Tuesday 19 December 2017

MAKALAH BIOLOGI kingdom animalia 4

Tugas Individu
Makalah Biologi
KINGDOM ANIMALIA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
FADHILLAH AMALIA UMAR
KLS : X MIPA 6
NIS : 8685




SMA NEGERI 4 WATAMPONE


 
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

          Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridhoNya makalah yang berjudul “Kingdom Animalia” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disajikan dengan menggunakan bahasa indonesia dan beberapa gambar agar mempermudah siswa/siswi dalam mendalami pengetahuan tentang Kingdom Animalia
          Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada guru yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Dan tak lupa pula ucapan terimakasih , kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian makalah ini.
          Makalah ini menjelaskan tentang Kingdom Animalia yang akan dipelajari pada pelajaran Biologi Pembahasan yang dikemukakan meliputi ciri-ciri umum, reproduksi, cara memperoleh makan, daur hidup dan peranannya dalam kehidupan manusia.
          Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segalah masukan dan saran yang sifatnya membangun.




Watampone, 08 Mei 2017

           Penyusun
                                                                                            Fadhillah Amalia Umar




DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Kingdom Animalia.............................................               3
B.       Ciri-Ciri Morfologi Kingdom Animalia...........................               4
C.       Klasifikasi Kingdom Animalia.............................................               6
D.       Manfaat Kingdom Animalia ...............................................               15
E.        Penyakit Yang Ditularkan oleh Kingdom Animalia............               16
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               20
B.       Saran.....................................................................................               20
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya. Di sekitar kalian, banyak sekali ditemukan bermacam-macam jenis hewan. Ada yang bersifat bersel satu dan ada yang bersifat multiseluler. Serangga, reptilia, burung, dan mamalia hanyalah merupakan sebagian kelompok hewan yang sangat berlainan yang menghuni bumi. (Suwarno, 2009)
Hewan merupakan organisme multiselular dan eukariot heterotrof. Hewan mendapatkan energinya dengan memakan organisme lain dan mencernanya. Melalui proses pencernaan, hewan menguraikan bahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, yaitu sel sperma membuahi sel telur. Beberapa jenis hewan berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan bertunas, contohnya pada Hydra. Ciri lainnya, hewan mampu bergerak aktif karena antara sistem saraf dan jaringan ototnya telah berkembang baik. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dikelompokkan menjadi invertebrata dan Vertebrata. Semua hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan ke dalam invertebrata. Adapun hewan bertulang belakang dikelompokkan ke dalam Vertebrata. Perlu diketahui, pengelompokan tersebut sekarang sudah tidak digunakan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup yang terbaru. Selain (Rikky Firmansyah, 2009)
Berbeda dengan tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk hidup, hewan tergantung pada makhluk hidup yang lain. Meskipun tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan dapat mempertahankan hidup karena hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan. Selain itu, hewan juga dapat menemukan tempat hidup yang lebih baik yang banyak tersedia bahan makanan. Seperti halnya tumbuhan, di sekitar kita terdapat beraneka ragam hewan. (Vertebrata). (Sulistyorini Ari, 2009)
Akhir-akhir ini, banyak aktivitas manusia yang berkaitan erat dengan pemanfaatan hewan dalam kehidupannya. Contohnya kosmetik dari cacing yang diyakini dapat menjaga keremajaan kulit wajah, lapisan kitin udang dan kerang untuk pelangsing, suplemen kesehatan dan masih banyak lagi.(Moch. Anshori, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud kingdom animalia?
2.        Bagaimanakah Ciri morfologi kingdom animalia?
3.        Bagaimana Klasifikasi Kingdom Animalia?
4.        Bagaimana Manfaat Animalia dalam Kehidupan?
5.        Penyakit apa sajakah yang dapat ditularkan oleh kingdom animalia?

