Wednesday 20 December 2017

MAKALAH BIOLOGI KINGDOM PLANTAE

Tugas Individu
Makalah Biologi
KINGDOM PLANTAE



Oleh:

NAMA : NURFADILA
KLS : X MIPA 6
NIS : 8694





SMA NEGERI 4 WATAMPONE

 
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kingdom Plantae.”  Makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.
Kingdom Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Bagaimanakah pengelompokan Kingdom Plantae? Apakah ciri-ciri dari setiap anggota Kingdom Plantae ini? Apakah peranan Kingdom Plantae bagi kehidupan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya dan akan penulis kupas tuntas melalui lembaran demi lembaran di dalam makalah ini
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Watampone, 14 Februari 2017

           Penyusun
                                                                                              Nurfadila

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Kingdom Plantae................................................               3
B.       Ciri dan Struktur Regnum Plantae.......................................               4
C.       Tumbuhan Lumut (Bryophyta)............................................               5
D.       Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)........................................               8
E.        Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)...................................               10
F.        Peranan Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi...........               16
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               18
B.       Saran.....................................................................................               18
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. (Sulistyorini, Ari. 2009)
Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda, ada yang secara vegetatif maupun secara generatif. Dilihat dari kelengkapan organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan daun telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Atas dasar ciri-ciri itulah maka tumbuhan berbiji disebut (kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok kormophyta. (Subardi, 2009)
Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). (Riana Yani, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan? Selain banyak macamnya, sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan protein nabati dan buah-buahan yang tidak terdapat pada daging. Tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya bahan pangan dan obat-obatan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan sebagai obat alternatif penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. (Fictor Ferdinand, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.   Apa itu kingdom plantae?
2.   Bagaimana Ciri dan Struktur Regnum Plantae?
3.   Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
4.   Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan paku  (Pterydophyta?
5.   Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
6.   Apa peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.
2.   Untuk Mengetahui Ciri dan Struktur Regnum Plantae.
3.   Untuk Mengetahui klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan lumut (Bryophyta).
4.   Untuk mengetahui klasifikasi dan daur hidup tumbuhan paku (Pterydhophyta).
5.   Untuk mengetahu klafikasi dan daur hidup tumbuhan berbiji (Spermathophyta).
6.   Untuk mengetahui peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Plantae
1.   Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)
2.   Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
3.   Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. (Widayati Sri, 2009)
4.   Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik. (Moch Anshori, 2009)
5.   Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuhtumbuhan tersusun oleh banyak sel, baik sel yang telah mengalami diferensiasi maupun belum mengalaminya. (Subardi dkk, 2009).
6.   Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
7.   Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)
8.   Semua organisme dalam Regnum Plantae atau tumbuhan selnya bersifat eukariotik, multiseluler yang mempunyai cirri khusus yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh makanan dengan fotosintesis yang memanfaatkan sumber energi dari matahari), tumbuh secara tak terbatas (mempunyai bagian yang sel-selnya selalu aktif membelah yaitu daerah meristem), selnya mempunyai dinding yang kaku terbuat dari selulosa, tidak mempunyai organ gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf dan indra, serta menunjukkan pergantian generasi antara haploid dan diploid dalam daur hidupnya. (Herni Budiarti, 2009)

B.  Ciri dan Struktur Regnum Plantae
Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Jumlah tumbuhan yang telah dikenal jumlahnya kurang lebih 260.000 spesies yang meliputi lumut, tumbuhan herba, tumbuhan kayu, semak, dan pepohonan. Regnum Plantae memiliki ukuran tubuh yang bervariasi dari yang berukuran kecil hingga berukuran sangat besar dan dapat mencapai tinggi 100 m. Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa. (Rikky Firmansyah, 2009)
Gambar. 1. Tumbuhan bersifat fotoautotrof, merupakan produsen dalam suatu ekosistem.
Hal lain yang membedakan dengan organisme lainnya adalah Plantae dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis serta struktur tubuh plantae telah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Proses fotosintesis dapat terjadi karena Plantae memiliki kloroplas yang mengandung klorofil sebagai bahan yang diperlukan untuk fotosintesis. Fotosintesis sendiri terjadi pada kloroplas. (Rikky Firmansyah, 2009)
Struktur dasar tubuh Plantae terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar merupakan bagian yang berfungsi menyerap air dan nutrient di dalam tanah serta sebagai penopang tubuhnya untuk tumbuhan yang hidup di daratan. Adapun tumbuhan yang hidup di air, akar memiliki fungsi hanya untuk menyerap air dan nutrient tidak untuk menopang tubuhnya. Contoh tumbuhan adalah teratai. Batang berfungsi sebagai pemberi bentuk serta tempat transportasi bahan mineral dan air. Batang menyangga daun, bunga, dan buah. Adapun daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida melalui stomata pada daun. Tumbuhan memiliki jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xilem. Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut makanan dari daun ke seluruh tubuh. Adapun xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju seluruh tubuh. (Rikky Firmansyah, 2009)

C. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1.   Klafikasi Lumut
Ketika kalian berada di daerah pegunungan atau batu-batuan yang ada di sungai atau di tembok-tembok di dekat sumur rumah kalian sering kalian temukan tumbuhan yang berwarna hijau, hidup menempel. Tumbuhan tersebut adalah Bryophyta (tumbuhan lumut). (Suwarno, 2009)
Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
a.    Musci (lumut daun)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria,
b.    Hepaticae (lumut hati)
Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia polymorpha.
c.    Anthocerotaceae (lumut tanduk)
Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya adalah Anthoceros leavis. (Suwarno, 2009)
Hasil gambar untuk Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Gambar 2. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
2.    Daur Hidup Lumut
Dalam hidupnya lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Generasi gametofit (bersifat haploid) lebih menonjol dibandingkan generasi sporofit. Lumut yang sehari-hari kamu lihat adalah generasi gametofitnya. (Herni Budiarti, 2009)
Pada fase ini lumut membentuk struktur batang dan daun, melakukan fotosintesis, membentuk organ reproduksi/ gametangia (anteridium dan arkegonium), gamet, dan spora. Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (monoisous atau autoisous) dan jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (dioisous) sehingga terdapat lumut jantan dan betina. Generasi sporofit memperoleh makanan dari generasi gametofit, sehingga hidupnya tergantung pada generasi gametofit.
Siklus hidup lumut dimulai ketika spora berkecambah menghasilkan protonema. Protonema kemudian tumbuh dan berdiferensiasi membentuk rizoid, batang, dan mikrofil. Dari ujung batang berkembang organ reproduksi. Organ reproduksi betina disebut arkegonia yang dilindungi oleh modifikasi daun yang disebut perisaeta. Organ reproduksi jantan disebut anteridium yang ditutupi oleh modifikasi daun yang disebut perigonium. Arkegonium menghasilkan sel telur atau ovum dan anteridium menghasilkan sperma yang berflagela dua. Sperma kemudian berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan ini hanya dapat berlangsung bila lingkungannya basah atau berair. (Herni Budiarti, 2009)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTN-6IK62WfcZOr08zNbSW0RoP2YeoRdwcCY7mZQqe49d10J4nhKRSkkArK3luILYLDPaCsAi_BTyqAdK56sVEINX-Qp8Qyf5lDdO2Y92Tykl1pxYOMmMXAGFD8PwUpj-MEhkKx7JBPWhf/s1600/New+Picture+(32).jpg
Gambar.3. Siklus hidup Bryophyta
Gerakan sperma ke arah sel telur berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur. Hasil pembuahan membentuk zigot yang kemudian tumbuh memjadi sporofit yang bersifat haploid. Ketika sporofit masak (menjadi dewasa, yaitu berumur antara ¼ – ½ tahun) akan membentuk tangkai panjang (disebut seta) yang ujungnya berupa kapsul yang disebut sporogonium. Di dalam kapsul, setiap sel induk spora membelah menghasilkan empat spora yang berkumpul membentuk tetrad. Ketika spora telah masak, kapsul pelindungnya pecah dan spora dibebaskan. Spora kemudian dilepaskan yang dapat berkecambah dan memulai siklus hidup lumut lagi. Secara singkat daur hidup lumut dapat kamu amati pada Gambar 3
D.  Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
1.    Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dahulu semua kormofita berspora dimasukkan dalam Pteridophyta. Jadi Pterydophyta meliputi berbagai jenis pakis (kelas Filicinae), paku ekor kuda (Equisetinae), paku rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Namun pengujian secara molekular menunjukkan bahwa kelompok-kelompok paku tersebut mempunyai banyak perbedaan atau berkerabat jauh, sehingga setiap kelompok kemudian dimasukkan dalam divisi yang berbeda. Tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut. (Herni Budiarti, 2009)
a.    Divisi Psilophyta
Merupakan kelompok paku yang paling primitif, yaitu belum mempunyai struktur akar (berupa rizoma) dan sebagian besar belum mempunyai daun. Sporangium terletak di ketiak daun. Contohnya adalah Psilotum nudum.
b.    Divisi Lycopodophyta
Mempunyai daun kecil-kecil atau berbentuk jarum atau sisik. Batangnya seperti kawat yang bercabang-cabang. Contohnya Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai obat-obatan, Lycopodium cernuum yang digunakan sebagai karangan bunga, dan Selaginella.
c.    Divisi Equisetophyta
Hidup di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizome yang menjalar. Batangnya mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam. Daunnya menyerupai jarum dan tersusun dalam suatu lingkaran. Contohnya adalah rumput betung (Equisetum debile).
d.   Divisi Pteridophyta
Pteridophyta dianggap paku sejati atau paku benar. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang hidup di air. Bentuk daun lebar, kedudukan daun menyirip, dan tulang daunnya jelas terlihat. Daun muda menggulung dan sorus terletak di bawah permukaan daun. Contohnya adalah paku pohon (Cyanthea) paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea crenata), dan paku air (Azolla pinnata). (Herni Budiarti, 2009)
Hasil gambar untuk klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Gambar.4. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
2.    Daur Hidup Paku
Daur hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan yang terdiri dari dua fase utama yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang kamu amati sehari-hari merupakan fase sporofit yang menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalium, yaitu tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, akar berupa rizoid, tidak berbatang, dan tidak berdaun.
Hasil gambar untuk Daur hidup Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Gambar. 5. Siklus Hidup Tumbuhan paku

