Tuesday, 19 December 2017

MAKALAH KINGDOM ANIMALIA 2

Tugas Individu
Makalah Biologi
KINGDOM ANIMALIA
 













Oleh:

NAMA : NURHAFIDAH
KLS : X MIPA 4
NIS : 8610





SMA NEGERI 4 WATAMPONE

 
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

          Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridhoNya makalah yang berjudul “Kingdom Animalia” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disajikan dengan menggunakan bahasa indonesia dan beberapa gambar agar mempermudah siswa/siswi dalam mendalami pengetahuan tentang Kingdom Animalia
          Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada guru yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Dan tak lupa pula ucapan terimakasih , kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian makalah ini.
          Makalah ini menjelaskan tentang Kingdom Animalia yang akan dipelajari pada pelajaran Biologi Pembahasan yang dikemukakan meliputi ciri-ciri umum, reproduksi, cara memperoleh makan, daur hidup dan peranannya dalam kehidupan manusia.
          Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segalah masukan dan saran yang sifatnya membangun.




Watampone, 09 Mei 2017

           Penyusun
                                                                                            Nurhafidah




DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Kingdom Animalia.............................................               3
B.       Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan................               4
C.       Ciri dan Struktur Kingdom Animalia...................................               6                     
D.       Klasifikasi Kingdom Animalia.............................................               8
E.        Peranan Kingdom Animalia bagi Kehidupan.......................               17
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               19
B.       Saran.....................................................................................               19
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sejak dulu kala, manusia telah sangat erat berinteraksi dengan hewan. Manusia memanfaatkan hewan dalam banyak sekali bidang kehidupan. Mulai bidang transportasi, militer, pertanian, hiburan, hingga untuk memenuhi kebutuhan naluriah yang paling mendasar: makan. Maka, kita pun mengenal kuda kereta, gajah perang, sapi penarik bajak, lumba-lumba sirkus, hingga ayam potong. Namun, semua yang disebut tadi barulah bagian sangat kecil dari dunia hewan. Masih ada ribuan spesies lagi, yang mungkin untuk melihat semuanya, umur manusia sungguh terlalu singkat. Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. (Widayati Sri, 2009)
Ditinjau dari ada tidaknya ruas-ruas tulang belakang, dunia hewan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu hewan yang tidak bertulang  belakang (invertebrata) dan hewan yang bertulang belakang (vertebrata). Hewan invertebrata memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Sedangkan  hewan vertebrata memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel sarap dan memiliki perpanjangan kumpulan sarap dari otak. Tali ini tidak di miliki oleh hewan yang tidak bertulang belakang. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna predaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Di sekitar kalian, banyak sekali ditemukan bermacam-macam jenis hewan. Ada yang bersifat bersel satu dan ada yang bersifat multiseluler. Serangga, reptilia, burung, dan mamalia hanyalah merupakan sebagian kelompok hewan yang sangat berlainan yang menghuni bumi. Bagaimanakah keberadaan mereka? Apakah peranan mereka bagi kehidupan? (Suwarno, 2009)
Dibanding dengan kelompok-kelompok makhluk hidup yang kita bahas sebelumnya, kelompok ini lebih mudah kita ingat karena ukurannya yang jauh lebih besar sehingga dapat kita lihat tanpa bantuan mikroskop. Namun, apakah benar bahwa semua kelompok hewan dapat kita lihat tanpa bantuan mikroskop? Pertanyaan tersebut akan terjawab setelah kita membahas bab ini. Di samping itu, yang lebih penting pada bab ini kita akan membahas kriteria suatu makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok hewan, dan mengidentifikasi ciri-ciri morfologi filum anggota Kingdom Animalia, bagaimana membedakan ciri-ciri setiap filum dalam kingdom ini beserta contoh-contoh dari tiap filum dan peranannya bagi manusia. (Riana Yani, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud kingdom animalia?
2.        Bagaimanakah Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan?
3.        Bagaimana Ciri dan Struktur Kingdom Animalia?
4.        Bagaimana sistem pengklasifikasian Kingdom Animalia?
5.        Apa sajakah Peranan Kingdom Animalia bagi Kehidupan?

