MAKALAH
BIOLOGI
KINGDOM PLANTAE
Oleh:
Nama : Indah Try Wahyudi
Kelas : X MIPA 1
NIS : 8466
SMA NEGERI 4
WATAMPONE
|
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Kingdom Plantae.”
Makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
bidang studi yaitu BIOLOGI.
Pada
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI,
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan
terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah
selanjutnya.
Akhir kata
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Watampone, 28 Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KataPengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan......................................................................................... .... 4
A. Pengertian Kingdom Plantae............................................................................ 4
B. Brhyophyta (lumut).......................................................................................... 5
C. Pterhydhophyta (tumbuhan
paku).................................................................... 8
D. Spermathophyta (tumbuhan
berbuji............................................................ .... 12
E. Manfaat Kingdom Plantae .......................................................................... .... 18
BAB III Penutup.............................................................................................. .... 20
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
B. Saran................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman
hayati yang banyak dimanfaatkan manusia. Hewanpun bergantung pada tumbuhan
sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang tergolong tumbuhan
adalah semua organisme eukaryotik multi seluler fotosintetik yang memiliki
klorofil, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embryonya
dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Pada awalnya, semua organisme dibagi menjadi dua kingdom yaitu tumbuhan dan
hewan. Aristoteles (384 SM – 322 SM) memberikan pengertian bahwa tumbuhan
adalah organisme yang tidak bergerak, sedangkan hewan bergerak untuk mencari
makanan.Kemudian Linnaeus (1707-1778) membuat sistem klasifikasi modern yang
membagi dua seluruh organisme menjadi kingdom vegetabilia (yang kemudian
disebut plantae) dan animalia.
Kemudian, fungi (jamur) dan beberapa grup alga dikeluarkan dari kingdom
plantae. Walaupun mereka mirip dengan tumbuhan, namun mereka tidak memiliki
beberapa ciri khas tumbuhan. Tidak memiliki klorofil, misalnya.
Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang memiliki
ciri-ciri tertentu seperti multiseluler, menghasilkan selulosa, dan mampu
melakukan fotosintesis. Banyak kritik yang muncul karena fungi termasuk ke
dalam kingdom plantae. Karena fungi mendapatkan makanan dari sisa-sisa bahan
organik, bukannya melalui proses fotosintesis. Selain itu, dinding sel fungi
tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan justru lebih mirip
hewan. Akhirnya, fungi dipisahkan dari tumbuhan dan membuat kingdom tersendiri
yaitu kingdom fungi. Sebagian besar alga juga dipisahkan dari kingdom plantae
karena tidak memiliki klorofil. Tumbuhan dalam arti sempit dianggap sebagai
keturunan dari alga hijau.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak
berpembuluh atau non-traecheophyta dibagi dalam dan tumbuhan berpembuluh atau
tracheophyta (yunani, trachoia = Saluran Kecil, phyton = Tumbuhan). Tumbuhan
non-tracheophyta adalah kelompok lumut sedangkan kelompok tracheophyta adalah
tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita
dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat
rendah dan tumbuhan tingkat tinggi.
Bentuk dan jenis tumbuhan sangat beraneka ragam. Dasar pengelompokkannya
adalah:
Struktur
organ tubuh
Keberadaan
fasis (jaringan pengangkut)
Type
silinder pusat (stele)
Kedudukan,
bentuk, ukuran dan pertulangan daun
Struktur
alat reproduksi dan cara reproduksi
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis
dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1.
Apa itu kingdom plantae dan klasifikasi kingdom plantae?
2. Apa
saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
3. Apa
saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan paku (Pterydophyta?
4. Apa
saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
5. Apa peranan kingdom manfaat bagi kehidupan manusia?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat
memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae dan
klasifikasinya.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan lumut
(Bryophyta)
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan paku
(Pterydhophyta)
4. Untuk mengetahu apa saja ciri-ciri dan klafikasi tumbuhan berbiji (Spermathophyta)
5.
Untuk mengetahui manfaat
kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kingdom Plantae
Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan
organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ
hasil diferensiasi jaringan.
Plantae adalah organisme multiseluler yang menghasilkan makanan dengan
proses fotosintesis. Kerajaan ini meliputi organisme yang berkisar dari lumut
yang kecil hingga pohon raksasa. Semua tumbuhan multiseluler dan eukariotik.
