Tugas Individu
MAKALAH
Disusun Oleh :
NAMA : J U M I A T I
KELAS : X MIPA 6
NIS : 8689
SMA
NEGERI 4 WATAMPONE
TAHUN
AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan
Kehadirat Allah S.W.T. berkat rahmatNya Kami dapat menyelesaikan makalah
Biologi yang berjudul “VIRUS” Dalam penyusunan makalah ini, penulis berusaha
menyajikan bahan-bahan yang berkaitan dengan virus.
Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman yang turut
serta membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlapas dari itu semua, kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu
besar harapan kami jika ada kritik dan saran yg membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, mohon maaf bila ada kata-kata dalam makalah ini yg
menyinggung perasaan guru maupun kawan-kawan, karena penulis hanya manusia biasa
yg tidak lepas dari kesalahan. Harapan besar dari penulis mudah-mudahan apa yg
kami susun ini penuh mamfaat, baik itu pribadi, teman-teman, serta orang lain
yg melihat dan membacanya. Amien.
Watampone, 25 Agustus 2016
Penulis
Jumiati
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri Virus........................................................................ 3
B.
Struktur Virus....................................................................... 4
C.
Perkembangbiakan Virus...................................................... 5
D.
Bahaya dan Manfaat Virus Bagi Kehidupan....................... 8
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 15
B.
Saran..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masih ingatkah kamu tentang
penyakit Flu burung? Di Indonesia ditemukan sejak tahun 2003. Penyakit ini
cukup menggemparkan masyarakat kita pada waktu itu karena hampir membuat 5 juta
unggas mati atau dimusnahkan. Namun, yang lebih menghebohkan lagi pada tahun
2005, penyakit ini mengakibatkan kematian seorang bapak dan dua putrinya di
Tangerang Banten. Akibatnya masyarakat panik, apalagi belakangan dikabarkan flu
burung berjangkit di 21 provinsi atau hampir di seluruh negeri. Akibatnya
ternak unggas dan babi (yang bisa menjadi inang) menjadi sasaran pemusnahan.
Selain itu, pada
Februari–Maret 2003, dunia sempat dikejutkan dengan pemunculan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS), yaitu sekumpulan gejala sakit pernapasan yang
mendadak dan berat. Awalnya dari Cina, tetapi hanya dalam dua bulan cepat
menyebar ke seluruh dunia. Apakah kamu sudah mengetahui apa penyebab dari kedua
penyakit di atas? Ya, kamu sudah benar jika mengatakan penyebabnya adalah
virus. Kamu tentu juga sudah mendengar tentang virus HIV yang mengakibatkan
AIDS, virus hepatitis, cacar, campak, dan polio yang akhir-akhir ini juga
mewabah lagi.
Contoh-contoh di atas
menunjukkan bahwa virus selalu dikenal sebagai agen penyebab penyakit. Jadi,
apakah virus itu, bagaimana struktur tubuhnya, bagaimana virus dapat
menyebabkan penyakit, dan apakah benar virus hanya dapat berperan sebagai agen
penyakit? Hal-hal di atas akan kita bahas pada bab ini.
Tidak seperti makhluk hidup
lain yang akan kita pelajari, virus tidak mempunyai sel sebagai unit
kehidupannya. Namun, mengapa virus kita pelajari dalam biologi, yang merupakan
ilmu tentang kehidupan? Meskipun tidak mempunyai ciri-ciri hidup yang lengkap
seperti makhluk hidup pada umumnya, virus masih mempunyai ciri hidup, yaitu mempunyai
materi genetik berupa RNA atau DNA, serta dapat memperbanyak diri meskipun
harus dalam kondisi tertentu.
Virus selama ini dikenal
sebagai organisme yang merugikan karena selalu bersifat parasit. Namun, saat
ini ternyata virus dapat dimanfaatkan juga sebagai organisme menguntungkan.
Karena daya infeksi yang begitu baik dan strukturnya yang sederhana, virus
dapat digunakan sebagai salah satu vektor atau pembawa gen dalam proses
rekayasa genetik. Selain itu, virus dapat dimanfaatkan sebagai agen penyebab
mutasi yang menguntungkan.
Pada bab selanjutnya akan
dibahas lebih lanjut mengenai virus. Pembahasan meliputi ciri-ciri, struktur,
perkembangbiakan, bahaya dan manfaat virus bagi kehidupan. Selain itu, juga
akan dibahas tentang penyakit yang disebabkan oleh virus.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah ciri-ciri virus?
2.
Bagaimana struktur virus?
3.
Bagaimana perkembangbiakan virus?
4.
Apa sajakah bahaya dan manfaat virus bagi
kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui ciri-ciri
virus.
2.
Untuk mengetahui struktur
virus.
3.
Untuk mengetahui perkembangbiakan virus.
