Tuesday, 19 December 2017

KTI ASKEP TRAUMA KAPITIS BAB I


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis) maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya). Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar masalah kesehatan itu sendiri. Pemecahan masalah kesehatan tidak dapat hanya dilihat dari segi kesehatan, tetapi juga harus dilihat dari seluruh dimensi yang berkontribusi terhadap kesehatan.       (Maulana, 2009 ; 8).
Trauma kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang kompleks. Gangguan yang ditimbulkan dapat bersifat sementara maupun menetap, seperti defisit kognitif, psikis, intelektual, serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena trauma kepala dapat mengenai berbagai komponen kepala mulai dari bagian terluar hingga terdalam, termasuk tengkorak dan otak (Irawan, 2010).
1
 
World Health Organization (WHO) mencatat, 1,2 juta jiwa meninggal dunia dalam kecelakaan jalan raya setiap tahunnya dan 50 juta orang korban kecelakaan mengalami luka serius maupun cacat tetap. Hal ini yang mendorong WHO mencanangkan gerakan dasawarsa keselamatan jalan raya pada 2011 hingga 2020 dengan target mengurangi jumlah korban mencapai 50 %. (Triharyanto B., 2014).
Di Indonesia  jumlah korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 terhitung menurun dari tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2010 sebesar 31.244 jiwa yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan tahun 2011, sebesar 32.657 jiwa dan 2012 korban meninggal dunia adalah sebesar 27.441 jiwa. Sementara itu pada 2013, sebesar 25.157 jiwa. (Srihandriatmo M., 2014).
Di Sulawesi Selatan jumlah kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2013 tercatat 4.330 kasus dan sekitar 1.208 orang yang meninggal dunia diantaranya mengalami luka berat 1.621 orang sedangkan luka ringan sebanyak 3.799 orang. Dari data yang ada pada tahun 2012 lalu, menunjukkan angka laka-lantas mengalami penurunan sekitar 106 kasus dari tahun sebelumnya, korban meninggal juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2012) sebanyak 201 orang (Hasanuddin, 2014).
Adapun data dari Medical Record RSUD Tenriawaru Bone,  jumlah klien dengan Trauma Kapitis pada Tahun 2011 sebanyak 285 orang,  pada Tahun 2012 sebanyak 223 orang sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 299 orang.       (Medical Record RSUD Tenriawaru Bone).
Melihat fakta tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagai bahan untuk di jadikan Karya Tulis Ilmiah pada ujian akhir program DIII Akademi Keperawatan Batari Toja demi menigkatkan mutu standar kompetensi mahasiswa keperawatan. Dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. H” Dengan Gangguan Sistem Persarafan ”Trauma Kapitis”  Di Ruang Perawatan Bedah BLUD RS Tenriawaru Kab. Bone Tanggal 19-21 Juni 2014.

B.       Tujuan Penulisan
1.         Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan keperawatan pada Klien Tn. “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis di Ruang  Bedah Tanggal 19-21  Juni 2014.
2.         Tujuan Khusus
a.         Dapat memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksana-kan pengkajian pada klien Tn. “H”  dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis.
b.        Dapat memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam menentukan rencana keperawatan yang diberikan pada klien Tn. “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis.
c.         Dapat memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksana-kan tindakan  asuhan keperawatan pada klien Tn. “H” dengan gangguan Sistem persarafan: Trauma Kapitis.
d.        Dapat memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksana-kan evaluasi keperawatan pada Tn. “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis.
e.         Dapat  memperoleh  gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksana-
kan pendokumentasian asuhan keperawatan pada Tn. “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis.
f.         Dapat menganalisa kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus asuhan keperawatan pada Tn. “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis.

C.    Manfaat Penulisan
1.         Bagi Akademik
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Diploma III Keperawatan serta sebagai bahan bacaan ilmiah dan kerangka   perbandingan untuk pengembangan kualitas ilmu keperawatan dan tambahan kepustakaan.
2.         Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi perawat di BLUD RS Tenriawaru Watampone khususnya dalam penanganan klien dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis .
3.         Bagi Klien dan Keluarga
Sebagai bahan masukan bagi klien dalam meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dalam pencegahan, perawatan, dan pengobatan.
4.         Bagi Penulis
Sebagai bahan masukan penulis dalam  rangka memperoleh pengalaman nyata dan menerapkan ilmu yang didapatkan selama dalam pendidikan terutama dalam penerapan asuhan keperawatan pada Tn “H” dengan gangguan sistem persarafan: Trauma Kapitis

D.    Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan hasil ujian akhir program  yang dilaksanakan pada  tanggal 19- 21 Juni 2014  yang mana bertempat  Di Ruang Perawatan Bedah  BLUD RS Tenriawaru Kelas B  Kab. Bone

E.     Metodologi  Penulisan
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan pada penulisan ini, penulis menggunakan metode, sebagai berikut :
1.         Studi kepustakaan
Mendapatkan materi dari berbagai sumber teks book, internet, dan materi kuliah. 
2.         Studi kasus
Penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan komprehensif pada salah satu asuhan keperawatan pada Tn. “H” dengan gangguan sistem persyarafan: trauma kapitis yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, penyusunan rencana keperawatan , pelaksanaan, serta evaluasi. Dan untuk menghimpun data informasi dalam pengkajian dapat di gunakan tehnik :
a.         Wawancara
Mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab pada klien klien Tn. “H”  keluarga,  perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data
informasi yang dibutuhkan.
b.        Pemeriksaan fisik
Melakukan pemerikaan fisik terhadap klien meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
c.         Observasi
Pengamatan langsung dengan cara melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan keadaan klien Tn. “H”
d.        Studi Dokumentasi
Mengambil data yang tercantum dalam status klien Tn. “H” yang dibutuhkan, seperti pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan lainnya.

F.     Sistimatika Penulisan
Pembahasan karya tulis ini dibagi dalam lima bab, dengan sistimatika sebagai berikut :

BAB     I         : PENDAHULUAN.

Di dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,  tujuan penulisan, manfaat penulisan, waktu dan tempat pengambilan kasus, metodologi penulisan, dan sistimatika penulisan.
BAB     II         : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam   bab   ini    diuraikan   konsep-konsep   atau    teori   yang
mendasari judul penulisan karya tulis ini penulis akan mengurai-kan dalam urutan-urutan sebagai berikut :
1.      Konsep Dasar Medis, meliputi : pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, insiden, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, tes diagnostik, penatalaksanaan medik.
2.      Konsep Dasar Asuhan Keperawatan, meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, dan evaluasi.
BAB     III       : TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil pengkajian keperawatan, dan analisa kasus berdasarkan pengkajian keperawatan, data fokus, analisa data, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan, serta catatan perkembangan.
BAB     IV       : PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang kesenjangan mengenai pambahasan secara teori dan fakta yang ditemukan dalam penerapan asuhan keperawatan
BAB     V         : PENUTUP
Kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

No comments:

Post a Comment