Wednesday, 20 December 2017

SISTEM RANGKA DAN SISTEM ORGAN MANUSIA

SISTEM RANGKA MANUSIA

http://dosenbiologi.com/wp-content/uploads/2017/05/sistem-rangka-manusia-167x300.png
A.  Tulang Sebagai Penyusun Rangka
Sistem rangka yang ada pada manusia adalah kumpulan-kumpulan dari sebanyak 206 buah tulang yang mempunyai saling keterkaitan antara bagian tulang satu dengan bagian tulang yang lain sehingga bisa membentuk suatu sistem gerak. Rangka pada bagian anggota tubuh manusia memiliki berbagai macam fungsi, seperti contohnya sebagai berikut  :
1.      Memberi bentuk tubuh
2.      Melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah
3.      Menegakkan tubuh
4.      Tempat melekatnya otot-otot rangka
5.      Sebagai alat gerak pasif
6.      Sebagai tempat produksi sel-sel darah merah
7.      Sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat.
B.  Tulang Berdasarkan Letak/Posisinya
Secara garis besar rangka yang menyusun tubuh manusia terdiri dari bagian rangka sumbu tubuh (axial skeleton) dan juga bagian rangka anggota gerak pada tubuh (appendicular skeleton). Bagian rangka sumbu tubuh tendiri dari beberapa bagian tulang, yakni sebagai berikut :
1.      tulang tengkorak (skull)
2.      tulang dada (sternum)
3.      tulang rusuk (ribs) dan ruas-ruas tulang belakang (vertebrae).
Sedangkan bagian ruas-ruas tulang belakang (intervetebral disks) terdiri dari :
·         7 ruas tulang leher (cervical vertebrae)
·         12 ruas tulang punggung (thoracic vertebrae)
·         5 ruas tulang pinggang (lumbar vertebrae)
·         4 ruas tulang ekor yang menjadi satu (sacrum dan coccyx)

C.  Tulang berdasarkan bentuknya
1.      Tulang panjang atau biasa disebut tulang pipa (Ossa Longa)
Tulang pipa mempunyai ukuran panjangnya yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan lebar atau pun tebalnya. Seperti contohnya pada tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (radius), dan juga tulang pengumpil (ulna).
2.      Tulang pendek (Ossa Brevia)
Tulang pendek mempunyai ukuran panjang yang sama persis dengan lebar atau pun tebalnya. Seperti contohnya pada tulang pendek, yang terdiri dari bagian tulang-tulang pada pergelangan tangan (metacarpal) dan bagian tulang-tulang pada pergelangan kaki (metatarsal).
3.       Tulang pipih (Ossa Plana)
Tulang pipih adalah bagian tulang-tulang yang mempunyai bentuk yang lebar tetapi pipih. Seperti contohnya pada bagian tulang dahi, tulang ubun-ubun, dan juga tulang dada. (baca juga : jenis jenis bioteknologi)

4.      Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan adalah bagian pada tulang yang tidak bisa dikategorikan pada 3 kelompok tulang di atas sehingga disebut dengan tulang tidak beraturan. Seperti contohnya pada tulang wajah dan juga ruas-ruas tulang belakang (intervetebral disks). (baca juga : simbol bahan kimia)