4.
Untuk mengetahui bahaya dan
manfaat virus bagi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri dan
struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena
virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem
genetika. Ciri virus yang telah
diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut:
1.
Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau
bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan
di dalam embrio ayam yang masih hidup.
2.
Virus memiliki ukuran yang paling kecil
dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran
virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4,
lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen,
virus yang paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan
mikroskop elektron.
3.
Nama virus tergantung dari asam nukleat yang
menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga
terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
4.
Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak
memiliki ribosom ataupun perangkat/organel sel lainnya,
namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi
dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes.
5.
Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa
jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh
virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi
pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian
"lock and key atau lubang dan kunci" antara protein di bagian luar
virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang.
Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga
dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies. Misalnya,
virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga manusia,
virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan
monyet.
6.
Virus tidak dikategorikan sel
karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang
terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya
terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley
Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel
hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi
kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan
organisme hidup.
7.
Genom virus lebih beragam dari genom konvensional
(DNA untai tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya,
genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai
tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya.
B. Struktur Virus
Walaupun virus memiliki
berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur yang sama, yaitu
sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Virus
1.
Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau
RNA, kapsid dapat berbentuk heliks (batang), misalnya pada virus mozaik, ada
yang berbentuk polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk yang lebih
kompleks lainnya.
Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
2.
Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein
dengan jumlah jenis protein yang biasanya sedikit, kapsomer akan bergabung
membentuk kapsid, misalnya virus mozaik tembakau yang memiliki kapsid heliks
(batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun dari satu jenis
protein saja.
3.
Struktur tambahan lainnya
Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung
virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi inangnya.
Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan
glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus memliki
struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya, misalnya virus influenza.
Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki
kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral memanjang
yang menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala
iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut ekor yang
digunakan untuk menempel pada suatu bakteri.
C. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan virus
sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein adalah
materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang
paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa faga
ini memiliki struktur yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan
penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan
menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Gambar.2. Reproduksi
virus dengan mekanisme siklus litik
1. Siklus
lisis
Siklus
lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari
infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang
dihasilkan di dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi
melalui siklus lisis disebut dengan virus virulen.
2. Siklus
lisogenik
Siklus
lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan sel inang,
dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini
disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu
dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya pemicu
dari lingkungan seperti radiasi atau ada-nya beberapa zat kimia tertentu, hal
inilah yang menyebabkan virus mengubah
mekanisme
reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.
Untuk
membandingkan siklus lisis dengan siklus lisogenik maka digunakan contoh virus
temperata, yaitu virus yang dapat menjalankan kedua cara replikasi tersebut di
dalam suatu bakteri. Faga temperata atau yang disebut dengan lambda (λ) mirip
dengan T4, tetapi ekornya hanya memiliki satu serabut ekor yang lebih pendek.
Infeksi pada E. Coli yang disebabkan oleh virus dimulai ketika faga mengikatkan
diri pada permukaan sel dan menginfeksikan DNA-nya ke dalam inang, kemudian DNA
membentuk lingkaran yang terjadi selanjutnya tergantung cara replikasinya,
apakah dengan siklus lisis atau lisogenik. Selama siklus litis, gen-gen virus
dengan cepat mengubah sel inang menjadi semacam pabrik yang memproduksi virus
dan sel tersebut segera lisis dan melepaskan virusnya. Genom virus berperilaku
berbeda-beda, selama siklus lisogenik, molekul DNA dimasukkan melalui
rekombinasi genetik (pindah silang) ke dalam suatu tempat spesifik di kromosom
sel inang, virus ini kemudian disebut dengan profaga. Satu gen profaga mengkode
suatu protein yang menghambat ekspresi sebagian besar gen-gen profaga lainnya.
Gambar.3.
Reproduksi virus dengan mekanisme siklus
lisogenik
Dengan
demikian, genom faga lebih banyak diam saat berada di dalam bakteri, lalu
bagaimana faga tersebut bereplikasi? Setiap kali E. coli bersiap-siap membelah
diri, E. coli juga mereplikasi DNA faga bersama-sama dengan DNA-nya sendiri dan
menurunkan salinannya kepada keturunannya. Satu sel yang terinfeksi dengan
cepat dapat menghasilkan satu populasi besar bakteri yang membawa virus
tersebut di dalam bakteriofaga. Mekanisme ini membuat virus dapat berprofagasi
tanpa membunuh sel inang tempat mereka bergantung.
D.
