Tuesday, 19 December 2017

MAKALAH PROTISTA 10

Tugas Individu
Makalah Biologi
PROTOCTISTA
 

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Rahmat Setiady Tasman
KLS : X MIPA 1
NIS : 8494




SMA NEGERI 4 WATAMPONE

 
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Protoctista ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Watampone.
Sel Protoctista yang pertama kali diamati oleh Antonie van Leeuenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni atau organisme multiselular sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki struktur sel eukariotik, jelas membedakan protctista dengan arkaebakteria dengan eubakteri.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa, dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru   yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

                                                                                    Watampone, 01 November 2016

             Penyusun
                                                                                               Rahmat Setiady Tasman


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Protoctista..........................................................               3
B.       Ciri-ciri Umum Protoctista...................................................               4
C.       Klasifikasi Protoctista..........................................................               5
D.       Reproduksi Protoctista.........................................................               12
E.        Peranan Protoctista  Bagi Kehidupan..................................               14
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               16
B.       Saran.....................................................................................               16
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protoctista merupakan suatu organisme yang sel penyusunnya memiliki inti yang bersifat eukariotik, sama seperti tumbuhan atau hewan tingkat tinggi. Inti sel mengandung kromosom dan pada reproduksi vegetatif sel mengalami pembelahan secara mitosis. Sitoplasmanya mengandung mitokondria dan vakuola-vakuola, membran selnya mempunyai hubungan kontinyu dengan endoplasmik retikulum dan membran inti. Alat pergerakannya (silia, flagel) merupakan susunan benang-benang yang kompleks. Tempat hidupnya ada yang di air tawar, laut, dan darat. Parasit pada organism lain. Hidupnya ada yang soliter (sendiri-sendiri) membentuk koloni metaseluler. (Subardi dkk, 2009).
Protista diperkirakan sudah ada di bumi kita sejak 1-2 miliar tahun yang lalu, sebelum ada organisme tingkat tinggi. Organisme yang tergabung dalam protista pernah membuat bingung para ahli taksonomi karena ada yang mirip tumbuhan, ada yang mirip dengan hewan, dan ada pula yang mirip dengan jamur. Untuk menjebatani perbedaan itu maka lahirlah kingdom baru, yaitu Protista. Anggota kingdom Protista umumnya organisme bersel satu, ada yang berkoloni dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum memiliki jaringan. Hampir semua protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain. (Moch Anshori, 2009)
Kingdom ini ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur. Sebagian protista bersifat autotrop, yaitu dapat berfotosintesis karena memiliki pigmen fotosintetik, seperti alga dan protozoa fotosintetik, misalnya Euglena. Sebagian lainnya merupakan Protozoa non fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara Fagotrop dan Osmotrop. Protozoa yang merupakan jamur memiliki siklus hidup dengan fase muda bersifat seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air dan jamur lendir. (Moch Anshori, 2009)
Kingdom Protoctista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak seperti hewan. Hal tersebut sering membingungkan para ahli dalam mengelompokkannya, apakah termasuk hewan atau tumbuhan. (Riana Yani, 2009)
Organisme anggota Protoctista bersifat autrotrof, heterotrof, dan ada juga yang mendapatkan makanannya secara bervariasi bergantung kondisi lingkungan saat itu. Protoctista dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan bersimbiosis dengan makhluk hidup lain. Keanekaragaman habitat dan cara hidup Protoctista membuatnya sulit diklasifikasikan ke dalam kelompok hewan maupun tumbuhan. Saat ini, Protoctista dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Protoctista mirip jamur, Protoctista mirip tumbuhan, dan Protoctista mirip hewan. (Fictor Ferdinand, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud Protoctista?
2.   Apa saja ciri-ciri Protoctista?
3.   Bagaimana klasifikasi Protoctista?
4.   Bagaimana Protoctista berkembang biak?
5.   Bagaimana peranan Protoctista  dalam kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui Pengertian Protoctista.
2.   Untuk mengetahui ciri-ciri Protoctista.
3.   Untuk mengetahui Klasifikasi Protoctista.
4.   Untuk mengetahui Protoctista berkembang biak.
5.   Untuk mengetahui Peranan Protoctista  dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protoctista
1.   Protoctista berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti ‘pertama’. Jadi, Protoctista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi prokariotik. (Widayati Sri, 2009)
2.   Protoctista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protoctista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur. (Sulistyorini, Ari. 2009)
3.   Protoctista berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom ini beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. (Moch Anshori, 2009)
4.   Protoctista adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. (Subardi dkk, 2009).
5.   Kingdom Protoctista sangat berbeda dengan kingdom lainnya. Beberapa Protoctista adalah autrotof dan beberapa lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protoctista terjadi secara aerobik. (Fictor Ferdinand, 2009)
6.   Kebanyakan protoctista adalah uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing dkk, 2013)
7.   Istilah Protoctista diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula, dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka mulai hidup di dunia ini sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini membuat para ilmuwan ragu-ragu karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Untuk itulah dibuat golongan tersendiri, yaitu kingdom Protoctista. (Idun Kistinnah, 2009).
8.   Kingdom Protoctista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak seperti hewan. (Riana Yani, 2009)
9.   Protoctista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Kebanyakan Protoctista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. (Herni Budiati, 2009)

