
Gambar.
1. Tumbuhan bersifat fotoautotrof, merupakan produsen dalam suatu ekosistem.
Hal lain yang membedakan dengan organisme
lainnya adalah Plantae dapat membuat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis serta struktur tubuh plantae telah dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun. Proses fotosintesis dapat terjadi karena Plantae memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil sebagai bahan yang diperlukan untuk
fotosintesis. Fotosintesis sendiri terjadi pada kloroplas. (Rikky Firmansyah, 2009)
Struktur dasar tubuh Plantae terdiri atas
akar, batang, dan daun. Akar merupakan bagian yang berfungsi menyerap air dan
nutrient di dalam tanah serta sebagai penopang tubuhnya untuk tumbuhan yang
hidup di daratan. Adapun tumbuhan yang hidup di air, akar memiliki fungsi hanya
untuk menyerap air dan nutrient tidak untuk menopang tubuhnya. Contoh tumbuhan
adalah teratai. Batang berfungsi sebagai pemberi bentuk serta tempat
transportasi bahan mineral dan air. Batang menyangga daun, bunga, dan buah.
Adapun daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan pertukaran gas
antara oksigen dan karbondioksida melalui stomata pada daun. Tumbuhan memiliki
jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xilem. Floem merupakan jaringan
yang berfungsi mengangkut makanan dari daun ke seluruh tubuh. Adapun xilem
berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju seluruh tubuh. (Rikky Firmansyah, 2009)
C. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1. Klafikasi Lumut
Ketika kalian berada di daerah pegunungan
atau batu-batuan yang ada di sungai atau di tembok-tembok di dekat sumur rumah
kalian sering kalian temukan tumbuhan yang berwarna hijau, hidup menempel.
Tumbuhan tersebut adalah Bryophyta (tumbuhan lumut). (Suwarno, 2009)
Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
a.
Musci (lumut daun)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun
meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak
dijumpai sehingga paling banyak dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum
juniperinum, Furaria,
b. Hepaticae (lumut hati)
Lumut hati atau
Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan
betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia
polymorpha.
c. Anthocerotaceae (lumut tanduk)
Disebut sebagai
lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya
adalah Anthoceros leavis. (Suwarno, 2009)
Gambar
2. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
2.
Daur Hidup Lumut
Dalam
hidupnya lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan
generasi sporofit. Generasi gametofit (bersifat haploid) lebih menonjol
dibandingkan generasi sporofit. Lumut yang sehari-hari kamu lihat adalah
generasi gametofitnya. (Herni Budiarti, 2009)
Pada
fase ini lumut membentuk struktur batang dan daun, melakukan fotosintesis,
membentuk organ reproduksi/ gametangia (anteridium dan arkegonium), gamet, dan
spora. Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah
satu (monoisous atau autoisous) dan jika terpisah pada dua
individu disebut berumah dua (dioisous) sehingga terdapat lumut
jantan dan betina. Generasi sporofit memperoleh makanan dari generasi
gametofit, sehingga hidupnya tergantung pada generasi gametofit.
Siklus
hidup lumut dimulai ketika spora berkecambah menghasilkan protonema.
Protonema kemudian tumbuh dan berdiferensiasi membentuk rizoid, batang, dan
mikrofil. Dari ujung batang berkembang organ reproduksi. Organ reproduksi
betina disebut arkegonia yang dilindungi oleh modifikasi daun yang
disebut perisaeta. Organ reproduksi jantan disebut anteridium yang
ditutupi oleh modifikasi daun yang disebut perigonium. Arkegonium
menghasilkan sel telur atau ovum dan anteridium menghasilkan sperma yang
berflagela dua. Sperma kemudian berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan
ini hanya dapat berlangsung bila lingkungannya basah atau berair. (Herni
Budiarti, 2009)
Gambar.3. Siklus hidup Bryophyta
Gerakan
sperma ke arah sel telur berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan
zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur. Hasil pembuahan
membentuk zigot yang kemudian tumbuh memjadi sporofit yang bersifat haploid.
Ketika sporofit masak (menjadi dewasa, yaitu berumur antara ¼ – ½ tahun) akan
membentuk tangkai panjang (disebut seta) yang ujungnya berupa kapsul
yang disebut sporogonium. Di dalam kapsul, setiap sel induk spora
membelah menghasilkan empat spora yang berkumpul membentuk tetrad. Ketika spora
telah masak, kapsul pelindungnya pecah dan spora dibebaskan. Spora kemudian
dilepaskan yang dapat berkecambah dan memulai siklus hidup lumut lagi. Secara
singkat daur hidup lumut dapat kamu amati pada Gambar 3
D. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
1.
