Tuesday 19 December 2017

makalah Kingdom Plantae 2

Tugas Individu
MAKALAH BIOLOGI
KINGDOM PLANTAE



Oleh:

NURJANNAH HUSAENI
KLS : X MIPA 4
NIS : 8611
No.25



SMA NEGERI 4 WATAMPONE

 
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kingdom Plantae.”  Makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.
Kingdom Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Bagaimanakah pengelompokan Kingdom Plantae? Apakah ciri-ciri dari setiap anggota Kingdom Plantae ini? Apakah peranan Kingdom Plantae bagi kehidupan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya dan akan penulis kupas tuntas melalui lembaran demi lembaran di dalam makalah ini
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Watampone, 25 Januari 2017

             Penyusun
                                                                                               Iswandy

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Kingdom Plantae................................................               3
B.       Tumbuhan Lumut (Bryophyta)............................................               4
C.       Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)........................................               6
D.       Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)...................................               8
E.        Reproduksi Kingdom Plantae..............................................               11
F.        Peranan Tumbuhan bagi Kelangsungan Hidup di Bumi......               15
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               17
B.       Saran.....................................................................................               18
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan di bumi ini sangat beragam yang tersusun dari laut sampai puncak gunung, yang melingkupi sebagian besar daratan di muka bumi ini. Tumbuhan amat penting peranannya bagi penduduk di bumi. Kemampuan fotosintesis tumbuhan member seluruh kekuatan bagi manusia dan hewan. Tumbuhan juga menjaga tanah dari pengikisan hutan dan membantu mendinginkan iklim tempatnya tumbuh dengan penguapan air ke udara melalui proses pernapasan. (Subardi, 2009)
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk ciptaan-Nya yang menyusun kehidupan di dunia ini. Ketika melihat sekeliling kita, hamparan sawah yang menghijau atau begitu luasnya hutan, akan semakin menambah kekaguman kita terhadap ciptaan-Nya yang begitu mahasempurna. Semua kehidupan yang ada di dunia ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung tergantung pada keberadaan tumbuhan. (Suwarno, 2009)
Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda, ada yang secara vegetatif maupun secara generatif. Dilihat dari kelengkapan organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan daun telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Atas dasar ciri-ciri itulah maka tumbuhan berbiji disebut (kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok kormophyta. Dengan spora yang dibentuk dalam kotak spora, tumbuhan paku dijuluki sebagai kormophyta berspora. (Subardi, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan? Selain banyak macamnya, sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan protein nabati dan buah-buahan yang tidak terdapat pada daging. Tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya bahan pangan dan obat-obatan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan sebagai obat alternatif penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. Bagaimanakah pengelompokan kingdom Plantae? Sudahkah Anda menggali semua tentang kingdom Plantae? Dengan mempelajari kingdom Plantae, kita dapat menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan tumbuhan di sekitar Anda. Selain sebagai bahan pangan dan obat-obatan, masih banyak manfaat yang didapat dari kingdom Plantae bagi kehidupan manusia. (Fictor Ferdinand, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.   Apa itu kingdom plantae?
2.   Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
3.   Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan paku  (Pterydophyta?
4.   Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
5.   Bagaimana reproduksi pada kingdom plantae?
6.   Apa peranan kingdom manfaat bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.
2.   Untuk Mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan lumut (Bryophyta).
3.   Untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan paku (Pterydhophyta).
4.   Untuk mengetahu ciri-ciri dan klafikasi tumbuhan berbiji (Spermathophyta).
5.   Untuk mengetahu reproduksi pada kingdom plantae.
6.   Untuk mengetahui manfaat  kingdom plantae bagi kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Plantae
1.   Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. (Widayati Sri, 2009)
2.   Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik. (Moch Anshori, 2009)
3.   Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
4.   Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuhtumbuhan tersusun oleh banyak sel, baik sel yang telah mengalami diferensiasi maupun belum mengalaminya. (Subardi dkk, 2009).
5.   Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)
6.   Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
7.   Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)

B.  Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki pembuluh pengangkut serta akar, batang, dan daun sejati. Lumut adalah peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus. Lumut merupakan tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian generasi dengan siklus hidup, yaitu gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.
Hasil gambar untuk Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Gambar 1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

1.   Ciri-ciri tumbuhan lumut :
a.    Tidak memiliki jaringan pengangkut
b.   Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)
c.    Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit)
d.   Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
e.    Habitat yang di tempat yang lembab
f.    berukuran hidup kecil dan berkoloni