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai
jenis tumbuhan yang mempunyai ciri umum sebagia berikut :
Ø Organisme
Eukariotik Multiseluler
Ø Mempunyai
dinding sel yang tersusun atas selulosa
Ø Mempunyai
klorofil a dan b sehingga mampu berfotosintesis
Ø Mampu
menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
Ø Embrionya
dilindungi oleh jaringan parental
Menurut Campbell (1998: 550),
anggota kingdom Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
1. Tumbuhan
tidak berpembuluh
a.
Hepatophyta
b.
Bryophyta (lumut)
c.
Anthocerophyta
2. Tumbuhan
berpembuluh
a.
Psilophyta
b.
Lycophyta
c.
Equisetophyta (Sphenophyta)
d.
Pterydophyta (tumbuhan paku)
e.
Pinophyta (Coniferophyta)
f.
Cycadophyta
g.
Ginkgophyta
h.
Gnetophyta
i.
Anthophyta
j.
Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
B.
Bryophyta (Lumut)
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki pembuluh pengangkut serta akar,
batang, dan daun sejati. Lumut adalah peralihan dari tumbuhan bertalus
(Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus. Lumut merupakan
tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian generasi dengan siklus hidup,
yaitu gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.
Tumbuhan lumut sangat mudah
ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di berbagai tempat yang lembab
seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan
lumut menyukai tempat yang lembab. Ini dikarenakan saat bereproduksi tumbuhan
lumut membutuhkan air untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air, meyebabkan sel
kelamin jantan tidak bisa membuahi sel kelamin betina. Bagian tubuh pada lumut
yang memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi
untuk menyerap air dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada
habitatnya.
1.
Ciri-ciri tumbuhan lumut :
a.
Tidak memiliki jaringan pengangkut
b.
Tidak memiliki akar, batang, dan
daun sejati (talus)
c.
Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit)
d.
Reproduksi seksual dan aseksual (
spora)
e.
Habitat yang di tempat yang lembab
Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi
heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi gametofit
dan sporofit yang secara morfologi berbeda. Generasi yang dominan adalah
gametofit, sementara sporofitnya secara permanen melekat dan tergantung pada
gametofit. Generasi sporofit selama hidupnya mendapat makanan dari gametofit.
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit
menghasilkan spora yang akan berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari
protonema akan muncul gametofit. Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom
(haploid) dan menghasilkan organ sex (gametangium) yang disebut archegonium
(betina) yang
menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya. Gametangium jantan (antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan gametogonium betinanya (arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).
menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya. Gametangium jantan (antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan gametogonium betinanya (arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).
3.
Klafikasi Lumut
Jenis lumut
yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
1)
Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut
daun terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang
padat, sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan
ini memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air.
Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di
tembok atau batuan yang lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai
epifit di hutan)..
2)
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati
merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila dibandingkan dengan
lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas beberapa
lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena itu,
lumut ini dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha
dan Porella sp.
3)
Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati,
yakni pada gametofitnya. Bedanya, lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa
kapsul yang memanjang dan tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh
lumut tanduk adalah Anthoceros laevis dan Notothylus indica.
Tumbuhan
lumut jenis tertentu dapat dimanfaatkan untuk dekorasi ruangan (ornamen tata
ruang). jenis lumut lainnya dapat dijadikan bahan obat, sedangkan manfaat
tumbuhan lumut yang hidup di hutan dapat menyerap air di musim kemarau dan
membantu menahan erosi sehingga dapat mencegah banjir. Selain manfaat tadi, tumbuhan lumut juga dapat dijadikan indikator biologi
untuk mengetahui degradasi lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di negera China, terbukti lebih dari 40 jenis lumut
telah digunakan masyarakat China sebagai bahan obat-obatan seperti untuk
mengobati gatal-gatal dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Beberapa tumbuhan lumut tersebut antara lain:
Ø Marchantia polymorpha dikenal
juga dengan lumut hati, jenis tersebut dapat digunakan sebagai obat hepatitis,
menghilangkan racun akibat gigitan ular.
Ø Conocephalum conicum, juga
termasuk lumut hati, berfungsi sebagai antibakteri, antifungi, mengobati luka
bakar dan luka luar.
Ø Frullania tamarisci, merupakan
lumut hati yang dapat digunakan sebagai obat antiseptik.
