BA
B III
TINJAUAN
KASUS
Setelah menguraikan
masalah dalam latar belakang dan tinjauan teoritis dalam bab II, maka
selanjutnya menguraikan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn.”
A ” dengan gangguan sistem musculoskeletal
dengan spesifikasi trauma pelvis di BLUD RS Tenriawaru Watampone. Pada
kasus ini ditetapkan tentang proses asuhan keperawatan klien di dalam
menentukan masalah – masalah keperawatan yang ada.
Dalam pengumpulan data
penulis menggunakan metode pemeriksaan fisik , pengamatan dan wawancara dengan
klien sebagai sumber utama adalah, keluarga klien serta tim kesehatan lainnya
yang ada hubungannya dengan kasus yang yang penulis kaji dalam penulisan ini.
Pelaksanaan pengkajian pada tanggal 17- 19 Juni 2013 dengan hasil pengkajian sebagai berikut :
A.
Pengkajian
- Biodata
a.
Identitas
Klien
1. Nama
klien : Tn. “ A “
2. Umur :
30 tahun.
3. Jenis
kelamin : Laki – laki.
4. Agama
: Islam.
5. Suku
/ Bangsa : Bugis /
Indonesia.
6. Status
:
kawin.
7. Pekerjaan
:
Petani.
8. No.
MR : 176476.
9. Tgl.
Masuk RS : 14 – 06 –
2013.
10. Tgl.
Pengkajian :
17 – 06 – 2013
b.
Penanggung jawab.
1. Nama : Ny. “
I “
2. Umur : 29 tahun.
3. Jenis
kelamin : Perempuan.
4. Pendidikan
terakhir : SMA
5. Hubungan
dengan keluarga. : Istri
Suku / Bangsa
:
Bugis / Indonesia
- Keluhan
Utama
a. Keluhan
utama : Nyeri pada saat BAK/Disuria
b. Riwayat
keluhan utama :
P
= Klien mengeluh pada saat BAK
Q
= Nyeri dirasakan klien pada saat bergerak
R
= Nyeri yang dirasakan klien timbul tenggelam
S
= Nyeri yang dirasakan oleh klien berada pada skala sedang (6)
T
= Keluhan yang dirasakan oleh klien dominan adalah rasa nyeri
c. Faktor
pencetus : nyeri dirasakan bertahap, utamanya bila klien bergerak
d. Lamanya
keluhan : datangnya nyeri tidak menentu, namun rata-rata berada pada durasi 20
menit
e. Timbulnya
keluhan : terutama pada saat klien bergerak
f. Upaya
yang dilakukan untuk mengatsinya yaitu dengan menganjurkan pasien untuk
beristirahat dengan mengatur posisi klien dengan posisi supinasi
g. Diagnosa
medis : Trauma pelvis
- Riwayat
Kesehatan.
a. Riwayat
Kesehatan Sekarang.
Pada
tanggal 14 – 06 – 2013 klien mengalami kecelakaan jatuh dari pohon dan
mengalami trauma pada pelvis. Klien langsung dibawa ke BLUD RS Tenriawaru Kab.
Bone dan dirawat dan dirawat beberapa hari. Dan sampai tanggal pengkajian belum
ada rencana untuk operasi.
b. Riwayat
Kesehatan Lalu.
Tidak
ada riwayat penyakit terdahulu yang diderita oleh klien . juga mengatakan tidak
pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, hal ini dikemukakan oleh keluarga
klien.
c. Riwayat
Kesehatan Keluarga.
Keluarga
klien mengatakan bahwa keluarag klien belum pernah ada yang dirawat dirumah
sakit sebelumnya.
Genogram
3 generasi.
|
|
|
|
|
Keterangan :
. :
Klien
|
:
Laki – laki.
: Perempuan
….. : Tinggal serumah.