C.  Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui Pengertian Kingdom Animalia.
2.        Untuk mengetahui Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan.
3.        Untuk mengetahui Ciri dan Struktur Kingdom Animalia.
4.        Untuk mengetahui Klasifikasi Kingdom Animalia.
5.        Untuk mengetahui Peranan Kingdom Animalia bagi Kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kingdom Animalia
1.        Kingdom Animalia atau Kerajaan Hewan merupakan kingdom yang diduga memiliki jumlah spesies paling banyak, lebih dari dua juta spesies. Itu pun masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Hewan adalah organisme yang paling beragam bentuknya di bumi ini. Dari yang panjangnya 0,05 mm hingga yang panjangnya mencapai 30 meter lebih. Kingdom Animalia juga memiliki habitat yang bervariasi, dari gurun, daerah yang dingin (Antartika) hingga dasar laut yang paling dalam. Hewan merupakan organisme multiselular dan eukariot heterotrof. Hewan mendapatkan energinya dengan memakan organisme lain dan mencernanya. Melalui proses pencernaan, hewan menguraikan bahan makanan menjadi molekul yang lebih sederha. (Rikky Firmansyah, 2009)
2.        Hewan merupakan organisme atau makhluk hidup yang dapat kita jumpai pada berbagai tempat. Ada berbagai jenis hewan yang hidup di darat, di dalam air, di daerah tropis maupun subtropis, dan bahkan di daerah gurun yang sangat kering maupun daerah kutub yang sangat dingin. (Widayati Sri, 2009)
3.        Selain bersifat multiseluler dan eukariotik, semua hewan tidak memiliki kemampuan menghasilkan zat makanan sendiri. Hal ini dikarenakan hewan tidak memiliki pigmen penangkap energi cahaya matahari (klorofil), seperti yang dimiliki tumbuhan pada umumnya. (Subardi, 2009)
4.        Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.(Moch. Anshori, 2009)
5.      Hewan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri berbeda dengan tumbuhan. Ciri yang paling membedakan antara hewan dan tumbuhan adalah tidak mempunyai klorofil dan bergerak aktif. (Idun Kistinnah, 2009)
6.      Kingdom Animalia memiliki anggota yang begitu banyak macamnya, mempunyai bentuk tubuh dan alat-alat tubuh yang bervariasi. Variasi bentuk tubuh dapat dikategorikan dengan melihat bentuk simetri tubuhnya. Berdasarkan simetri tubuhnya, ada yang berbentuk simetri radial, ada pula yang berbentuk simetri bilateral. (Riana Yani, 2009)
7.      Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan yang mempunyai ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh yang sangat beragam. Hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak aktif mencari makan, menghindari predator, atau untuk berkembang biak. Dengan kemampuan ini hewan dapat beradaptasi hampir di semua tempat di Bumi. (Budiati Herni, 2009)

B.  Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
1.         Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupu-kupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan.
2.         Perkembangan
Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). Pengelompokan ini terus dianut hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang (bergerak, heterotrof).
Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya.
Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata. (https://id.wikipedia.org)