C. Pterydhophyta
(Tumbuhan Paku)
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah
berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa
mendominasi permukaan bumi.
Susunan
daun tumbuhan paku menyirip seperti bulu.. Selain itu tumbuhan paku juga dapat
hidup dimana saja terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan
batu, tanah, hutan hujan tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku
memiliki bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti
tanduk rusa. nama lain
dari tumbuhan paku yaitu Pakis.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat
strukur penting, yaitu sebagai berikut :
Ø Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Ø Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
Ø Alat reproduksi aseksual berupa spora.
Ø Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
Ø Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2. Daur hidup Tumbuhan paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan
rizom. Rizom tumbuh menjalar ke segala arah membentuk koloni-koloni tumbuhan
paku. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua
generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
1)
Generasi
Saprofit
Generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora adalah
tumbuhan paku itu sendiri. Jadi, tumbuhan paku yang biasa kita lihat itu
merupakan tumbuhan dalam fase sporofit. Sporofit paku berumur lebih lama di
dapat banding gametofit. Sporofit dapat tumbuh lalu bertunas sehingga jumlahnya
bertambah banyak.
2)
Generasi
Gametofit
Merupakan tumbuhan penghasil
gamet. Generasi gametofit ditandai dengan adanya protalium yaitu tumbuhan paku
baru yang berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada substrat
dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung lama karena biasanya
protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang.
Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga dapat membentuk
anteridium yaitu alat kelamin jantan yang akan menghasilkan sperma, dan
arkegonium yaitu alat kelamin betina yang akan menghasilkan sel telur. Jika
terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur maka akan terbentuk zigot dan
akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
3.
Klafikasi tumbuhan paku
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan
morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat
divisi, yaitu :
1)
Psilophyta (paku
purba / paku telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan
ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut,
bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh : Rhynia major dan Psilotum
sp
2)
Lycophyta (Paku
kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral,
sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak
daun, batang seperti kawat.
Contoh: Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias, Lycopodium sp.(paku kawat), sebagai tanaman hias, Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.
3)
Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan
paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran.
Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini disebut
paku ekor kuda.
Contoh : Equisetum debile, memiliki
batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium terdapat pada suatu
struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus
4)
Pterophyta / Felicinae (paku
sejati)
Telah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau
disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma)
ataupun batangnya tumbuh di atas tanah.
Contoh : Adiantum
cuneatum (suplir), Adiantum farleyense (ekor merak), Asplenium
nidus (paku sarang burung), Platycerium bifurcatum (paku tanduk
rusa), Marsilea crenata (semanggi), Azolla pinnata (paku air), Salvinia
natans (paku sampan), Alsophilla
glauca (paku tiang).
4.
Manfaat
Tumbuhan paku (pteridophyta)
Manfaat dari
tumbuhan paku antara lain :
1)
Sebagai tanaman hiasan : Platycerium
nidus (paku tanduk rusa) yang bentuknya seperti tanduk rusa dan sering
ditanam dengan ditempelkan pada pohon, Asplenium nidus (paku
sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), danSelaginella
wildenowii (paku rane).
2)
Sebagai bahan penghasil obat-obatan
: Asipidium filix-mas dan Lycopodium clavatum.
3)
Sebagai sayuran : Marsilea
crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan =
kiambang). Beberapa tumbuhan paku ada yang diambil daunnya yang masih muda
untuk sayur.
D. Tumbuhan
Berbiji (Spermathophyta)
Istilah Spermatophyta berasal
dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phytaberarti
tumbuhan. Setelah mempelajari tumbuhan yang memiliki spora meliputi
Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta, selanjutnya Anda akan mempelajari
tentang tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Lihatlah beraneka ragam
tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan Anda, seperti rumput, mangga, jagung,
anggrek, mawar, dan sebagainya.
1. Ciri-ciri
tumbuhan berbiji
1)
Struktur perkembangbiakan yang khas
adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun rujung. Setiap biji mengandung
bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi
seksual. Sesudah bertunas, embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan yang dewasa.
2)
Sperma atau sel kelamin jantan
menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang
hanya terdapat pada tumbuhan biji.
3)
Tumbuhan biji mempunyai jaringan
pembuluhan yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran untuk mengangkut air,
mineral, makanan,dan bahan – bahan lain.
