Tugas Individu
MAKALAH
BIOLOGI
D
I
S
U
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama :
Alvy Ananda Putri
KLS : X
MIPA 4
NIS: 8
5 9 1
No.05
SMA
NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Protista” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas
dalam mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Watampone.
Protista adalah eukariota
yang beranekaragam. Sebagian besar spesies Protista yang diketahui hidup saat
ini bersifat uniseluler, tetapi ada beberapa spesies berkoloni dan bersifat
multiseluler.
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa,
dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru yang
telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan
dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Watampone, 28 November 2016
Penyusun
Alvy Ananda Putri
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian Protista............................................................... 3
B.
Sejarah Protista..................................................................... 4
C.
Klasifikasi Protista............................................................... 5
D.
Ciri-Ciri Protista................................................................... 13
E.
Peranan Protista .................................................................. 14
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 16
B.
Saran..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel
Protista yang pertama kali diamati oleh Antonie van Leeuenhoek pada tahun 1674
adalah uniselular koloni atau organisme multiselular sederhana yang memiliki
organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki struktur sel eukariotik, jelas
membedakan protctista dengan arkaebakteria dengan eubakteri. Kebanyakan
Protista adalah uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang
dapat melakukan seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan
makanan oleh vakuola makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil.
(Rasti Septianing dkk, 2013)
Kingdom Protista sering dikatakan makhluk
hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat
berbentuk seperti tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang
dapat bergerak seperti hewan. Hal tersebut sering membingungkan para ahli dalam
mengelompokkannya, apakah termasuk hewan atau tumbuhan. Pada akhirnya untuk
mempermudah cara pengelompokkannya, para ahli sepakat mengelompokkan menjadi
tiga kelompok besar berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara hidupnya.
Kelompok pertama sering disebut sebagai Protista yang menyerupai tumbuhan.
Disebut demikian karena makhluk hidup ini bersifat autotrof (dapat menghasilkan
makanan sendiri) sehingga dapat berfungsi sebagai produsen. Kelompok tersebut
memperoleh makanan melalui proses fotosintesis karena mereka memiliki
kloroplas. (Riana Yani, 2009)
Kelompok berikutnya adalah protista yang
menyerupai fungi atau jamur. Kelompok ini disebut demikian karena bersifat
heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri. Protista tersebut
bersifat sebagai konsumen dan dekomposer (pengurai), yaitu memperoleh makanan
dari bahan organic yang telah jadi. (Riana Yani, 2009)
Kelompok terakhir adalah protista yang
menyerupai hewan dan bersifat sebagai konsumen. Protista ini mendapatkan
makanannya dengan cara memakan bakteri, protista lain, atau memakan sel-sel
sisa organism multiseluler (bersel banyak). Konsep-konsep penting tentang
protista yang akan dijelaskan dalam bab ini terangkum pada bagan konsep di
halaman sebelumnya. (Riana Yani, 2009)
Kingdom Protista sangat berbeda dengan
kingdom lainnya. Beberapa Protista adalah autrotof dan beberapa lagi adalah
heterotrof. Respirasi pada Protista terjadi secara aerobik. Hidup bebas di
laut, air tawar, atau parasit pada makhluk hidup lain. Walaupun pada umumnya
Protista adalah makhluk hidup uniseluler, namun terdapat juga Protista yang
multiseluler, seperti ganggang laut. (Fictor Ferdinand, 2009)
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Protista
Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga), Protista Mirip Hewan (Protozoa), dan Protista Mirip
Jamur (Sporozoa). Bagaimana ciri-ciri Protista, cara berkembang biak, peran
postif dan negatif dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Protista?
2.
Bagaimanakah sejarah Protista?
3.
Apa saja klasifikasi Protista?
4.
Apa saja ciri-ciri Protista?
5.
Bagaimana peranan Protista
dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Pengertian Protista.
2.
Untuk mengetahui sejarah Protista.
3.