B.  Ciri-ciri Umum Protoctista
Sebagian besar Protoctista bersifat aerob, yakni memerlukan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Oksigen digunakan dalam proses respirasi yang bertempat pada mitokondria. Namun, beberapa jenis Protoctista bersifat anaerob, yakni tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya. Protoctista anaerob melakukan respirasi dengan bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat aerob. Beberapa Protoctista bersifat heterotrof, memperoleh makanan dengan cara mengabsorbsi molekul-molekul organik dan sebagian lagi bersifat fotoautotrof karena mempunyai kloroplas sebagai tempat untuk menangkap energi matahari. (Widayati Sri, 2009)
Protoctista dapat ditemukan pada setiap tempat yang mengandung air, tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan habitat lain yang cukup lembab. Protoctista yang hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fi toplankton yang merupakan kontributor utama dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan. Protoctista dapat hidup secara bebas atau bersimbiosis secara mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Protoctista parasit bersifat pathogen pada hewan dan manusia. Beberapa jenis Protoctista mempunyai alat gerak sehingga bersifat motil. Adapun reproduksi dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, Protoctista membentuk sel resisten yang disebut kista. (Widayati Sri, 2009)

C. Klasifikasi Protoctista
1.   Protoctista  Mirip Hewan (Protozoa)

Gambar 1. Protoctista  Mirip Hewan (Protozoa)
Protoctista ini sering disebut juga protozoa yang berarti hewan pertama. Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak dengan cara yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton (plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme  perairan yang lebih besar. Peran penting lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa semacam ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri. (Riana Yani, 2009)
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.       Rhizopoda (Sarcodina)
Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita ambil salah satu contoh-nya, yaitu Amoeba.
Contoh-contoh Rhizopoda yang lain, misalnya Arcella yang mempunyai kerangka dari zat kitin. Diflugia tubuhnya mengekskresikan lendir sehingga dapat melekatkan pasirpasir halus. Radiolaria mengandung banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan mem-bentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok serta bahan peledak. Foraminifera kerangka luarnya terdiri dari zat silika dan zat kapur, foraminifera yang terkenal adalah Globigerina yang endapannya dapat sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi. (Subardi dkk, 2009).
b.      Flagellata
Ciri flagellata ini memiliki satu flagela/bulu cambuk sebagai alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup bebas, saprofor sisa-sisa organisme namun ada juga yang parasit pada hewan dan manusia. Flagellata dibedakan menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
1)   Fitoflagellata
Fitoflagellata memiliki plastida Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton,fitoflagellata mensuplai makanan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator.
2)      Zooflagellata
Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan bentuknya menyerupai hewan. Contoh adalah Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar, Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis penyebab penyakit kulit. Penyakit yang disebabkan oleh Leismania disebut juga leishmniasis, sedangkan yang disebabkan oleh Trypanosoma disebut tripanosomiasis.
c.       Ciliata
Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga dapat pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang kaya akan zat organik. Bentuknya bermacam-macam ada yang seperti sandal, lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini memilik dua inti, yaitu makro nucleus dan mikro nukleus, serta memiliki vakuola kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi. Kebanyakan ciliata hidup bebas. Balantidium coli adalah ciliata yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah pada manusia. Organisme ini hidup pada saluran gastrointestinal beberapa vertebrata. (Subardi dkk, 2009)
d.      Sporozoa
Sporozoa merupakan anggota Protoctista yang tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah posisi tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan maupun manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada sel darah merah, menyebabkan penyakit malaria. (Subardi dkk, 2009)
2.   Protoctista  Mirip Jamur
Dahulu Protoctista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protoctista. Protoctista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protoctista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organism multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protoctista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protoctista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protoctista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota. (Fictor Ferdinand, 2009)
Gambar 2. Protoctista  mirip jamur
a.       Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir. Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
b.      Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
c.       Oomycota
Oomycota dikenal sebagai jamur air (water molds), karat putih (white rust), dan downy mildew. Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang halus yang membentuk bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur pada umumnya. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Pada umumnya, jamur air merupakan pengurai yang tumbuh pada alga atau hewan mati. Beberapa lagi merupakan parasit pada ikan. Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia. Beberapa yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
3.   Protoctista  Mirip Tumbuhan (Alga)
Gambar 3. Protoctista  mirip Tumbuhan (alga)
Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama formal sebuah kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke dalam dunia tersendiri, yaitu Protoctista. Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). (Moch Anshori, 2009)
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
a.       Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella,Ulva ,Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
b.      Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Reproduksi Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami. Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.Contoh-contoh ganggang cokelat : Laminaria, Fucus,Turbinaria, Sargasum.
c.       Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Ganggang merah berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium) Contoh : Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia
d.      Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan. Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.

