Tuesday, 19 December 2017

KTI APPENDISITIS BAB I


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
 Perawat sebagai suatu profesi merupakan bagian dari tim kesehatan, harus ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dengan metode pendekatan ilmiah yang sistematis, guna tercapainya pemecahan masalah keperawatan klien. (Haryanto, 2007).
Apendisitis merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering ditemukan dan memerlukan tindakan bedah mayor segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya. Penyakit ini dapat dijumpai disemua usia, namun paling sering pada usia antara 20 sampai 30 tahun. Kejadian apendisitis 1,4 kali lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita. (Nasution, 2012).
1
 
Insiden terjadinya Appendisitis di negara maju lebih tinggi di bandingkan dengan negara berkembang. Di Amerika Serikat, Appendisitis merupakan kedaruratan bedah abdomen paling sering di lakukan, dengan jumlah penderita pada tahun 2011 sebanyak 734.138 orang dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 739.177. Insiden ini semakin menurun pada 25 tahun terakhir, namun di negara berkembang justru semakin meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan ekonomi dan gaya hidup. Sedangkan menurut data yang di keluarkan oleh World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa insiden appendisitis pada tahun 2012  mencapai 7% dari populasi penduduk dunia. Sementara  Data yang dirilis oleh kementrian Kesehatan RI jumlah penderita appendisitis di Indonesia tahun 2013 sebesar 596.132. Penanganan pada kasus appendisits yang paling sering dilakukan adalah pembedahan (http://kim.ung.ac.id/index.  Diakses 19 Juni 2014)
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun factor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Diantaranya factor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur (Marlitasari, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical record BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone, angka kejadian Appendisitis dapat dilihat pada tahun 2011 berjumlah 119 kasus, pada tahun 2012  berjumlah 108 kasus sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi 129 orang yang mengalami Appendisitis   (Medical Record BLUD RS Tenriawaru Watampone).
Dari uraian tersebut diatas, membuat penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Post Op Appendektomy  “Appendisitis”  di Ruang Perawatan Bedah BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone Tanggal 12-14 Juni 2014”.
B.       Tujuan penulisan
1.         Tujuan umum
Memperoleh gambaran dan informasi yang jelas tentang asuhan   keperawatan dengan gangguan system pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
2.         Tujuan khusus
a.         Memperoleh pengalaman nyata dalam pengkajian, analisa data pada klien dengan gangguan system pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
b.        Memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
c.         Memperoleh pengalaman nyata dalam perencanaan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
d.        Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem   Pencernaan  :  Appendisitis  di BLUD RS  Tenriawaru Kelas B
Kab. Bone.
e.         Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan evaluasi dengan gangguan sistem Pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
f.         Menganalisa   kesenjangan  penerapan  proses keperawatan antara teori dan kasus nyata pada klien dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis di BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.

C.      Manfaat penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini antara lain :
1.         Manfaat bagi Akademik
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi intitusi pendidikan Akademi Keperawatan Batari Toja Watampone.
2.         Manfaat untuk Rumah Sakit
Dapat menjadi masukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, khususnya di ruang perawatan bedah terutama yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pencernaan Appendisitis.
3.         Manfaat bagi keluarga dan klien
Agar klien dan keluarga dapat mengetahui pengertian, gejala, perawatan dan pengobatan penyakit dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis.
4.         Manfaat bagi penulis
Sebagai  bahan  tambahan  pengetahuan  dan pengalaman bagi penulis dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan.




D.    Metodologi Penulisan
1.         Tempat
Ruang Perawatan  Bedah BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone.
2.         Waktu
Tanggal 12-14 Juni 2014
3.         Metode penelitian
a.         Studi kepustakaan yakni membaca literatur yang menerangkan dan berhubungan dengan kasus Apendisitis dan perawatannya baik berupa buku-buku diktat dan bahan informasi lainnya.
b.        Studi kasus yakni mengkaji, merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien secara langsung.
4.         Teknik pengumpulan data
a.         Wawancara
Dalam pelaksanaan studi asuhan keperawatan terhadap klien, penulis   mendapatkan data secara lisan, keluarga dan tim kesehatan lainnya melalui wawancara
b.        Pemeriksaan fisik
   Teknik yang digunakan pada pemeriksaan fisik yaitu :
   I : Inspeksi
   P : Palpasi
   P : Perkusi
  A : Auskultasi
b.        Observasi
Pada tahap pengkajian, implementasi, dan evaluasi  penulis dapat  melihat langsung kepada klien.
c.         Studi dokumentasi
Pengumpulan data melalui catatan atau hasil-hasil pemeriksaan yang ada pada catatn medik rumah sakit.

E.       Sistematika Penulisan
Adapun sistimatika penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I       PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II      TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari : konsep dasar medis yang meliputi pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, insiden, patofisiologi, manifestasi klinik, test diagnostik, komplikasi dan penatalaksanaan. Konsep asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan : Appendisitis.


BAB III    TINJAUAN KASUS
Pada bab ini membahas mengenai tinjauan kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan meliputi : pengkajian, pengumpulan data, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan dan catatan perkembangan.
BAB IV    PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang kesenjangan yang didapatkan antara teori dan kasus mulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.
BAB V      PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisis kesimpulan dan saran.













No comments:

Post a Comment