Tuesday 19 December 2017

MAKALAH VIRUS 5

Tugas Individu
MAKALAH
V I R U S




Disusun Oleh :

NAMA : J U M I A T I
KELAS : X MIPA 6
NIS : 8689






SMA NEGERI 4  WATAMPONE
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan  Kehadirat Allah S.W.T. berkat rahmatNya Kami dapat menyelesaikan makalah Biologi yang berjudul “VIRUS” Dalam penyusunan makalah ini, penulis berusaha menyajikan bahan-bahan yang berkaitan dengan virus.
Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman yang turut serta membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Terlapas dari itu semua, kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yg membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, mohon maaf bila ada kata-kata dalam makalah ini yg menyinggung perasaan guru maupun kawan-kawan, karena penulis hanya manusia biasa yg tidak lepas dari kesalahan. Harapan besar dari penulis mudah-mudahan apa yg kami susun ini penuh mamfaat, baik itu pribadi, teman-teman, serta orang lain yg melihat dan membacanya. Amien.

                                                                             Watampone, 25 Agustus 2016


                                                                                              Penulis
      Jumiati


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Ciri-ciri Virus........................................................................               3
B.       Struktur Virus.......................................................................               4
C.       Perkembangbiakan Virus......................................................               5
D.       Bahaya dan Manfaat Virus Bagi Kehidupan.......................               8
E.        Penyakit yang Disebabkan Virus.........................................               10
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               15
B.       Saran.....................................................................................               15
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Masih ingatkah kamu tentang penyakit Flu burung? Di Indonesia ditemukan sejak tahun 2003. Penyakit ini cukup menggemparkan masyarakat kita pada waktu itu karena hampir membuat 5 juta unggas mati atau dimusnahkan. Namun, yang lebih menghebohkan lagi pada tahun 2005, penyakit ini mengakibatkan kematian seorang bapak dan dua putrinya di Tangerang Banten. Akibatnya masyarakat panik, apalagi belakangan dikabarkan flu burung berjangkit di 21 provinsi atau hampir di seluruh negeri. Akibatnya ternak unggas dan babi (yang bisa menjadi inang) menjadi sasaran pemusnahan.
Selain itu, pada Februari–Maret 2003, dunia sempat dikejutkan dengan pemunculan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yaitu sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat. Awalnya dari Cina, tetapi hanya dalam dua bulan cepat menyebar ke seluruh dunia. Apakah kamu sudah mengetahui apa penyebab dari kedua penyakit di atas? Ya, kamu sudah benar jika mengatakan penyebabnya adalah virus. Kamu tentu juga sudah mendengar tentang virus HIV yang mengakibatkan AIDS, virus hepatitis, cacar, campak, dan polio yang akhir-akhir ini juga mewabah lagi.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa virus selalu dikenal sebagai agen penyebab penyakit. Jadi, apakah virus itu, bagaimana struktur tubuhnya, bagaimana virus dapat menyebabkan penyakit, dan apakah benar virus hanya dapat berperan sebagai agen penyakit? Hal-hal di atas akan kita bahas pada bab ini.
Tidak seperti makhluk hidup lain yang akan kita pelajari, virus tidak mempunyai sel sebagai unit kehidupannya. Namun, mengapa virus kita pelajari dalam biologi, yang merupakan ilmu tentang kehidupan? Meskipun tidak mempunyai ciri-ciri hidup yang lengkap seperti makhluk hidup pada umumnya, virus masih mempunyai ciri hidup, yaitu mempunyai materi genetik berupa RNA atau DNA, serta dapat memperbanyak diri meskipun harus dalam kondisi tertentu.
Virus selama ini dikenal sebagai organisme yang merugikan karena selalu bersifat parasit. Namun, saat ini ternyata virus dapat dimanfaatkan juga sebagai organisme menguntungkan. Karena daya infeksi yang begitu baik dan strukturnya yang sederhana, virus dapat digunakan sebagai salah satu vektor atau pembawa gen dalam proses rekayasa genetik. Selain itu, virus dapat dimanfaatkan sebagai agen penyebab mutasi yang menguntungkan.
Pada bab selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai virus. Pembahasan meliputi ciri-ciri, struktur, perkembangbiakan, bahaya dan manfaat virus bagi kehidupan. Selain itu, juga akan dibahas tentang penyakit yang disebabkan oleh virus.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah ciri-ciri virus?
2.    Bagaimana struktur virus?
3.    Bagaimana perkembangbiakan virus?
4.    Apa sajakah bahaya dan manfaat virus bagi kehidupan?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui ciri-ciri virus.
2.    Untuk mengetahui struktur virus.
3.    Untuk mengetahui perkembangbiakan virus.
4.    Untuk mengetahui bahaya dan manfaat virus bagi kehidupan.
5.    Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan virus.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut:
1.    Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.
2.    Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.
3.    Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
4.    Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes.
5.    Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian "lock and key atau lubang dan kunci" antara protein di bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan monyet.
6.    Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
7.    Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya.