4)
Tumbuhan biji mempunyai pigmen hijau
(klorofil) yang penting untuk fotosintesis, yaitu proses dasar pembuatan
makanan pada tumbuh – tumbuhan.
2.
Klafikasi tumbuhan berbiji
Spermathophyta di bedakan menjadi 2 golongan (sub divisi), yaitu :
1)
Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji
terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan
sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Bakal biji
tidak terlindungi oleh daun buah.
Ø Mempunyai
akar, batang, dan daun sejati.
Ø Bentuk
perakaran tunggang.
Ø Daun sempit,
tebal dan kaku.
Ø Tulang daun
tidak beraneka ragam.
Ø Tidak
memiliki bunga sejati.
Ø Alat kelamin
terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina.
Reproduksi Gymnospermae
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau
strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan
makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan, Penyerbukan
yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami
(penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji.
Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan
yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif
melebur dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan
pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma
membuahi satu sel telur.
Gymnospermae
dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a.
Kelas cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah
tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas
rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang
biru(Anabaena) yang dapat mengikat nitrogenPerkembangan dari Pteridophyta.
Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem : Cycas rumphii, zamia
floridiana, dan dion edule
b.
Kelas
ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang ada
ginko biloba. Ginkgo(gingko
biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu
divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di
dunia.
c.
Kelas
peniphyta
Memiliki daun berbentuk jarum dan
selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh : taxus baccata, agathis alba,
arau caria cunninghamii.
d.
Kelas
Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang
dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga majemuk. Contoh : Melinjo dan
ephedra altissima
Manfaat Gymnospermae
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan
manusia, di antaranya sebagai berikut.
a.
Tanaman hias, misalnya cemara dan
pakis haji.
b.
Bahan industri, cat, dan obat –
obatan, misalnya damar. Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya pinus/tusam.
c.
Bahan pembuat kertas dan korek api,
misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan melinjo.
d.
Sayur – mayur, misalnya melinjo.
e.
Sumber makanan, misalnya melinjo.
f.
Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu
Ginkgo biloba
2)
Angiospermae
(Tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal
dari kata angio yang berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji,
jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup. Mengapa dikatakan
tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan
yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah.
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai
berikut :
a. Memiliki
bungan yang sesungguhnya.
b. Daun pipi,
lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
c. Bakal biji
atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang
berasal dari daun buah yaitu putik.
d. Mengalami
pembuahan ganda.
e. Selisih
waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek
Daur Hidup
Angiospermae
Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,
a. Bunga pada
sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n)
b. Sel induk mikrospora
(2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora yang haploid
(n)
c. Mikrospora
(n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir
serbuk sari yang haploid (n)
d. Pada bakal
biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara
meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore
yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
e. Zygot (2n)
akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi
embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut
biji.
Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae
Link : http://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-berbiji/
Angiospermae
dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan
Dicotyledoneae (berkeping dua).
a.
Tumbuhan Berkeping Biji Satu atau monokotil
(Monocotyledonae)
Monokotil
disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang
berkecambah dengan satu daun lembaga.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh terbesar, daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh terbesar, daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut.
b.
Tumbuhan Berkeping Biji Dua / Dikotil
(Dicotyledonae)
Sebagian
besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies dari tumbuhan dikotil.
Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan yang
penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji;
pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun
mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang
Suku-suku berikut jenis-jenis
tumbuhan dikotil diantaranya: Suku getah-getahan (Euhorbiaceae),
misalnya: singkong, jarak, karet, puring, Suku polong-polongan (Leguminosae),
misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang
tanah, Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong,
tomat, cabai, kecubung, Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk
manis, jeruk bali, Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang
sepatu, kapas. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae),
misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang. Suku komposit
(Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil
berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki:
No
|
Perbedaan cirri
|
Monokotil
|
Dikotil
|
1
|
Bentuk akar
|
Memiliki system akar serabut
|
Memiliki system akar
tunggang
|
2
|
Bentuk sumsum dan pola
tulang daun
|
Melengkung atau sejajar
|
Menyirip atau menjari
|
3
|
Kaliptrogen/tudung akar
|
Ada tudung akar / kaliptra
|
Tidak terdapat tudung akar
|
4
|
Jumlah keping biji/kotiledon
|
Satu buah keping biji saja
|
Ada dua buah keping biji
|
5
|
Kandungan akar dan batang
|
Tidak terdapat cambium
|
Ada cambium
|
6
|
Jumlah kelopak bunga
|
Umumnya kelipatan tiga
|
Biasanya kelipatan empat
atau lima
|
7
|
Pelindung akar dan batang
tembaga
|
Ditemukan batang
lembaga/koleoptil dan akar lembaga/kelorhiza
|
Tidak ada pelindung
kelorhiza maupun keleoptil
|
8
|
Pertumbuhan akar dan batang
|
Tidak dapat tubuh berkembang
menjadi membesar
|
Bias tumbuh berkembang
menjadi mebesar
|
E.
