Tugas Individu
MAKALAH
BIOLOGI
Oleh:
Andi Fevi Amali Lantara
KLS : X MIPA 6
NIS : 8687
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Protoctista” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu
tugas dalam mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Watampone.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa,
dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru yang
telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan
dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Watampone, 03 Oktober 2016
Penyusun
Andi Fevi Amali Lantara
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian Protoctista.......................................................... 3
B.
Sejarah Protoctista................................................................ 4
C.
Ciri-Ciri Umum Protoctista.................................................. 5
D.
Klasifikasi Protoctista.......................................................... 5
E.
Peranan Protoctista ............................................................. 14
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 16
B.
Saran..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protoctista
adalah eukariota yang beranekaragam. Sebagian besar spesies Protoctista yang
diketahui hidup saat ini bersifat uniseluler, tetapi ada beberapa spesies
berkoloni dan bersifat multiseluler. Karena sebagian bersifat uniseluler maka
Protoctista dapat dianggap sebagai organisme eukariotik yang paling sederhana. Tetapi
pada tingkat seluler, kebanyakan Protoctista luar biasa kompleksnya paling
rumit diantara semua sel. Reproduksi Protoctista sangat bervariasi ada yang bereproduksi secara seksual dan
aseksual. Protoctista dapat digolongkan
menjadi Protoctista mirip hewan (protozoa), Protoctista mirip tumbuhan (alga)
dan Protoctista mirip jamur.
Protoctista yang memliki ciri-ciri seperti hewan
(Protozoa) memiliki ciri seperti hewan (protozoa). a) Rhizopoda bergerak dan
menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di
laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca
(penyebab disentri).b) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau
bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).c) Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar
silia. Contoh: Paramecium caudatum.d) Sporozoa tidak memiliki alat gerak, dan
semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab
malaria).
Protoctista yang memiliki ciri-ciri
seperti tumbuhan (ganggang/ algae) adalah a) Euglenophyta Cirinya adalah
uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu
berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.b) Pyrophyta Sebagian
besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang
hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara
aktif. Contoh: Ceratium.
Protoctista yang memiliki ciri-ciri
seperti jamur adalah a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya,
Myxomycota menghasilkan sel-sel yanghidup bebas yang berbentuk seperti
amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang
berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh:
Physarium.b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya
dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan
aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual
menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh
menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai
parasit).
Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang Protoctista Mirip Tumbuhan (Ganggang/ Alga), Protoctista Mirip Hewan (Protozoa) , dan Protoctista Mirip Jamur (Sporozoa). Bagaimana ciri-ciri Protoctista
, cara berkembang biak, peran postif dan negatif dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Protoctista?
2.
Bagaimanakah sejarah
Protoctista?
3.
Apa saja ciri-ciri Protoctista?
4.
Apa saja klasifikasi Protoctista?
5.
Bagaimana peranan Protoctista
dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Pengertian Protoctista.
2.
Untuk mengetahui sejarah
Protoctista.
3.
Untuk mengetahui Ciri-ciri Protoctista.
4.
Untuk mengetahui Klasifikasi Protoctista.
5.
Untuk mengetahui Peranan Protoctista dalam kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protoctista
Kemunculan
kingdom Protoctista dilatarbelakangi
dengan kebingungan para ahli taksonomi menemukan begitu banyaknya organisme
memiliki ciri-ciri tumbuhan, tetapi juga memiliki karakter hewan dan jamur. Sel
Protoctista yang pertama kali diamati oleh Antonie van
Leeuwenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni atau organism multiselular
sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki struktur sel
eukariotik, jelas membedakan protoctista dengan arkebakteri dan eubakteri.
Protoctista
adalah eukariota yang beranekaragam yang umumnya hidup ditempat yang lembab.
Sebagian besar spesies Protoctista yang
diketahui hidup saat ini bersifat uniseluler, tetapi ada beberapa spesies
berkoloni dan bersifat multiseluler.
Protoctista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan
hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu
kerajaan bernama Protoctista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi.Penggunaannya
masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua
organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika
membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi
jaringan yang berbeda-beda.
Dari sudut pandang taksonomi,
pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protoctista
tidak memiliki kesamaan, kecuali
pengelompokan yang mudah baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa
memiliki jaringan. Protoctista hidup di
hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak Protoctista, seperti algae,
adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di
laut sebagai bagian dari plankton. Protoctista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa,
adalah penyakit berbahaya bagi manusia,
seperti malaria dan tripanosomiasis.
Secara
umum, Pengertian Protoctista adalah organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Protoctista merupakan
organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel. Dalam kajian evolusi
bahwa Protoctista merupakan organisme
eukariotik yang paling awal (tertua).
B. Sejarah
Protoctista
1.
Tahun 1830an, Protoctista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2.
Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan
bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.
Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi
pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap Protoctista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan
hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai
kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
5.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg.
Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup
pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel Protoctista karena meliputi mikroba tak berinti sel
seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak
meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.
6.
Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari
klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protoctista dan Fungi. Kingdom Protoctista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisme eukaryotik yang
dimasukkan Protoctista definisi
Whittaker.
7.
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata Protoctista
dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
8.
Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan
palaeontological.
C. Ciri-Ciri Umum Protoctista
1.
Protoctista umumnya organisme
bersel satu, ada yang berkoloni, dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum
memiliki jaringan
2.
Hampir semua Protoctista hidup di
air, baik air tawar maupun air laut,dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan
lain
3.
Kingdom ini ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur
4.
Sebagian Protoctista bersifat
autrotop, yaitu dapat berfotosintesis karena memiliki pigmen fotosintetik,
seperti alga dan protozoa fotosintetik. Sebagian lainnya merupakan Protozoa non
fotosisntetik yang hidup sebagai heterotrop
5.
Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
6.
Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi
sel.
7.
Reproduksi secara aseksual atau seksual.
8.
Berdasarkan kelompok, mereka dapat bersifat heterotrof atau
autotrof.
9.
Protista mirip tumbuhan (algae/ganggang) memiliki klorofil;
serta memiliki pigmen tambahan seperti xantofil, fikobilin, dan karoten.
D. Klasifikasi Protoctista
1.
Protoctista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa
berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan.
Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan
hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara
fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Protozoa
sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan biner.Sebagian besar
lagi Protozoa melakukan reproduksi
seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti
sel vegetatif.Reproduksi seksual dngan penyatua inti vegetatif disebut konjugasi.
Gambar
1. Protoctista Mirip Hewan (Protozoa)
a.
Ciri-ciri Protoctista mirip hewan (Protozoa)
1)
Merupakan organisme bersel
satu.
2)
Mempunyai inti eukariotik.
3)
Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
4)
Sebagian besar anggota
Protozoa mempunyai
alat gerak.
5)
Alat gerak Protozoa, antara
lain kaki semu
(pseudopodia), bulu getar (silia),
dan bulu cambuk (flagelum).
6)
Habitat Protozoa di air
tawar, air laut, tempat
lembap, tubuh hewan, dan tubuh
manusia.
b.
Klasifikasi Protoctista mirip hewan (Protozoa)
Berdasarkan alat
geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
1)
Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa aliran
isi sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut
pseudopodia. Contoh spesies
dalam kelas Rhizopoda:
a)
Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam
tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
1.
Entamoeba dysentriae,
penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut
juga Entamoeba histolitica.
2.
Entamoeba ginggivalis,
hidup di rongga mulut.
3.
Entamoeba coli, hidup dalam
kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
b)
Foraminifera
Hidup
di laut terlindung kerangka luar yang beruang banyak yang terbuat dari
kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut dan
merupakan tanah "globigerina". Fosilnya berguna sebagai petunjuk
dalam pencarian minyak bumi.
c)
Radiolaria
Hidup
di laut, Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah
radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
2)
Ciliata
Alat gerak berupa cilia
atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak
mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam
usus vertebrata. Contoh:
a)
Paramaecium caudatum,
bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal,
seksual dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil
(mikronukleus).
b)
Stentor, bentuk seperti
terompet dan menetap di suatu tempat.
c)
Vorticella, bentuk seperti
lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi
cilia di sekitar mulutnya.
d) Didinium,
predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
e)
Stylonichia, bentuk seperti
siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang
terendam air.
f)
Balantidium coli, habitat
pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
3)
Flagellata
Alat gerak berupa bulu
cambuk (flagellum). Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
a)
Flagellata yang
mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil,
disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
1.
Euglena viridis, hidup di
air tawar.
2.
Volvox globator, hidup di
air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang
berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang
plasma.
3.
Noctiluca miliaris, hidup
di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu
pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
b)
Flagellata yang tidak
mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
Contoh:
1.
Trypanosoma gambiense dan
Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes
perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis dan Glosina
mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan
serebro spinal manusia.
2.
Trichomonas vaginalis,
parasit pada vagina saluran urine wanita.
3.
Leishmania tropica, penyebab
penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
4.
Leishmania tropica,
penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
5.
Trypanosoma evansi,
penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.
4)
Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak.
Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya, bersifat parasit pada
manusia atau hewan. Reproduksi dibagi menjadi dua:
a)
Aseksual
dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh
inang dan sporogoni, yaitu membuat spora di dalam tubuh inang perantara.
b)
Seksual dengan
peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh nyamuk. Contoh:
1.
Plasmodium vivax, penyebab
malaria tertiana dengan masa sporulasi setiap 2 x 24 jam.
2.
Plasmodium falcifarum,
penyebab malaria tropikana dengan masa sporulasi setiap 1 x 24 jam.
2. Protoctista Mirip Jamur
Protoctista
mirip jamur tidak dimasukkan kedalam
fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur
lender mirip fungi, tetpai gerakan pada fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun
tidak berklorofil, struktur membrane jamur ini mirip ganggang.
a.
Ciri-ciri Protoctista mirip jamur
1)
Memiliki sel berflagela
pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
2)
Khusus pada jamur air,
memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun
oleh zat kitin.
3)
Membentuk spora diploid dan
hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora.
4)
Fagositik.
Gambar2.
Protoctista mirip jamur
b.