D.  Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya
Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibedakan atas tulang keras dan tulang rawan.
1.    Tulang keras
Jika dilhat dari namanya, maka tulang keras mempunyai definisi yakni tulang yang bersifat padat dan keras karena terbentuk dari 70 persen zat anorganik, terutama zat kalsium fosfat, dan juga terbentuk dari 30 persen zat organik yang berwujud serabut tebal dan padat yang kemudian saling menjalin keterkaitan (serabut kolagen). Ciri-ciri paling utama tulang keras yakni terdapatnya sel osteosit yang berfungsi dalam membantu proses pembentukan matrik tulang. Pada tulang keras terdiri dari tulang kompak dan juga tulang spongiosa. Perbedaan yang dimiliki keduanya terletak pada susunan matriknya, yakni pada tulang kompak memiliki matrik yang tersusun dengan padat, sedangkan pada tulang spongia matriknya tersusun dalam bentuk berongga-rongga.
2.    Tulang Rawan
Pada tulang rawan tidak ada kandungan zat kristal kalsium fosfat dengan alasan karena tidak mempunyai sel osteosit. Sel sebagai penyusun tulang rawan biasanya disebut dengan sel kondrosit. Jika dilihat dari segi ada tidaknya serabut, maka tulang rawan bisa dibedakan lagi menjadi beberapa tulang penyusunnya yang terdiri dari tulang rawan hialin (tidak mempunyai serabut), tulang rawan elastis (mempunyai kandungan serabut elastis), dan juga tulang fibrosa (mempunyai kandungan serabut kolagen).

Rangka digolongkan menjadi tiga kelompok tulang, yaitu :
1.      Rangka aksial
Pada rangka aksial terdiri dari beberapa bagian yakni  sebagai berikut seperti tulang belakang (kolumna vertebrata), tulang tengkorak, dan juga kerangka toraks (terdiri dari tulang dada dan tulang iga/rusuk).
2.      Rangka apendikular
terdiri dari 126 buah tulang yang akan menyusun bagian dari tulang-tulang anggota gerak atas (seperti halnya tulang lengan atas, tulang lengan bawah, dan juga tulang bahu), bagian dari tulang-tulang anggota gerak bawah (seperti halnya tulang pinggul, tulang duduk, tulang usus, dan juga tulang kemaluan), bagian dari gelang bawah (seperti halnya tulang selangka dan juga belikat), bagian dari gelang panggung (seperti halnya 2 buah tulang pinggul kanan dan kiri, tulang duduk, serta 2 buah tulang kemaluan).
3.      Persendian (artikulasi)
Persendian (artikulasi) merupakan hubungan yang terjadi pada dua buah tulang atau mungkin bisa lebih. Persendian dikategorikan menjadi beberapa sendi yakni sebagai berikut seperti sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, dan juga terakhir sendi geser.
Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem rangka manusia tersusun atas berbagai macam tulang yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan dengan fungsi dan peran masing-masing sehingga dapat membentuk sistem gerak pada tubuh manusia. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai sistem gerak manusia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.






SISTEM ORGAN MANUSIA

Sistem organ adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk satu tujuan. Setiap sistem organ menjalankan suatu fungsi tubuh untuk menjaga agar tubuh manusia tetap hidup. Semua sistem organ tergolong vital karena jika ada kerusakan atau berhenti berfungsinya salah satu sistem organ, maka sistem organ lain akan ikut terpengaruh bahkan bisa sampai berujung pada kematian. Manusia memiliki beberapa sistem organ. Berikut adalah macam-macam sistem organ pada manusia beserta fungsinya. Langsung saja kita simak yang pertama:

A.  Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekumpulan organ terintegrasi yang memproses makanan, menguraikan zat yang terkandung pada makanan, dan menyerap sari-sari dan nutrisi makanan supaya makanan tersebut bermanfaat bagi tubuh. Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, jejunum, ileum, usus besar, dan anus. Selain itu, ada beberapa organ tubuh lain yang berperan dalam sistem pencernaan yakni hati dan pankreas. Fungsi utama sistem pencernaan adalah mencerna makanan. Berikut adalah beberapa fungsi sistem pencernaan pada manusia:
  1. Memasukkan makanan ke dalam tubuh.
  2. Menghancurkan makanan.
  3. Memecah nutrisi pada makanan supaya mudah dicerna.
  4. Menyerap makanan.
  5. Membusukkan dan membuang sisa-sisa makanan.