:
Meninggal
:
Garis keturunan
? : Tidak
diketahui
Genogram I
: Kakek dan nenek klien dari
pihak ayah meninggal karena faktor usia
Genogram II
: Kedua orang tua klien masih hidup
Genogram III :
Klien anak kedua dari tiga bersaudara.
- Riwayat
Psikososial.
a. Pola
Konsep Diri.
1) Citra
tubuh :
Klien mengatakan nyeri
pada bagian bawah
abdomen
2) Identitas
diri : Kien anak kedua dari tiga bersaudara
3) Peran
diri : Klien berperan sebagai kepala keluarga
4) Ideal
diri : Klien berharap dapat segera sembuh dan
berkumpul
dengan keluarganya.
5) Harga
diri : Klien merasa dihargai dan keluarganya
sering
datang
menjeguknya.
b. Pola
Kognitif.
Klien
hanya bertawakal dan menerima penyakitnya sebagai cobaan dari Tuhan Yang Maha
Esa.
c. Pola
Koping.
Klien
mengatakan tidak dapat mengambil keputusan sendiri membutuhkan dukungan dan
dorongan dari keluarga.
d. Pola
Interaksi.
Klien
dapat berinteraksi dengan keluarga dan tim medis secara baik.
- Riwayat
Spiritual.
a. Sebelum
sakit klien rajin melaksanakan ibadah (shalat lima waktu), setelah sakit, klien
tidak bisa melaksanakan shalat lima waktu dan klien hanya bisa berdoa agar
cepat sembuh.
b. Klien
mengikuti ritual keagamaan seperti maulid Nabi Muhammad SAW dan Isra Mi’raj.
- Pemeriksaan
Fisik
a. Keadaan
Umum Klien.
1) Kasadaran
komposmentis.
2) Penampilan
tubuh sesuai dengan usia.
3) Ekspresi
wajah tegang, bicara dapat dipahami
b. Tanda
– tanda Vital.
TD :
110/80 mm Hg.
N :
84 x / menit.
P :
22 x / menit.
S :
37° C.
c. Sistem
Pernafasan.
1) Hidung.
a) Inspeksi :Hidung simestris kiri dan kanan, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada secret, polip, dan epistaksis.
b) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.
2) Leher.
a) Inspeksi :Bentuk leher pendek dan gemuk, tidak ada
peninggian vena jugularis.
b) Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada nyeri
tekan.
3) Dada.
a) Inspeksi :-
Bentuk dada simetris kiri dan kanan.
-
Gerakan dada mengikuti pernafasan dan
tidak terdapat retraksi.
-
Tidak terdapat alat bantu pernafasan.
b) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.
c) Perkusi :
Bunyi resonan pada area paru.
d) Auskultasi :
Bunyi vesikuler.
d. Sistem
Cardiovaskuler.
1) Inspeksi : Konjungtiva tidak
anemis, bibir nampak
pucat,
karotis teraba kuat,
tekanan jugularis tidak meninggi.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya ictus cordis ICS
ke – 5
mild
klavikula sinitra.
3) Perkusi :
Bunyi jantung pekak
4) Auskultasi :
Bunyi jantung 1 (lub) terdengar pada ICS 5 klavikula
kiri karena
menutupnya katup mitral
dan
trikuspidalis.
Bunyi
jantung II (Dub)
terdengar pada ICS
2
midklavikula kiri dan kanan
karena menutupnya
katup
aorta dan pulmonaris.
e. Sistem
Pencernaan.
1) Bibir
dan Sklera.
Inspeksi
: Bibir lembab, sklera tidak
ikterus.
2) Mulut.
Inspeksi : Tidak ada stomatitis
Kemampuan menelan baik.
3) Gaster.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung gaster
4) Abdomen.
Inspeksi
: Warna kulit sama dengan warna
sekitarnya.
Palpasi
: Terdapat nyeri tekan pada
abdomen bagian bawah.
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
Perkusi
: Bunyi tympani.
