|
PEMBAHASAN
Pada
bagian ini akan dibahas kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang
diperoleh penulis dari hasil studi kasus Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny ”T”
di Desa Mico Kecamatan Palakka Kabupaten Bone pada tanggal 09 s/d 11 juni 2014.
Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan telah ditetapkan pendekatan proses keperawatan
keluarga yaitu suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperawatan
keluarga mempunyai tahap-tahap yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan implementasi dan evaluasi.
A.
Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dalam
proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis yang akan
merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada saat pengkajian, penulis mendapat
data dari keluarga melalui wawancara dan observasi langsung ke lapangan.
92
|
Sedangkan pada pengkajian
konsep keperawatan keluarga data yang perlu dikaji adalah : nama kepala
keluarga, tipe keluarga, suku bangsa, latar belakang budaya, agama atau
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan, status ekonomi keluarga, riwayat
dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga dan stres & koping keluarga.
Berdasarkan gambaran di atas dapat
disimpulkan bahwa antara teori konsep keluarga dan kasus yang didapat penulis
dalam melakukan pengkajian tidak terjadi kesenjangan. Hal ini karena dalam
melakukan pengkajian penulis berpatokan pada teori konsep keluarga.
B.
Diagnosa
Keperawatan
Berdasarkan teori diagnosa keperawatan
selalu dihubungkan dengan etiologi ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehatan dan keperawatan adalah:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
3. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga.
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber
daya dimasyarakat untuk memelihara kesehatan.
Sedangkan
berdasarkan kasus diagnosa keperawatan yang didapat adalah :
1.
Nyeri pada Ny “T”
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
mengalami Artritis Reumatoid. Diagnosa
ini diangkat karena pada saat pengkajian, Ny “T” mengeluh nyeri pada lutut dan
kram pada bagian ekstremitas bawah.
2.
Kurang pengetahuan tentang penyakit yang di derita Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
keluarga yang mengalami Artritis
Reumatoid. Diagnosa ini diangkat karena keluarga kurang mengetahui tentang
cara merawat Ny “T” yang mengalami Artritis
Reumatoid.
3.
Gangguan intoleransi aktivitas pada Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan. Diagnosa ini diangkat karena keluarga tidak
mengetahui tindakan yang tepat untuk merawat Ny “T” yang mengalami Artritis Reumatoid.
4.
Resiko cedera pada Ny
“T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga modifikasi lingkungan yang aman.
Diagnosa ini
diangkat karena keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang aman untuk Ny
“T”.
Dari diagnosa tersebut terdapat kesenjangan antar teori dengan kasus. Hal ini dilihat
dari masih adanya diagnosa yang tidak terdapat dalam kasus seperti :
1.
Ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan
keluarga pada petugas kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Diagnosa ini tidak diangkat karena keluarga memanfaatkan sumber pelayanan
kesehatan di masyarakat misalnya membawa Ny “T” berobat kepuskesmas.
C.
Perencanaan
Pada prinsipnya perencanaan yang penulis
cantumkan pada kasus mengacu pada konsep dasar keperawatan keluarga. Dalam hal
ini penulis melakukan perencanaan sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang
dihadapi keluarga, dan kebutuhan
utama diproritaskan berdasarkan prioritas masalah dalam keluarga, sehingga
tidak ada kesenjangan antara teori dan rencana keperawatan Pada Ny ”T”. Karena pada
perencanaan asuhan keperawatan yang diberikan dalam keluarga sesuai dengan
diagnosa dan kebutuhan dalam keluarga tersebut, begitupun dengan perencanaan
pada konsep teori tetap mengacu pada masalah yang ditemukan dan ditentukan
berdasarkan kebutuhan, kemampuan, pasilitas yang ada dalam keluarga, khususnya
dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
D.
Implementasi
Pada tahap ini, penulis
melaksanakan implementasi sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat sebelumnya
berdasarkan permasalahan yang ada, dalam pelaksanaan tindakan keperawatan ini
penulis bekerjasama dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Usa dengan menetapkan waktu pelaksanaan dan respon
klien. Dengan menyusuiakan kemampun keluarga, pasilitas yang ada, serta
penetapan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga agar semua masalah
dapat diatasi sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan atau yang di
inginkan dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga yang menjadi sumber
penelitian.
E.