B.  Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi adalah sistem organ yang membuang cairan tubuh yang berlebih dan tidak berguna sehingga mencegah tubuh dari keracunan atau kerusakan. Sistem ekskresi juga membuang zat sisa metabolisme. Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari ginjal, paru-paru, kulit, dan hati (liver). Berikut adalah fungsi sistem ekskresi pada manusia:
  1. Membuang zat atau cairan yang tidak dibutuhkan tubuh.
  2. Membuat zat sisa metabolisme.
  3. Mencegah zat bermanfaat keluar dari tubuh.
  4. Mengendalikan konsentrasi zat dan cairan di dalam tubuh.
  5. Mengendalikan suhu tubuh (keringat pada kulit).

C.  Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang mengatur proses respirasi manusia. Respirasi adalah proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari luar dan dalam tubuh. Organ yang paling berperan dalam sistem pernapasan pada manusia adalah paru-paru. Namun selain itu, terdapat organ lain seperti hidung, tenggorokan, dan trakea. Berikut adalah fungsi sistem pernapasan pada manusia:
  1. Membantu tubuh mendapatkan pasokan oksigen dari udara luar tubuh.
  2. Mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan uap air.
  3. Menyaring, mengatur suhu, dan melembabkan udara yang masuk.
  4. Mencegah penyakit dan benda asing masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.

D.  Sistem Peredaran Darah atau Sistem Kardiovaskular
Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang membuat darah tetap bersirkulasi di dalam tubuh sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pengangkut nutrien, oksigen, karbon dioksida, hormon, melawan penyakit, mengatur suhu dan pH, dan mengatur homeostasis. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah (arteri, vena, dan kapiler). Berikut adalah fungsi sistem peredaran darah pada manusia:
  1. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
  2. Mengatur homeostasis.
  3. Menyebar panas tubuh supaya merata.
  4. Juga berfungsi sebagai kekebalan tubuh.

E.  Sistem Rangka
Sistem gerak adalah kerangka tubuh yang terdiri dari 300 tulang saat lahir, dan 206 tulang saat usia dewasa. Kerangka manusia terdiri dari beberapa bagian utama seperti tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk, tulang selangka, tulang belikat, tulang lengan, tulang tangan, dan tulang kaki. Sistem rangka memiliki banyak fungsi lain tidak hanya sebagai kerangka tubuh manusia. Berikut adalah beberapa fungsi sistem rangka pada manusia:
  1. Memberi dukungan saat bergerak dan melakukan aktivitas.
  2. Memberikan bentuk tubuh.
  3. Melindungi organ-organ vital terutama pada badan dan kepala.
  4. Menyimpan berbagai macam mineral tubuh.
  5. Menopang berat badan tubuh.
  6. Memproduksi sel darah merah.

F.   Sistem Saraf
Sistem saraf adalah bagian dari tubuh manusia yang mengkoordinasi respon tubuh terhadap lingkungannya dan memberikan sinyal kepada tubuh untuk bergerak. Seluruh sistem saraf pada manusia dikendalikan di sistem saraf pusat yang berada pada otak manusia. Sistem saraf pusat mengatur respon gerak baik gerakan biasa maupun gerak refleks. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf. Satu sel saraf terdiri dari beberapa bagian seperti dendrit, badan sel, nukleus, neurit, selubung mielin, sel schwann, nodus ranvier, dan sinapsis. Berikut adalah beberapa fungsi sistem saraf pada manusia:
  1. Menerima rangsangan dari panca indera.
  2. Menghantarkan rangsangan (impuls) ke sistem saraf pusat.
  3. Memberikan tanggapan atas rangsangan tersebut.
  4. Mengendalikan gerakan tubuh sadar.
  5. Mencegah tubuh terkena bahaya (seperti panas dan benda tajam) dengan gerak refleks.


G. Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar organisme yang mensekresi hormon langsung ke darah melalui sistem sirkulasi untuk dibawa menuju organ tujuan. Beberapa kelenjar pada sistem endokrin pada manusia adalah kelenjar pituitari, kelenjar pineal, pankreas, hipotalamus, kelenjar adrenal, testis, ovarium, kelenjar tiroid, dan kelenjar paratiroid. Berikut adalah beberapa fungsi sistem endokrin pada manusia:
  1. Menghasilkan hormon dan mengedarkannya ke organ/jaringan tujuan melalui sistem peredaran darah.
  2. Merangsang aktivitas tubuh
  3. Mengendalikan aktivitas tubuh.
  4. Mengatur proses metabolisme
  5. Merangsang pertumbuhan jaringan

H.  Sistem Imun
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah pusat sistem pertahanan tubuh yang melindungi tubuh dari penyakit. Organ penyusun sistem kekebalan tubuh pada manusia adalah sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, kelenjar getah bening, adenoid, dan amandel. Sedangkan sel-sel yang berperan sebagai alat pertahanan tubuh adalah sel-T, sel natural killer, sel-B, granulosit, makrofag, dan sel dendritik. Berikut adalah beberapa fungsi sistem imun pada manusia:
  1. Melindungi tubuh dari bibit penyakit.
  2. Menghilangkan sel mati untuk regenerasi jaringan.
  3. Menghancurkan substansi asing pada tubuh.
  4. Menetralisir racun yang dikeluarkan mikroorganisme asing.

I.     Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah sistem fertilisasi internal oleh proses pertemuan antara organ kelamin pria dan wanita. Tujuan utama sistem reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Sistem reproduksi pada pria terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar cowper, uretra, penis, dan skrotum. Sedangkan organ reproduksi pada wanita terdiri dari ovarium, oviduk, tuba falopi, rahim, dan vagina. Fungsi sistem reproduksi pada manusia adalah:
  1. Untuk berkembang biak.
  2. Sebagai tempat pertumbuhan janin bagi wanita.
  3. Menghasilkan sel kelamin pria (sperma) atau wanita (sel telur)

J.    Sistem Indera
Sistem indera adalah sistem penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. Sistem indera dipisahkan dengan sistem saraf karena sistem saraf merupakan sistem penghantar dan pemroses rangsangan. Manusia memiliki lima indera (panca indra) yakni penglihatan (mata), pendengaran (telinga), perasaan (kulit), pengecap (lidah), dan penciuman (hidung). Berikut adalah fungsi sistem indera pada manusia:
  1. Mengenali lingkungan sekitar.
  2. Mencegah tubuh dari bahaya.
  3. Membantu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
  4. Membantu alat tubuh lain. Seperti lidah membantu menelan dan kulit membantu mengarahkan gerakan manusia.

K. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem penggerak tulang dan organ tubuh. Otot dikendalikan otak melalui sistem saraf, baik secara sadar maupun tak sadar. Jika sistem indera merupakan penerima rangsangan dan otak pemroses rangsangan, maka sistem otot merupakan efektor atau pelaksana respon dari rangsangan tersebut. Otot terdiri dari sel-sel otot. Macam-macam sel otot meliputi otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Berikut adalah fungsi sistem otot pada manusia:
  1. Sebagai pelaksana respon dari suatu rangsangan.
  2. Bergerak dengan menggerakkan tulang.
  3. Membantu organ lain menjalankan tugasnya.
  4. Membentuk postur tubuh.
L.  Sistem Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang melindungi tubuh dari berbagai macam kerusakan seperti kehilangan cairan atau abrasi dari luar. Sistem integumen pada manusia terdiri dari kulit dan tambahannya (termasuk rambut dan kuku). Berikut fungsi sistem integumen pada manusia:

  1. Bekerja sebagai anti air.
  2. Melindungi jaringan di dalamnya.
  3. Mengekskresi zat buangan.
  4. Mengatur suhu tubuh.
  5. Menyimpan air dan lemak.
  6. Sebagai tempat menempel reseptor saraf untuk mendeteksi sakit, rabaan, tekanan, dan suhu.

No comments:

Post a Comment