C.  Ciri dan Struktur Kingdom Animalia
Kingdom Animalia atau Kerajaan Hewan merupakan kingdom yang diduga memiliki jumlah spesies paling banyak, lebih dari dua juta spesies. Itu pun masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Hewan adalah organisme yang paling beragam bentuknya di bumi ini. Dari yang panjangnya 0,05 mm hingga yang panjangnya mencapai 30 meter lebih. Kingdom Animalia juga memiliki habitat yang bervariasi, dari gurun, daerah yang dingin (Antartika) hingga dasar laut yang paling dalam.
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dikelompokkan menjadi invertebrata dan Vertebrata. Semua hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan ke dalam invertebrata. Adapun hewan bertulang belakang dikelompokkan ke dalam Vertebrata.  Selain berdasarkan ciri ada tidaknya tulang belakang, beberapa ciri lain diperlukan untuk pengelompokan hewan, di antaranya sebagai berikut:
1.        Jaringan penyusun tubuh
Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu hewan-hewan anggota filum porifera (hewan spons). Sementara eumetazoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum hewan lainnya (Cnidaria, Ctenophora, Platyhelmminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya).
2.        Simetri Tubuh
Dilihat dari simetri tubuhnya, invertebrata umumnya memiliki simetri tubuh radial dan simetri bilateral. Simetri radial artinya jika tubuh hewan dipotong oleh garis khayal menjadi dua atau lebih bidang pembedahan, masing-masing hasil pembedahan merupakan cerminan yang lain. Adapun hewan simetri bilateral hanya memiliki satu bidang pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama persis.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcZmiOJgPqEufBfqNvzXr4GbT8A0_G1_P8SEn7LfcTIGg4i6iOVIT_Bgg2Z5N9th4CiuPk_kb3yiS5jyZqjSX6zTTZrnuPtEx_aGbjygkIutpJSB3WT3TJAQ3s3al2Ukt6QAdYCUHWheY/s1600/bentuk+simetri+animalia.bmp
3.        Jaringan Dasar
Bedasarkan jaringan dasar penyusun tubuh, terdapat hewan diplobastik dan hewan tripoblastik. Sesuai dengan namanya, diploblastik adalah kelompok hewan yang jaringan dasar tubuhnya hanya terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ektoderm). Adapun hewan triploblastic memiliki tiga lapisan tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm.
4.        Rongga Tubuh
Hewan tripoblastik berdasarkan rongga tubuhnya dapat dikelompokkan menjadi aselomata, pseudoselomata, dan selomata. (Rikky Firmansyah, 2009)
D.  Klasifikasi Kingdom Animalia
Di bawah kategori kingdom, Dunia Hewan dibagi ke dalam beberapa filum. Dalam pembahasan berikut, untuk mempermudah pembelajaran kalian, kita akan membedakan Kingdom Animalia ke dalam dua kelompok besar, yaitu Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang). (Widayati Sri, 2009)
1.        Invertebrata
Invertebarta merupakan nama yang digunakan untuk menyebut kelompok hewan yang tidak bertulang belakang. Kata ini berasal dari bahasa Latin in (tanpa) dan vertebrae (tulang belakang). Invertebrata merupakan kelompok hewan yang jumlahnya sangat besar, terdiri dari berbagai fi lum, yaitu Porifera, Cnidaria (Coelenterata), Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Pada uraian berikut kita bisa mempelajari ciri masing-masing filum dan contoh jenis-jenis hewan yang menjadi anggota filum tersebut. (Widayati Sri, 2009)
http://ilmupengetahuanumum.com/wp-content/uploads/2014/10/klasifikasi-hewan.jpg
Gambar 2 : Klasifikasi hewan Invertebrata
a.         Filum Porifera
Kata porifera berasal dari bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Jadi Porifera berarti hewan yang mempunyai tubuh berpori, dikenal juga sebagaihewan sponge atau spons. Porifera ini hidup menetap (sessil) pada dasar perairan.  Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Calcarea, Hexatinellida, dan Demospongia. (Widayati Sri, 2009)
b.         Filum Cnidaria (Coelenterata)
Coelenterata berasal dari kata coilos (berongga) dan enteron (usus). Jadi, semua hewan yang termasuk fi lum ini mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan.
Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, Filum Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa memiliki bentuk polip dan medusa, pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih dominan, sedangkan pada Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja.. (Widayati Sri, 2009)
c.         Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang struktur tubuhnya paling sederhana. Kata Platyhelminthes berasal dari bahasa Latin, platy (pipih) dan helminthes (cacing atau vermes), sehingga kelompok ini disebut cacing pipih. Dibandingkan denga Filum Porifera dan Cnidaria, organisasi tubuh cacing pipih ini sudah sedikit lebih maju.  Berdasarkan bentuk tubuh dan sifat hidupnya, Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas yaitu, Kelas Turbellaria, Kelas Trematoda, dan Kelas Cestoda. (Widayati Sri, 2009)
d.        Filum Nemathelmintes
Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nema (benang) dan helminthes (cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing benang. Hidup sebagai endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan, atau hidup bebas di dalam air dan tanah. Tubuhnya bilateral simetris dan mempunyai tiga lapisan sel. Tubuh tertutup lapisan kutikula, sehinggamtahan terhadap pengaruh lingkungan luar.  Filum Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Nema toda dan Kelas Nematomorpha. (Widayati Sri, 2009)
e.         Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Latin annulus (cincin kecil) dan oidus (bentuk). Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang, sehingga disebut cacing gelang. Cacing ini merupakan kelompok hewan yang sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) yang sebenarnya.
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. (Widayati Sri, 2009)
1)        Kelas Polychaeta
Cacing ini merupakan Annelida laut. Tubuhnya bersegmen, tiap segmen dilengkapi parapodium (kaki). Kaki ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing berambut banyak, (poly: banyak, chaeta: rambut). Contoh anggota kelas ini adalah cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo viridis).  
2)        Kelas Olygochaeta
Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat. Ukuran bervariasi, berbentuk silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit rambut (oligos: sedikit, chaeta: rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel dan parapodia. Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di sepanjang tubuh terdapat seta yang berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini adalah Lumbricus terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.).
3)        Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea umumnya disebut sebagai lintah. Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus. Cacing ini menghasilkan zat hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini adalah Hirudo medicinalis dan Hirudinaria javanica.
f.          Filum Mollusca
Kata mollusca berasal dari Bahasa Latin mollis (lunak), sehingga Molusca berarti hewan yang bertubuh luak. Tubuhnya simetri bilateral, tripoblastik, dan tidak bersegmen.
Berdasarkan struktur tubuh, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. (Widayati Sri, 2009)

