BAB III
TINJAUAN KASUS
Setelah menguraikan masalah dalam
latar belakang dan tinjauan teoritis dalam bab II, maka selanjutnya menguraikan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Ny.” B
” dengan gangguan sistem pencernaan dengan spesifikasi hemoroid di BLUD RSU Tenriawaru Kab. Bone. Pada
kasus ini ditetapkan tentang proses asuhan keperawatan klien di dalam
menentukan masalah – masalah keperawatan yang ada.
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode pemeriksaan fisik , pengamatan dan wawancara
dengan klien sebagai sumber utama adalah, keluarga
klien serta tim kesehatan lainnya yang ada hubungannya dengan kasus yang yang penulis kaji dalam penulisan ini. Pelaksanaan pengkajian pada tanggal 17- 19 Juni 2013 dengan
hasil pengkajian sebagai berikut :
A. Pengkajian
- Biodata
a.
Identitas Klien
1)
Nama klien : Ny. “ B “
2)
Umur
: 72 tahun.
3)
Jenis kelamin : Perempuan.
4)
Agama : Islam.
5)
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia.
6)
Status : kawin.
7)
Pekerjaan
: IRT
8)
No. MR : 176984.
9)
Tgl. Masuk RS : 15 – 06 – 2013.
10) Tgl. Pengkajian : 17 – 06 – 2013
b.
Penanggung
jawab.
1)
Nama : Ny. “ R “
2)
Umur : 42 tahun.
3)
Jenis kelamin : Perempuan.
4)
Pendidikan
terakhir : SMA
5)
Hubungan
dengan keluarga. : Anak
6)
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
2.
Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat kesehatan sekarang
1.)
Keluhan utama : BAB bercampur darah
2.)
Riwayat keluhan utama : Nyeri
dirasakan sejak BAB
3.)
Faktor pencetus : Jika
klien beraktivitas.
4.)
Sifat keluhan : Terus menerus.
5.)
Lokasi nyeri : Anus
6.)
Keluhan nyeri bertambah saat
beraktivitas.
7.)
Hal yang memperberat keluhan bila klien beraktivtas dan yang meringankan bila klien
istirahat, mengalihkan perhatian dengan mengajak cerita dan pemberian analgetik.
8.)
Pertolongan obat yang pernah
diberikan :
a.)
Inj. Ranitidine 1 amp
b.)
Inj. Cefotaxime 1 gr
c.)
Inj. Adoma 1 amp
b.
Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah masuk rumah
sakit sebelumnya
c.
Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan klien.
Genogram
|
|
G I
|
|
G II
|
G III
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah.
Genogram I :
Kakek dan nenek klien dari pihak ayah meninggal karena faktor tidak diketahui
Genogram II :
Kedua orang tua klien telah tiada
Genogram III
: Klien anak bungsu dari delapan
bersaudara dan tinggal bersama anaknya.
3.
Riwayat Psikososial
a.
Pola konsep diri
1)
Citra diri
Klien menganggap dirinya orang hanya biasa dan
menganggap tidak ada istimewa dalam dirinya..
2)
Peran diri
Klien berperan sebagai ibu yang baik.
3)
Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan dapat pulang kerumah
untuk berkumpul bersama keluarganya.
4)
Harga
diri
Klien merasa tidak diabaikan walaupun sedang
sakit, keluarga
tetap
menghargai klien.
5)
Identitas Diri
Klien anak bungsu dari delapan bersaudara.
b.
Pola kognitif
Klien
hanya bias bertawakal dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c.
Pola koping
Klien
menyerahkan masalahnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d.
Pola interaksi
Klien
mampu berinteraksi dengan keluarga, perawat serta sesama
pasien
yang lain.
4.
Riwayat Spiritual
a.
Ketaatan klien
beribadah
Sebelum masuk
RS Tenriawaru, klien rajin shalat 5 waktu, setelah sakit klien hanya berbaring
lemas.
b.
Dukungan keluarga klien
Keluarga berharap
dan berdoa agar klien cepat sembuh.
c.
Ritual yang biasa
dijalankan oleh klien
Klien selalu
berdoa sebelum makan dan tidur.
5.
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan umum klien
1)
Tanda-tanda stress :
Cemas, selalu bertanya tentang penyakitnya
2)
Penampilan klien
sesuai dengan usianya
3)
Ekpresi wajah meringis,
bicara jelas
b.