D. Reproduksi Protoctista
Perkembangbiakan Protoctista terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangan aseksual (vegetatif) berlangsung ketika terjadi pembelahan biner (langsung) ataupun melalui tahap mitosis pada kromosom yang ada pada nukleus. Selain perkembangan secara vegetatif, kelompok organisme ini juga bisa berkembang secara generatif melalui meiosis. Protoctista memiliki dua jenis gamet yaitu motil (gamet yang bergerak) dan non-motil (gamet yang tidak bergerak). Gamet berfungsi pada proses reproduksi secara seksual (generatif).
Gambar. 4. mitosis-vs-meiosis
Berdasarkan jenis gamet yang bersatu pada proses fertilisasi (syngamy), terdapat tiga jenis bentuk reproduksi generatif, yaitu:
1.   Isogami, adalah bentuk dari reproduksi seksual yang melibatkan gamet dengan morfologi (bentuk dan ukuran) yang sama. Ini merupakan proses perkembangbiakan secara generatif pada Protoctista yang ditandai dengan meleburnya dua gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, perhatikan gambar:
Gambar. 5. (A) Isogami pada gamet motil, (B) Isogami gamet non-motil, (C) Konjugasi
2.   Anisogami, sering disebut heterogami adalah bentuk dari reproduksi seksual yang melibatkan gamet dengan morfologi (bentuk atau ukuran) yang berbeda. Ini merupakan proses perkembangbiakan secara generatif pada Protoctista yang ditandai dengan meleburnya dua gamet yang berbeda ukuran atau bentuknya, perhatikan gambar:
Gambar. 6. (A) Anisogami gamet motil, (B) Oogami, (C) Anisogami non motil
3.   Oogami, adalah bentuk heterogami yang lebih maju, satu gamet kecil dan motil (sperma), dan yang satunya besar dan non-motil (telur).