Bahaya dan Manfaat Virus Bagi Kehidupan
1. Bahaya Virus Bagi Kehidupan
Sebelum kita membicarakan
manfaat virus, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu bahaya yang ditimbulkan
virus dalam kehidupan ini. Walaupun ukuran virus sangat kecil, tetapi virus
sangat berbahaya bagi kehidupan. Virus dapat menginfeksi dan mereplikasikan
DNAnya pada inang sehingga lama kelamaan inang akan terganggu metabolisme
hidupnya. Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya kematian. Ada tiga proses
yang menyebabkan virus sangat berbahaya karena menimbulkan penyakit-penyakit
baru dalam kehidupan kita,yaitu kemampuannya melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mutasi dari virus-virus
yang telah ada
Virus RNA cenderung
memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab replikasi dari
asam nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan replikasi seperti
pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus yang sudah ada
berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang mengakibatkan
penyakit baru pada organisme yang telah memiliki imunitas (kekebalan tubuh)
terhadap virus moyangnya. Contohnya pada penyakit flu burung yang sampai
sekarang belum ada obatnya,ini dikarenakan virus ini sudah bermutasi menjadi
virus jenis baru sehingga imunitas yang terbentuk tidak dapat menghadapi
serangan virus flu jenis baru ini.
2. Penyebaran virus-virus yang
sudah ada dari satu spesies inang ke spesies inang lainnya
Contoh permasalahan pada
kasus Hantavirus yang biasa ditemukan pada hewan pengerat khususnya Deer Mice
(Peromyscus maniculatus), populasi hewan ini melonjak tajam pada tahun 1993
setelah cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi hewan ini.
Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang mengandung sedikit
urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi. Gejalanya mirip flu biasa
yang muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti oleh akumulasi cairan dan sel
darah putih pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan, lalu mati.
3. Penyebaran atau diseminasi
penyakit virus dari satu populasi terisolasi yang berukuran kecil dapat
menyebabkan epidemik yang luas
Misalnya pada penyakit AIDS
yang sampai sekarang menjadi fenomena global padahal sebelumnya penyakit ini
tidak begitu terdengar dengan gencarnya seperti sekarang ini. Penyebaran virus
ini dipengaruhi faktor teknologi dan sosial, misalnya teknologi transfusi
darah, hubungan seksual, penyalahgunaan obat-obatan intravena (melalui saluran
pembuluh darah), termasuk juga perjalanan ke berbagai negara yang sangat mudah.
Dengan adanya hal tersebut maka penyebaran Virus HIV (AIDS) ini dapat menyebar
dari Afrika Tengah sebagai negara asal sampai ke negara-negara dunia barat dan
juga Asia.
2. Manfaat Virus Bagi Kehidupan
Setelah mengetahui bahaya
virus bagi kehidupan, kita harus dapat mengetahui penangkal dari bahaya virus
ini. Para ahli sekarang telah menemukan beberapa vaksin yang dapat mencegah
virus menginfeksi kita. Vaksin merupakan varian atau derivat yang tidak merusak
dari mikroba (virus) patogenik yang menstimulasi sistem imun untuk membangun
sistem pertahanan tubuh yang kuat agar tubuh dapat melawan patogen yang
sesungguhnya. Jadi untuk melawan virus maka para ahli memanfaatkan virus
tersebut untuk membuat penangkalnya. Manfaat virus antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Anti bakterial
Dapat menghancurkan bakteri-bakteri
yang mengganggu, misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang
diawetkan.
b. Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat
dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri
sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi
insulin atau zat lain.
c. Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700,
Edward Jenner seorang dokter asal Inggris mengetahui dari pasien-pasien di
pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah terkena cacar sapi (penyakit
ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi
cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang
mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar
sapi ke seorang anak laki-laki. Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah
cacar. Virus cacar sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem
imun tidak dapat membedakan adanya partikel asing. Selain vaksin cacar
juga sudah ditemukan vaksin lainnya, misalnya vaksin polio, vaksin
rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
Virus dalam hidupnya sangat
bergantung kepada sel inangnya, sel inang yang terinfeksi alam hidupnya
akan terganggu metabolisme kehidupannya atau dapat dikatakan terkena penyakit.
Penyakitpenyakit apakah yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus?
1. Penyakit pada tanaman
a. Mozaik
Disebut mozaik karena pada tanaman
yang terinfeksi (tomat, labu dan tembakau) menunjukkan bercak-bercak pada
daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik pada tanaman tembakau yang
disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus (TMV).
b. Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman
padi dan aster melalui plasmodesmata sehingga menyebar ke seluruh tubuh
tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang
antar sel.
c. Kerdil
Tanaman yang terserang virus tungro,
pertumbuhannya akan terhambat sehingga tampak kerdil, penyebarannya oleh
perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau berpindah dari tanaman satu
ke tanaman lainnya . Untuk mengatasi virus tungro ini pemerintah telah
menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng)
2. Penyakit pada hewan
a. Polyoma penyebab tumor
b. New Castle Disease (NCD),
menyerang sistem saraf pada ternak unggas, misal ayam. NCD umumnya disebut
dengan tetelo.
c. Rabies yang dapat menyerang
pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
d. Adenovirus penyebab
penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan tumor pada hewan tertentu.