Auskultas
: Mur-mur
f. Sistem
Indera.
1) Mata.
Inspeksi :
Bulu mata simetris kiri dan
kanan, Konjungtiva
tidak anemi.
Sklera tidak ikterus.
Lapang
Pandang : Klien mampu melihat kesegala arah.
Visus
: Klien mampu melihat dengan
jarak 6 meter.
2) Hidung.
Inspeksi :
Penciuman baik.
Lubang hidung simetris kiri dan kanan.
Tidak
ada polip, secret dan episteksis.
3) Telinga.
Inspeksi :
Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan
Kanal
auditoris bersih dan tidak terdapat serumen. Fungsi pendegaran klien baik.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.
g. Sistem
Syaraf.
1) Fungsi
Cerebral.
a) Status
mental :
Orientasi baik, klien mampu mengingat
kejadian
di masa lalu, klien mampu berhitung dan mampu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik.
b) Kesadaran :
Eyes :4 (membuka mata secara spontan)
Motorik : 6 (Ikut perintah)
Verbal : 5 ( Orientasi baik)
Nilai
GCS : 15
c) Bicara
: Dapat dimengerti
2) Fungsi
kranial
Nervus I (Olfaktorius) : Klien mampu
membedakan bau parfum
dengan bau minyak kayu putih
Nervus II (Optikus) : Klien mampu melihat dengan jarak 6
meter
Nervus III, IV, V
(Okulomotorik, Toklearis, Abdusen).
Pupil
isochor, dan klien mampu menggerakkan bola matanya ke samping kiri
kanan dan ke atas dan ke
bawah.
Nervus V (Trigeminus) : Klien mampu mengatupkan rahang dan mampu
menggerakkan gerahamnya ke kiri dan ke
kanan.
Nervus VII (Fasialis) :
Sensorik :Klien
mampu membedakan rasa
pahit dan manis.
Motorik :Klien
mampu mengerutkan dahi dan mampu tersenyum.
Nervus VIII (Akustikus) :Klien mampu mendengar dengan baik, dengan jarum jam tangan pada
telinga kiri dan kanan.
Nervus IX :Refleks muntah baik
Nervus X :Refleks menelan baik
Nervus XI : Klien mampu menahan beban dan tekanan
Nervus XII :Klien
mampu menggerakkan lidahnya dengan baik dan dapat menjulurkan lidahnya ke depan
dengan lurus.
3) Fungsi
Motorik.
a)
Kekuatan otot : 5
4
5 4
Extremitas
bawah dan extremitas atas kiri mampu melakukan tahanan kecuali fraktur fibia
fibula 1/3 distal terbuka.
b)
Massa otot : Tidak ada kelainan (otot
tidak atropi/hipertropi).
4) Fungsi
Sensorik.
Fungsi sensorik baik, dapat
merasakan sakit bila dicubit, dapat merasakan bila disentuh, dapat merasakan
getaran.
5) Fungsi
Cerebellum.
a)
Keseimbangan: Tidak dapat duduk karena
pusing
b)
Koordinasi :
Klien mampu menunjukkan anggota badannya yang diperintahkan.
6) Refleks.
Refleks Bisep (+) :Terjadi kontraksi otot dengan gerakan
fleksi saat
diberi
stimulasi kecuali fraktur fibia fibula 1/3
distal
terbuka.
Refleks Trisep (+) :
Terjadi kontraksi otot pada lengan atas ekstensi
Patella (+) : Dapat berkontraksi pada lutut
Babinsky (-) : Pergelangan kaki ekstensi.
h. Sistem
Muskuloskeletal.
1) Kepala.
Inspeksi
: Bentuk kepala mesochepal, dapat
menggerakkan kepala kekiri dan kekanan
Inspeksi
: Teraba adanya nyeri tekan pada
daerah pariental kiri
2) Vertebra.
Tidak
dikaji karena klien bedrest total.
