Wednesday 20 December 2017

MAKALAH BATUK

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Batuk bukanlah suatu penyakit melainkan salah satu tanda atau gejala klinik yang paling sering dijumpai pada penyakit paru dan saluran napas. Batuk merupakan salah satu cara tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari lendir atau bahan dan benda asing yang masuk. Batuk berfungsi sebagai imun atau perlindungan tubuh terhadap benda asing namun dapat juga sebagai gejala dari suatu penyakit. (Sylvia A, Wilson LM. 2006)
Rangsangan penyebab batuk dapat berasal dari lingkungan maupun penyakit. Jika penyebabnya dari lingkungan, maka batuk yang terjadi adalah batuk berbentuk refleks mekanisme pertahanan tubuh, misalnya tersedak makanan/cairan, iritasi asap rokok atau kendaraan bermotor, suhu dingin atau panas. Penyebab lainnya adalah karena penyakit, baik yang berasal dari paru maupun luar paru. Penyakit paru yang menyebabkan batuk adalah infeksi (bronkhitis, pneumonia, tuberkulosis dan sebagainya) , alergi (asma, reaksi alergik sistemik) dan tumor. Sedangkan penyakit di luar paru penyebabnya adalah kelainan lambung seperti refluks gastroesophageal, kelainan jantung, pemakaian obat-obatan jantung, kelainan telinga dan gangguan emosi. (Wirjodiarjo, M. 2008)

B.     Rumusan Masalah
1.         Apakah yang  dimaksud batuk itu?
2.         Apa penyebab terjadinya batuk?
3.         Bagaimana reflek batuk terjadi?
4.         Bagaimana mekanisme terjadinya batuk?
5.         Apa saja jenis-jenis batuk?
6.         Apa saja gejala-gejala yang menyertai batuk?
7.         Bagaimana penatalaksanaan terhadap batuk?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembelajaran mengenai batuk adalah
1.      Memahami mengenai batuk dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.      Mengetahui tentang reflek terjadinya batuk.
3.      Memahami bagaimana mekanisme batuk terjadi.
4.      Mengetahui jenis-jenis batuk.
5.      Mengetahui apa saja gejala-gejala yang menyertai batuk.
6.      Memahami bagaimana penatalaksanaan terhadap batuk.







BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Batuk
Batuk merupakan refleks fisiologis kompleks yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas. Batuk menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk semacam itu sering kali merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang-kadang merupakan gejala dini suatu penyakit. Penularan penyakit batuk melalui udara (air borne infection). Penyebabnya beragam dan pengenalan patofisiologi batuk akan sangat membantu dalam menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan batuk. (Yunus, F. 2007)
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran napas. Batuk juga membantu  melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya benda asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Yang dimaksud dengan saluran napas mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus, bronkhioli sampai ke jaringan paru. (Guyton, et all. 2008)
Batuk merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Batuk bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit yang bisa menyebabkan batuk sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi bahkan keganasan. (Kumar, et all. 2007)

B.       Faktor Penyebab Batuk
Reflek batuk dapat ditimbulkan oleh :
1.    Rangsangan mekanis, misalnya asap rokok, debu, tumor
2.    Adanya perubahan suhu mendadak
3.    Rangsangan kimiawi, misalnya gas dan bau-bauan
4.    Adanya peradangan / infeksi
5.    Reaksi alergi
(Waisya, R. 2008)
Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang paling sering adalah:     
1.      Alergi dan asthma      
2.      Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.      
3.      Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, emphysema
4.      Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.  
5.      Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.       
6.      Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan, orangnya suka bertahak asam atau pahit.       
7.      Merokok         
8.      Terpapar asap rokok (perokok pasif), polutan udara  
9.      Obat darah tinggi golongan ACE Inhibito
(Nadesui, H. 2008)