2.   Klafikasi Lumut
Jenis lumut yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
a.    Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat, sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan ini memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air. Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan yang lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai epifit di hutan). Lumut daun/Musci memiliki ciri-ciri, yaitu:
1)      Berklorofil
2)      sering disebut dengan lumut sejati
3)      Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, yang terdiri atas akar (rhizoid), batang, dan daun kecil
4)      Habitat umumnya ditempat lembab, dan sering ditemukan di daerah bebatuan ataupun tembok rumah
5)      Kehidupannya bergantung pada gametofitnya.
b.   Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila dibandingkan dengan lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas beberapa lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena itu, lumut ini dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella sp. Lumut hati memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1)      Tubuh berupa talus dan terbagi atas dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati
2)      Reproduksi secara aseksual menggunakan gemma cups (sel gemma)
3)      Dalam sporangium terdapat elatera
4)      Gametofit membentuk anteridium dan arkegonium menyerupai paying
c.    Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati, yakni pada gametofitnya. Bedanya, lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa kapsul yang memanjang dan tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis dan Notothylus indica. Lumut tanduk memiliki cirri-ciri, sebagai berikut:
1)      Bentuk tubuh berupa talus.
2)      Memiliki bentuk sporofit dengan kapsul yang tumbuh memanjang seperti tanduk.
3)      Selnya hanya memiliki satu kloroplas (berkloroplas tunggal).
4)      Bentuk tubuh bagian bawah menyerupai lumut hati.

C.  Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.
Hasil gambar untuk klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Gambar.2. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)
Habitat dari tumbuhan ini yaitu didarat. Ada beberapa yang teradaptasi hidup dilingkungan yang berair. Tumbuhan paku terutama tumbuh di lapisan bawah di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, dan 350 meter di atas permukaan laut teruatam di daerah yang lembah. Namun ada tumbuhan paku bersifat epifit yaitu menempel pada tumbuhan lain.
1.   Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting, yaitu sebagai berikut :
a.    Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
b.   Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c.    Alat reproduksi aseksual berupa spora.
d.   Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
e.    Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2.   Klafikasi tumbuhan  paku
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu :
a.    Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh :  Rhynia major dan Psilotum sp.
b.   Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat.
Contoh:
1)      Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias
2)      Lycopodium sp.(paku kawat), sebagai tanaman hias.
3)      Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.
c.    Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini disebut paku ekor kuda.
Contoh : Equisetum debile, memiliki batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus
d.   Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh :
1)      Adiantum cuneatum (suplir)
2)      Adiantum farleyense (ekor merak)
3)      Asplenium nidus (paku sarang burung)
4)      Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
5)      Marsilea crenata (semanggi)
6)      Azolla pinnata (paku air)
7)      Salvinia natans (paku sampan)
8)      Alsophilla glauca (paku tiang)

D. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)
Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji (Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Didalam biji terdapat embrio/lembaga(calon tumbuhan baru).
1.   Ciri-ciri tumbuhan berbiji
a.    Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun rujung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas, embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan yang dewasa.
b.   Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan biji.
c.    Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluhan yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran untuk mengangkut air, mineral, makanan,dan bahan- bahan lain.
d.   Tumbuhan biji mempunyai pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis, yaitu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuh-tumbuhan.
2.   Klafikasi tumbuhan berbiji
Spermathophyta di bedakan menjadi 2 golongan (sub divisi), yaitu :
a.    Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif  terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama. Gymnospermae dibedakan menjadi 4 kelompk, yaitu:
1)      Kelas cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena) yang dapat mengikat nitrogenPerkembangan dari Pteridophyta. Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem : Cycas rumphii, zamia floridiana, dan dion edule
2)      Kelas ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang ada ginko bilobaGinkgo(gingko biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan.
3)      Kelas peniphyta
Memiliki daun berbentuk jarum dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh : taxus baccata, agathis alba, arau caria cunninghamii.
4)      Kelas Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga majemuk. Contoh : Melinjo dan ephedra altissima
Gambar .3. Contoh Tumbuhan Gymnospermae
b.   Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan ini sangat berkembang dan menjadi dominan di era Kenozoikum sampai sekarang. Struktur reproduksinya sudah dilengkapi dengan perhiasan bunga. Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana, atau herba.
(a)
 









(b)
 
Gambar.4. (a) Tumbuhan dikotil; (b) Tumbuhan monokotil
Klasifikasinya :
1)      Monokotil rata-rata memiliki daun sejajar, tak ada batang berkambium, organ bunga berkelipatan 3 dan akar serabut. Contoh : oryza sativa
2)      Dikotil rata-rata memiliki daun men jari, batang berkambium, organ bunya yang berkelipatan 2, 4 dan 5 dan akar tunggang. Contohnya : Citrus .sp.