g.         Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari Bahasa Yunani, yaitu arthros (sendi atau ruas) dan podos (kaki). Sehingga Filum Arthropoda berarti kelompok hewan yang memiliki tubuh yang beruas-ruas atau bersegmen, serta kaki yang bersendi. Jumlah kaki mengalami modifi kasi sesuai dengan kelasnya. Mempunyai rangka luar yang tersusun oleh kitin. Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea, Myriapoda, Arachnida, dan Insecta.  (Widayati Sri, 2009)
h.         Filum Echinodermata
Kata Echinodermata berasal dari bahasa Latin echinus (duri) dan derma (kulit). Jadi, Echinodermata merupakan sekelompok hewan yang tubuhnya diselubungi oleh kulit yang berduri. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.
1)        Kelas Asteroidea
Asteroidea berasal kata Yunani aster (bintang) dan eiodes (bentuk), sehingga kelompok ini sering disebut sebagai bintang laut. Kelas ini memiliki tubuh pipih berbentuk seperti bintang atau pentagonal, terdiri atas lima lengan atau lebih yang tersusun simetri radial. Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel dengan bintik mata pada ujungnya mengandung pigmen merah yang peka terhadap cahaya. Astropecten diplicatus, Archaster sp., bintang laut merah (Asterias sp.), dan Culcita sp. (Widayati Sri, 2009)
2)        Kelas Echinoidea
Echinoidea disebut juga landak laut, berasal dari kata echinos (landak) dan eiodos. Tubuhnya berbentuk globuler, bulat (oval), tidak memiliki lengan. Duri-duri tubuh panjang, digerakkan oleh otot dan berfungsi untuk berjalan. Lekukan ambulakral tertutup dan kaki tabung dilengkapi dengan sukers, mempunyai tiga pedisela ria seperti rahang, mulut terletak di tengah dan dikelilingi oleh selaput peristoma. Ciri khas hewan ini adalah terdapat banyak pediselaria di seluruh permukaan tubuh, berupa duri-duri seperti batang yang panjang. Hewan ini mempunyai kerangka yang tersusun atas lempengan-lempengan kapur, membentuk cangkang yang kaku berbentuk seperti kotak. Contoh anggota kelas ini adalah landak laut (Echinus sp.), bulu babi (Diadema sp.), dan dolar pasir (Echinarachinus sp.). (Widayati Sri, 2009)
3)        Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea disebut juga bintang ular, berasal dari kata ophis (ular), oura (ekor) dan eidos (bentuk). Tubuhnya memipih, seperti bintang atau pentamerous dengan lengan yang ramping, fl eskibel. Tidak mempunyai kaki amburakral dan anus, sehingga sisa makanan dikeluarkan lewat mulut. Lekukan ambulakral tertutup dan kaki tabung tanpa sucker. Madreporit tertapat pada permukaan oral, tidak mempunyai pediselaria. Contoh anggota kelas ini adalah Gorgonocephalus sp., Ophiopolis sp., dan Opiotrix fragilis. (Widayati Sri, 2009)
4)        Kelas Holothuroidea
Holothuroidea dikenal juga dengan sebutan ketimun laut, berasal dari kata holothurion (ketimun laut) dan eidos (bentuk). Tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti cacing, simetri bilateral, mulut dan anus terletak pada kedua ujung yang berlawanan. Contoh anggota kelas ini adalah Cucumaria sp., Elapidia sp., dan teripang (Holothuria sp.). (Widayati Sri, 2009)
5)        Kelas Crinoidea
Crinoida memiliki tubuh yang menyerupai tumbuhan, sehingga sering disebut sebagai lilia laut. Hidup pada karang atau pada tumbuhan laut. Hewan ini memiliki lengan yang panjang menyerupai daun, berjumlah lima atau kelipatannya, disebut pinnula. Panjang pinnula bisa mencapai 80-200 cm. Beberapa jenis memiliki tangkai yang berasal dari daerah aboral, berfungsi melekatkan diri pada substrat. Mulutnya terletak di daerah oral. (Widayati Sri, 2009)
2.        Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan bertulang belakang. Berbeda dengan kata “invertebrata” yang bukan merupakan kategori takson, kata “vertebrata” merupakan salah satu kategori takson di dalam Filum Chrodata, yaitu sebagai subfilum. Pada pembahasan ini kita akan membicarakan hewan-hewan anggota Subfilum Vertebrata. (Widayati Sri, 2009) Berikut paparannya.
a.         Kelas Pisces
Kelas Pisces ini merupakan kelompok ikan, yaitu hewan-hewan yang
hidup di perairan baik di sungai maupun di laut. Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip-sirip yang membantu mereka berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor. Kelas Pisces dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok ikan bertulang rawan (Subkelas Chondrichthyes) dan kelompok ikan bertulang sejati (Subkelas Osteichthyes).
Pengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan VertebrataPengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan Vertebrata 
    Gambar3: Contoh Anggota Pisces
Contoh ikan bertulang rawan adalah hiu (Galeocerda sp.) dan Ikan pari (Dasyatis sp.), sedang kan contoh ikan bertulang sejati adalah lele (Clarias batrachus) dan bandeng (Chanos chanos). Ikan berkembangbiak dengan telur (ovivar), ada yang melalui fertilisasi internal dan beberapa ada yang melalui fertilisasi eksternal. (Widayati Sri, 2009)
b.         Kelas Amphibia
Amphibia berasal dari kata amphi (rangkap) dan bios (kehidupan). Karena itu Amphibia berarti hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan atau hidup di dua alam. Contoh anggota kelas ini adalah kodok bangkong (Bufo sp.) dan katak hijau (Rana sp.). Hewan ini merupakan hewan peralihan dari kehidupan air ke kehidupan darat. Pada saat larva waktu hidupnya di air dan bernapas dengan insang, sedangkan pada waktu dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru. Seperti halnya ikan, amphibia merupa kan hewan berdarah dingin.
Pengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan Vertebrata
Gambar4: Contoh Anggota Amphibia
Tubuh Amphibia dibedakan atas kepala, badan, dan anggota gerak, tidak punya leher. Anggota gerak amphibi pada dasarnya adalah pentadactylus dan tidak memiliki kuku atau cakar. Kulit amphibi memiliki kelenjar mukosa atau kelenjar racun (berbintil- bintil), misalnya pada beberapa jenis katak. Dalam kehidupan nya, Amphibia mengalami metamorfosis sempurna. (Widayati Sri, 2009)
c.         Kelas Reptilia
Reptilia berarti hewan melata, berasal dari kata latin reptum (melata). Tubuh reptilia terdiri atas kepala, badan, ekor dan 2 pasang alat pergerakan.
Pengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan Vertebrata
Gambar5: Contoh Anggota Reptil
Kelas ini merupakan kelas pertama dari Superkelas Tertrapoda yang seluruh tubuhnya teradaptasi untuk kehidupan terestrial penuh, termasuk dijumpai adanya selaput embrio dan kulit yang tahan terhadap kekeringan. Sebagian besar anggota reptilia kini telah punah, namun jenis-jenis yang masih ada masih tetap merupakan fauna yang penting walaupun poplasinya relatif kecil. (Widayati Sri, 2009)