C.      Reflek dan Mekanisme Batuk
Batuk dapat dipicu secara refleks ataupun disengaja. Sebagai refleks pertahanan diri, batuk dipengaruhi oleh jalur sarad aferen dan eferen. Batuk diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan positif pada intratoraks yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antara saluran napas dan udara luar bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan aliran udara yang melalui trakea. Kekuatan eksplosif ini akan ”menyapu” sekret dan benda asing yang ada di saluran napas. (Ikawati, 2008)
Reflek Batuk
Batuk dimulai dari suatu rangsangan pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus, dan di pleura. Jumlah reseptor akan semakin berkurang pada cabang-cabang bronkus yang kecil, dan sejumlah besar reseptor di dapat di laring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus. Reseptor bahkan juga ditemui di saluran telinga, lambung, hilus, sinus paranasalis, perikardial, dan diafragma.           
Serabut afferen terpenting ada pada cabang nervus vagus yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung, dan juga rangsangan dari telinga melalui cabang Arnold dari nervus vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis, nervus glosofaringeus, menyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.     
Oleh serabut afferen rangsang ini dibawa ke pusat batuk yang terletak di medula, di dekat pusat pernafasan dan pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut efferen nervus vagus, nervus frenikus, nervus interkostalis dan lumbar, nervus trigeminus, nervus fasialis, nervus hipoglosus, dan lain-lain menuju ke efektor. Efektor ini berdiri dari otot-otot laring, trakea, bronkus, diafragma,otot-otot interkostal, dan lain-lain. Di daerah efektor ini mekanisme batuk kemudian terjadi.         
(Wirjodiarjo, Muljono. 2008)
Mekanisme Batuk dapat dibagi menjadi empat fase yaitu :
Fase iritasi          

Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea, bronkus besar, atau serat afferen cabang faring dari nervus glosofaringeus dapat menimbulkan batuk.
Batuk juga timbul bila reseptor batuk di lapisan faring dan esofagus, rongga pleura dan saluran telinga luar dirangsang.     
Fase inspirasi     
Pada fase inspirasi glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot abduktor kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke dalam paru. Hal ini disertai terfiksirnya iga bawah akibat kontraksi otot toraks, perut dan diafragma, sehingga dimensi lateral dada membesar mengakibatkan peningkatan volume paru. Masuknya udara ke dalam paru dengan jumlah banyak memberikan keuntungan yaitu akan memperkuat fase ekspirasi sehingga lebih cepat dan kuat serta memperkecil rongga udara yang tertutup sehingga menghasilkan mekanisme pembersihan yang potensial.     
Fase kompresi    
Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan intratoraks meninggi sampai 300 cm H2O agar terjadi batuk yang efektif. Tekanan pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka . Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka.     
Fase ekspirasi/ ekspulsi 
Pada fase ini glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi, sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing dan bahan-bahan lain. Gerakan glotis, otot-otot pernafasan dan cabang-cabang bronkus merupakan hal yang penting dalam fase mekanisme batuk dan disinilah terjadi fase batuk yang sebenarnya. Suara batuk sangat bervariasi akibat getaran sekret yang ada dalam saluran nafas atau getaran pita suara.
(Guyton. 2008)
D.      Jenis-Jenis Batuk
Batuk berdasarkan waktu
1.      Akut
Akut merupakan fase awal dan masih mudah buat sembuh. Jangka waktunya kurang dari tiga minggu dan terjadi karena iritasi, bakteri, virus, penyempitan saluran nafas atas.
2.      Subakut
Subakut adalah fase peralihan dari akut akan menjadi kronis. Dikategorikan subakut bila batuk sudah 3-8 minggu. Terjadi karena gangguan pada epitel.
3.      Kronis
Kronis adalah batuk yang sulit disembuhkan dikarenakan penyempitan saluran nafas atas dan terjadi lebih dari delapan minggu. Batuk kronis biasanya adalah tanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang ditandai dengan batuk kronis, misalnya asma, TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis, sampai kanker paru-paru. Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu
(Nadesui, Hendrawan. 2008)
Berdasarkan sebabnya
1.         Batuk berdahak       
Batuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehingga menyumbat saluran pernafasan.
2.         Batuk kering
Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk ini mengganggu kenyamanan, bila batuknya terlalu keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata.
3.         Batuk yang khas
a.       Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara parau.
b.      Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar.
c.       Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk.
d.      Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.
e.       Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakin
tambah.
f.       Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernafasan berusaha mengeluarkan benda asing maka akan menimbulkan batuk.
(Yunus, F. 2007)
E.       Gejala-Gejala yang Menyertai Batuk
Gejala yang menyertai batuk pada umumnya disebabkan oleh influenza. Gejala tersebut antara lain demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru. (Wirjodiarjo, Muljono. 2008)