Tanda-tanda Vital
1)
TD :130 /100 mmHg
2)
N : 75
x/menit
3)
P : 27 x/menit
4)
S :
36,4 oC
c.
Sistem Pernapasan
1)
Hidung
Inspeksi
a)
Hidung
simetris kiri dan kanan
b)
Peradangan
tidak ada
c)
Polip
tidak ada
d)
Pernapasan cuping hidung
tidak ada
e)
Tidak
ada secret
Palpasi :
a)
Tidak
ada nyeri tekan pada hidung
b)
Tidak
ada massa
c)
Tidak
ada truama
2)
Leher
Ispeksi :
a)
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
b)
Tidak ada tumor
c)
Tekanan
vena jugularis tidak meninggi
Palpasi :
a)
Tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid
b)
Tidak ada tumor
3)
Dada
Ispeksi :
a)
Bentuk
dada simetris kiri dan kanan
b)
Perbandingan ukuran anterior
posterior dengan transversial : 1 : 2
c)
Gerakan
dada mengikuti gerak nafas
Palpasi :
a) Tidak ada nyeri tekan
b) Tidak ada massa
Perkusi :
Bunyi resonan pada area paru
dan redup pada area jangtung
Auskultasi :
a)
Terdengar
bunyi vesikuler
b)
Tidak
terdengan bunyi napas tambahan
d.
Sistem kardiovaskuler
1)
Conjungtiva
Inspeksi :
a)
Tidak anemis,
b)
Bibir pucat,
c)
Arteri karotis lemah,
d)
Tekanan
vena jugularis meninggi.
2)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba dan nampak pada ics 5 mid
klavikula kiri
Perkusi : Bunyi jantung pekak
Batat – batas jantung :
a)
Batas
atas jantung kiri berada pada ics 2 dan 3
b)
Batas
bawah jantung berada pada ics 5 dan 6
c)
Batas
kiri garis midklavikula kiri
d)
Batas
kanan garis parasternum kanan.
Auskultasi :
a)
S1 : Terdengar
bunyi lup pada saat penutupan katup mitral
dan trikuspiidalis
b)
S2 : Terdengar bunyi dub
pada saat penutupan katup aorta
dab pulmonal dan tidak ada
bunyi jantung tambahan
seperti murmur dan gallop.
e.
Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterus, bibir pecah-pecah.
1)
Mulut
Inspeksi :
a)
Tidak
ada stomatitis
b)
Jumlah
gigi tidak lengkap
c)
Kemampuan
menelan baik
2)
Abdomen
Inspeksi :
a)
Tampak ada pembengkakan
b)
Tidak
ada peradangan
Auskultasi : bunyi peristaltik 15 kali permenit
Perkusi :
a)
Pekak pada kuadran
kanan atas
b)
Tympani pada kiri atas
kanan bawah
Palpasi :
a)
Teraba puncak hepar bila
ditekan dalam
b)
Terdapat
nyeri pada ulu hati
f.
Sistem Indera
1)
Mata :
a)
Kelopak mata : Kelopak
mata keriput, bulu mata lentik, alis hitam.
b)
Visus/ketajaman
penglihatan: Klien mampu melihat benda yang ditunjukkan dengan jarak 5 m.
c)
Lapang pandang : Klien
dapat melihat tangan perawat yang
digerakkan.
2)
Hidung :
a)
Dapat mencium
bau yang didekatkan
pada hidung klien
b)
Tidak terdapat
secret yang menghalangi
penciuman
3)
Telinga :
a)
Keadaan daun telinga
simetris kiri dan kanan
b)
Tidak terdapat serumen,
fungsi pendengaran baik
g.
