MAKALAH
PEMBANGUNAN EKONOMI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok I
1.
Hadi Ariansyah
2.
Desi Ratnasari
3.
Risky Nur Indrawan
4.
A. Nur Hiqmah
5.
Andika
6.
Ikhsan Hidayat
7.
Ahmad Danial
MAN 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PEMBANGUNAN EKONOMI”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah Pembangunan Ekonomi ini. Kami menyadari
bahwa Makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Watampone, 26 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembangunan Ekonomi...................................... 3
B.
Elemen Penting dalam Pembangunan Ekonomi................... 4
C.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi 5
D.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi......... 6
E.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi 7
F.
Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang... 7
G.
Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Ekonomi................. 9
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 14
B.
Saran..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selama
ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang
belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian
pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut,
tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil
penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar
penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down
tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan
yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pembangunan ialah perkataan yang digunakan
secara meluas dalam semua media massa di seluruh dunia dan merupakan konsep
yang kerap kali disebut dan dibincangkan oleh semua lapisan masyarakat, sama
ada di Timur maupun di Barat, terutama di kalangan ahli politik, wartawan, dan
ahli sains sosial. Walaupun pembangunan satu perkataan yang sudah biasa
didengar dan diperkatakan oleh banyak orang, tetapi pengertian konsep
pembangunan begitu luas cakupannya.
Pengertian konsep pembangunan yang paling mudah dan populer
ialah kemakmuran ekonomi. Kemakmuran ekonomi dihubung kaitkan dengan taraf kehidupan
yang lebih baik, terutamanya dari segi akumulasi modal dan kekayaan sebuah
negara. Niagara yang kaya-raya dianggap sebagai negara yang makmur. Kemakmuran
ekonomi sesebuah negara dinilai dari segi pertumbahan ekonomi yang dicapai oleh
negara terbabit dari semasa ke semasa. Jika kadar pertumbuhan ekonomi sesebuah
negara itu meningkat dari setahun ke setahun, ini bermakna bahawa pembangunan
adalah pesat di negara tersebut. Ringkasnya, pertumbuhan ekonomi adalah panting
kepada pembangunan. Malah, pembangunan itu sendiri boleh diukur berdasarkan
sejauh mana kadar pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh sesebuah negara dari
semasa ke semasa.
Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang
pembangunan ekonomi, semua yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi, mulai
dari pengertian, elemen penting dalam pembangunan ekonomi, faktor yang
mempengaruhi pembangunan ekonomi, dampak positif dan negative pembangunan
ekonomi, perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi, masalah
pembangunan ekonomi di Negara berkembang dan kebijakan dan strategi pembangunan
ekonomi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi pembangunan ekonomi?
2. Apa sajakah elemen penting dalam
pembangunan ekonomi?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi?
4. Apa dampak positif dan negatif
pembangunan ekonomi?
5.
Jelaskan perbedaan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi?
6.
masalah apa sajakah yang dihadapi pembangunan
ekonomi di negara berkembang?
7. Apa
sajakah kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian pembangunan ekonomi.
2. Untuk mengetahui elemen penting
dalam pembangunan ekonomi.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi.
4. Untuk mengetahui dampak positif dan
negatif pembangunan ekonomi.
5.
Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
6.
Untuk mengetahui masalah pembangunan ekonomi
di negara berkembang.
7. Untuk
mengetahui kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara
dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan
ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam
standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan
alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan
teknik.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses
yang bertujuan untuk menaikkan produk domestik bruto suatu negara atau daerah
dalam jangka panjang.(Alam,2007;25)
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan
antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro
(dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses
multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002:5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan
taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riil perkapita.
Prof. Meier (dalam
Adisasmita, 2005:205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses
kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.
Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu
proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang.
Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa
pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus
melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik
yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung
dalam jangka panjang.
B. Elemen Penting dalam Pembangunan Ekonomi
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
1. Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2. Pembangunan sebagai suatu usaha
untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai
suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang
terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan
dalam kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan pendapatan perkapita
harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
C. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya
faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan
faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang
memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya
alam, yang meliputi
tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki
nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga
menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan
hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar
produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.
Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup
kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang
berkembang dan berlaku.
D. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Dampak
Positif Pembangunan Ekonomi
1. Melalui pembangunan ekonomi,
pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
- Adanya pembangunan ekonomi
dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
- Terciptanya lapangan pekerjaan
akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat
pendapatan nasional.
- Melalui pembangunan ekonomi
dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi
agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
- Pembangunan ekonomi menuntut
peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak
Negatif Pembangunan Ekonomi
1. Adanya pembangunan ekonomi yang
tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
- Industrialisasi mengakibatkan
berkurangnya lahan pertanian.
- hilangnya habitat alam baik
hayati atau hewani
E. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
- Merupakan
proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
- Tidak memperhatikan
pemerataan pendapatan.
- Tidak
memperhatikan pertambahan penduduk
- Belum tentu
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Pertumbuhan
ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
- Setiap
input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
Pembangunan ekonomi
- Merupakan
proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
meningkatkan produk per kapita.
- Memperhatikan
pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
- Memperhatikan
pertambahan penduduk.
- Meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
- Pembangunan
ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
- Setiap
input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan
– perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
F.
Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
1. Kemiskinan.
Kemiskinan
merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran
batas kemiskinan yang berbedadengan negara lain. Pemerintah Indonesia
memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami
masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan
persentase penduduk miskindengan berbagai cara, antara lain subsidi silang.
Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk
minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit
demi sedikit dikurangi dan nantinyadihilangkan sama sekali. Subsidi untuk
minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah
mampumembeli minyak tanah.
2. Keterbelakangan.
Masalah
keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya
manusia. Disamping itu, masalahketerlebakangan sangat erat hubungannya
dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang
terpeliharanya fasilitas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin
masyarakat.Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,misalnya dengan meningkatkan
mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada
anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar,seperti gedung sekolah
yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan
bantuan biaya sekolah.
3. Pengangguran
Masalah
lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi selain
kemiskinan dan keterbelakangan, masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahanstruktur
ekonomi dari negara agraris menjadi Negara
industry. Negara berkembang, memiliki pertumbuhan penduduk
yanglebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi
masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga
kerja memiliki keahlian sesuai denganlapangan kerja yang tersedia. Pelatihan
kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui
programini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan
keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
4. Kekurangan Modal
Kekurangan
modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan
ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat dalam
percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran negara
tersebut keluar darikemiskinan.Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian
memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalamikesulitan yang sama,
yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat
pembentukan modal yangrendah.Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah
menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan
saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi,
diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah
meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
5. Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara
berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah
pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian
yang sedang terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau jawa.
Sementara itu, dilihat dari hal hak penguasaan sector industry,
perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini
disebabkansistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga
potensi daerah kurang diperhatikan.
G.
Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Ekonomi
1.
Kebijakan Pembangunan Ekonomi
Kebijakan ekonomi adalah beberapa
peraturan atau batasan-batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf
hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain kebijakan ekonomi
diperlukan juga kebijakan nonekonmi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut
masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi dibagi menjadi 3 macam,
yaitu:
a.
Kebijakan Mikro
Kebijakan mikro adalah kebijakan
pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan
yang dilakukan oleh atau disektor mana dan diwilayah mana perusahaan yang
bersangkutan beroperasi.Contoh kebijakan pemerintah :
1) Peraturan pemerintah yang
mempengaruhi pola hubungan kerja (manajer dengan para pekerja), kondisi kerja
dalam perusahaan.
2) Kebijakan kemitraan antara
perusahaan besar dan perusahaan kecil di semua sektor ekonomi.
3) Kebijakan kredit bagi perusahaan
kecil di semua sektor dan lain-lain.
4) Menetapkan harga minimum dan
maksimum untuk melindungi produsen atau konsumen.
b.
Kebijakan Meso
Kebijakan Meso di bagi menjadi 2 arti yaitu :
1) Kebijakan ekonomi meso dalam arti
sektoral adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditunjukan pada sektor-sektor
tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan kebijakan sendiri, yang
bisa sama / berbeda, untuk sektornya. Kebijakan ini mencangkup keuangan,
distribusi, produksi, tata niaga, sistem pengadaan bahan baku, ketenagakerjaan,
termasuk system penggajian, investasi, jaminan sosial bagi bekerja dan
sebagainya.