F.       Penatalaksanaan terhadap Batuk
Penatalaksanaan batuk yang paling baik yang paling baik adalah pemberian obat spesifik terhadap etiologinya. Tiga bentuk penatalaksanaan batuk adalah :
1.      Tanpa pemberian obat
Batuk yang tanpa gejala akut dapat sembuh sendiri dan biasanya tidak perlu obat. Untuk mengurangi batuk biasanya dengan cara:
a.         Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal.
b.         Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan, dan udara malam yang dingin
c.         Menghirup uap air panas, uap mentol
d.        Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada batuk yang kering dan menggelitik
(Tjay, HT. Rahardja, K. 2003)
2.    Pengobatan spesifik   
Pengobatan ini diberikan terhadap penyebab timbulnya batuk. Apabila penyebab batuk diketahui maka pengobatan harus ditujukan terhadap penyebab tersebut. Dengan evaluasi diagnosis yang terpadu, pada hampir semua penderita dapat diketahui penyebab batuk kroniknya.
Pengobatan spesifik batuk tergantung dari etiologi atau mekanismenya.
(Yunus, F. 2007)
3.    Pengobatan simtomatik          
Diberikan baik kepada penderita yang tidak dapat ditentukan penyebab batuknya maupun kepada penderita yang batuknya merupakan gangguan, tidak berfungsi baik dan potensial dapat menimbulkan komplikasi.
(Yunus, F. 2007)
     Obat batuk biasa disebut dengan antitusif. Obat batuk tersebut berdasarkan sasarannya terbagi menjadi 2 yaitu:
1.      Obat batuk sentral
Obat batuk sentral bertujuan untuk menekan rangsangan batuk di pusat batuk (medulla). Terbagi menjadi zat adiktif (kodein) dan non adiktif (noskapin, dektrometorfan, prometazin)

2.      Obat batuk perifer
Obat batuk ini bekerja di luar dari system saraf pusat. Perifer terbagi dalam beberapa kelompok yaitu ekspetoransia (ammonium klorida, guaiokol, ipeca dan minyak terbang), mukolitika (asetilkarbositein, mesna, bromheksin, dan ambroksol), dan zat-zat pereda (oksolamin dan hiperpidin).
(Tjay, HT. Rahardja, K. 2003)
Obat batuk biasanya mengandung zat antihistamin, yang bekerja sebagai anti alergi. Zat-zat antihistamin inilah yang menyebabkan timbulnya efek kantuk. Obat batuk tanpa efek kantuk biasanya tidak mengandung zat antihistamin sama sekali, atau menggunakan zat antihistamin golongan baru yang tidak memiliki efek mengantuk. Antihistamin dengan efek samping kantuk yang biasa terdapat dalam formula obat batuk adalah Chlorfeniramine maleat atau CTM dan difenhidramin.
(Yunus, F. 2007)
Jenis obat batuk berdasarkan jenis batuknya dapat dibagi dalam dua golongan obat :
1.      Ekspetoran
Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk berdahak, karena dapat mempertinggi sekresi saluran pernapasan atau mencairkan dahak. Kandungan obat batuk yang mungkin ada dalam jenis expectorantia ini adalah zat yang bersifat mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan, misalnya guaiafenesin atau gliserin guaiacolat (GG), ammonium klorida (NH 4 Cl), dan kalium yodida (KI). Obat batuk jenis ini seringkali dicampur dengan ramuan tumbuh-tumbuhan seperti jahe dan mint sehingga memberikan rasa hangat pada tenggorokan.
2.      Non-ekspektoran
Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk kering. Ada dua golongan zat aktif yang biasa digunakan, yaitu :
a.       Golongan Alkaloid Morfin, seperti kodein, dionin, dan lain-lain. Obat ini bersifat narkotis dan menimbulkan ketagihan, karenanya hanya dapat dibeli dengan resep dokter.
b.      Golongan Non-Morfin, di mana jenis zat aktif ini tidak menimbulkan ketagihan seperti dextromethorphan (DMP). Untuk batuk yang yang disebabkan oleh infeksi/peradangan, diperlukan obat-obat antibiotik yang harus melalui pemeriksaan yang seksama oleh dokter.
(Waisya, R. 2008)








