Tugas Individu
MAKALAH BIOLOGI
KINGDOM PLANTAE
Oleh:
NURJANNAH HUSAENI
KLS : X MIPA 4
NIS :
8611
No.25
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kingdom Plantae.” Makalah
ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi
yaitu BIOLOGI.
Kingdom Plantae atau
tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat
tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan.
Bagaimanakah pengelompokan Kingdom Plantae? Apakah ciri-ciri dari setiap
anggota Kingdom Plantae ini? Apakah peranan Kingdom Plantae bagi kehidupan?
Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya dan akan penulis kupas
tuntas melalui lembaran demi lembaran di dalam makalah ini
Pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima
kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Watampone, 25 Januari 2017
Penyusun
Iswandy
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kingdom Plantae................................................ 3
B.
Tumbuhan
Lumut (Bryophyta)............................................ 4
C.
Tumbuhan
Paku (Pterydhophyta)........................................ 6
D.
Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)................................... 8
E.
Reproduksi Kingdom Plantae.............................................. 11
F.
Peranan Tumbuhan bagi Kelangsungan Hidup di
Bumi...... 15
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 17
B.
Saran..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tumbuhan di bumi ini sangat beragam yang
tersusun dari laut sampai puncak gunung, yang melingkupi sebagian besar daratan
di muka bumi ini. Tumbuhan amat penting peranannya bagi penduduk di bumi.
Kemampuan fotosintesis tumbuhan member seluruh kekuatan bagi manusia dan hewan.
Tumbuhan juga menjaga tanah dari pengikisan hutan dan membantu mendinginkan
iklim tempatnya tumbuh dengan penguapan air ke udara melalui proses pernapasan.
(Subardi, 2009)
Tumbuhan
merupakan salah satu makhluk ciptaan-Nya yang menyusun kehidupan di dunia ini.
Ketika melihat sekeliling kita, hamparan sawah yang menghijau atau begitu
luasnya hutan, akan semakin menambah kekaguman kita terhadap ciptaan-Nya yang
begitu mahasempurna. Semua kehidupan yang ada di dunia ini, baik secara
langsung ataupun tidak langsung tergantung pada keberadaan tumbuhan. (Suwarno,
2009)
Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda,
ada yang secara vegetatif maupun secara generatif. Dilihat dari kelengkapan
organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan
tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan daun
telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus
(kormophyta). Atas dasar ciri-ciri itulah maka tumbuhan berbiji disebut
(kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga
telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama
golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok
kormophyta. Dengan spora yang dibentuk dalam kotak spora, tumbuhan paku
dijuluki sebagai kormophyta berspora. (Subardi, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan
buah-buahan? Selain banyak macamnya, sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan
protein nabati dan buah-buahan yang tidak terdapat pada daging. Tumbuhan dapat
dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya bahan pangan dan obat-obatan.
Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan sebagai obat alternatif
penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan
dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. Bagaimanakah
pengelompokan kingdom Plantae? Sudahkah Anda menggali semua tentang kingdom
Plantae? Dengan mempelajari kingdom Plantae, kita dapat menunjukkan rasa syukur
kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan tumbuhan di sekitar
Anda. Selain sebagai bahan pangan dan obat-obatan, masih banyak manfaat yang
didapat dari kingdom Plantae bagi kehidupan manusia. (Fictor
Ferdinand, 2009)
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa itu kingdom plantae?
2.
Apa saja ciri-ciri dan
klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
3.
Apa saja ciri-ciri dan
klasifikasi Tumbuhan paku (Pterydophyta?
4.
Apa saja ciri-ciri dan
klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
5.
Bagaimana reproduksi pada
kingdom plantae?
6.
Apa peranan kingdom manfaat
bagi kehidupan manusia?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui apa yang
di maksud dengan kingdom plantae.
2.
Untuk Mengetahui ciri-ciri
dan klasifikasi Tumbuhan lumut (Bryophyta).
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri
dan klasifikasi tumbuhan paku (Pterydhophyta).
4.
Untuk mengetahu ciri-ciri dan
klafikasi tumbuhan berbiji (Spermathophyta).
5.
Untuk mengetahu reproduksi
pada kingdom plantae.
6.
Untuk mengetahui manfaat
kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kingdom Plantae
1.
Kingdom Plantae disebut
juga Dunia Tumbuhan karena
beranggotakan berbagai jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai
jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum yang sama. Semua organisme yang disebut
tumbuhan bersifat eukariotik
multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan
organ. (Widayati Sri, 2009)
2.
Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler,
autotrop, fotosintetik. (Moch Anshori, 2009)
3.
Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah
anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan
sebagian lagi di perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
4.
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuhtumbuhan tersusun
oleh banyak sel, baik sel yang telah mengalami diferensiasi maupun belum
mengalaminya. (Subardi dkk, 2009).
5.
Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari
yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik,
dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup
secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah
untuk mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)
6.
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler,
mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi
multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian
generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di
daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
7.
Kingdom Plantae
merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu,
kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)
B. Tumbuhan
Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki
pembuluh pengangkut serta akar, batang, dan daun sejati. Lumut adalah peralihan
dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus.
Lumut merupakan tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian generasi
dengan siklus hidup, yaitu gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.
Gambar 1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1. Ciri-ciri
tumbuhan lumut :
a.
Tidak memiliki jaringan
pengangkut
b.
Tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati (talus)
c.
Mengalami pergiliran
keturunan (gametofit-sporofit)
d.
Reproduksi seksual dan
aseksual (spora)
e.
Habitat yang di tempat yang
lembab
f.
berukuran hidup kecil dan
berkoloni
2. Klafikasi
Lumut
Jenis lumut yang
teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
a.
Lumut daun (Bryopsida)
Lumut
daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun terdiri
dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat, sehingga
satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan ini memiliki
sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air. Contoh lumut daun
adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan yang
lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai epifit di hutan). Lumut
daun/Musci memiliki ciri-ciri, yaitu:
1)
Berklorofil
2)
sering disebut dengan lumut
sejati
3)
Bentuk tubuh menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi, yang terdiri atas akar (rhizoid), batang, dan daun
kecil
4)
Habitat umumnya ditempat lembab,
dan sering ditemukan di daerah bebatuan ataupun tembok rumah
5)
Kehidupannya bergantung
pada gametofitnya.
b.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut
hati merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila dibandingkan
dengan lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas
beberapa lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena
itu, lumut ini dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia
polymorpha dan Porella sp. Lumut hati memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1)
Tubuh berupa talus dan
terbagi atas dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati
2)
Reproduksi secara aseksual
menggunakan gemma cups (sel gemma)
3)
Dalam sporangium terdapat
elatera
4)
Gametofit membentuk
anteridium dan arkegonium menyerupai paying
c.
Lumut Tanduk
(Anthocerotopsida)
Lumut
tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati, yakni pada gametofitnya. Bedanya,
lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa kapsul yang memanjang dan tumbuh
seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros
laevis dan Notothylus indica. Lumut tanduk memiliki cirri-ciri, sebagai
berikut:
1)
Bentuk tubuh berupa talus.
2)
Memiliki bentuk sporofit
dengan kapsul yang tumbuh memanjang seperti tanduk.
3)
Selnya hanya memiliki satu
kloroplas (berkloroplas tunggal).
4)
Bentuk tubuh bagian bawah
menyerupai lumut hati.
C. Tumbuhan
Paku (Pterydhophyta)
Tumbuhan
paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan kelompok
tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang lebih 550 juta tahun yang
lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.
Gambar.2. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
Habitat
dari tumbuhan ini yaitu didarat. Ada beberapa yang teradaptasi hidup
dilingkungan yang berair. Tumbuhan paku terutama tumbuh di lapisan bawah di
dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, dan 350 meter di atas permukaan
laut teruatam di daerah yang lembah. Namun ada tumbuhan paku
bersifat epifit yaitu menempel pada tumbuhan lain.
1.
Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting, yaitu
sebagai berikut :
a.
Memiliki
jaringan pengangkut (xilem dan floem)
b.
Secara
umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c.
Alat
reproduksi aseksual berupa spora.
d.
Spora
dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
e.
Mengalami
metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2.
Klafikasi tumbuhan
paku
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan
perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi
menjadi empat divisi, yaitu :
a.
Psilophyta (paku purba / paku
telanjang)
Jenis paku ini sebagian
besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah
mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada
ujung cabang-cabangnya. Sporofil
menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh : Rhynia major dan Psilotum
sp.
b.
Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul
dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat.
Contoh:
1)
Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias
2)
Lycopodium sp.(paku kawat), sebagai tanaman hias.
3)
Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.
c.
Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam
satu lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya,
divisio ini disebut paku ekor kuda.
Contoh : Equisetum debile, memiliki batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium terdapat
pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus
d.
Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar
atau disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti
rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio
ini adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus dan
di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh :
1)
Adiantum cuneatum (suplir)
2)
Adiantum farleyense (ekor merak)
3)
Asplenium nidus (paku sarang burung)
4)
Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
5)
Marsilea crenata (semanggi)
6)
Azolla pinnata (paku air)
7)
Salvinia natans (paku sampan)
8)
Alsophilla glauca (paku tiang)
D. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)
Spermatophyta atau sering
disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh
(Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan
suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang
disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina yang disebut dengan
putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Didalam biji terdapat
embrio/lembaga(calon tumbuhan baru).
1.
Ciri-ciri tumbuhan berbiji
a. Struktur perkembangbiakan yang
khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun rujung. Setiap biji
mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses
reproduksi seksual. Sesudah bertunas, embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan yang
dewasa.
b. Sperma atau sel kelamin jantan
menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang
hanya terdapat pada tumbuhan biji.
c. Tumbuhan biji mempunyai jaringan
pembuluhan yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran untuk mengangkut air,
mineral, makanan,dan bahan- bahan lain.
d. Tumbuhan biji mempunyai pigmen
hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis, yaitu proses dasar pembuatan
makanan pada tumbuh-tumbuhan.
2. Klafikasi tumbuhan berbiji
Spermathophyta di bedakan menjadi 2 golongan (sub
divisi), yaitu :
a.
Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh
daging buah. Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun
membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi
generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan
zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama. Gymnospermae dibedakan menjadi 4 kelompk, yaitu:
1)
Kelas cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan
tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang dapat mengikat nitrogenPerkembangan dari Pteridophyta.
Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem : Cycas rumphii, zamia
floridiana, dan dion edule
2)
Kelas ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang
ada ginko biloba. Ginkgo(gingko biloba) merupakan
spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji
terbuka yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini
diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di
berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau
pekarangan.
3)
Kelas peniphyta
Memiliki daun berbentuk jarum dan
selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh : taxus baccata, agathis alba,
arau caria cunninghamii.
4) Kelas Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun
tunggal juga memiliki bunga majemuk. Contoh : Melinjo dan ephedra altissima
Gambar .3. Contoh Tumbuhan Gymnospermae
b.
Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan ini sangat berkembang dan menjadi dominan di
era Kenozoikum sampai sekarang. Struktur reproduksinya sudah dilengkapi dengan
perhiasan bunga. Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam
struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun
buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk
yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana, atau herba.
|
|
Gambar.4. (a) Tumbuhan dikotil; (b) Tumbuhan monokotil
Klasifikasinya :
1)
Monokotil rata-rata memiliki daun sejajar, tak
ada batang berkambium, organ bunga berkelipatan 3 dan akar serabut. Contoh : oryza sativa
2)
Dikotil rata-rata memiliki daun men jari,
batang berkambium, organ bunya yang berkelipatan 2, 4 dan 5 dan akar tunggang.
Contohnya : Citrus .sp.
E. Reproduksi Kingdom Plantae
1.
Reproduksi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan
lumut memiliki dua jenis reproduksi. Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan
seksual (generatif).
a.
Reproduksi Aseksual : Reproduksi aseksual atau secara vegetatif
yang memiliki spora dengan kromosom haploid (n) yang dihasilkan dari dalam
sporangium yang kemudian tumbuhan menjadi protonema, selanjutnya tumbuhan
menjadi gametofit.
b.
Reproduksi Seksual : Reproduksi Seksual atau secara generatif,
yang memiliki dimulai dari peleburan antara spermatozoid dengan ovum dengan
menggunakan perantaraan air. Zigot hasil dari fertilisasi kemudian akan
berkembang menjadi embrio, setelah itu sporofit berkromosom diploid (2n)
memiliki kotak spora (sporangium) dan akan menghasilkan spora
homosfor.
Gambar.5. Siklus hidup Bryophyta
Dalam siklus hidup
tumbuhan lumut, tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis
antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan generasi sporofit
yang memiliki kromosom diploid 2n). Bentuk lumut gametofit sering kita temukan
karena gametofit lebih dominan dan mempunyai waktu hidup yang lama dibandingkan
dengan bentuk sporofit.
2.
Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Pteridophyta
adalah tumbuhan vaskular (tumbuhan dengan xilem dan floem) yang mereproduksi
melalui spora. Karena mereka menghasilkan baik bunga maupun biji, mereka
disebut sebagai cryptogams. Kelompok ini termasuk pakis, paku ekor kuda, Reproduksi vegetatif tumbuhan paku adalah
dengan rimpang. Rimpang tumbuh ke semua
arah sebagai koloni. Tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang dikenal sebagai
metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi
gametofit.
a.