Sistem Syaraf
1)
Fungsi Cerebral
a)
Status orientasi
mental : Klien dapat mengingat
dan mengenal waktu masuk RS Tenriawaru dan orang disekitarnya, klien dapat
mengingat masalahnya, klien menggunakan bahasa bugis.
b)
Kesadaran
Eye : Membuka mata secara spontan (nilai 4)
Motorik : Klien
dapat mengikuti tekanan yang kuat (nilai 6)
Verbal : dapat berinteraksi dengan baik (nilai 5/15)
2)
Fungsi Cranial
a)
Nervus I
(Olfaktorius) : Klien dapat mencium bau minyak
kayu putih.
b)
Nervus II
(Optikus) : klien mampu melihat dengan
jelas
c)
Nervus III, IV, VI (Okulomotorius,
Trochlear, Abducen : Respon pupil baik, klien mampu menggerakkan bola matanya
kesamping kiri dan kekanan, keatas dan kebawah, dan lapang pandang baik.
d)
Nervus V (Trigeminus) : Klien mampu menggerakkan dahi
e)
Nervus Vll (Facialis) :
Klien dapat membedakan rasa.
f)
Nervus Vlll
(Akustikus): Klien dapat mendengar pertanyaan yang diberikan
g)
Nervus IX
(Glosofharingeal) : Nafsu makan kurang baik
h)
Nerves X (Vagus) :
Tidak ada gangguan menelan
i)
Nervus XI (Aksesoris)
: Klien mampu melawan tekanan
j)
Nervus XII (Hipoglosus)
: Klien mampu menjulurkan lidanya keluar
dan menggerakan kekiri dan kekanan
3)
Fungsi Motorik
a)
Massa Otot : Massa otot normal
b)
Kekuatan otot : fungsi
motorik tidak baik dengan skala
5 5
4 4
4)
Fungsi Sensorik
a)
Klien mampu merasakan
nyeri
5)
Fungsi cerebellum
a)
Koordinasi : Dapat menunjuk hidung sendiri saat di tes.
b)
Keseimbangan : Baik, ditunjukkan dengan mampu
berdiri dengan baik
6)
Refleks
a)
Bisep : (+) tangan klien fleksi saat diteks
b)
Trisep : (+) tangan klien ekstensi
c)
Patella : (+) kaki klien ekstensi dari lutut
d)
Babinski: (+) jari
kaki fleksi
h.
Sistem Musculuskeleteal
1)
Kepala : Bentuk kepala mesochepal, tidak ada
nyeri tekan,
pergerakan baik
2)
Vertebrata : Bentuk
tidak dapat scoliosis, lordosis, kiposis,
fungsi gerak baik
3)
Pelvis : Gaya jalan tidak baik
4)
Lutut : Tidak bengkak, tidak kaku
i.
Sistem integumen
1)
Rambut : Warna rambut beruban, mudah tercabut
2)
Kulit : Warna sawo matang, keriput,
temperature sedang,
3)
Kuku : Tampak kurang bersih dan panjang
j.
Sistem Endokrin
1)
Tidak teraba kelenjar
tyroid
2)
Ekskresi urine
berlebihan, polidipsi ada dan poliphagi tidak ada
3)
Suhu tubuh tidak
seimbang
k.
Sistem Perkemihan
1)
Keadaan kandung kemih
tidak baik
2)
Disuria
3)
Tidak ada penyakit
hubungan seksual
l.
Sistem Reproduksi
Tidak dikaji
m.
Sistem Immum
Tidak ada riwayat
alergi terhadap cuaca, makanan
6.
Aktivitas sehari-hari
a.
Nutrisi
No.
|
Kegiatan
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1
2
3
4
5
|
Selera makan
Menu
Frekuensi makan dalam 24 jam
Makanan yang disukai
Makanan pantangan
|
Baik
Nasi, Ikan, Sayur
3 x / hari
Tidak ada
Tidak ada
|
Kurang baik
Bubur
2 x / hari
Tidak ada
Tidak ada
|
b.
Cairan
No.
|
Kegiatan
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1
2
|
Jenis
Frekuensi
|
Air putih, teh
3000 – 2500 ml/ hari
|
Air putih,
2000 – 1500 ml/hari
|
c.
Eliminasi BAB dan BAK
No.
|
Kegiatan
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1
2
3
1
2
|
BAB
Frekuensi
Konsisten
Tempat
BAK
Frekuensi
Tempat
|
1-2 x / hari
Lembek
WC
3– 4 x / hari
WC / Kamar mandi
|
1 x / Hari
Keras
WC
2-3 x / hari
WC
|
d.
Istirahat Tidur
No.
|
Kegiatan
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1
2
3
|
Malam
Siang
Kebiasaan sebelum tidur
|
21.00-05.00
Tidak teratur
Nonton TV
|
Tidak teratur
Tidak teratur
Berdoa
|
e.