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.     Batuk merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas. Oleh karena itu batuk juga dikatakan sebagai proteksi atau imun tubuh. Namun terkadang batuk juga merupakan gejala dari suatu penyakit.
2.     Faktor-faktor yang menyebabkan reflek batuk antara lain :
a.          Rangsangan mekanis, misalnya asap rokok, debu, tumor
b.         Adanya perubahan suhu mendadak
c.          Rangsangan kimiawi, misalnya gas dan bau-bauan
d.         Adanya peradangan / infeksi
e.          Reaksi alergi
f.          Penyakit, misalnya  tumor
3.      Reflek batuk terdiri dari reseptor batuk, serabut saraf afferent, pusat batuk, serabut saraf efferent, efektor. Reflek batuk selanjutnya akan menyababkan mekanisme batuk.
4.      Mekanisme batuk terdiri dari fase iritasi, fase inspirasi, fase kompresi dan
fase ekspirasi atau ekspulsi.
5.      Batuk biasanya disertai dengan radang tenggorokan, demam, influenza dan sebagainya. Karena pada batuk menyebabkan rusaknya mukosa saluran pernafasan sehingga mempermudah penyakit lain untuk menyerang tubuh.
6.      Secara umum batuk terbagi menjadi batuk berdahak, batuk kering dan batuk yang khas (TBC, Batuk karena asma, batuk karena kanker paru-paru). Sedangkan menurut waktunya dibagi menjadi batuk akut (berlangsung sebentar), batuk sub-akut dan batuk kronis (terjadi dalam periode yang lama)
7.      Penatalaksanaan batuk adalah dengan antitusif yang terbagi menjadi ekspetoran dan non ekspetoran.

B.     Saran
Dari pembahasan diatas penulis menyarankan :
1.       Mahasiswa memahami tentang batuk dan dapat menerapkan pengetahuan mengenai batuk dalam kehidupan sehari-hari.
2.       Mahasiswa harus mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya batuk sehingga dapat menghindarinya.
3.       Mahasiswa harus bisa menjaga kesehatan dengan baik. Batuk adalah salah satu jenis penyakit yang paling sering menyerang. Pertahanan tubuh yang kuat dapat mengurangi resiko tertular batuk.
4.       Mahasiswa sebaiknya mengetahui lebih mendalam mengenai jenis-jenis batuk dan dapat melakukan penatalaksanaan yang tepat bila terjadi batuk.


DAFTAR PUSTAKA

Chandrasoma dan Taylor. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi. Ed: ke-2. Jakarta : EGC.
Guyton AC, Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. 11th ed. Jakarta: ECG.
Ikawati, Zullies. 2008. Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernapasan. Yogyakarta : Pustaka Adipura.
Kumar, Vinay, et all. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC.
Sylvia A, Wilson LM. 2006. Patofisiologi. Jakarta : ECG.
Tjay, HT. Rahardja, K. 2003. Obat-Obat Penting. Jakarta : Gramedia.
Waisya, Rani. 2008. Penyebab Batuk, Gejala dan Pengobatannya. http://www.scribd.com/doc/15847131/makalah-Rps-respirasi (27 April 2015)
Wirjodiarjo, Muljono. 2008. Penyebab Batuk dan Tips Pengobatannya. http://tbmcalcaneus.org/index.php?option=com_content&task=view&id=176&Itemid=87 (27April 2015)
Yunus, F. 2007. Kenali Batuk dan Obat Batuk Anda http://www.isfinational.or.id/info/berita/658-kenali-batuk-dan-obat-batuk-anda.html (27 April 2015)