Untuk mengetahui Klasifikasi Protista.
4.
Untuk mengetahui Ciri-ciri Protista.
5.
Untuk mengetahui Peranan Protista dalam kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protista
1.
Protista merupakan
kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan
kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur.
Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula
yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. (Herni Budiati, 2009)
2.
Protista
berasal dari bahasa yunani, yaitu protos
yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos
artinya menyusun. Maka kingdom ini beranggotakan makhluk bersel satu atau
bersel banyak yang tersusun sederhana. (Moch Anshori, 2009)
3.
Protista berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti
‘pertama’. Jadi, Protista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi
prokariotik. (Widayati Sri, 2009)
4.
Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk
campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti
tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak
seperti hewan. (Riana Yani, 2009)
5.
Protista merupakan
makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti
(selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan,
tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan,
ataupun menyerupai jamur.
(Sulistyorini, Ari. 2009)
6.
Protista
adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi
seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. (Subardi dkk, 2009).
7.
Istilah Protista
diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula,
dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka mulai hidup di dunia ini
sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini membuat para ilmuwan ragu-ragu
karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Untuk itulah dibuat golongan
tersendiri, yaitu kingdom Protista. (Idun Kistinnah, 2009).
8.
Kebanyakan Protista adalah
uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan
seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola
makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing
dkk, 2013)
9.
Kingdom Protista sangat
berbeda dengan kingdom lainnya. Beberapa Protista adalah autrotof dan beberapa
lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protista terjadi secara aerobik.
(Fictor Ferdinand, 2009)
B. Sejarah
Protista
1.
Tahun 1830an, Protista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2.
Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan
bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.
Awal 1860an, istilah Protista sebagai kategori klasifikasi
pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap Protista harus
juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protista sebagai kingdom
keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
5.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg.
Menurutnya, "Protista" secara harfiah berarti "makhluk hidup
pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel Protista karena meliputi mikroba tak berinti sel
seperti Bakteri, sementara istilah Protista tidak
meliputinya. Sebaliknya, Protista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.
6.
Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari
klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protista menjadi Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisme eukaryotik yang
dimasukkan Protista definisi Whittaker.
7.
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata Protista
dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
8.
Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan
palaeontological.
C. Klasifikasi Protista
1.
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Gambar
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protista ini sering disebut juga protozoa
yang berarti hewan pertama. Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel
tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak
dengan cara yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi
hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa
berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di
lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton
(plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme perairan yang lebih besar. Peran penting
lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas
baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa semacam
ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri. (Riana
Yani, 2009)
Berdasarkan
alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.
Rhizopoda (Sarcodina)
Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air
laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh
organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita
ambil salah satu contoh-nya, yaitu Amoeba.
Contoh-contoh
Rhizopoda yang lain, misalnya Arcella
yang mempunyai kerangka dari zat kitin. Diflugia
tubuhnya mengekskresikan lendir sehingga dapat melekatkan pasirpasir halus.
Radiolaria mengandung banyak duri
yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan
mem-bentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok
serta bahan peledak. Foraminifera
kerangka luarnya terdiri dari zat silika dan zat kapur, foraminifera yang
terkenal adalah Globigerina yang
endapannya dapat sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi. (Subardi dkk, 2009).
b.
Flagellata
Ciri flagellata ini memiliki satu flagela/bulu cambuk sebagai
alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang berfungsi untuk memasukkan makanan
ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup bebas, saprofor sisa-sisa organisme
namun ada juga yang parasit pada hewan dan manusia. Flagellata dibedakan
menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
1)
Fitoflagellata
Fitoflagellata memiliki plastida
Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di
lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton,fitoflagellata mensuplai makanan
bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula
miliaris, Volvox globator.