d.        Kelas Aves
Dalam kehidupan sehari-hari, Aves kita kenal sebagai kelompok burung. Secara umum tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Tubuhnya ditutupi oleh bulu, lengan depannya mengalami modifi kasi sebagai sayap yang umumnya digunakan untuk terbang. Alat gerak belakang digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, dan umumnya dilengkapi dengan 4 jari.
Pengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan Vertebrata
Gambar6: Contoh Anggota Aves
Aves dibedakan menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas Archaeornithes dan Subkelas Neornithes. (Widayati Sri, 2009)
e.         Kelas Mammalia
Ciri utama mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berguna untuk menyusui anaknya yang baru lahir. Tubuh mammalia umumnya ditutupi rambut, kulitnya dilengkapi dengan berbagai kelenjar, dan rahang umumnya dilengkapi dengan gigi. Mammalia memiliki tungkai yang beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali, berenang, terbang. Jarinya dilengkapi cakar, kuku atau teracak.
Pengertian dan Klasifikasi Hewan Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) beserta Contoh Hewan Vertebrata
Gambar7: Contoh Anggota Mamalia
Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa Mammalia merupakan kelas yang pa ling maju di antara kelas-kelas yang lain. Kelas ini dibagi menjadi 28 ordo, dan beberapa ordo telah punah. Mammalia umumnya berkembangbiak dengan beranak atau melahirkan (vivipar). (Widayati Sri, 2009)