3) Pelvis.
a) Gaya
jalan tidak dikaji karena klien bedrest total.
b) ROM
tidak terbatas kecuali pada daerah fraktur.
4) Lutut :
Tidak ada pembengkakan dan kaku.
5) Tangan :
Tidak ada pembengkakan, tidak terdapat luka robek pada
lengan
kanan atas.
6) Kaki :
Ada pembengkakan, gerakan baik.
Nampak
terpasang verband dan spalk pada kaki kanan.
i.
Sistem Integumen.
1) Rambut.
Inspeksi
: Berwarna hitam dan tidak mudah
tercabu, Nampak kotor.
2) Kulit.
Inspeksi
: Warna sawo matang, turgor kulit
lembwb dan Nampak kotor.
3) Kuku.
Inspeksi : Kuku klien panjang dan kotor.
j.
Sistem Endokrin.
Inspeksi : Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar
tyroid.
Tidak
ada riwayat bekas air seni dikelilingi oleh semut.
Suhu
tubuh seimbang, suhu : 370C
Keringat
tidak berlebihan.
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid.
k. Sistem
Perkemihan.
1) Terdapat
nyeri tekan pada kandung kemih
2) Tidak
terdapat pengeluaran keringat yang berlebihan
3) Tidak
ada riwayat penyakit hubungan seks (seperti sifilis)
4) Terpasang
kateter.
l.
Sistem Reproduksi.
(
Tidak dapat dikaji klien menolak).
m. Sistem
Imun.
1)
Tidak ada riwayat alergi terhadap cuaca,
makanan, minuman, obat–obatan, debu ataupun bulu binatang.
2)
Tidak terdapat riwayat transfuse darah
sebeumnya
3)
Tidak terdapat adanya penyakit Infeksi
menular seksual
- Aktivitas
Sehari-hari
No.
|
Uraian
|
Sebelum
Sakit
|
Saat
Sakit
|
1.
|
Nutrisi
:
a. Selera
makan,
b. Menu
makan,
c. Frekuensi
makan,
d. Makanan
pantangan.
|
Baik.
Nasi + lauk Pauk + sayur.
3 x sehari.
Tidak ada.
|
Kurang (porsi tidak dihabiskan).
- Bubur + ikan
2 x sehari.
Tidak ada.
|
2.
|
Cairan
:
a. Jenis
minuman,
b. Frekuensi
minum
c. Kebutuhan
cairan
|
Air putih + teh
6-8 liter/hari
± 2000 cc
|
Air putih+ Teh
4 – 5 gelas/hari.
± 1500 cc
|
3.
|
Eliminasi
(BAB dan BAK)
1. BAB.
a. Tempat
pembuangan
b. Frekwensi
BAB,
c. Konsistensi
BAB.
2. BAK
a. Tempat
pembuangan
b. Frekwensi
BAK,
c. Warna
d. Bau
|
WC.
1x sehari
padat.
WC.
1x sehari
Kuning.
amoniak
|
Belum
pernah BAB
Belum
pernah
padat
Terpasang
Kateter
Belum
pernah
K
|
4.
|
Istrahat tidur :
a. Tidur
siang,
b. Tidur
malam
|
12.00 – 14.00
22.00 – 05.00
|
Tidak menentu
Tidak menentu (4-6 jam)
|
5.
|
Olahraga
:
a.
Jenis olahraga yang biasa
dilakukan,
b.
Frekwensi
|
Lari.
1x /seminggu.
|
Klien
tidak mampu berolahraga karena sakit.
|
6.
|
Personal
hygiene :
a. Mandi,
b. Cuci
rambut,
c. Gunting
kuku.
|
2x sehari.
Frekuensi 2x/seminggu.