E.  Peranan Protoctista bagi Kehidupan
Pernahkah kalian menikmati lezatnya es krim, agar-agar, dan es rumput laut? Jenis makanan tersebut merupakan contoh produk hasil olahan dari Protista. Selain bersifat menguntungkan, beberapa anggota Protista bersifat parasit pada hewan dan manusia yang dapat menimbulkan penyakit. Berikut ini akan diuraikan contoh-contoh Protista yang bersifat menguntungkan dan merugikan.
Protista Menyerupai Jamur
1. Protista yang Bersifat Menguntungkan Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang memerlukan penghematan dalam penggunannya. Keberadaan minyak bumi dalam suatu lapisan batuan dapat dideteksi dengan ditemukannya Foraminifera. Sedangkan Radiolaria di dasar perairan akan membentuk tanah radiolarian. Tanah ini mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Entamoeba coli hidup dalam usus besar manusia dan membantu proses pembusukan sisa-sisa makanan dan mensintesis vitamin K. Ganggang merupakan anggota Protista yang memberikan kontribusi, baik dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan maupun dalam bidang industri. Pada ekosistem perairan, ganggang bertindak sebagai fi toplankton yang dapat menghasilkan energi bagi organisme heterotrof karena kemampuannya untuk melakukan fotosintesis. Sedangkan dalam bidang industri, ganggang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam industri es krim, agar-agar, kosmetik, bahan pembuatan dinamit, dan sebagai bahan penggosok.
Protista Menyerupai Jamur – Dinding sel ganggang coklat (Phaeophyta) mengandung asam alginat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengemulsi dalam industri es krim, sebagai obat-obatan, dan cat. Laminaria lavaniea mengandung kalsium, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak. Sedangkan Laminaria digitalis dapat dimanfaatkan sebagai penghasil yodium, untuk obat penyakit gondok. Ganggang merah (Rhodophyta) dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam es, bahan kosmetika, bahan pembuatan agaragar dan sebagai pemadat media pertumbuhan bakteri. Contoh spesies yang sering dimanfaatkan antara lain Gracilaria sp., Gellidium sp., dan Eucheuma spinosum. Ulva, Caulerpa dan Enteromorpha dapat dijadikan sebagai sumber makanan berupa sayur, sedangkan Chlorella dapat dijadikan sebagai sumber makanan alternatif bergizi tinggi. Tanah diatom merupakan deposit silika dari cangkang ganggang keemasan (Chrysophyta). Bahan ini dapat digunakan sebagai agen penyaring untuk menjernihkan cairan, sebagai ampelas, dan penggosok perak. Tanah diatom juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan isolasi, bahan pembuat dinamit, bahan pembuat saringan, dan bahan pasta gigi.
2. Protista yang Bersifat Merugikan Beberapa anggota Protozoa yang bersifat parasit sering menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Misalnya Entamoeba ginggivalis merupakan Rhizopoda parasit dalam tubuh manusia. Entamoeba ginggivalis menyebabkan kerusakan gigi dan gusi (penyakit ginggivitis), sedangkan Entamoeba hystolitica menyebabkan desentri. Beberapa jenis Trypanosoma juga menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Organisme tersebut antara lain Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di benua Afrika. Hospes perantara Trypanosoma gambiense adalah lalat Tse tse jenis Glosina palpalis, sedangkan hospes perantara Trypanosoma rhodesiense adalah lalat Tse tse jenis Glosina morsitans. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra (malas) pada hewan ternak. Hospes perantaranya adalah lalat Tabanus.
Protista Menyerupai Jamur – Contoh yang lain adalah Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita (keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria. Trypanosoma cruzi, menyebabkan penyakit chagas (anemia) pada anak-anak. Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit nagana pada hewan ternak. Leismenia donovani, menyebabkan penyakit kala azar (leishmaniasis) pada manusia. Penyakit ini ditandai dengan gejala hati dan limpa membengkak, serta demam yang berkepanjangan. Hospes perantaranya adalah nyamuk Pholobotomus. Anggota Sporozoa yang sering menyebabkan penyakit adalah Plasmodium dan Toxoplasma. Plasmodium menyebabkan penyakit malaria, sedangkan Toxoplasma dapat menyebabkan penyakit toxoplasmosis yang menyerang manusia, kucing, babi, dan kambing. Toxoplasmosis dapat menyebabkan radang pada hati, paru-paru, otot, saraf pusat, dan keguguran. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang tercemar kista Toxoplasma dan tidak dimasak secara sempurna dan dapat hidup bertahun-tahun dalam tubuh manusia. Protista menyerupai jamur yang sering menimbulkan masalah antara lain Saprolegnia yang bersifat parasit pada sisik dan insang ikan yang terluka dan Phytoptora infestans yang menyebabkan penyakit late blight pada kentang.




















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Protoctista adalah eukariota yang beranekaragam yang umumnya hidup ditempat yang lembab.
2.   Ciri-ciri Protista yaitu makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak, ada yang me nyerupai jamur, ada yang menyerupai hewan, dan juga ada yang menyerupai tumbuhan.
3.   Kingdom Protoctista dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu Protoctista mirip hewan, Protoctista mirip jamur, dan Protoctista mirip tumbuhan.
4.   Perkembangbiakan Protoctista terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) berlangsung ketika terjadi pembelahan biner (langsung) ataupun melalui tahap mitosis pada kromosom yang ada pada nukleus. Selain perkembangan secara vegetatif, kelompok organisme ini juga bisa berkembang secara generatif melalui meiosis..
5.   Protista memiliki peran yang merugikan, seperti dapat menyebabkan penyakit (patogen), sedangkan yang menguntungkan, Protoctista dapat berperan sebagai bahan pangan dan bahan kosmetik.

B.  Saran
Makalah ini murni penulis ambil dari buku-buku Biologi yang penulis baca. Namun sebaiknya para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus  menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protoctista Mirip Tumbuhan, Protoctista Mrip Hewan, dan Protoctista Mirip Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet.



DAFTAR PUSTAKA


Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani, 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


No comments:

Post a Comment