BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu molekul
lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kesehatan memang sangat penting,
maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari
berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini
di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Kolesterol adalah suatu molekul
lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui,
lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kesehatan memang sangat penting,
maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari
berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini
di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam
bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui seberapa banyak orang yang telah mengetahui kolesterol
2.
Untuk mengetahui betapa bahayanya kolesterol yang tinggi bagi tubuh
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis kolesterol
4.
Untuk mengetahui penyebab kolesterol dan penanganannya
5.
Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi dan mengontrol kolesterol dalam
tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kolesterol
1.
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh
hati. Kolesterol dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap
terhadap fungsi tubuh sehari-hari (Bull E. dan Morrell J., 2007.).
2.
Kolesterol merupakan lipid amfipatik yang
penting dalam pengaturan permeabilitas dan fluiditas membran, dan juga sebagai
lapisan luar lipoprotein plasma (Botham dan Mayes, 2012).
3.
Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal
oleh masyarakat. Kolesterol mempunyai fungsi ganda yaitu di satu sisi
diperlukan dan di sisi lain membahayakan, bergantung seberapa banyak terdapat
di dalam tubuh dan di bagian mana (Almatsier, 2009).
4.
Kolesterol merupakan sebuah struktur organik
yang mempunyai berat molekul 386 Da dan memiliki 27 atom karbon, dimana 17
diantaranya tergolong kepada empat cincin yang tergabung, dua termasuk kepada
kelompok metil bersegi yang lengket pada pertemuan cincin AB dan CD, dan
delapan adalah pada rantai sisi perifer. Kolesterol tersusun oleh karbon
hidrogen dan karbon, dengan kelompok hidroksil soliter berlekatan pada C3.
Kolesterol juga hampir jenuh secara sempurna, memiliki hanya satu ikatan ganda
C5 dan C6 (Dominiczak dan Wallace, 2009).
5.
Kolesterol adalah lipida struktural
(pembentuk struktur sel) yang berfungsi sebagai komponen yang dibutuhkan dalam
kebanyakan sel tubuh. Kolesterol merupakan bahan yang menyerupai lilin, sekitar
80% dari kolesterol diproduksi oleh hati dan selebihnya diperoleh dari makanan
yang kaya kandungan kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan dasar
susu. Kolesterol sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon, vitamin D,
lapisan pelindung sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin (vitamin
A, D, E, K) dan mengembangkan jaringan otak pada anak-anak (Silalahi, 2006).
6.
Kolesterol merupakan komponen struktural
esensial yang membentuk membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma.
Kolesterol dapat berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak
rantai panjang sebagai kolesterol ester. Kolesterol ester merupakan bentuk
penyimpanan kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh.
Kolesterol juga mempunyai makna penting karena menjadi prekursor sejumlah besar
senyawa steroid, seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin
D (Murray dkk., 2009).
7.
Sumber dari kolesterol tubuh adalah baik dari
sintesis kolesterol pada selsel tubuh, terutama hati, dan juga dari asupan diet
terutama produk hewani seperti, putih telur, daging merah, dan mentega
(Sherwood, 2007).
B. Jenis Kolesterol
Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.
1.
Kolesterol LDL (low density lipoprotein)
Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena
kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri.
Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan
merupakan target utama dalam pengobatan
2.
Kolesterol HDL (high density lipoprotein)
Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut
kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh
darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu
mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari
aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Selain LDL dan
HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida
adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ
dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan
kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam
darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar
trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang
pankreas.
C. Penyebab Kolesterol
Konsumsi makanan yang tinggi
lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast
food) , alkohol dan gula yang berlebihan. Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah
dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada yang pernah mengalami
kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal di tengkuk
kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan gampang
ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab
Kolesterol Tinggi.
Sebelum kita bahas mengenai
Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar
kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh
darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat aliran darah
sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke...
mengerikan!! Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh
dunia.
Penyebab utamanya kebanyakan
adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang
perlu diketahui.
1.
Makanan sehari-hari
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski
tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa.
Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak
mengandung kolesterol.
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi,
sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak
berlebih. Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur,
mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh. Makanan yang mengandung minyak
kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh.
Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin,
yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk
atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL
(kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4.
Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik.
Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50
tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah
itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.
5.
Penyakit tertentu
Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata
kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6.
Sejarah keluarga
Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka
berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh
hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa
berakibat fatal.
D. Pengukuran
Kadar Kolesterol
Pasien yang akan melakukan
pengukuran lipid harus melakukan puasa dengan rekomendasi 12 jam pada waktu
pengambilan sampel darah. Puasa dibutuhkan dikarenakan kadar trigliserida
meningkat dan menurun secara dramatis pada keadaan post prandial, dan nilai kolesterol
LDL dihitung melalui perhitungan kolesterol serum total dan konsentrasi
kolesterol HDL. Perhitungan ini berdasarkan sebuah rumus yang disebut Friedwald
equation, paling akurat untuk konsentrasi trigliserida dibawah 400 mg/dl.
Equasi Friedwald memberikan perkiraan kadar kolesterol LDL puasa yang umumnya
diantara 4 mg/dl dari nilai sebenarnya ketika konsentrasi trigliserida dibawah
400 mg/dl (Carlson, 2000).
Metode-metode baru untuk secara
langsung menghitung LDL telah dikembangkan. Ketika akurasi, presisi dan harga
untuk perhitungan ini bisa diterima, laboratorium dapat tidak menggunakan lagi
equasi Friedewald untuk perhitungan kolesterol LDL. Namun, konsentrasi
trigliserida tetap perlu untuk dilakukan perhitungan ketika profil lipid
ditentukan, sehingga puasa tetap diperlukan (Carlson, 2000).
