Tugas Individu
Makalah Biologi
D
I
S
U
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA : NURFAJRINA NURANI
KELAS : X MIPA 4
NIS : 8609 / 23
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi Tugas Biologi yang
diberikan oleh Guru Mata Pelajaran. Dalam makalah ini materi yang penulis
sajikan membahas tentang “PROTISTA”.
Protista
merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran
inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun
tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai
tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.
Walaupun makalah ini dapat selesai dengan baik, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk
kesempurnaan dalam membahas makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak agar tercapai apa yang kita harapkan bersama dan untuk
memperlancar tugas kami dalam menyusun makalah selanjutnya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
bekerja sama memantu saya dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Watampone, 01 Desember 2016
Penyusun
Nurfajrina Nurani
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Sejarah
Klasifikasi Protista.......................... 3
B.
Ciri-ciri Umum Protista........................................................ 5
C.
Klasifikasi Protista............................................................... 6
D.
Reproduksi Protista.............................................................. 13
E.
Peranan Protista Bagi Kehidupan....................................... 16
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 17
B.
Saran..................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu
atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot).
Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat
yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur. Semua
makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam
kelompok Protista. Kelompok makhluk hidup Protista yang menyerupai tumbuhan
adalah ganggang (Algae), kelompok Protista yang menyerupai hewan adalah
Protozoa, sedangkan kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir
dan jamur air. (Sulistyorini, Ari. 2009)
Protista diperkirakan sudah ada di bumi kita
sejak 1-2 miliar tahun yang lalu, sebelum ada organisme tingkat tinggi.
Organisme yang tergabung dalam protista pernah membuat bingung para ahli
taksonomi karena ada yang mirip tumbuhan, ada yang mirip dengan hewan, dan ada
pula yang mirip dengan jamur. Untuk menjebatani perbedaan itu maka lahirlah
kingdom baru, yaitu Protista. Anggota kingdom Protista umumnya organisme bersel
satu, ada yang berkoloni dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum memiliki
jaringan. Hampir semua protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut,
dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain. (Moch Anshori, 2009)
Kingdom ini ada yang menyerupai hewan,
tumbuhan, maupun jamur. Sebagian protista bersifat autotrop, yaitu dapat
berfotosintesis karena memiliki pigmen fotosintetik, seperti alga dan protozoa
fotosintetik, misalnya Euglena. Sebagian lainnya merupakan Protozoa non
fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara Fagotrop dan Osmotrop.
Protozoa yang merupakan jamur memiliki siklus hidup dengan fase muda bersifat
seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air
dan jamur lendir. (Moch Anshori, 2009)
Protista biasanya ditemukan di dalam air,
dapat berupa plankton yang melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar
sungai, laut, atau danau. Protista dapat pula hidup di dalam tanah dan di
tempattempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta
dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya. (Sulistyorini, Ari.
2009)
Es krim memang enak dan menyegarkan apalagi
kalau tubuh sedang kepanasan. Kalian perlu tahu di balik kesegaran es krim
tersebut ada peran dari Protista yang mirip tumbuhan. Ganggang merah dan hijau
bisa dimanfaatkan sebagai bahan pemadat dalam pembuahan es krim. Banyak lagi
yang bisa diungkap dari Kingdom Protista, meskipun sebagian dari anggota
Protista bersifat parasit, namun sebagian yang lain memiliki berbagai manfaat,
antara lain sebagai sumber bahan makanan, sumber bahan tambang, indikator
minyak bumi, dan objek penelitian ilmiah. (Suwarno, 2009)
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud Protista
dan bagaimana sejarahnya?
2.
Apa saja ciri-ciri Protista?
3.
Bagaimana klasifikasi Protista?
4.
Bagaimana Protista
berkembang biak dan mencari makan?
5.
Bagaimana peranan Protista
dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Pengertian dan sejarah Protista.
2.
Untuk mengetahui ciri-ciri Protista.
3.
Untuk mengetahui Klasifikasi Protista.
4.
Untuk mengetahui Protista
berkembang biak dan mencari makan.
5.
Untuk mengetahui Peranan Protista dalam kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah
Klasifikasi Protista
1.
Pengertian
Protista
a.
Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk
campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti
tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak
seperti hewan. (Riana Yani, 2009)
b.
