|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawat sebagai suatu profesi merupakan bagian
dari tim kesehatan, harus ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai
individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau
sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dengan metode pendekatan ilmiah
yang sistematis, guna tercapainya pemecahan masalah keperawatan klien. (Haryanto,
2007).
Apendisitis
merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering ditemukan dan
memerlukan tindakan bedah mayor segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya
berbahaya. Penyakit ini dapat dijumpai disemua usia, namun paling sering pada
usia antara 20 sampai 30 tahun. Kejadian apendisitis 1,4 kali lebih tinggi pada
pria dibandingkan dengan wanita. (Nasution, 2012).
|
Insiden terjadinya Appendisitis di
negara maju lebih tinggi di bandingkan dengan negara berkembang. Di
Amerika Serikat, Appendisitis merupakan kedaruratan bedah abdomen
paling sering di lakukan, dengan jumlah penderita pada tahun 2011 sebanyak
734.138 orang dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 739.177. Insiden ini
semakin menurun pada 25 tahun terakhir, namun di negara berkembang justru
semakin meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan ekonomi dan
gaya hidup. Sedangkan menurut data yang di keluarkan oleh World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa insiden appendisitis
pada tahun 2012 mencapai 7% dari populasi
penduduk dunia. Sementara Data yang dirilis oleh kementrian
Kesehatan RI jumlah penderita appendisitis di Indonesia tahun 2013 sebesar
596.132. Penanganan pada kasus appendisits yang paling sering dilakukan adalah pembedahan
(http://kim.ung.ac.id/index. Diakses 19 Juni 2014)
Penyakit radang usus buntu ini
umumnya disebabkan oleh infeksi
bakteri, namun factor pencetusnya ada
beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Diantaranya factor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan
saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran)
jaringan limfoid, penyakit cacing,
parasit, benda asing dalam tubuh, cancer
primer dan striktur (Marlitasari,
2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical record BLUD RS Tenriawaru
Kelas B Kab. Bone, angka kejadian Appendisitis
dapat dilihat pada tahun 2011 berjumlah 119 kasus, pada tahun 2012 berjumlah 108 kasus sedangkan pada tahun 2013
meningkat menjadi 129 orang yang mengalami Appendisitis (Medical Record BLUD RS Tenriawaru
Watampone).
Dari uraian tersebut diatas, membuat penulis
tertarik untuk mengangkat judul tentang “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Pencernaan Post Op Appendektomy “Appendisitis”
di Ruang Perawatan Bedah BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone Tanggal 12-14 Juni 2014”.
B.
Tujuan penulisan
1.
Tujuan umum
Memperoleh gambaran dan informasi yang
jelas tentang asuhan keperawatan dengan
gangguan system pencernaan : Appendisitis
di BLUD RS Tenriawaru Kelas B
Kab. Bone.
2.
Tujuan khusus
a.
Memperoleh
pengalaman nyata dalam pengkajian, analisa data pada klien dengan gangguan
system pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru
Kelas B Kab. Bone.
b.
Memperoleh
pengalaman nyata dalam menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis
di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
c.
Memperoleh
pengalaman nyata dalam perencanaan Asuhan Keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis
di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
d.
Dapat
melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru
Kelas B
Kab. Bone.
e.
Memperoleh
pengalaman nyata dalam melakukan evaluasi dengan gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis di BLUD
RS Tenriawaru Kelas B Kab.
Bone.
f.
Menganalisa
kesenjangan penerapan proses keperawatan antara teori dan kasus
nyata pada klien dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
C.
Manfaat penulisan
Adapun manfaat yang
dapat diperoleh dari penulisan ini antara lain :
1.
Manfaat
bagi Akademik
Hasil
penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi intitusi pendidikan
Akademi Keperawatan Batari Toja Watampone.
2.
Manfaat untuk Rumah Sakit
Dapat menjadi masukan dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, khususnya di ruang perawatan bedah terutama
yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pencernaan Appendisitis.
3.
Manfaat bagi keluarga dan klien
Agar klien
dan keluarga dapat mengetahui pengertian, gejala, perawatan dan pengobatan
penyakit dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis.
4.
Manfaat bagi penulis
Sebagai bahan tambahan
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh selama pendidikan.
D. Metodologi Penulisan
1.
Tempat
Ruang
Perawatan Bedah BLUD
RS Tenriawaru Kelas B Kab.
Bone.
2.
Waktu
Tanggal 12-14 Juni 2014
3.
Metode penelitian
a.
Studi kepustakaan yakni membaca
literatur yang menerangkan dan berhubungan dengan kasus Apendisitis dan perawatannya baik berupa buku-buku diktat dan bahan
informasi lainnya.
b.
Studi kasus yakni mengkaji,
merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien secara langsung.
4.
Teknik pengumpulan data
a.
Wawancara
Dalam pelaksanaan studi asuhan keperawatan terhadap
klien, penulis mendapatkan data secara
lisan, keluarga dan tim kesehatan lainnya melalui wawancara
b.
Pemeriksaan fisik
Teknik yang digunakan pada pemeriksaan fisik
yaitu :
I : Inspeksi
P : Palpasi
P : Perkusi
A : Auskultasi
b.
Observasi
Pada tahap pengkajian, implementasi, dan evaluasi penulis dapat melihat langsung kepada klien.
c.
Studi dokumentasi
Pengumpulan data melalui catatan atau hasil-hasil
pemeriksaan yang ada pada catatn medik rumah sakit.
E.
Sistematika Penulisan
Adapun sistimatika penulisan
dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang
latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang
tinjauan pustaka yang terdiri dari : konsep dasar medis yang meliputi
pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, insiden, patofisiologi, manifestasi
klinik, test diagnostik, komplikasi dan penatalaksanaan. Konsep asuhan keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan pada
klien dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis.
BAB III TINJAUAN KASUS
Pada bab ini membahas mengenai
tinjauan kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan meliputi : pengkajian,
pengumpulan data, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan dan catatan perkembangan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang
kesenjangan yang didapatkan antara teori dan kasus mulai dari tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup
yang berisis kesimpulan dan saran.
No comments:
Post a Comment