KATA PENGANTAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl029yQcluvwtLpvApDVrw7NL-6WUYRxHgObpXy9wgfIyzL8CX5YDysIae9k4v12rnHuhwx167ycZYT3yznURvaur2BPD3-XDeJQeQ8cZ8wn-hf3zDZJR1uUIxtUJdaSpPMWpQaTj6QNE/s1600/Basmalah16.jpg

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta danPemelihara alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “BATUK. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan bagi nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.
Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini dari teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itubesar harapan kami akan saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke depannya.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberi arahan untuk membuat Makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa kami ucapkan terima kasih semoga apa yang saya susun bermanfaat.
Watampone, 29  April  2015

                                                                                                         Penyusun


i
 
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang .............................................................................................1
B.       Rumusan Masalah ........................................................................................2
C.       Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.       Pengertian Batuk...........................................................................................3
B.        Faktor Penyebab Batuk.................................................................................4
C.        Reflek dan Mekanisme Batuk.......................................................................5
D.       Jenis-Jenis Batuk...........................................................................................8
E.        Gejala-Gejala yang Menyertai Batuk..........................................................10
F.         Penatalaksanaan terhadap Batuk.................................................................10
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan ................................................................................................14
B.       Saran ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA




ii
 
 


MAKALAH

B A T U K





OLEH :

NAMA : NINI ASRIANI
NIM : 208201408













AKADEMI KEPERAWATAN LAPATAU
B  O  N  E


 
2015

1 comment:

  1. Untuk anda pecinta togel yang sedang kebingungan untuk mencari angka jitu untuk di betting di berbagai pasaran, Anda sangat tepat jika membaca komentar ini^^. Seperti uang yang jatuh dari langit, permainan togel sangatlah menjadi primadona bagi Anda yang kebingungan untuk mencari tambahan dana untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan modal betting yang sangat kecil dan jackpot yang diberikan oleh bandar togel online yang sangat besar, akan membuat Anda menjadi sultan dalam waktu yang singkat.

    Tetapi, semua itu tidak lepas dari keberuntungan dan angka yang Anda betting dong^^. Untuk memudahkan Anda mencapai jackpot kita memberikan prediksi angka yang sangat jitu dengan presentase kemenangan yang sangat besar jika Anda betting di https://165.22.110.99/ , kerena di MADAM TOGEL Anda bisa melakukan bettingan hanya dengan 100 rupiah saja.

    Untuk pasaran yang sangat ramai playernya, kita sudah siapkan prediksi untuk menjadi angka bettingan Anda. Untuk Anda yang mencari prediksi jitu pasaran Hongkong, tinggal klik PREDIKSI HONGKONG . Prediksi tersebut sudah kita rancang sedemikian rupa dengan rumus-rumus yang kita ciptakan.

    Pasaran yang sangat ramai kedua yaitu Sydney, dengan keluaran result di siang hari pukul 13.50 WIB. Membuat pasaran ini menjadi primadona bagi kalangan pecinta togel. Nah, di pasaran sydney kita juga sudah siapkan PREDIKSI SYDNEY , yang sudah pasti memiliki presentase winrate yang sangat tinggi karena sudah di siapkan oleh para ahli dalam dunia togel.

    Selain 2 pasaran tersebut, PREDIKSI SINGAPORE juga menjadi prediksi yang sangat banyak pengunjung nya karena banyak player yang sudah memenangkan jackpot yang sangat besar dengan mengacu pada prediksi tersebut. Untuk Anda jangan ragu-ragu untuk klik Prediksi Singapore karena angka yang diberikan sudah dibuktikan sangat jitu.

    Nah, selain 3 pasaran tersebut kita juga sediakan 12 prediksi pasaran togel lain nya. Dan semua di rangkum dalam PREDIKSI MADAM TOGEL , tidak perlu repot-repot untuk Anda pecinta togel untuk mencari angka togel jitu lainnya. Karena semua prediksi kita sudah dijamin memiliki presentase winrate yang sangat tinggi dan bisa di akses tanpa biaya pula alias gratis.

    ReplyDelete