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dahulu
semua kormofita berspora dimasukkan dalam Pteridophyta. Jadi Pterydophyta
meliputi berbagai jenis pakis (kelas Filicinae), paku ekor kuda (Equisetinae),
paku rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes
(Isoetinae). Namun pengujian secara molekular menunjukkan bahwa
kelompok-kelompok paku tersebut mempunyai banyak perbedaan atau berkerabat
jauh, sehingga setiap kelompok kemudian dimasukkan dalam divisi yang berbeda.
Tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut. (Herni Budiarti, 2009)
a. Divisi Psilophyta
Merupakan kelompok
paku yang paling primitif, yaitu belum mempunyai struktur akar (berupa rizoma)
dan sebagian besar belum mempunyai daun. Sporangium terletak di ketiak daun.
Contohnya adalah Psilotum nudum.
b. Divisi Lycopodophyta
Mempunyai daun
kecil-kecil atau berbentuk jarum atau sisik. Batangnya seperti kawat yang
bercabang-cabang. Contohnya Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai
obat-obatan, Lycopodium cernuum yang digunakan sebagai karangan bunga,
dan Selaginella.
c. Divisi Equisetophyta
Hidup di pegunungan
atau rawa-rawa. Mempunyai rhizome yang menjalar. Batangnya mengandung zat
kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam. Daunnya menyerupai jarum
dan tersusun dalam suatu lingkaran. Contohnya adalah rumput betung (Equisetum
debile).
d. Divisi Pteridophyta
Pteridophyta
dianggap paku sejati atau paku benar. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang
hidup di air. Bentuk daun lebar, kedudukan daun menyirip, dan tulang daunnya
jelas terlihat. Daun muda menggulung dan sorus terletak di bawah permukaan
daun. Contohnya adalah paku pohon (Cyanthea) paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea
crenata), dan paku air (Azolla pinnata). (Herni Budiarti, 2009)
Gambar.4. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
2.
Daur Hidup Paku
Daur
hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan yang terdiri dari dua fase
utama yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang kamu amati sehari-hari merupakan
fase sporofit yang menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan
protalium, yaitu tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip
lumut hati, akar berupa rizoid, tidak berbatang, dan tidak berdaun.
Gambar.
5. Siklus Hidup Tumbuhan paku
Protalium
tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Protalium menghasilkan anteridium
yaitu organ penghasil sperma atau sel kelamin jantan dan arkegonium
yaitu organ penghasil ovum atau sel telur. Agar terjadi pembuahan,
lingkungan harus berair sebagai media sperma berpindah menuju ovum. Ovum yang
dibuahi berkembang menjadi zigot, kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Perhatikan daur hidup paku pada Gambar 5.
Berdasarkan
spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu sebagai berikut.
a.
Paku homospor atau isospor, menghasilkan satu jenis
spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
b.
Paku heterospor, menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya.
Spora yang kecil disebut mikrospora yang berjenis jantan, dan spora yang besar
disebut makrospora yang berjenis betina. Hasil fertilisasi ovum oleh sperma menghasilkan
zigot yang dapat tumbuh menghasilkan tumbuhan paku. Misalnya paku rane (Selaginella
wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
c.
Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan
ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina
(heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile). (Herni
Budiarti, 2009)
E. Tumbuhan
Berbiji (Spermathophyta)
Spermatophyta atau sering
disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh
(Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan
suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang
disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina yang disebut dengan
putik.
1. Klasifikasi
Spermathophyta
Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas,
yaitu:
a. Gymnospermae
(Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Tumbuhan
Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya
tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat cambium sehingga dapat tumbuh
membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya
pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji,
dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga
umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna
mencolok dan bentuknya seperti sisik. (Suwarno, 2009)
Gambar .6. Contoh Tumbuhan Gymnospermae
Klasifikasi
tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:
1)
Coniferales
Coniferales berarti
kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah
berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada
strobilus jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi
memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus
merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
2)
Ginkgoales
Sama halnya dengan
ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus
jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya
adalah Ginkgo biloba.
3)
Cycadales
Batang dari tanaman
yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti
daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi
tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada
sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi). Anggota dari
ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus
betina dihasilkan pada individu yang berlainan.
4)
Gnetales
Sampai sekarang
contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum
gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembang-biakannya
juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. (Suwarno, 2009)
b. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji
Tertutup)
Disebut
sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan
ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang
sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada
daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang
menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan
secara generative berupa bunga. (Suwarno, 2009)
Macam-macam
bunga:
1)
Bunga lengkap
Merupakan bunga
yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak
bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar,
melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2)
Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga
yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman
rumput-rumputan yang tidak
memiliki mahkota
bunga.