Setiap kali panjang.
|
Klien
mengatakan selama sakit tidak pernah mandi, cuci rambut dan gunting kuku.
|
7.
|
Aktivitas :
a. Kegiatan
sehari-hari
b. Alat
bantu beraktivitas
c. Kesulitan
menggerakkan anggota tubuh
|
Bertani
Cangkul
Tidak sulit
|
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
|
- Terapy
Saat Ini.
1.
Infus RL 20 tetes / menit
2.
Injeksi 1 amp / 8 jam /IV
3.
Injeksi cexotoksin 1 gr / 10 jam / IV.
B.
DATA
FOKUS
Nama : Tn.”A” Diagnosa : Retensi Urine
Umur : 30 Tahun Ruangan : Bedah Kamar I
Jenis
Kelamin : Laki-laki Tanggal : 17-06-2013
Data
Objektif
|
Data
Subjektif
|
1. Klien
mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah.
2. Klien
mengatakan nyeri hilang timbul
3. Klien
mengetakan kalau keadaannnya sangat lemah
4. Klien
mengeluh tidak dapat beraktivitas
5. Klien
mengatakan tidak pernah mandi selama di rumah sakit
6. Klien
mengatakan jarang potong kuku
7. Klien
mengeluh nyeri pada saat BAK
8. Klien
mengatakan pada saat berkemih pengeluaran urine terasa sangat lama
9. Klien
nampak terbaring lemah di tempat tidur. Dan susah bergerak
|
1. Klien
Nampak meringis
2.
TTV :: TD
: 130/80 mm Hg.
N :
100x/menit
P :
20x/menit
S :
37° C.
3. Klien
Nampak sangat gelisah.
4. Klien
mengatakan nyeri bila beraktivitas.
5. Kulit
Nampak kotor
6. Klien
Nampak sangat lemah
7. Kuku
klien Nampak panjang dan kotor
8. Terpasang
kateter.
9. Ekspresi
wajah klien meringis
10. Pengeluaran
urine ± 200 cc
11. Klien
Nampak memegang abdomen
|
C.
ANALISA
DATA
Nama : Tn.”A” Diagnosa
: Retensi Urine
Umur : 30 Tahun Ruangan : Bedah Kamar I
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal :
17-06-2013
No.
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
2.
3.
4.
|
DS
:
- Klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian
bawah.
- Klien
mengatakan nyerinya
hilang
timbul.
DO :
-
Ekspresi wajah meringis.
-
TTV :
TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x /menit.
P : 22x /menit.
S : 37°C.
-
Skala nyeri sedang (5).
DS :
- Klien mengeluhkan perasaan nya lemas
- Klien
mengeluh tidak dapat beraktifitas
- Klien
mengatakan tidak dapat
bergerak secara leluasa.
DO :
-
Klien nampak lemah
-
Klien nampak kurang bertenaga
DS :
- Klien
mengatakan belum
pernah mandi selama
di rumah sakit
- Klien
mengatakan jarang potong kuku
DO :
-
Kuku klien nampak panjang
dan kotor.
-
kulit nampak kusam dan kotor.
DS :
- Klien
mengatakan ketika berkemih pengeluaran urine terasa lama
- Klien
mengatakan perih saat berkemih.
DO:
- Terpasang kateter
|
Penimbunan air kemih
Pembentukan batu saluran kemih
Distensi kandung kemih
Cidera jaringan
nyeri
Gangguan metabolisme karbohidrat dan lemak
Pembentukan ATP
Asupan nutrisi yang kurang
Kelemahan
Intoleransi
aktivitas
Kelemahan
ADL dibantu
Bed rest
Gangguan personal hygiene
Pembengkakan pada saluran kemih
Distensi kandung kemih
Cidera jaringan
Resiko terjadinya infeksi
|
Nyeri.
Intoleransi aktivitas
Defisit perawatan diri
|
D.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
No.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tgl.
Teratasi
|
1.
2.
3.
4.
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d
distensi kandung kemih.
Intoleransi aktifitas fisik b/d nyeri
dan kelemahan.
