Tuesday, 19 December 2017

KTI ARTRITIS REUMATOID BAB IV-V


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang diperoleh penulis dari hasil studi kasus Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny ”T” di Desa Mico Kecamatan Palakka Kabupaten Bone pada tanggal 09 s/d 11 juni 2014.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan telah ditetapkan pendekatan proses keperawatan keluarga yaitu suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperawatan keluarga mempunyai tahap-tahap yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan  implementasi dan evaluasi.

A.      Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dalam proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis yang akan merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada saat pengkajian, penulis mendapat data dari keluarga melalui wawancara dan observasi langsung ke lapangan.
92
Berdasarkan hal tersebut penulis mengadakan pengkajian keluarga pada Ny ”T” di dapatkan data : Nyeri pada lutut, kadang merasa kram pada bagian ekstremitas bawah, nyeri bila beraktivitas, nampak berdiri pelan ,klien mengatakan menggunakan tongkat untuk beraktivitas, klien nampak meringis, saluran got tergenang, tonus   dan  kekuatan  otot  menurun,  :  TD   = 110/70 mmHg, N = 80 x/i, P=20 x/i, S=36,5 ÂșC.
Sedangkan pada pengkajian konsep keperawatan keluarga data yang perlu dikaji adalah : nama kepala keluarga, tipe keluarga, suku bangsa, latar belakang budaya, agama atau kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan, status ekonomi keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga dan stres & koping keluarga.
Berdasarkan gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa antara teori konsep keluarga dan kasus yang didapat penulis dalam melakukan pengkajian tidak terjadi kesenjangan. Hal ini karena dalam melakukan pengkajian penulis berpatokan pada teori konsep keluarga.

B.       Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan teori diagnosa keperawatan selalu dihubungkan dengan etiologi ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan adalah:
1.      Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2.      Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
3.      Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
4.      Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga.
5.      Ketidakmampuan menggunakan sumber daya dimasyarakat untuk memelihara kesehatan.

Sedangkan berdasarkan kasus diagnosa keperawatan yang didapat  adalah :
1.         Nyeri pada Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami Artritis Reumatoid. Diagnosa ini diangkat karena pada saat pengkajian, Ny “T” mengeluh nyeri pada lutut dan kram pada bagian ekstremitas bawah.
2.         Kurang pengetahuan tentang penyakit yang di derita Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga yang mengalami Artritis Reumatoid. Diagnosa ini diangkat karena keluarga kurang mengetahui tentang cara merawat Ny “T” yang mengalami Artritis Reumatoid.
3.         Gangguan intoleransi aktivitas pada Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan. Diagnosa ini diangkat karena keluarga tidak mengetahui tindakan yang tepat untuk merawat Ny “T” yang mengalami Artritis Reumatoid.
4.         Resiko cedera pada Ny “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga modifikasi lingkungan yang aman. Diagnosa ini diangkat karena keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang aman untuk Ny “T”.
     Dari diagnosa tersebut terdapat kesenjangan  antar teori dengan kasus. Hal ini dilihat dari masih adanya diagnosa yang tidak terdapat dalam kasus seperti :
1.         Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan keluarga pada petugas kesehatan dan pelayanan kesehatan. Diagnosa ini tidak diangkat karena keluarga memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan di masyarakat misalnya membawa Ny “T” berobat kepuskesmas.

C.      Perencanaan
Pada prinsipnya perencanaan yang penulis cantumkan pada kasus mengacu pada konsep dasar keperawatan keluarga. Dalam hal ini penulis melakukan perencanaan sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi keluarga, dan kebutuhan utama diproritaskan berdasarkan prioritas masalah dalam keluarga, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan rencana keperawatan Pada Ny ”T”. Karena pada perencanaan asuhan keperawatan yang diberikan dalam keluarga sesuai dengan diagnosa dan kebutuhan dalam keluarga tersebut, begitupun dengan perencanaan pada konsep teori tetap mengacu pada masalah yang ditemukan dan ditentukan berdasarkan kebutuhan, kemampuan, pasilitas yang ada dalam keluarga, khususnya dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.

D.      Implementasi
Pada tahap ini, penulis melaksanakan implementasi sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan permasalahan yang ada, dalam pelaksanaan tindakan keperawatan ini penulis bekerjasama dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Usa dengan menetapkan waktu pelaksanaan dan respon klien. Dengan menyusuiakan kemampun keluarga, pasilitas yang ada, serta penetapan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga agar semua masalah dapat diatasi sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan atau yang di inginkan dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga yang menjadi sumber penelitian.