Klasifikasi Protoctista mirip jamur
1)
Myxomycota (jamur lendir
tidak bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh
tidak bersekat, ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh
vegetatifnya berbentuk seperti lendir
yang disebut plasmodium dan mengandung banyak sekali inti. Reproduksi generatifnya dengan cara singami yaitu melalui
peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama. Hasilnya berupa zigot yang
nantinya tumbuh menjadi tumbuhan dewasa
2)
Acrasiomycota (jamur
lendir bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh
yang bersekat, bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur vegetatifnya
sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksinya generatifnya. Hal
yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak menguntungkan plasmodium
pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya
membentuk struktur reproduksi. Namun, plasmodium pada acrasiomycota akan
membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan
menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung
spora reproduksi.
3)
Omycota (jamur air)
Jamur ini memiliki
didnding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Reproduksi vegetatif
dengan zoospora yaitu berflagel dua yang mampu bergerak bebas. Reproduksi
generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina, lalu membentuk zigot
berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk oospora.
3. Protoctista Mirip Tumbuhan (Alga)
Alga
merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun
komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh
Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp)
serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
Gambar3. Protoctista mirip
Tumbuhan
(alga)
a.
Ciri-ciri Protoctista mirip Tumbuhan
1)
kelompok organisme yang
bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya
2)
berbentuk uniseluler
3)
bercabang atau pipih
4)
tidak memiliki akar, batang
dan daun sejati
b.
Klasifikasi Protoctista mirip tumbuhan
1)
Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan
xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air
tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok
ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi
Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara
aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan
dan betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual
dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan
pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang
dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella,Ulva ,Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
2)
Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu
kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang
lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat.
Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta
karoten. Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum.
Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang
hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka.
Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak
mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada
jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar
dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit.Contoh-contoh ganggang cokelat : Laminaria,
Fucus,Turbinaria, Sargasum. Peranan ganggang coklat dalam kehidupan : dimanfaatkan
sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang
coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih
gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen
dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
3)
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar,
mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin,
fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran. Ganggang merah
berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif
ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan
oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif
ganggang merah dengan oogami, pembuahan
sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium)Contoh : Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria,Chondrus, Porphyra,Polysiphonia
4)
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel
tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil
dan fikosantin. Perkembangbiakan
vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan
pembentukan spora (aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif
(seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan
merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang
basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola,
berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna
kekuningan.Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari
Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu
silica.
E. Peranan Protoctista
1. Protoctista yang merugikan
Beberapa penyakit yang menyerang
tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa parasit.
Contohnya:
a.
Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus
manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
b.
Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab
disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
c.
Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada
disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak
bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
d.
Trypanosoma gambiense menyebabkan
penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis).
Protoctista ini hidup di dalam darah
manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina
tachionides.
e.
Leishmaania donovani menyebabkan
penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati
dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada
ususnya.
2. Protoctista yang merugikan
Selain dapat merugikan bagi
manusia, Protoctista juga dapat
menguntungkan,
antara lain sebagai
berikut:
a.
Chlorella (contoh
alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
b.
Porphyra (alga
merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
c.
Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai
sumber makanan.
d.
Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur
yang dapat mencegah penyakit gondok.
e.
Macrocystis (alga
cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N,
Ca.
f.
Gellidium; Gracilaria,
digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
g.
Paramaecium dapat juga
digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat
organik.
h.
Eucheuma
spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar
Perkembangbiakan ganggang merah
i.
Ganggang
merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain
yang hidup di laut misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa
genus Porphyra.
j.
Chondrus
crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
k.
Ganggang
merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan
Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar.
Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk
pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar
(laksatif), atau makanan lainnya.
l.
Euchema
spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat
agar-agar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Protoctista adalah eukariota yang beranekaragam yang
umumnya hidup ditempat yang lembab.
2.
Tahun 1830an, Protoctista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
3.
Sebagian besar spesies Protoctista
yang diketahui hidup saat ini bersifat
uniseluler, tetapi ada beberapa spesies berkoloni dan bersifat multiseluler.
4.
Macam Macam Protoctista
dapat digolongkan menjadi Protoctista mirip hewan (protozoa), Protoctista mirip tumbuhan (alga) dan Protoctista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
5.
Peranan Protoctista dalam kehidupan dapat merugikan dan dapat pula
bermanfaat untuk kehidupan. Salah satu contoh Protoctista yang merugikan adalah: Entamoeba
histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare. Sedangkan untuk contoh Protoctista yang menguntungkan atau bermanfaat
adalah: Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk
suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik dan Porphyra (alga
merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
B.
Saran
Sebaiknya
para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga
harus menambah ilmu pengetahuannya lagi
tentang materi Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mrip Hewan, dan Protista Mirip
Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Aryulina,
Diah, dkk. 2007. Biologi 1.Jakarta:
Esis Erlangga.
2.
Campbell,Neil A dkk.2003.Biologi.Jakarta: Erlangga.
3. Irnaningtyas, 2013. Biologi untuk
SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta :
Erlangga.
4. Pratiwi. D.A, dkk. 2007. Biologi
Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
5.
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA
Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
6.
Sarjilah.
2008. Modul Bimbingan Belajar Biologi. Yogyakarta
No comments:
Post a Comment