E. Peranan Kingdom Animalia bagi Kehidupan
Di dalam kehidupan ini Animalia memiliki peran yang cukup penting bagi seluruh organisme terutama manusia. Misalnya, sebagai bahan makanan, obat-obatan, bahan penelitian, dan lainnya. Adapun bagi makhluk lainnya, seperti tumbuhan, Animalia membantu dalam proses reproduksinya, contohnya dalam penyerbukan. Secara garis besar, Animalia memiliki peran yang positif (menguntungkan) dan negatif (merugikan). Berikut akan diuraikan manfaat Animalia baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.(Rikky Firmansyah, 2009)
Terapi lintah
 
Nyamuk penyebab penyakit DBD
 
Hasil gambar untuk terapi lintah  Hasil gambar untuk nyamuk Aedes aegypti
              Gambar8 : Peran positif dan negatif Kingdom animali
1.        Peran Animalia yang Menguntungkan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Animalia memiliki peran yang menguntungkan, misalnya sebagai bahan makanan. Banyak anggota Animalia yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan, contohnya sapi, ayam, dan domba. Daging dari hewan-hewan tersebut oleh manusia dari hewan-hewan tersebut oleh manusia dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Adapun Animalia yang dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, contohnya lintah (Hirudo medicinalis). Hewan ini mampu menghasilkan senyawa yang dapat membunuh kuman (antiseptik). Animalia pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian contohnya mencit (Mus musculus). Hewan ini sering digunakan sebagai bahan penelitian, seperti uji coba suatu pengaruh senyawa kimia terhadap sistem biologis makhluk hidup, khususnya manusia. Selanjutnya, dari hasil penelitian tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan manusia .(Rikky Firmansyah, 2009)
2.        Peran Animalia yang Merugikan
Selain peran yang menguntungkan, Animalia juga memiliki peran yang merugikan. Misalnya, dapat menyebabkan penyakit, perusak bahan bangunan, menimbulkan gangguan pada manusia, dan lain-lain. Anggota Animalia yang menyebabkan penyakit, contohnya nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut merupakan vektor penyakit demam berdarah. Hewan lain yang menimbulkan kerugian, penyebab rusaknya bangunan adalah rayap. Rayap mampu merusak bahan bangunan, terutama kayu dan membuatnya menjadi keropos. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian besar bagi manusia yang memiliki bangunan kayu. Adapun hewan lain yang menimbulkan gangguan pada manusia, contohnya adalah kutu kepala (Pediculus capitis), kutu busuk (Cymex rotundus), dan kutu buku (Lepisma saccharina).(Rikky Firmansyah, 2009)









BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.         Kingdom Animalia merupakan kelompok makhluk hidup yang diduga memiliki anggota paling banyak.
2.         Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ.
3.         Hewan adalah organisme yang paling beragam bentuknya di bumi ini. Dari yang panjangnya 0,05 mm hingga yang panjangnya mencapai 30 meter lebih. Kingdom Animalia juga memiliki habitat yang bervariasi, dari gurun, daerah yang dingin (Antartika) hingga dasar laut yang paling dalam.
4.         Kingdom Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Berdasarkan pengelompokan tersebut Animalia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vertebrata dan invertebrata. Dilihat dari simetri tubuhnya, Animalia dibedakan atas simetri radial dan simetri bilateral.
5.         Dalam kehidupan ini kingdom Animalia memiliki peran yang banyak. Secara umum peran kingdom Animalia terdiri atas dua macam, yaitu menguntungkan dan merugikan.
B.   Saran
1.      Kingdom Animalia sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2.      Bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan, yaitu kingdom animalia.
DAFTAR PUSTAKA

Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Irnaningtyas. 2013.  Biologi untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta: Erlangga Moch

Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.




 
 

No comments:

Post a Comment