E.  Reproduksi Kingdom Plantae

1.         Reproduksi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut memiliki dua jenis reproduksi. Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).

a.         Reproduksi Aseksual  : Reproduksi aseksual atau secara vegetatif yang memiliki spora dengan kromosom haploid (n) yang dihasilkan dari dalam sporangium yang kemudian tumbuhan menjadi protonema, selanjutnya tumbuhan menjadi gametofit. 
b.         Reproduksi Seksual : Reproduksi Seksual atau secara generatif, yang memiliki dimulai dari peleburan antara spermatozoid dengan ovum dengan menggunakan perantaraan air. Zigot hasil dari fertilisasi kemudian akan berkembang menjadi embrio, setelah itu sporofit berkromosom diploid (2n)  memiliki kotak spora (sporangium) dan akan menghasilkan spora homosfor. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTN-6IK62WfcZOr08zNbSW0RoP2YeoRdwcCY7mZQqe49d10J4nhKRSkkArK3luILYLDPaCsAi_BTyqAdK56sVEINX-Qp8Qyf5lDdO2Y92Tykl1pxYOMmMXAGFD8PwUpj-MEhkKx7JBPWhf/s1600/New+Picture+(32).jpg
Gambar.5. Siklus hidup Bryophyta
Dalam siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan generasi sporofit yang memiliki kromosom diploid 2n). Bentuk lumut gametofit sering kita temukan karena gametofit lebih dominan dan mempunyai waktu hidup yang lama dibandingkan dengan bentuk sporofit.
2.         Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Pteridophyta adalah tumbuhan vaskular (tumbuhan dengan xilem dan floem) yang mereproduksi melalui spora. Karena mereka menghasilkan baik bunga maupun biji, mereka disebut sebagai cryptogams. Kelompok ini termasuk pakis, paku ekor kuda, Reproduksi vegetatif tumbuhan paku adalah dengan rimpang. Rimpang tumbuh ke semua arah sebagai koloni. Tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang dikenal sebagai metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
a.         Generasi sporofit
Generasi sporofit menghasilkan spora adalah tumbuhan paku itu sendiri. Jadi, tumbuhan paku yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk menambahkan individu baru. Hal ini disebut reproduksi aseksual. Sedangkan spora yang keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh sebagai individu tanaman baru yang disebut sebagai protalium.
b.         Generasi gametofit
Generasi gametofit menghasilkan gamet dikenal sebagai protalium. Protalium adalah terbentuknya talus yang memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuknya seperti jantung yang biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, tumbuhan paku gametofit ini hanya hidup beberapa minggu.
Hasil gambar untuk Daur hidup Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Gambar. 6. Siklus Hidup Tumbuhan paku

3.         Reproduksi  Tumbuhan Berbiji

a.         Reproduksi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal. Berikut ini adalah gambar daur hidup gymnospermae (pinus)
siklus-hidup-gymnospermae
Gambar.7. Daur Hidup Gymnospermae (Pinus)
b.         Reproduksi Angiospermae Tumbuhan Berbiji Tertutup
Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi buah. Pembuahan yang terjadi pada Angiospermae disebut pembuahan ganda, karena dua inti generatif (sperma) masing-masing membuahi sel telur yang akan menjadi lembaga dan inti kandung lembaga menjadi endosperm. Berikut adalah gambar siklus hidup Angiospermae
siklus-hidup-angiospermae
Gambar. 8. Siklus Hidup Angiospermae

F.  Peranan Tumbuhan bagi Kelangsungan Hidup di Bumi
Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan. Ilmu pengetahuan tentang tumbuhan begitu pesat berkembang sehingga banyak bagian tubuh tumbuhan yang dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat. (Riana Yani, 2009)
Pada zaman sekarang, orang tidak dapat lagi memandang peranan apa pun secara sendiri-sendiri. Masyarakat di seluruh dunia harus memandang sains-teknologi sebagai bagian dari masyarakat. Setiap perkembangan yang terjadi pada sains selalu dikaitkan dengan teknologi yang mendukungnya, kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Begitu pula tentang perkembangan ilmu tumbuhan selalu terkait dengan kemajuan teknologi dan berpengaruh pada masyarakat. (Riana Yani, 2009)
Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan tentang totipotensi ini dimanfaatkan para ahli untuk melakukan perbanyakan tumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang, bunga) ditumbuhkan dalam “kultur agar” di laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi individu-individu baru yang jumlahnya ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang sebenarnya. (Riana Yani, 2009)
Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tumbuhan dalam waktu singkat dengan hasil yang banyak. Teknik ini dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah kekurangan pangan masyarakat. Permasalahannya adalah teknik kultur jaringan membutuhkan biaya tinggi sehingga produk menjadi mahal, kemungkinan besar sulit dijangkau oleh masyarakat. Selain kultur jaringan, dikembangkan juga tanaman transgenik, yaitu tanaman hasil rekayasa genetika, yang akan kamu pelajari pada bab bioteknologi. (Riana Yani, 2009)














BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.         Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompok-kan organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan.
2.         Lumut (Bryophyta) adalah peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya masih berupa talus.
3.         Tumbuhan Paku (Pterydhophyta) termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.
4.         Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji.
5.         Tumbuhan lumut memiliki dua jenis reproduksi. Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Pteridophyta adalah tumbuhan vaskular (tumbuhan dengan xilem dan floem) yang mereproduksi melalui spora.  Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari).
6.         Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.
B.  Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
























DAFTAR PUSTAKA

Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.





 
 

No comments:

Post a Comment