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap proses
penilaian pencapaian tujuan, apakah tujuan yang diharapkan tercapai atau tidak
dari evaluasi akhir. Secara teori dalam mengevaluasi asuhan keperawatan
diharapkan tujuan dapat berhasil begitu pun juga dalam kasus diharapkan semua masalah dapat teratasi. Dari empat
diagnosa yang menjadi masalah pada kasus Ny ’’T’’ tiga diagnosa teratasi yaitu
intoleransi aktivitas, resiko cedera dan kurang pengetahuan. Sedangkan satu diagnosa
lainnya yaitu nyeri belum teratasi karena belum memenuhi kriteria hasil yang
ditentukan dan keterbatasan waktu yang diberikan.
|
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pengkajian, pelaksanaan dan evaluasi hasil Asuhan Keperawatan pada keluarga Ny ”T” penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Dalam melakukan
pengkajian keperawatan pengkajian dilakukan secara menyeluruh. Diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada lahan praktek yaitu empat diagnosa sedangkan
pada teori terdapat lima diagnosa. Hal ini disebabkan karena keunikan tiap
individu dan respon yang berbeda dalam menghadapi suatu masalah.
2.
Perencanaan yang dibuat
berdasarkan diagnosa yang telah ada dan disesuaikan dengan teori walaupun pada
pelaksanaannya ada beberapa tindakan yang disesuaikan dengan kebutuhan
perawatan ,kemampuan klien, kemampuan penulis dan fasilitas lahan praktek.
3.
Dalam pelaksanaannya
tindakan keperawatan, penulis
mengacu pada rencana yang telah dibuat sebelumnya dan disesuaikan dengan waktu
dan kondisi lahan.
4.
97
|
satu
masalah lain belum teratasi.
5.
Kesenjangan teori dan
kasus pada klien dan pada tinjauan teori yaitu pada tinjauan teori terdapat
lima diagnosa sedangkan pada tinjauan kasus terdapat empat diagnosa. Dimana
tiga diagnosa yang tidak terdapat pada tinjauan teori.
B.
Saran
1. Dalam melakukan pengkajian dilakukan secara
menyuluruh untuk mendapatkan hasil yang akurat agar dapat mengangkat diagnosa
yang tepat bagi pasien. Dan dalam mengangkat diagnosa harus berpatokan pada
data yang didapat pada saat pengkajian agar masalah yang muncul dapat di atasi.
2. Dalam melakukan rencana keperawatan sebaiknya
mengacu pada teori.
3. Dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat dan libatkan keluarga dalam proses keperawatan.
4. Dalam melakukan evaluasi keperawatan dilakukan
secara cermat dan teliti untuk menilai keberhasilan tindakan yang dilakukan.
5. Dalam menghadapi kasus yang ditangani walaupun
didapatkan kesenjangan dengan teori sebaiknya tetap harus berpatokan pada teori
dan kebutuhan
dasar klien.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Abhique, 2009. Anatomi Sistem Muskuloskeletal. http://abhique.blogspot.com.
(Online) Diakses 20 Juni 2014.
Ali.
2009.
Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Corwin, 2009. Buku Saku Patofisiologi.
Ed, 3. Jakarta : EGC
Corwin
2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Data
Puskesmas Usa Kecamatan Palakka Kabupaten Bone Tahun 2011-2013
Doengoes,
2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed,3 Jakarta : EGC
Graber,
2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Ed, 3
Jakarta : EGC
Kemenkes,
2013. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. (Online) Tersedia :
depkes.go.id
Kenneth J. Leveno, 2009. Obstetri
Williams Panduan Ringkas. Edisi 3 Jakarta : EGC
Maura, 2013. Hubungan
Pengetahuan Tentang Penyakit Rematik Dengan Penanganan Rematik. http://yudhamaura.blogspot.com
(Online) Diakses 18 Juni 2014
Mubarak, 2010.
Ilmu
Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Nainggolan,
2009. Prevalensi dan Determian Penyakit Rematik di Indonesia.
Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen RI. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume : 59 Nomor : 12, 2009.
(online) tersedia : indonesia.digitaljournals.org
Price. 2001.
Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC
Setyowati,
2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Mitra Cendikia Press,. Yogyakarta.
Shinta Ayuningsih, 2013. Definisi Kesehatan. http://shinta-ayuningsih.com
(Online) Di akses 21 Juni 2014
Smeltzer
& Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Ed, 8. Jakarta : EGC
Stockslager, 2008. Asuhan
Keperawatan Geriatrik. Ed,2. Jakarta : EGC
Sudiharto, 2007. Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural.
Jakarta : EGC
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam
Praktik. Jakarta : EGC.
Suratun,
2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : EGC
Yatim, 2006. Penyakit Tulang dan Persendian
Arthritis dan Artharlgia. Jaakarta : Pustaka Populer Obor
No comments:
Post a Comment