Kingdom Protista sangat berbeda dengan kingdom lainnya. Beberapa Protista
adalah autrotof dan beberapa lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protista
terjadi secara aerobik. (Fictor Ferdinand, 2009)
c.
Protista berasal dari
bahasa Yunani protos yang berarti ‘pertama’. Jadi, Protista merupakan
eukariotik pertama hasil evolusi prokariotik. (Widayati Sri, 2009)
d.
Kebanyakan Protista adalah
uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan
seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola
makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing ,
2013)
e.
Protista berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom
ini beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun
sederhana. (Moch Anshori, 2009)
f.
Protista adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri
morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. (Subardi dkk,
2009).
g.
Istilah Protista diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang
berarti pertama/mula-mula, dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka
mulai hidup di dunia ini sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini
membuat para ilmuwan ragu-ragu karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur.
Untuk itulah dibuat golongan tersendiri, yaitu kingdom Protista. (Idun Kistinnah, 2009).
h.
Protista merupakan makhluk
hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya
bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi
hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun
menyerupai jamur. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
i.
Protista merupakan
kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan
menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau
jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada
pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. (Herni Budiati, 2009)
2.
Sejarah Klasifikasi Protista
a.
Tahun 1830an, Protista pertama kali diusulkan untuk dipisah
dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang
memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
b.
Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi
semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba. Awal 1860an, istilah
Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg,
yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan
dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai
kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
c.
Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa
tumbuhan, hewan, dan protista.
d.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi
Hogg. Menurutnya, “Protoctista” secara harfiah berarti “makhluk hidup pertama”.
Dia menyanggah istilah Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel
seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak meliputinya. Sebaliknya,
protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan
fungi.
e.
Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar
dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista dan
Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara
prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukaryotik yang
dimasukkan Protista definisi Whittaker.
f.
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik
molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada
hubungannya (bukan kelompok monofiletik). (Wikipedia)
B. Ciri-ciri Umum Protista
Sebagian besar Protista bersifat aerob, yakni
memerlukan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Oksigen digunakan dalam proses
respirasi yang bertempat pada mitokondria. Namun, beberapa jenis Protista
bersifat anaerob, yakni tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya. Protista
anaerob melakukan respirasi dengan bersimbiosis bersama bakteri yang bersifat
aerob. Beberapa Protista bersifat heterotrof, memperoleh makanan dengan cara
mengabsorbsi molekul-molekul organik dan sebagian lagi bersifat fotoautotrof
karena mempunyai kloroplas sebagai tempat untuk menangkap energi matahari.
(Widayati Sri, 2009)
Protista dapat ditemukan pada setiap tempat
yang mengandung air, tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan habitat lain yang
cukup lembab. Protista yang hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fi
toplankton yang merupakan kontributor utama dalam penyediaan energi
jaring-jaring makanan. Protista dapat hidup secara bebas atau bersimbiosis
secara mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Protista parasit bersifat
pathogen pada hewan dan manusia. Beberapa jenis Protista mempunyai alat gerak
sehingga bersifat motil. Adapun reproduksi dapat terjadi secara seksual dan
aseksual. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, Protista
membentuk sel resisten yang disebut kista. (Widayati Sri, 2009)
C. Klasifikasi Protista
1.
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Gambar 1. Klasifikasi Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protista ini sering disebut juga protozoa
yang berarti hewan pertama. Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel
tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak
dengan cara yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi
hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa
berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di
lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton
(plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme perairan yang lebih besar. Peran penting
lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas
baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa semacam
ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri.
(Riana Yani, 2009)
Berdasarkan
alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.
Rhizopoda (Sarcodina)
Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air
laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh
organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita
ambil salah satu
contoh-nya, yaitu Amoeba.
Contoh-contoh
Rhizopoda yang lain, misalnya Arcella
yang mempunyai kerangka dari zat kitin. Diflugia
tubuhnya mengekskresikan lendir sehingga dapat melekatkan pasirpasir halus.
Radiolaria mengandung banyak duri
yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan
mem-bentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok
serta bahan peledak. Foraminifera
kerangka luarnya terdiri dari zat silika dan zat kapur, foraminifera yang
terkenal adalah Globigerina yang
endapannya dapat sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi. (Subardi dkk, 2009).
b.