Protalium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Protalium menghasilkan anteridium yaitu organ penghasil sperma atau sel kelamin jantan dan arkegonium yaitu organ penghasil ovum atau sel telur. Agar terjadi pembuahan, lingkungan harus berair sebagai media sperma berpindah menuju ovum. Ovum yang dibuahi berkembang menjadi zigot, kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Perhatikan daur hidup paku pada Gambar 5.
Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu sebagai berikut.
a.    Paku homospor atau isospor, menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
b.    Paku heterospor, menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya. Spora yang kecil disebut mikrospora yang berjenis jantan, dan spora yang besar disebut makrospora yang berjenis betina. Hasil fertilisasi ovum oleh sperma menghasilkan zigot yang dapat tumbuh menghasilkan tumbuhan paku. Misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
c.    Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile). (Herni Budiarti, 2009)

E.  Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)
Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji (Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik.
1.   Klasifikasi Spermathophyta
Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a.    Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat cambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. (Suwarno, 2009)
Gambar .6. Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:
1)        Coniferales
Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
2)        Ginkgoales
Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.

3)        Cycadales
Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.
4)        Gnetales
Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembang-biakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. (Suwarno, 2009)
b.    Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generative berupa bunga. (Suwarno, 2009)
Macam-macam bunga:
1)        Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2)        Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya   adalah  bunga   tanaman   rumput-rumputan  yang   tidak
memiliki mahkota bunga.
3)        Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4)        Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina. (Suwarno, 2009)
(a)
 









(b)
 
Gambar.7. (a) Tumbuhan dikotil; (b) Tumbuhan monokotil

Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1)        Monokotil
Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur.
Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
a)        Liliaceae, contohnya kembang sungsang.
b)        Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
c)        Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
d)       Musaceae, contohnya pisang.
e)        Orchidaceae, contohnya anggrek.
f)         Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2)        Dikotil
Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. (Suwarno, 2009)
Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:
a)        Euphorbiaceae, contohnya karet.
b)        Moraceae, contohnya beringin.
c)        Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
d)       Labiatae, contohnya kentang.
e)        Convolvulaceae, contohnya kangkung.
f)         Apocynaceae, contohnya kamboja.
g)        Rubiaceae, contohnya kopi.
h)        Verbenaceae, contohnya jati.
i)          Myrtaceae, contohnya cengkeh.
j)          Rutaceae, contohnya jeruk.
k)        Bombacaceae, contohnya durian.
l)          Malvaceae, contohnya waru.
m)      Mimosaceae, contohnya putri malu.
n)        Caesalpiniaceae, contohnya asam. (Suwarno, 2009)
2.    Daur Hidup Spermatophyta

a.    Reproduksi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Berikut ini adalah gambar daur hidup gymnospermae (pinus)

siklus-hidup-gymnospermae
Gambar.8. Daur Hidup Gymnospermae (Pinus)

b.    Reproduksi Angiospermae Tumbuhan Berbiji Tertutup
Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi buah. Berikut adalah gambar siklus hidup Angiospermae
siklus-hidup-angiospermae
Gambar. 9. Siklus Hidup Angiospermae

F.  Peranan Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi
1.         Peranan Tumbuhan Lumut
Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah:
a.    Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
b.    Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
c.    Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
d.   Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil. (Suwarno, 2009)
2.         Peranan Tumbuhan Paku
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam,kehidupan, antara lain:
a.    Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b.    Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
c.    Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d.   Sebagai pupuk hijau.
e.    Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi). (Suwarno, 2009)
3.         Peranan Tumbuhan Berbiji
Beberapa manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia sebagai berikut.
a.    Kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.
b.    Pohon-pohon sebagai penyimpan air, sumber oksigen, dan peneduh.
c.    Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
d.   Padi, jagung, gandum, sagu sebagai makanan pokok.
e.    Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
f.     Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
g.    Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan. (Idun Kistinnah, 2009).



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.         Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompok-kan organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan.
2.         Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.
3.         Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: Musci (lumut daun), Hepaticae (lumut hati) dan Anthocerotaceae (lumut tanduk).
4.         Tumbuhan Paku (Pterydhophyta) dapat dikelompokkan menjadi: Divisi Psilophyta, Divisi Lycopodophyta, Divisi Equisetophyta dan Divisi Pteridophyta.
5.         Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji. Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) dan Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup).
6.         Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.
B.  Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.





 
 

No comments:

Post a Comment