B.  Struktur Virus
Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur yang sama, yaitu sebagai berikut:
http://liadina.files.wordpress.com/2009/07/struktur-virus.jpg?w=381&h=272









    Gambar 1. Struktur Virus
1.    Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks (batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya.
Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
2.    Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik tembakau yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun dari satu jenis protein saja.
3.    Struktur tambahan lainnya
Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus memliki struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya, misalnya virus influenza. Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral memanjang yang menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut ekor yang digunakan untuk menempel pada suatu bakteri.

C.  Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa faga ini memiliki struktur yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Gambar.2. Reproduksi virus dengan mekanisme siklus litik
1.    Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan di dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut dengan virus virulen.
2.    Siklus lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan sel inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau ada-nya beberapa zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah
mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.
Untuk membandingkan siklus lisis dengan siklus lisogenik maka digunakan contoh virus temperata, yaitu virus yang dapat menjalankan kedua cara replikasi tersebut di dalam suatu bakteri. Faga temperata atau yang disebut dengan lambda (λ) mirip dengan T4, tetapi ekornya hanya memiliki satu serabut ekor yang lebih pendek. Infeksi pada E. Coli yang disebabkan oleh virus dimulai ketika faga mengikatkan diri pada permukaan sel dan menginfeksikan DNA-nya ke dalam inang, kemudian DNA membentuk lingkaran yang terjadi selanjutnya tergantung cara replikasinya, apakah dengan siklus lisis atau lisogenik. Selama siklus litis, gen-gen virus dengan cepat mengubah sel inang menjadi semacam pabrik yang memproduksi virus dan sel tersebut segera lisis dan melepaskan virusnya. Genom virus berperilaku berbeda-beda, selama siklus lisogenik, molekul DNA dimasukkan melalui rekombinasi genetik (pindah silang) ke dalam suatu tempat spesifik di kromosom sel inang, virus ini kemudian disebut dengan profaga. Satu gen profaga mengkode suatu protein yang menghambat ekspresi sebagian besar gen-gen profaga lainnya.
Gambar.3. Reproduksi virus dengan mekanisme siklus lisogenik
Dengan demikian, genom faga lebih banyak diam saat berada di dalam bakteri, lalu bagaimana faga tersebut bereplikasi? Setiap kali E. coli bersiap-siap membelah diri, E. coli juga mereplikasi DNA faga bersama-sama dengan DNA-nya sendiri dan menurunkan salinannya kepada keturunannya. Satu sel yang terinfeksi dengan cepat dapat menghasilkan satu populasi besar bakteri yang membawa virus tersebut di dalam bakteriofaga. Mekanisme ini membuat virus dapat berprofagasi tanpa membunuh sel inang tempat mereka bergantung.

D.  Bahaya dan Manfaat Virus Bagi Kehidupan
1.    Bahaya Virus Bagi Kehidupan
Sebelum kita membicarakan manfaat virus, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu bahaya yang ditimbulkan virus dalam kehidupan ini. Walaupun ukuran virus sangat kecil, tetapi virus sangat berbahaya bagi kehidupan. Virus dapat menginfeksi dan mereplikasikan DNAnya pada inang sehingga lama kelamaan inang akan terganggu metabolisme hidupnya. Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya kematian. Ada tiga proses yang menyebabkan virus sangat berbahaya karena menimbulkan penyakit-penyakit baru dalam kehidupan kita,yaitu kemampuannya melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.    Mutasi dari virus-virus yang telah ada
Virus RNA cenderung memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab replikasi dari asam nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan replikasi seperti pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus yang sudah ada berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang mengakibatkan penyakit baru pada organisme yang telah memiliki imunitas (kekebalan tubuh) terhadap virus moyangnya. Contohnya pada penyakit flu burung yang sampai sekarang belum ada obatnya,ini dikarenakan virus ini sudah bermutasi menjadi virus jenis baru sehingga imunitas yang terbentuk tidak dapat menghadapi serangan virus flu jenis baru ini.
2.    Penyebaran virus-virus yang sudah ada dari satu spesies inang ke spesies inang lainnya
Contoh permasalahan pada kasus Hantavirus yang biasa ditemukan pada hewan pengerat khususnya Deer Mice (Peromyscus maniculatus), populasi hewan ini melonjak tajam pada tahun 1993 setelah cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi hewan ini. Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang mengandung sedikit urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi. Gejalanya mirip flu biasa yang muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti oleh akumulasi cairan dan sel darah putih pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan, lalu mati.
3.    Penyebaran atau diseminasi penyakit virus dari satu populasi terisolasi yang berukuran kecil dapat menyebabkan epidemik yang luas
Misalnya pada penyakit AIDS yang sampai sekarang menjadi fenomena global padahal sebelumnya penyakit ini tidak begitu terdengar dengan gencarnya seperti sekarang ini. Penyebaran virus ini dipengaruhi faktor teknologi dan sosial, misalnya teknologi transfusi darah, hubungan seksual, penyalahgunaan obat-obatan intravena (melalui saluran pembuluh darah), termasuk juga perjalanan ke berbagai negara yang sangat mudah. Dengan adanya hal tersebut maka penyebaran Virus HIV (AIDS) ini dapat menyebar dari Afrika Tengah sebagai negara asal sampai ke negara-negara dunia barat dan juga Asia.
2.    Manfaat Virus Bagi Kehidupan
Setelah mengetahui bahaya virus bagi kehidupan, kita harus dapat mengetahui penangkal dari bahaya virus ini. Para ahli sekarang telah menemukan beberapa vaksin yang dapat mencegah virus menginfeksi kita. Vaksin merupakan varian atau derivat yang tidak merusak dari mikroba (virus) patogenik yang menstimulasi sistem imun untuk membangun sistem pertahanan tubuh yang kuat agar tubuh dapat melawan patogen yang sesungguhnya. Jadi untuk melawan virus maka para ahli memanfaatkan virus tersebut untuk membuat penangkalnya. Manfaat virus antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Anti bakterial
Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu, misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang diawetkan.
b.    Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
c.    Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700, Edward Jenner seorang dokter asal Inggris mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah terkena cacar sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke seorang anak laki-laki. Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin lainnya, misalnya vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.