Defisit perawatan diri b/d
ketidakmampuan klien merawat dirinya.
pengetahuan tentang penyakit.
Resiko infeksi b/d terjadinya retensi
urine .
|
19 – 06 – 2013
|
E. CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA
Nama : Tn. “A” Diagnosa
Medik :
Umur : 30 Tahun Ruangan
: Bedah
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 18-06-2013
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
NDX
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
Senin
17/06/2013
|
I.
|
1.
Mengkaji karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien. Dengan hasil : Skala Nyeri Sedang
(6)
2.
Mengobservasi tanda – tanda vital dengan hasil:
TD
: 110/80 mm Hg.
N
: 84 x/menit.
P
: 22 x/menit.
S : 37º C.
3.
Memberi
posisi yang nyaman dengan hasil :
Mengatur posisi klien dengan
posisi terlentang
4.
Mengatur
posisi klien dengan semi fowler, dengan hasil :
Hasil
: Klien mengerti dan telah dilakukan klien dalam
posisi semi
fowler.
5.
Penatalaksanaan
pemberian obat dengan hasil Kateter 1 amp/8 jam.
|
S
: Klien mengatajkan nyeri berkurang
O
: Klien masih tampak lemah
A
: Masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
1. Mengatasi skala nyeri
2. Observasi TTV
3. Memberi posisi yang nyaman
4. Mengatur posisi klien
5. Menatalaksanakan pemberian obat
dengan hasil :
Keterolak 1 amp/8 jam
|
|
2.
|
Senin
17/06/2013
|
II
|
1.
Mengkaji tingkat kemampuan akivitas klien dalam melakukan aktifitas.
Hasil
: Klien tidak mampu berjalan /beraktifitas secara
mandir
2.
Mendorong
klien untuk melakukan aktifitas secara bertahap
Hasil : klien dapat miring secara mandiri
3.
Menganjurkan
kepada keluarga untuk melakukan bantuan sesuai kebutuhan :
Hasil : keluarga klien memahami dan mau melakukannya
4.
Mengajarkan
teknik nafas dalam.
Hasil : klien memahami dan melakukannya
|
S
: Klien mengatakan masih belum bisa beraktifitas
O
: Klien masih tampak lemah
A
: Masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji ketidakmampuan klien
dalam melakukan aktifitas
2. Menganjurkan klien untuk melakukan
aktifitas secara bertahap
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk
melakukan bantuan sesuai dengan kebutuhan
Mengajarkan teknik nafas dalam
4. Mengajarkan teknik nafas dalam
|
|
3
|
Senin
17/06/2013
|
III
|
1.
Mengkaji personal hygiene Klien.
Hasil :
tubuh klien
kotor dan kuku klien panjang dan kotor.
2.
Mengkaji
kemampuan perawatan dengan hasil klien mengatakan tidak mampu merawat dirinya
karena klien mengalami hemaparse
3.
Melibatkan
keluarga dalam pemenuhan personal hygiene.
Hasil : Klien membersihkan kotoran pada wajah
Kuku klien belum bersih
4.
Melakukan
perawatan mandi
Hasil : kulit klien nampak bersih.
|
S
: Klien mengatakan mampu merawat dirinya
O
: kuku klien masih kotor
A
: Masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji kebersihan diri klien
2. Mengkaji kemampuan perawatan diri
3. Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan personal hygiene
Melakukan perawatan diri
|
|
4.
|
Senin
17-06-2013
|
IV.
|
1. Mengkaji
adanya tanda-tanda infeksi,
mengkaji suhu badan klien
Hasil
:
Suhu :
37°C
2. Memberikan kateresasi dengan
memperhatikan kestrerilan dengan hasil , klien tidak meringis lagi saat
berkemih
3. Memberikan antibiotik sesuai
program teraoi, Cefolaxim 1 grm/8 jam
4.