Generasi sporofit
Generasi sporofit menghasilkan spora adalah
tumbuhan paku itu sendiri. Jadi, tumbuhan paku yang kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari
gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk
menambahkan individu baru. Hal ini disebut reproduksi aseksual. Sedangkan spora
yang keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat
yang cocok akan tumbuh sebagai individu tanaman baru yang disebut sebagai
protalium.
b.
Generasi gametofit
Generasi gametofit
menghasilkan gamet dikenal sebagai protalium. Protalium adalah terbentuknya
talus yang memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuknya seperti jantung yang
biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, tumbuhan paku
gametofit ini hanya hidup beberapa minggu.
Gambar.
6. Siklus Hidup Tumbuhan paku
3.
Reproduksi Tumbuhan Berbiji
a.
Reproduksi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan
membentuk biji. Alat reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan
sudah dewasa. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Berikut ini adalah
gambar daur hidup gymnospermae (pinus)
Gambar.7. Daur Hidup Gymnospermae (Pinus)
b.
Reproduksi
Angiospermae Tumbuhan Berbiji Tertutup
Angiospermae memiliki
alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan
adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan
proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji
dengan inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang
menjadi embrio dan kemudian menjadi buah. Pembuahan yang terjadi pada Angiospermae
disebut pembuahan ganda, karena dua inti generatif (sperma) masing-masing
membuahi sel telur yang akan menjadi lembaga dan inti kandung lembaga menjadi endosperm. Berikut adalah
gambar siklus hidup Angiospermae
Gambar. 8. Siklus
Hidup Angiospermae
F. Peranan Tumbuhan bagi Kelangsungan Hidup di
Bumi
Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi
kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan
sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat,
peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan. Ilmu pengetahuan tentang tumbuhan
begitu pesat berkembang sehingga banyak bagian tubuh tumbuhan yang dimanfaatkan
oleh para ilmuwan untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat. (Riana Yani, 2009)
Pada zaman sekarang, orang tidak dapat lagi memandang peranan apa pun
secara sendiri-sendiri. Masyarakat di seluruh dunia harus memandang
sains-teknologi sebagai bagian dari masyarakat. Setiap perkembangan yang
terjadi pada sains selalu dikaitkan dengan teknologi yang mendukungnya,
kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Begitu pula tentang
perkembangan ilmu tumbuhan selalu terkait dengan kemajuan teknologi dan
berpengaruh pada masyarakat. (Riana Yani, 2009)
Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan
memiliki sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh
menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan tentang totipotensi ini dimanfaatkan
para ahli untuk melakukan perbanyakan tumbuhan dengan teknik kultur jaringan.
Bagian tumbuhan (daun, batang, bunga) ditumbuhkan dalam “kultur agar” di
laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi individu-individu baru yang jumlahnya
ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang sebenarnya. (Riana Yani, 2009)
Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tumbuhan dalam waktu
singkat dengan hasil yang banyak. Teknik ini dapat dijadikan solusi untuk
mengatasi masalah kekurangan pangan masyarakat. Permasalahannya adalah teknik
kultur jaringan membutuhkan biaya tinggi sehingga produk menjadi mahal,
kemungkinan besar sulit dijangkau oleh masyarakat. Selain kultur jaringan,
dikembangkan juga tanaman transgenik, yaitu tanaman hasil rekayasa genetika,
yang akan kamu pelajari pada bab bioteknologi. (Riana Yani, 2009)
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Kingdom plantae ialah
tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompok-kan organisme yang memiliki
akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan.
2.
Lumut
(Bryophyta) adalah peralihan dari tumbuhan bertalus
(Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus.
3.
Tumbuhan Paku (Pterydhophyta) termasuk golongan tumbuhan
yang telah berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling
sederhana. Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku
raksasa mendominasi permukaan bumi.
4.
Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji
merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai
biji.
5.
Tumbuhan lumut memiliki dua jenis reproduksi. Reproduksi secara aseksual
(vegetatif) dan seksual (generatif). Pteridophyta adalah tumbuhan vaskular (tumbuhan
dengan xilem dan floem) yang mereproduksi melalui spora. Gymnospermae
bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Reproduksi pada
Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari
pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong
lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari).
6.
Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi
kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan
sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat,
peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.
B.
Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Fictor
Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti
Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.
Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1
: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi :
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
|
No comments:
Post a Comment