Personal Hygiene
No.
|
Kegiatan
|
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
1
2
3
|
Mandi
Frekuensi
Alat
Gunting kuku
Frekuensi
Alat
Cuci rambut
Frekuensi
Alat
|
2 x / hari
Sabun mandi
1 x seminggu
Gunting kuku
2 x sehari
2 x / minggu
Shampoo
|
Belum pernah mandi
Belum pernah mandi
Belum pernah
Belum pernah
Jarang
Belum pernah
|
DATA FOKUS
1.
Data Subyektif
a.
Klien mengeluh nyeri pada anus.
b.
Klien mengeluh nyeri pada saat
buang air besar.
c.
Klien mengeluh kurang nafsu
makan.
d.
Klien berharap cepat sembuh.
e.
Klien mengatakan kurang nafsu
makan.
f.
Klien jarang mandi
2.
Data Obyektif
a.
Ekspresi wajah kadang – kadang
tampak meringis bila bergerak.
b.
Aktivitasnya dibantu oleh
keluarga
c.
Nampak benjolan pada anus
berwarna merah kebiru – biruan
d.
Klien tampak lemah
e.
Tanda – tanda vital :
T : 130/100 mmHg
N: 76 x/menit
S : 36,40 C
P : 27 x/menit
f.
Terpasang infus RL 26 tetes
permenit
g.
Porsi makan tidak dihabiskan.
h.
Klien sering menanyakan tentang
penyakit yang dialaminya.
ANALISA DATA
No.
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
2.
3.
4.
|
Data
subyektif :
-
Klien mengeluh nyeri pada
anus.
-
Klien mengeluh nyeri pada
saat buang air besar
Data obyektif :
-
Ekspresi wajah kadang –
kadang tampak meringis bila bergerak.
-
Nampak benjolan pada anus
berwarna merah kebiru-biruan.
-
Skala nyeri sedang (6)
-
TTV :
T : 130/100 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,40 C
P : 27 x/menit
Data subyektif :
-
Klien mengeluh nafsu makan
kurang
-
Porsi makan tidak dihabiskan
½ porsi)
Data obyektif :
-
Klien terlihat kurus
-
Kulit Nampak kusam
-
Nafsu makan berkurang
Data subyektif :
-
Selama dirawat dirumah sakit
klien jarang mandi
Data obyektif :
-
Turgor kulit jelek
-
Klien tidak mampu merawat
dirinya sendiri
-
TTV :
T : 130/100 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,40 C
P : 27 x/menit
Data subyektif :
-
Aktivitas dibantu keluarga
Data obyektif :
-
Klien
nampak lemah
-
Klien terlihat terbaring
ditempat tidur
|
Benjolan pada anus
¯
Penekanan pada receptor nyeri
¯
stimulus diterima nociceptor
¯
Medulla, pons mesencephalon
¯
Thalamus
¯
Cortex cerebri
¯
Nyeri dipersepsikan
Nyeri pada saat buang air besar
¯
stressor psikologis untuk mengurangi bab dengan
mengurangi makan
¯
stimulasi medulla oblongata untuk menurunkan sekresi
gastrin
¯
Produksi gastrin/enzim pencernaan
menurun
¯
nafsu makan menurun
¯
intake tidak adekuat
¯
nutrisi kurang dari kebutuhan
Peradangan
¯
Kurang pengetahuan
¯
Gangguan intoleransi
¯
koping individu tidak efektif
¯
Gangguan personal hygiene
Metabolisme tubuh
¯
Intoleransi aktivitas
¯
Kelemahan otot
|
Nyeri.
nutrisi
kurang dari kebutuhan
Gangguan personal hygiene
Intoleransi
aktivitas
.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TGL
DITEMUKAN
|
TGL
TERATASI
|
1)
Nyeri berhubungan dengan
peradangan pada anus
2)
Nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake tidak adekuat
3)
Intoleransi aktivitas
berhu-bungan dengan kelemahan fisik
4)
Gangguan personal hygiene
berhubungan dengan ketidak-mampuan untuk merawat diri.
|
17
– 06 - 2013
17
– 06 - 2013
17
– 06 – 2013
17
– 06 - 2013
|
Tidak
teratsi
Tidak
teratasi
Teratasi
sebagian
20 – 06 – 2013
|
No comments:
Post a Comment