2)
Zooflagellata
Zooflagellata ada
yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan
bentuknya menyerupai hewan. Contoh adalah Leishmania donovani, penyebab
penyakit kala azar, Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis penyebab penyakit
kulit. Penyakit yang disebabkan oleh Leismania disebut juga leishmniasis,
sedangkan yang disebabkan oleh Trypanosoma disebut tripanosomiasis.
c.
Ciliata
Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan
adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di
bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak
di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga
dapat pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang
kaya akan zat organik. Bentuknya bermacam-macam ada yang seperti sandal,
lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita
dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada
air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini
memilik dua inti, yaitu makro nucleus dan mikro nukleus, serta memiliki vakuola
kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi. Kebanyakan ciliata hidup bebas. Balantidium
coli adalah ciliata yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah pada
manusia. Organisme ini hidup pada saluran gastrointestinal beberapa vertebrata.
(Subardi dkk, 2009)
d.
Sporozoa
Sporozoa merupakan anggota Protista yang
tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah
posisi tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan
maupun manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada
sel darah merah, menyebabkan penyakit malaria. (Subardi dkk, 2009)
2. Protista Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering
dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli
telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur
menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi,
Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk
organism multiseluler. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
(Fictor Ferdinand, 2009)
Gambar3.
Protista mirip jamur
a.
Myxomycota (jamur lendir
tidak bersekat)
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir.
Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase
amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam
siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas
substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel
secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
b.
Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang
disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa
uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai
individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau
kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan
Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan
terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki
fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi
sebagai alat reproduksi seksual.
c.
Oomycota
Oomycota dikenal sebagai jamur air
(water molds), karat putih (white rust), dan downy mildew.
Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang halus yang membentuk
bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur pada umumnya. Oomycota
memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Pada umumnya, jamur air merupakan
pengurai yang tumbuh pada alga atau hewan mati. Beberapa lagi merupakan parasit
pada ikan. Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan
oogonia. Beberapa yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora.
Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa
tersebut terjadi di dalam air. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
3. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama
formal sebuah kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi
sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli
botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang
tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke
dalam dunia tersendiri, yaitu Protista. Sebagai organisme bersel satu
(uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat
berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain,
seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna
coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). (Moch Anshori,
2009)
Gambar4.
Protista mirip Tumbuhan (alga)
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang
dikandungnya, alga di kelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
a.
Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan
xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air
tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok
ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi
Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara
aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan dan
betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual
dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan
pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang
dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella,Ulva ,Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
Gambar
5. Klasifikasi Alga
b.
Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu
kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang
lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat.
Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten.
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula
yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang
hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka.
Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak
mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada
jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar
dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit.Contoh-contoh ganggang cokelat : Laminaria,
Fucus,Turbinaria, Sargasum.
c.
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar,
mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin,
fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Ganggang merah
berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif
ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan
oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif
ganggang merah dengan oogami, pembuahan
sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium) Contoh : Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra,Polysiphonia
d.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil
a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan
pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan pembentukan spora
(aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan
konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan
merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang
basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola,
berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna
kekuningan. Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari
Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu
silica.
D. Ciri-ciri Protista
1. Ciri-ciri Protista mirip hewan (Protozoa)
a.
Merupakan organisme bersel
satu.
b.
Mempunyai inti eukariotik.
c.
Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
d.
Sebagian besar anggota Protozoa mempunyai alat gerak.
e.
Alat gerak Protozoa, antara
lain kaki semu
(pseudopodia), bulu getar (silia),
dan bulu cambuk (flagelum).
f.
Habitat Protozoa di air
tawar, air laut, tempat
lembap, tubuh hewan, dan tubuh
manusia.
2. Ciri-ciri Protista mirip jamur
a.
Memiliki sel berflagela
pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
b.
Khusus pada jamur air,
memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun
oleh zat kitin.
c.
Membentuk spora diploid dan
hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora.
d.
Fagositik. (Rasti Septianing, dkk. 2009)
3.