Menganjurkan
klien untuk istirahat secukupnya dengan hasil : Klien mengerti dan
melaksanakannya.
|
S
: Klien mengatakan mampu melakukannya
O
: ekspresi wajah meringis
A
: Masalah belum teratasi
P
: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji suhu tubuh klien
2. Berikan kateterisasi dengan
memperhatikan kesterilan
3. Beri obat anti biotik sesuai
dengan program
|
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA
Nama : Tn. “A” Diagnosa
Medik :
Umur : 30 Tahun Ruangan
: Bedah
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 18-06-2013
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
NDX
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
Selasa
18/06/2013
|
I
|
1.
Mengkaji skala nyeri Dengan hasil: Skala Nyeri klien sudah berkurang
2.
Mengobservasi tanda – tanda vital dengan hasil:
TD :
120/80 mm Hg.
N
: 86 x/menit.
P
: 22 x/menit.
S : 37º C.
3.
Memberi
posisi yang nyaman dengan hasil :
Klien
diberi posisi yang nyaman
4.
Mengatur
posisi klien dengan semi fowler, dengan hasil :
Hasil
: Klien mengerti dan telah dilakukan klien dalam
posisi semi
fowler.
5.
Penatalaksanaan
pemberian obat dengan hasil
Katerolak 1 amp/8 jam.
|
S : Klien mengatajkan nyeri berkurang
O: Klien masih tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengatasi skala nyeri
2. Observasi TTV
3. Memberi posisi yang nyaman
4. Mengatur posisi klien dengan semi
fowler
5. Menatalaksanakan pemberian obat
|
|
2.
|
Senin
18/06/2013
|
II
|
1.
Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas.
Hasil
: Klien belum bisa beraktifitas secara mandiri
2.
Mendorong
klien untuk melakukan aktifitas secara bertahap
Hasil : klien dapat miring secara mandiri
3.
Menganjurkan
kepada keluarga untuk melakukan bantuan sesuai kebutuhan :
Hasil : keluarga klien memahami dan mau melakukannya
4.
Mengajarkan
teknik nafas dalam.
Dengan Hasil : klien nampak rileks
|
S : Klien mengatakan masih belum
bisa beraktifitas
O : Klien masih tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengkaji ketidakmampuan klien
dalam melakukan aktifitas
2. Menganjurkan klien untuk melakukan
aktifitas secara bertahap
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk
melakukan bantuan sesuai dengan kebutuhan
4. Mengajarkan teknik nafas dalam
|
|
3
|
Selasa
18/06/2013
|
III
|
1.
Mengkaji personal hygiene Klien dengan
Hasil : tubuh klien sudah bersih.
2.
Mengkaji
kemampuan perawatan diri dengan hasil klien mengatakan belum
mampu merawat dirinya.
3.
Melibatkan
keluarga dalam pemenuhan personal hygiene.
Hasil : keluarga Klien membersihkan badan
klien
4.
Melakukan
perawatan mandi
Hasil : kulit klien nampak bersih.
5. Memberikan HE pada klien dengan
hasil : Klien mengerti dan melakukannya.
|
S : Klien mengatakan mampu merawat
dirinya
O : Kebersihan
klien belum teratasi secara keseluruhan
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengkaji kebersihan diri klien
2. Mengkaji kemampuan perawatan diri
3. Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan personal hygiene
4. Melakukan perawatan diri
5. Mengajarkan tentang HE
|
|
4.
|
Selasa
18-06-2013
|
IV.
|
1. Mengkaji
adanya tanda-tanda infeksi,
mengkaji suhu tubuh klien
Hasil
:
Suhu :
37°C
2.
Memberikan kateterisasi
dengan memperhatikan kestrerilan dengan hasil , klien tidak meringis lagi
saat berkemih
3.
Memberikan
antibiotik sesuai program terapi, Cefotaxim 1 grm/12 jam
4.