3. Penyakit pada manusia
a. AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), suatu penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan golongan virus yang jarang terdapat pada
manusia, yaitu retrovirus. Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat
DNA melalui proses transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri
dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV menyerang limfosit T4 yang
mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV
jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi HIV maka seumur hidup orang
tersebut akan membawa virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma,
cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS..
b. Hepatitis B
Hepatitis B, virus ini
berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan sel-sel hati. Tanda dan
gejala hepatitis B pada keadaan akut adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu,
muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air seni berwarna gelap
(coklat) seperti teh, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning. Bagaimana mencegah hepatitis B?
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, diharapkan terbentuk kekebalan
terhadap penyakit hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih lima tahun,
kemudian usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan proteinnya,
istirahat cukup, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang beralkohol,
mengkonsumsi obat dan vitamin yang berfungsi memperbaiki fungsi hati.
c. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan gejala panas tinggi mendadak
dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan minum turun, lemah, mual,
muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit,
pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah. Bagaimana cara
mencegah DBD?
Pemberantasan sarang nyamuk
dengan membersihkan tempattempat air, kain atau pakaian jangan sampai
tergantung, menguras bak penampungan air, mengubur kaleng bekas, memberi obat
(misalnya ABATE) pada tempat air yang sulit dikuras sehingga jentikjentik
nyamuk mati, penyemprotan dengan racun serangga untuk membasmi nyamuk dewasa.
d.
Influenza
Influenza disebabkan oleh
infeksi virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat
pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan
menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan
dengan jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi dengan
penderita.
e. SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
Disebabkan oleh virus baru yang
bermutasi dari virus Corona. Virus
ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam lebih
dari 38 0C tubuh, menggigil.
2) Masa inkubasi 2 sampai 10
hari.
3) Lemah, letih dan lesu.
4) Batuk kering dan sesak
nafas karena kekurangan oksigen.
Cara pencegahan adalah sebagai
berikut.
1) Hindari berkunjung ke
daerah yang terkena wabah.
2) Hindari penderita dengan
gejala pneumonia.
3) Hindari menyentuh organ
mulut, mata dan hidung.
4) Petugas medis diharap
menggunakan masker.
f. Polio
Virus polio memiliki capsid
dengan bentu icosahendral, virionnya tidak berselubung, sferis dan berukuran
20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia merupakan satu-satunya inang alami virus
polio. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran pencernaan dan selsel
susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman atau
pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit
tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik
(lumpuh). Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara oral.
g. Smallpox (cacar)
Virus cacar (virus variola,
smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 250 × 400 nm. Manusia
merupakan satusatunya inang alami virus ini, meskipun dapat pula menyerang kera
Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi pada membran mukosa saluran
pernafasan bagian atas. Virus ini
memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa sehingga terjadi verimia
pertama. Veremia sekunder terjadi setelah perkembangbiakan virus dalam
organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran mukosa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Ukuran virus ada yang lebih
kecil dari ribosom, yaitu sekitar 20 nm dengan jumlah gen 4. Virus yang paling
besar berukuran 80 nm, yaitu virus ebola. Oleh karena itu, virus hanya dapat
diamati dengan mikroskop elektron.
2.
Virus hanya dapat
menginfeksi sel-sel tertentu saja. Dalam dunia virus berlaku kesesuaian “lock
and key” antara protein bagian luar virus dengan molekul reseptor spesifik pada
permukaan sel inang.
3.
Struktur virus terdiri dari
gabungan kapsomer yang membentuk lapisan pembungkus DNA atau RNA yang disebut
kapsid, strukturtambahan lainnya adalah selubung protein yang menyelubungi
kapsid.
4.
Virus berkembang biak
melalui dua mekanisme, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
5.
Virus sangat berbahaya
karena mudah sekali bermutasi menjadi lebih ganas dan penyebarannya sangat
mudah, sehingga dapat menyebabkan epidemi penyakit. Virus juga dapat bermanfaat
karena dapat mengawetkan makanan, produksi insulin, dan pembuatan vaksin yang
dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia, hewan serta tumbuhan.
B. Saran
Setiap unsur memiliki
kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian dan
juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang
menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak
boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil itu
bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang
yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Dian dkk. 2007. Biologi 1. Jakarta: Esis Erlangga
Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI,
& XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
Mochamad Indrawan. (2007). Biologi
Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Nunung
Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
(cetakan ke-1). Bandung : Yrama Widya.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Yani, Riana dkk.
2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
|
No comments:
Post a Comment