Manfaat Kingdom Plantae
Kingdom
plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi
manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan
papan serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom plantae
(Dunia tumbuhan) berikut.:
1.
Padi, jagung, gandum, kentang, sagu,
singkong sebagai sumber makanan pokok dan sumber karbohidrat.
2.
Kayu dari beberapa tumbuhan yang
berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.
3.
Sayur-sayuran merupakan sumber
vitamin dan protein.
4.
Kapas dan rami sebagai bahan
pakaian/sandang.
5.
Macam-macam bunga untuk keindahan
dan bahan kosmetik.
6.
Mahkota dewa, kumis kucing,
mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.
Kegiatan pemanfaatan
tumbuhan-tumbuhan atau Etnobotani sebagai salah satu penunjang kehidupan
masyarakat dalam suatu komunitas masih saja dipertahankan. Masyarakat di
sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) sejak turun temurun telah
mengenal pemanfaatan tumbuhan untuk kehidupan sehari-hari. Tumbuhan-tumbuhan di
sekitar TNGH dijadikan sebagai obat, makanan, dan barang-barang konsumsi
lainnya. Sebuah tradisi yang patut di teladani.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Kingdom plantae ialah tingkaatan
takson yang digunakan untuk mengelompokkan organisme yang memiliki akar,
batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan.
2.
Lumut (bryophyte)
· Ciri-ciri
tumbuhan lumut :
a.
Tidak memiliki jaringan pengangkut
b.
Tidak memiliki akar, batang, dan
daun sejati (talus)
c.
Mengalami pergiliran keturunan
(gametofit-sporofit)
·
Klafikasi tumbuhan lumut, yaitu:
a.
Lumut daun (Bryopsida)
b.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
c.
Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
3.
Tumbuhan Paku (pterhydophyta)
·
Ciri-ciri tumbuhan paku:
a.
Memiliki jaringan
pengangkut (xilem dan floem)
b.
Secara umum telah
dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c.
Alat reproduksi
aseksual berupa spora.
·
Klafikasi tumbuhan
paku:
a. Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
b.
Lycophyta (Paku
kawat / paku rambat)
c.
Equisetophyta
/ Sphenophyta
d.
Pterophyta
/ Felicinae (paku sejati)
4.
Tunbuhan berbiji (Spemrathophyta)
·
Ciri-ciri Tumbuhan biji
a. Struktur
perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun
rujung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan ,
b. Sperma atau
sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung
serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan biji.
c. Tumbuhan
biji mempunyai jaringan pembuluhan yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran
untuk mengangkut air, mineral, makanan,dan bahan – bahan lain.
·
Klafikasi tumbuhan berbiji:
a.
Gymnospermae
(Tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bakal biji
tidak terlindungi oleh daun buah. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Bentuk perakaran tunggang. Daun sempit, tebal dan kaku. Tulang daun tidak
beraneka ragam. Tidak memiliki bunga sejati. Alat kelamin terpisah.
Gymnospermae
dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
Ø Kelas
cycadophyta
Ø Kelas ginkgophyta
Ø Kelas peniphyta
Ø Kelas Gnetophyta
b.
Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Ciri-ciri Angiospermae
Ø Memiliki
bungan yang sesungguhnya.
Ø Daun pipi,
lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
Ø Bakal biji
atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang
berasal dari daun buah yaitu putik.
5.
Manfaat kingdom plantae (Dunia
tumbuhan) berikut.:
·
Padi, jagung, gandum, kentang, sagu,
singkong sebagai sumber makanan pokok dan sumber karbohidrat.
·
Kayu dari beberapa tumbuhan yang
berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.
·
Sayur-sayuran merupakan sumber
vitamin dan protein.
B.
Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah
ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
|
No comments:
Post a Comment