3)
Bunga sempurna
Merupakan bunga
yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki
bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4)
Bunga tidak sempurna
Merupakan
bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain
itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak,
bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa
disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja
biasa disebut sebagai bunga betina. (Suwarno, 2009)
|
|
Gambar.7. (a) Tumbuhan dikotil; (b) Tumbuhan monokotil
Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah
keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1)
Monokotil
Berasal
dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang
artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya
memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut
dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki
tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang dimiliki
berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar
tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami
pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut
yang tersebar dan tidak teratur.
Berikut ini adalah
famili-famili dari tumbuhan monokotil:
a)
Liliaceae, contohnya kembang sungsang.
b)
Poaceae atau Graminae, contohnya padi,
alang-alang, dan jagung.
c)
Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan
kencur.
d)
Musaceae, contohnya pisang.
e)
Orchidaceae, contohnya anggrek.
f)
Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2)
Dikotil
Pada
biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari
tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil
didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil
memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun
batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan.
Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar
atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan
floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. (Suwarno, 2009)
Berikut ini adalah
famili-famili tumbuhan dikotil:
a)
Euphorbiaceae, contohnya karet.
b)
Moraceae, contohnya beringin.
c)
Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
d) Labiatae,
contohnya kentang.
e)
Convolvulaceae, contohnya kangkung.
f)
Apocynaceae, contohnya kamboja.
g)
Rubiaceae, contohnya kopi.
h)
Verbenaceae, contohnya jati.
i)
Myrtaceae, contohnya cengkeh.
j)
Rutaceae, contohnya jeruk.
k)
Bombacaceae, contohnya durian.
l)
Malvaceae, contohnya waru.
m)
Mimosaceae, contohnya putri malu.
n)
Caesalpiniaceae, contohnya asam. (Suwarno,
2009)
2.
Daur Hidup Spermatophyta
a.
Reproduksi
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Gymnospermae
bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat
reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa.
Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Berikut ini adalah gambar daur hidup
gymnospermae (pinus)
Gambar.8. Daur Hidup Gymnospermae (Pinus)
b. Reproduksi Angiospermae
Tumbuhan Berbiji Tertutup
Angiospermae memiliki
alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan
adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan
proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan
inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi
embrio dan kemudian menjadi buah. Berikut adalah gambar siklus hidup
Angiospermae
Gambar. 9. Siklus
Hidup Angiospermae
F. Peranan
Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi
1.
Peranan Tumbuhan Lumut
Dalam
kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah:
a.
Dalam ekosistem yang masih alami, lumut
merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat
ditempati oleh tumbuhan yang lain.
b.
Lumut dapat menyerap air yang berlebih,
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
c.
Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat
digunakan sebagai obat radang hati.
d.
Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai
bahan pengganti kapas untuk industri tekstil. (Suwarno, 2009)
2.
Peranan Tumbuhan Paku
Dalam
kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam,kehidupan, antara
lain:
a.
Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum
cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium
biforme (paku simbar menjangan).
b. Sebagai
tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang
mampu mengobati cacingan.
c.
Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d.
Sebagai pupuk hijau.
e.
Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea
crenata (semanggi). (Suwarno, 2009)
3.
Peranan Tumbuhan
Berbiji
Beberapa manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia sebagai berikut.
a.
Kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan dan
perabotan.
b.
Pohon-pohon sebagai penyimpan air, sumber
oksigen, dan peneduh.
c.
Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan
protein.
d.
Padi, jagung, gandum, sagu sebagai makanan
pokok.
e.
Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
f.
Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan
kosmetik.
g.
Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada
untuk bahan obat-obatan. (Idun Kistinnah, 2009).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Kingdom
plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompok-kan organisme
yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil
diferensiasi jaringan.
2.
Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu
organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot
lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.
3.
Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi
beberapa kelas, yaitu: Musci (lumut daun), Hepaticae
(lumut hati) dan Anthocerotaceae (lumut tanduk).
4.
Tumbuhan
Paku (Pterydhophyta) dapat dikelompokkan menjadi: Divisi
Psilophyta, Divisi Lycopodophyta, Divisi Equisetophyta dan Divisi Pteridophyta.
5.
Spermatophyta atau sering
disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh
(Trakheophyta) karena mempunyai biji. Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji
Terbuka) dan Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup).
6.
Tumbuhan merupakan organisme yang sangat
dominan pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang,
ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep
tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.
B.
Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Fictor
Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti
Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.
Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1
: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi :
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
|
No comments:
Post a Comment