Menganjurkan
klien untuk istirahat secukupnya dengan hasil : Klien tampak rileks.
|
S : Klien mengatakan nyeri
masih terasa
melakukannya
O : ekspresi wajah nampak meringis
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengkaji suhu tubuh klien
2. Berikan kateterisasi dengan
memperhatikan kesterilan
3. Beri obat anti biotik sesuai
dengan program
|
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KETIGA
Nama : Tn. “A” Diagnosa
Medik :
Umur : 30 Tahun Ruangan
: Bedah
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal : 18-06-2013
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
NDX
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
Rabu
19/06/2013
|
I
|
1.
Mengkaji skala nyeri Dengan
hasil: Skala Nyeri klien sudah
berkurang
2. Mengobservasi
tanda – tanda vital dengan hasil:
TD :120/80 mm
Hg.
N :
84
x/menit.
P : 22 x/menit.
S : 37º C.
3.
Memberi posisi yang nyaman dengan
hasil :
Klien
diberi posisi yang nyaman dengan terlentang
4.
Mengatur
posisi klien dengan semi fowler, dengan hasil :
Hasil
: Klien mengerti dan telah dilakukan klien dalam
posisi semi
fowler.
5.
Penatalaksanaan
pemberian obat dengan hasil
Katerolax 1 amp/8 jam.
|
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O: Klien masih tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengatasi skala nyeri
2. Observasi TTV
3. Memberi posisi yang nyaman
4. Mengatur posisi klien dengan semi
fowler
5. Menatalaksanakan pemberian
obat dengan hasil :
Katerolax 1 amp/8 jam
|
|
2.
|
Rabu
19/06/2013
|
II
|
1.
Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas.
Hasil
: Klien belum bisa beraktifitas secara mandiri
2. Menganjurkan klien untuk melakukan
aktifitas secara bertahap
Hasil : klien dapat miring secara mandiri
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk
melakukan bantuan sesuai kebutuhan :
Hasil
: keluarga klien memahami dan mau melakukannya
4.
Mengajarkan
teknik relaksasi dalam.
Dengan Hasil : klien nampak rileks
|
S : Klien mengatakan masih belum
bisa beraktifitas
O : Klien masih tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1.
Mengkaji ketidakmampuan klien
dalam melakukan aktifitas
2.
Menganjurkan klien untuk melakukan
aktifitas secara bertahap
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk
melakukan bantuan sesuai dengan kebutuhan
4. Mengajarkan teknik nafas dalam
|
|
3
|
Rabu
19/06/2013
|
III
|
1.
Mengkaji personal hygiene Klien dengan
Hasil : tubuh klien sudah bersih dan kuku klien sudah dipotong dan
dibersihkan
2.
Mengkaji kemampuan perawatan diri
dengan hasil klien mengatakan sudah mampu merawat dirinya.
3.
Melibatkan
keluarga dalam pemenuhan personal hygiene.
Hasil : keluarga Klien membersihkan badan
klien
4.
Melakukan
perawatan mandi
Hasil : kulit klien nampak bersih.
5.
Memberikan
HE pada klien dengan hasil : Klien mengerti dan melakukannya.
|
S : Klien mengatakan mampu merawat
dirinya
O : Kulit dan
kuku klien nampak sudah bersih
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
|
|
4.
|
Rabu
19-06-2013
|
IV.
|
1. Mengkaji suhu tubuh klien dengan
Hasil Suhu
37°C
2.
Memberikan kateterisasi
dengan memperhatikan kestrerilan dengan hasil , klien tidak meringis lagi
saat berkemih
3.
Memberikan
antibiotik sesuai program terapi, Cefotaxim 1 grm /12 jam
4.
Menganjurkan
klien untuk istirahat secukupnya dengan hasil : Klien tampak rileks.
|
S : Klien mengatakan tidak
meringis lagi saat berkemih
O : Klien
nampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
intervensi
|
No comments:
Post a Comment