E.       Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap proses penilaian pencapaian tujuan, apakah tujuan yang diharapkan tercapai atau tidak dari evaluasi akhir. Secara teori dalam mengevaluasi asuhan keperawatan diharapkan tujuan dapat berhasil begitu pun juga dalam kasus diharapkan semua masalah dapat teratasi. Dari empat diagnosa yang menjadi masalah pada kasus Ny ’’T’’ tiga diagnosa teratasi yaitu intoleransi aktivitas, resiko cedera dan kurang pengetahuan. Sedangkan satu diagnosa lainnya yaitu nyeri belum teratasi karena belum memenuhi kriteria hasil yang ditentukan dan keterbatasan waktu yang diberikan.






BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian, pelaksanaan dan evaluasi hasil Asuhan Keperawatan pada keluarga Ny ”T”  penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.         Dalam melakukan pengkajian keperawatan pengkajian dilakukan secara menyeluruh. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada lahan praktek yaitu empat diagnosa sedangkan pada teori terdapat lima diagnosa. Hal ini disebabkan karena keunikan tiap individu dan respon yang berbeda dalam menghadapi suatu masalah.
2.         Perencanaan yang dibuat berdasarkan diagnosa yang telah ada dan disesuaikan dengan teori walaupun pada pelaksanaannya ada beberapa tindakan yang disesuaikan dengan kebutuhan perawatan ,kemampuan klien, kemampuan penulis dan fasilitas lahan praktek.
3.         Dalam pelaksanaannya tindakan keperawatan, penulis mengacu pada rencana yang telah dibuat sebelumnya dan disesuaikan dengan waktu dan kondisi lahan.
4.        
97
Dalam mengevaluasi hasil tindakan keperawatan, penulis mengacu pada tujuan keperawatan yang telah ditetapkan dalam rencana keperawatan dari empat  masalah  yang ditemukan hanya tiga masalah yang teratasi sedangkan
satu masalah lain belum teratasi.
5.         Kesenjangan teori dan kasus pada klien dan pada tinjauan teori yaitu pada tinjauan teori terdapat lima diagnosa sedangkan pada tinjauan kasus terdapat empat diagnosa. Dimana tiga diagnosa yang tidak terdapat pada tinjauan teori.

B.       Saran
1.      Dalam melakukan pengkajian dilakukan secara menyuluruh untuk mendapatkan hasil yang akurat agar dapat mengangkat diagnosa yang tepat bagi pasien. Dan dalam mengangkat diagnosa harus berpatokan pada data yang didapat pada saat pengkajian agar masalah yang muncul dapat di atasi.
2.      Dalam melakukan rencana keperawatan sebaiknya mengacu pada teori.
3.      Dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan libatkan keluarga dalam proses keperawatan.
4.      Dalam melakukan evaluasi keperawatan dilakukan secara cermat dan teliti untuk menilai keberhasilan tindakan yang dilakukan.
5.      Dalam menghadapi kasus yang ditangani walaupun didapatkan kesenjangan dengan teori sebaiknya tetap harus berpatokan pada teori dan kebutuhan
dasar klien.




 
DAFTAR PUSTAKA
                                                                                   
Abhique, 2009. Anatomi Sistem Muskuloskeletal. http://abhique.blogspot.com.  (Online) Diakses 20 Juni 2014.

Ali. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Corwin, 2009. Buku Saku Patofisiologi. Ed, 3. Jakarta : EGC

Corwin 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Data Puskesmas Usa Kecamatan Palakka Kabupaten Bone Tahun 2011-2013

Doengoes, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed,3 Jakarta : EGC

Graber, 2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Ed, 3 Jakarta : EGC

Kemenkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (Online) Tersedia : depkes.go.id

Kenneth J. Leveno, 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Edisi 3 Jakarta : EGC

Maura, 2013.  Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Rematik Dengan Penanganan Rematik. http://yudhamaura.blogspot.com (Online) Diakses 18 Juni 2014

Mubarak, 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Nainggolan, 2009. Prevalensi dan Determian Penyakit Rematik di Indonesia. Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen RI. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume : 59 Nomor : 12, 2009. (online) tersedia : indonesia.digitaljournals.org

Price. 2001. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC

Setyowati, 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Mitra Cendikia Press,. Yogyakarta.

  Shinta Ayuningsih, 2013. Definisi Kesehatan. http://shinta-ayuningsih.com (Online) Di akses 21 Juni 2014
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed, 8. Jakarta : EGC

Stockslager, 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Ed,2. Jakarta : EGC

Sudiharto, 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.

Suratun, 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC

Yatim, 2006. Penyakit Tulang dan Persendian Arthritis dan Artharlgia. Jaakarta : Pustaka Populer Obor

Yoong, 2013. Rheumatoid Arthritis. http://nisnisnisyoong.wordpress.com. (Online)  Di akses 18 Juni 2014.





No comments:

Post a Comment