Ciri-ciri
Alga
Alga memiliki ciri-ciri, antara
lain:
a. Belum
mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
b. Mempunyai
klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum.
c. Bersel
satu atau bersel banyak.
d. Habitat
di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap.
e. Reproduksi:
1) Aseksual
dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan
zigospora.
2) Seksual
dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina. (Suwarno,
2009)
E. Peranan Protista Bagi Kehidupan
Kingdom Protista memiliki
peranan bagi kehidupan. Peran tersebut dapat menguntungkan dan juga dapat
merugikan. Berikut akan diuraikan mengenai peranan kingdom Protista bagi
kehidupan. (Rikky Firmansyah, 2009)
1.
Peran Protista yang Merugikan
Anggota Kingdom Protista ada yang merugikan, contohnya pada Protozoa.
Sebagian besar anggota Protozoa merupakan patogen pada manusia dan hewan,
contohnya phylum Rhizopoda. Pernahkah Anda mengalami disentri? Disentri
merupakan suatu penyakit dengan gejala buang air besar bercampur lendir.
Penyebabnya adalah Entamoeba dysentriae. Contoh lainnya, yaitu Entamoeba
histolitica yang menyebabkan amebiasis. Phylum lainnya adalah Zoomastigophora.
Anggota Phylum ini umumnya patogen. Contoh dari Phylum Zoomastigophora adalah
Trichomonas vaginalis, yang menyebabkan penyakit kelamin pada wanita; Leishmania
tropica, penyebab penyakit kulit; dan Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit
tidur. (Rikky Firmansyah, 2009)
2.
Peran Protista yang Menguntungkan
Selain dapat merugikan, anggota Protista ada yang
menguntungkan. Umumnya dari kelompok alga. Sebagai Protista yang mirip
tumbuhan, alga merupakan produsen bagi organisme lain di suatu ekosistem, khususnya
di ekosistem perairan.
Gambar
6. Salah satu contoh peran protista
Selain itu, alga juga memiliki peran yang bermanfaat bagi organism
lain. Contohnya, sebagai bahan pangan, bahan obat-obatan, dan bahan dasar
kosmetika. Perhatikan contoh spesies alga yang memiliki peran menguntungkan
pada tabel berikut.
Tabel. Contoh Peran dari Spesies Alga
yang Menguntungkan
No.
|
Nama Alga
|
Manfaat
|
1.
|
Gracilaria
|
Bahan pangan
|
2.
|
Eucheuma
|
Bahan pangan, kosmetik
|
3.
|
Diatom
|
Alat gosok, isolator
panas, bahan pembuat cat
|
4.
|
Gellidium
|
Bahan pembuat agar-agar
|
5.
|
Chlorella
|
Bahan pangan, bahan
campuran pasta gigi
|
(Rikky Firmansyah, 2009)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Protista adalah eukariota yang beranekaragam yang
umumnya hidup ditempat yang lembab.
2.
Tahun 1830an, Protista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain,oleh pakar biologi Jerman,
Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
3.
Macam Macam Protista dapat
digolongkan menjadi Protista mirip hewan
(protozoa), Protista mirip tumbuhan
(alga) dan Protista mirip jamur (jamur
lendir/slame mold).
4.
Ciri-ciri Protista yaitu makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak,
ada yang me nyerupai jamur, ada yang menyerupai hewan, dan juga ada yang
menyerupai tumbuhan.
5.
Protista memiliki peran yang merugikan, seperti dapat menyebabkan
penyakit (patogen), sedangkan yang menguntungkan, Protista dapat berperan sebagai bahan pangan dan
bahan kosmetik.
B.
Saran
Kami sadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya,kami sangat menunggu kritik dan saran
dari kalian semua. tentunya adalah saran yang membangun. Dengan itulah, kita
bisa berusaha untuk menyusun makalah berikutnya dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fictor
Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti
Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.
Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani [et al] ; 2009. Biologi
1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1
: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi :
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widayati Sri. Biologi : SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
|
No comments:
Post a Comment