Flagellata
Ciri flagellata ini memiliki satu
flagela/bulu cambuk sebagai alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang
berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup
bebas, saprofor sisa-sisa organisme namun ada juga yang parasit pada hewan dan
manusia. Flagellata dibedakan menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan
Zooflagellata.
1)
Fitoflagellata
Fitoflagellata
memiliki plastida Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat
autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton,fitoflagellata
mensuplai makanan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena
viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator.
2)
Zooflagellata
Zooflagellata
ada yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan
bentuknya menyerupai hewan. Contoh adalah Leishmania donovani, penyebab
penyakit kala azar, Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis penyebab
penyakit kulit. Penyakit yang disebabkan oleh Leismania disebut juga
leishmniasis, sedangkan
yang
disebabkan oleh Trypanosoma disebut tripanosomiasis.
c.
Ciliata
Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan
adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di
bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak
di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga
dapat pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang
kaya akan zat organik. Bentuknya bermacam-macam ada yang seperti sandal,
lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita
dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada
air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini
memilik dua inti, yaitu makro nucleus dan mikro nukleus, serta memiliki vakuola
kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi. Kebanyakan ciliata hidup bebas. Balantidium
coli adalah ciliata yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah pada
manusia. Organisme ini hidup pada saluran gastrointestinal beberapa vertebrata.
(Subardi dkk, 2009)
d.
Sporozoa
Sporozoa merupakan anggota Protista yang
tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah posisi
tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan maupun
manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada sel
darah merah, menyebabkan penyakit malaria. (Subardi dkk, 2009)
2. Protista Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering
dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli
telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur
menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan
tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk
organism multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami
masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protista mirip jamur atau
yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi,
dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler,
jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki
kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
(Fictor Ferdinand, 2009)
Gambar
2. Klasifikasi Protista mirip jamur
a.
Myxomycota (jamur lendir
tidak bersekat)
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir.
Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase
amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam
siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas
substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel
secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
b.
Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang
disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa
uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai
individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau
kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan
Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan
terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki
fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi
sebagai alat reproduksi seksual.
c.
Oomycota
Oomycota berarti fungi telur. Istilah
ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota
Oomycota bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas. Jamur air memiliki
dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati
yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air
dengan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup
jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella. (Widayati Sri, 2009)
3. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Gambar
3. Protista mirip
Tumbuhan (alga)
Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama
formal sebuah kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi
sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli
botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang
tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke
dalam dunia tersendiri, yaitu Protista. Sebagai organisme bersel satu
(uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat
berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain,
seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna
coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). (Moch Anshori,
2009)
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang
dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
a.
Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan
xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air
tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok
ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi
Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara
aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan dan
betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual
dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan
pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang
dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella, Ulva, Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
b.
Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu
kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang
lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat.
Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta
karoten. Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum.
Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Contoh-contoh
ganggang cokelat : Laminaria, Fucus,Turbinaria, Sargasum.
c.
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar,
mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin,
fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Ganggang merah
berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif
ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan
oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
d.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil
a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan
pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora
atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami,
anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan
merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang
basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola,
berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna
kekuningan. Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari
Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu
silica.
D. Reproduksi Protista
1.
Reproduksi Protista Mirip Hewan
Rhizopoda
bereproduksi secara vegetatif atau aseksual dengan pembelahan biner. Selain
itu, rhizopoda mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan dengan membentuk kista. Rhizopoda dapat
hidup pada tempat yang lembab, air laut, maupun parasit pada tubuh manusia. (Widayati Sri, 2009)
Siklus
hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald
Ross dan Grassi.
Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni (pembelahan diri dalam tubuh
inang tetap) dan pada tubuh nyamuk Anopheles betina secara sporogoni (pembentukan spora pada
inang sementara). Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan
gamet. Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, maka air liur
nyamuk tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam air liur tersebut
terkandung zat anti pembekuan darah dan sel-sel Plasmodium yang disebut sporozoit. (Widayati Sri, 2009)
Selain
bereproduksi secara seksual, Ciliata juga bereproduksi secara aseksual dengan
cara membelah diri. Reproduksi salah satu anggota Ciliata secara konjugasi
dapat kalian lihat pada Gambar 4.4.
Gambar.4. Reproduksi
secara konjugasi pada Paramaecium
caudatum
2.
Reproduksi Protista Mirip Jamur
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual.
Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam
sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut zoospora.
Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah
dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual terjadi
melalui penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet
jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan
berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru. (Widayati Sri, 2009)
Cara reproduksi ini dapat kalian lihat pada Gambar 4.20.
Gambar. 5. Daur hidup jamur air (Oomycotina)
3.
Reproduksi Protista Mirip Tumbuhan
Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara
seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami.
Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran
yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah
dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang
menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru.
Gambar. 6. Skema
reproduksi diatom
E. Peranan
Protista bagi Kehidupan
Kingdom Protista memiliki
peranan bagi kehidupan. Peran tersebut dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan.
Berikut akan diuraikan mengenai peranan kingdom Protista bagi kehidupan. (Rikky Firmansyah, 2009)
1.
Peran Protista yang Merugikan
Anggota Kingdom Protista ada yang merugikan, contohnya pada Protozoa.
Sebagian besar anggota Protozoa merupakan patogen pada manusia dan hewan,
contohnya phylum Rhizopoda. Pernahkah Anda mengalami disentri? Disentri
merupakan suatu penyakit dengan gejala buang air besar bercampur lendir.
Penyebabnya adalah Entamoeba dysentriae. Contoh lainnya, yaitu Entamoeba
histolitica yang menyebabkan amebiasis. Phylum lainnya adalah Zoomastigophora.
Anggota Phylum ini umumnya patogen. Contoh dari Phylum Zoomastigophora adalah
Trichomonas vaginalis, yang menyebabkan penyakit kelamin pada wanita; Leishmania
tropica, penyebab penyakit kulit; dan Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit
tidur. (Rikky Firmansyah, 2009)
2.
Peran Protista yang Menguntungkan
Selain dapat merugikan, anggota Protista ada yang
menguntungkan. Umumnya dari kelompok alga. Sebagai Protista yang mirip
tumbuhan, alga merupakan produsen bagi organisme lain di suatu ekosistem, khususnya
di ekosistem perairan. Selain itu, alga juga memiliki peran yang bermanfaat
bagi organism lain. Contohnya, sebagai bahan pangan, bahan obat-obatan, dan
bahan dasar kosmetika. Perhatikan contoh spesies alga yang memiliki peran menguntungkan
pada tabel berikut.
Tabel. Contoh Peran dari Spesies Alga
yang Menguntungkan
No.
|
Nama Alga
|
Manfaat
|
1.
|
Gracilaria
|
Bahan pangan
|
2.
|
Eucheuma
|
Bahan pangan, kosmetik
|
3.
|
Diatom
|
Alat gosok, isolator
panas, bahan pembuat cat
|
4.
|
Gellidium
|
Bahan pembuat agar-agar
|
5.
|
Chlorella
|
Bahan pangan, bahan
campuran pasta gigi
|
(Rikky Firmansyah, 2009)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Protista adalah eukariota
yang beranekaragam yang umumnya hidup ditempat yang lembab. Protista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi
Ciliata dan Coral.
2.
Ciri-ciri Protista yaitu makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak,
ada yang me nyerupai jamur, ada yang menyerupai hewan, dan juga ada yang
menyerupai tumbuhan.
3.
Kingdom Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu Protista
mirip hewan, Protista mirip jamur, dan Protista mirip tumbuhan.
4.
Perkembangbiakan Protista terjadi secara aseksual
dan seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) berlangsung ketika terjadi
pembelahan biner (langsung) ataupun melalui tahap mitosis pada kromosom yang
ada pada nukleus. Selain perkembangan secara vegetatif, kelompok organisme ini
juga bisa berkembang secara generatif melalui meiosis.
5.
Peran Protista dalam kehidupan yang menguntungkan antara lain sebagai
bahan penggosok, petunjuk adanya minyak bumi, membantu proses pembusukan sisa
makanan dalam usus. Sedangkan peran yang merugikan antara lain sebagai penyebab
penyakit, seperti malaria.
B. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam
makalah kami dapat dipahami dan dipelajari oleh pembaca. Selain itu, dengan
makalah ini semoga kita dapat mengetahui lebih jauh lagi tentang PROTISTA.
DAFTAR PUSTAKA
Fictor
Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
https://id.wikipedia.org/wiki/Protista
(online) diakses 28 November 2016.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti
Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.
Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani, 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1
: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi :
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
|
No comments:
Post a Comment