2) Kebijakan ekonomi meso dalam arti
regional adalah kebijakan ekonomi yang ditunjukan pada wilayah tertentu.
Misalnya, kebijakan industri regional dikawasan timur Indonesia (KTI) yang
menyangkup kebijakan industry regional, kebijakan investasi regional, kebijakan
fiscal regional, kebijakan pembangunan infrastruktur regional, kebijakan
pendapatan, dan pengeluaran pemerintah daerah,kebijakan distribusi pendapatan
regional, kebijakan pendapatan, kebijakan perdagangan regional, dan sebagainya.
Kebijakan ekonomi regional bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
c.
Kebijakan Makro
Kebijakan ini mencakup semua aspek
ekonomi pada tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (kebijakan
moneter). Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan meso (sektoral atau
regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instrumen yang
digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran
pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan intervensi langsung di pasar
valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. (Tulus
Tambunan, 1996).
2.
Strategi Pembangunan Ekonomi
Untuk menjalankan kebijakan yang
sudah dijelaskan tersebut harus disusun strategi tertentu. Berikut ini strategi
pembangunan ekonomi di Indonesia.
a. Mengembangkan koridor pembangunan
ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian di setiap
pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis sumber-sumber superior.
Baik komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi
dalam empat tahap :
1) Mengindentifikasikan pusat-pusat
perekonomian, misalnya ibukota provinsi.
2) Menentukan kebutuhan pengubung
antara pusat ekonomi tersebut, seperti trafik barang.
3) Validasi untuk memastikan sejalan
dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem
infrastruktur serta fasilitas.
4) Menentukan hubungan lokasi sektor
fokus, guna menunjang fasilitas. Misalnya menghubungkan area pertambangan
dengan kawasan pemrosesnya.
b. Memperkuat hubungan nasional baik
secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa mengurangi biaya transaksi,
menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan menyadari perlunya
akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas antara
pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional.
Integrasi ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari
konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar
kehidupan.
c. Saat ini, aktivitas ekonomi
Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas
transportasi yang bisa menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok. Pada
jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa,
TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut
diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang melebihi
20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar tujuh juta jiwa.
Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.
d. Mempercepat kapabilitas teknologi
dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga strategi utama ini, juga
ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi, perdagangan dan
finansial. Beberapa elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas
pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan
level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset
dan pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif
serta menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional,
termasuk pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan
riset dan pengembangan yang digunakan untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan
pengguna untuk menyerap teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan
pengembangan sebagai pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun
dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah pembangunan ekonomi (economic development) biasanya di kaitkan
dengan perkembangan ekonomi di negara negara berkembang. Pendapatan perkapita sebagai pengukur kemakmuran. Banyak informasi perlu
digunakan untuk secara lengkap menunujukan taraf kemakmuran dan taraf hidup
yang di capai masyarakat suatu negara,kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas
untuk mendapatkan suplai listrik dan air minum yang bersih, taraf kesehatan,
fasilitas perobatan dan
lain-lain. Tersediannya
yang cukup merupakan faktor lainnya, apabila semua faktor faktor seperti ini
digunakan untuk menunjukan tingkat kemakmuran setiap negara, akan dihadapi
masalah dalam mengumpulkan data seperti itu.
B. Saran
Apabila dalam masyarakat
terdapat beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap
masyarakat yang sangat menghambat pembangunan ekonomi, pemerintah haruslah berusaha untuk
menghapuskan hambatan-hambatan tersebut,
perombakan, juga perubahan dalam sikap masyarakat perlu diciptakan.Demikianlah makalah singkat tentang
pembangunan ekonomi, apabila ada penulisan kata atau kalimat yang tidak sesuai
kami mohon maaf, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya
pelajar SMA Muhammadiyah Belitang.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita,
Rahardjo., 2005,
Dasar-Dasar
Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu,. Yogyakarta.
Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Sukwiaty. 2007. Ekonomi SMA Kelas XI.
Bandung: Yudhistira.
Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan: Problematika
dan Pendekatan, Jakarta: Salemba Empat.
Tambunan, Tulus. 1996. Pereknomian
Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
No comments:
Post a Comment