Tes yang lebih canggih dari fraksi
komposisi lipoprotein yang terisolasi digunakan pada keadaan tertentu, termasuk
rasio kolesterol pada trigliserida. Pengayaan VLDL oleh kolesteril ester
terdapat biasanya pada dysbetalipoproteinemia familial yang terdapat pada
homozigositas untuk Apo E- 2. Genotip Apo E dapat ditentukan oleh analisa PCR.
Imunoasay yang berguna secara klinis tersedia untuk Apo B dan Lp(a) (Malloy dan
Kane, 2011).
E. Faktor Risiko
Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka
risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar.
Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding
pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang
dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan
suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada
yang disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya
jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas,
maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya
penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl),
memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang
dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada
usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), yang
diketahui memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
1.
Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada
yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
2.
Tercekik atau sesak
3.
Berlangsung lebih dari 20 menit.
4.
Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
5.
Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas
Jika sumbatan ini menyerang
pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan stroke tergantung
dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1.
Gejala stroke ringan : Bicara tiba-tiba jadi pelo
2.
Gejala yang sifatnya berat :
a.
kelumpuhan anggota gerak tubuh
b.
wajah menjadi tidak simetris
c.
jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan kematian.
Gejala-gejala stroke memerlukan
tindakan yang cepat agar jangan sampai jatuh pada derajat yang lebih berat.
F.
Penanganan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan
minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty
acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat
badan ideal. Apabila pengatura gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat
digunakan yaitu :
1.
Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di
arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.
2.
Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3.
Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin,
Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang
ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang
digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4.
Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah.
5.
Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
G. Cara Menyikapi
Kolesterol
Ada yang bilang bahwa seiring
dengan semakin baik tingkat ekonomi maka kesempatan untuk makan enak pun semakin
besar. Makan enak dapat diartikan dengan makan makanan yang rasanya enak. Tapi
istilah makanan enak di kota-kota besar ternyata berupa makanan yang gurih,
gorengan, berlemak, serta minim serat.
Semua orang pasti suka makan
enak. Namun, jangan sampai kebablasan karena berbahaya bagi kesehatan.
Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak tersebut dapat meningkatkan
risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis. Tidak banyak
yang mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyebab kematian
di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002,
tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9%
dari jumlah total kematian di usia muda.
Padahal hiperkolesterol atau
hiperlipidemia termasuk faktor risiko utama penyakit gangguan pembuluh darah
seperti PJK yang dapat diubah. Jangan tunggu penyakit datang tapi lakukanlah
cara untuk memperbaikinya. Tidak cukup cara biasa untuk mengatasi
hiperkolesterol, diperlukan cara cerdas untuk menyikapi kolesterol.
Kadar kolesterol di dalam darah
penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh
kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari
gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang perlu diperhatikan adalah
keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL. Sementara untuk Trigliserida
sendiri pnting pula diperhatikan untuk terpantau harus diangka yang tetap
rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan
memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena
kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak
yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar kolesterol
seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang telah
digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol
Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :
1.
Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239
mg/dl Tinggi > 240 mg/dl
2.
LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190
mg/d
3.
HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4.
Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl
Tinggi 200 – 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Risiko tinggi untuk
mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan dengan
kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih
dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing
manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor
bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan
atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah
lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti
merokok.
Kolesterol ditengarai sebagai
pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung,
hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh,
kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit. Langkah-langkah
berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
1.
Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan
agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar
LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas
40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut,
dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap
maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2.
Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan
yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga
sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar
kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan
diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.
3.
Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara
rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin,
akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30
menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4.
Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter
biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan
menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda
mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti
selai kacang, avokad, minyak Zaitun dan kanola, serta
kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu
menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5.
Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli
kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk
mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan
stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan
vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan
jantung.
BAB II
PENUTUP
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan
kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya
berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung
kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain
makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol
dalam darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat
badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi
multivitamin.
3.2. Saran
& Kritik
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia. Pustaka Utama.
Botham KM, Mayes PA. Pengangkutan
dan Penyimpanan Lipid. In: Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta:
EGC; 2012.
Braverman, E. and Braverman,
D.2006. Penyakit Jantung & Penyembuhannya secara Alami.
Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.Jakarta
Bull E. dan Morrell J., 2007. Simple
Guides Kolesterol. alih bahasa; Yasmine E. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Carlson, D., Kacmar, K.M., & Williams, L.J. (2000). Construction
And Initial Validation Of A Multidemensional Measure Of Work-Family Conflict.
Journal of Vocational Behavior, 56, 249-276.
Dominiczak, M.H., Wallace, A.M.,
2009. Medical Biochemistry: Biosynthesis of. Cholesterol and Steroids.
Philadelphia: Mosby Elseviers.
Lars Heslet.1991. Kolesterol (judul
asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta
Malloy, J.M., Kane, J.P., 2011. Disorders
of Lipoprotein Metabolism. Amerika Serikat: McGraw Hill.
Murray, Robert K,dkk. 2009. Biokimia Harper.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Sherwood, L. 2007. Fisiologi
Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Silalahi J. 2006. Antioksidan
dalam Diet dan Karsinogenesis. Cermin Dunia Kedokteran. 153: 42-47
No comments:
Post a Comment