Virus dalam hidupnya sangat bergantung kepada sel inangnya, sel inang yang terinfeksi  alam hidupnya akan terganggu metabolisme kehidupannya atau dapat dikatakan terkena penyakit. Penyakitpenyakit apakah yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus?


1.    Penyakit pada tanaman
a.    Mozaik
Disebut mozaik karena pada tanaman yang terinfeksi (tomat, labu dan tembakau)  menunjukkan bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik pada tanaman tembakau yang disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus (TMV).
b.    Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.
c.    Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat sehingga tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya . Untuk mengatasi virus tungro ini pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng)
2.    Penyakit pada hewan
a.    Polyoma penyebab tumor
b.    New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misal ayam. NCD umumnya disebut dengan tetelo. 
c.    Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
d.   Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan tumor pada hewan tertentu.
3.    Penyakit pada manusia
a.    AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan golongan virus yang jarang terdapat pada manusia, yaitu retrovirus. Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS..
b.    Hepatitis B
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati. Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan akut adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu, muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air seni berwarna gelap (coklat) seperti teh, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning. Bagaimana mencegah hepatitis B? Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, diharapkan terbentuk kekebalan terhadap penyakit hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih lima tahun, kemudian usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan proteinnya, istirahat cukup, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang beralkohol, mengkonsumsi obat dan vitamin yang berfungsi memperbaiki fungsi hati.
c.    Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan gejala panas tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan minum turun, lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit, pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah. Bagaimana cara mencegah DBD?
Pemberantasan sarang nyamuk dengan membersihkan tempattempat air, kain atau pakaian jangan sampai tergantung, menguras bak penampungan air, mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya ABATE) pada tempat air yang sulit dikuras sehingga jentikjentik nyamuk mati, penyemprotan dengan racun serangga untuk membasmi nyamuk dewasa.
d.   Influenza
Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
e.    SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
Disebabkan oleh virus baru yang bermutasi dari virus Corona. Virus ini menyerang sistem pernafasan.
1)   Gejala awal demam lebih dari 38 0C tubuh, menggigil.
2)   Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.
3)   Lemah, letih dan lesu.
4)   Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen.
Cara pencegahan adalah sebagai berikut.
1)   Hindari berkunjung ke daerah yang terkena wabah.
2)   Hindari penderita dengan gejala pneumonia.
3)   Hindari menyentuh organ mulut, mata dan hidung.
4)   Petugas medis diharap menggunakan masker.
f.     Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentu icosahendral, virionnya tidak berselubung, sferis dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia merupakan satu-satunya inang alami virus polio. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran pencernaan dan selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara oral.
g.    Smallpox (cacar)
Virus cacar (virus variola, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 250 × 400 nm. Manusia merupakan satusatunya inang alami virus ini, meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi pada membran mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia pertama. Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa.




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1.    Ukuran virus ada yang lebih kecil dari ribosom, yaitu sekitar 20 nm dengan jumlah gen 4. Virus yang paling besar berukuran 80 nm, yaitu virus ebola. Oleh karena itu, virus hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron.
2.    Virus hanya dapat menginfeksi sel-sel tertentu saja. Dalam dunia virus berlaku kesesuaian “lock and key” antara protein bagian luar virus dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel inang.
3.    Struktur virus terdiri dari gabungan kapsomer yang membentuk lapisan pembungkus DNA atau RNA yang disebut kapsid, strukturtambahan lainnya adalah selubung protein yang menyelubungi kapsid.
4.    Virus berkembang biak melalui dua mekanisme, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
5.    Virus sangat berbahaya karena mudah sekali bermutasi menjadi lebih ganas dan penyebarannya sangat mudah, sehingga dapat menyebabkan epidemi penyakit. Virus juga dapat bermanfaat karena dapat mengawetkan makanan, produksi insulin, dan pembuatan vaksin yang dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia, hewan serta tumbuhan.

B.  Saran
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dian dkk. 2007. Biologi 1. Jakarta: Esis Erlangga

Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014

Mochamad Indrawan. (2007). Biologi Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Nunung Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. (cetakan ke-1). Bandung : Yrama Widya.

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Yani, Riana dkk. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional











 
 

No comments:

Post a Comment