C.  Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui pengertian kingdom animalia.
2.        Untuk mengetahui ciri morfologi kingdom animalia.
3.        Untuk mengetahui klasifikasi kingdom animalia.
4.        Untuk mengetahui peranan animalia dalam kehidupan.
5.        Untuk mengetahui penyakit yang dapat ditularkan oleh kingdom animalia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kingdom Animalia
1.         Kingdom Animalia yang kita kenal sebagai hewan, memiliki bentuk yang beraneka ragam. Mulai dari Porifera yang sederhana hingga paus biru yang merupakan Mammalia terbesar. (Fictor Ferdinand, 2009)
2.         Kingdom Animalia atau Kerajaan Hewan merupakan kingdom yang diduga memiliki jumlah spesies paling banyak, lebih dari dua juta spesies. Itu pun masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Hewan adalah organisme yang paling beragam bentuknya di bumi ini. Dari yang panjangnya 0,05 mm hingga yang panjangnya mencapai 30 meter lebih. Kingdom Animalia juga memiliki habitat yang bervariasi, dari gurun, daerah yang dingin (Antartika) hingga dasar laut yang paling dalam. Hewan merupakan organisme multiselular dan eukariot heterotrof. Hewan mendapatkan energinya dengan memakan organisme lain dan mencernanya. Melalui proses pencernaan, hewan menguraikan bahan makanan menjadi molekul yang lebih sederha. (Rikky Firmansyah, 2009)
3.         Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan yang mempunyai ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh yang sangat beragam. Hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak aktif mencari makan, menghindari predator, atau untuk berkembang biak. Dengan kemampuan ini hewan dapat beradaptasi hampir di semua tempat di Bumi. (Budiati Herni, 2009)
4.         Hewan merupakan organisme atau makhluk hidup yang dapat kita jumpai pada berbagai tempat. Ada berbagai jenis hewan yang hidup di darat, di dalam air, di daerah tropis maupun subtropis, dan bahkan di daerah gurun yang sangat kering maupun daerah kutub yang sangat dingin. (Widayati Sri, 2009)
5.         Selain bersifat multiseluler dan eukariotik, semua hewan tidak memiliki kemampuan menghasilkan zat makanan sendiri. Hal ini dikarenakan hewan tidak memiliki pigmen penangkap energi cahaya matahari (klorofil), seperti yang dimiliki tumbuhan pada umumnya. (Subardi, 2009)
6.         Hewan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri berbeda dengan tumbuhan. Ciri yang paling membedakan antara hewan dan tumbuhan adalah tidak mempunyai klorofil dan bergerak aktif. (Idun Kistinnah, 2009)
7.         Kingdom Animalia memiliki anggota yang begitu banyak macamnya, mempunyai bentuk tubuh dan alat-alat tubuh yang bervariasi. Variasi bentuk tubuh dapat dikategorikan dengan melihat bentuk simetri tubuhnya. Berdasarkan simetri tubuhnya, ada yang berbentuk simetri radial, ada pula yang berbentuk simetri bilateral. (Riana Yani, 2009)
8.         Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.(Moch. Anshori, 2009)
9.         Berbeda dengan tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk hidup, hewan tergantung pada makhluk hidup yang lain. Meskipun tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan dapat mempertahankan hidup karena hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan. (Sulistyorini Ari, 2009)

B.  Ciri-Ciri Morfologi Kingdom Animalia
Berbeda dengan organisme autotrof yang mampu mengubah molekul anorganik menjadi molekul organik, hewan heterotrof harus memasukkan molekul organik yang telah terbentuk. Hal tersebut karena hewan heterotrof tak dapat mengubah molekul anorganik menjadi organik. Ciri lain dari hewan adalah tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat seperti yang dimiliki tumbuhan. Keunikan lain dari hewan adalah adanya dua jenis jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot. Di samping itu, sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual. Kingdom Animalia memiliki anggota yang begitu banyak macamnya, mempunyai bentuk tubuh dan alat-alat tubuh yang bervariasi. Variasi bentuk tubuh dapat dikategorikan dengan melihat bentuk simetri tubuhnya. Berdasarkan simetri tubuhnya, ada yang berbentuk simetri radial, ada pula yang berbentuk simetri bilateral. Hewan dengan simetri radial artinya mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar . Jika tubuhnya dipotong melalui mulutnya, akan dihasilkan potongan-potongan tubuh dengan bentuk yang sama. Hewan dengan simetri radial ini hanya mempunyai bagian puncak yang disebut sisi oral dan bagian dasar yang disebut sisi aboral. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini meliputi Porifera, Coelenterata, dan Echinodermata. Hewan dengan simetri radial ini, sering disebut juga radiata. Hewan dengan simetri bilateral artinya bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Dengan demikian, jika hewan tersebut dipotong melalui mulut dan anusnya, kita akan mendapatkan bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan. Hewan bersimetri bilateral ini mempunyai sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala atau sisi depan yang disebut anterior dan sisi ekor atau sisi belakang yang disebut posterior. (Riana Yani, 2009)
Hasil gambar untuk Tipe simetri tubuh, a. simetri radial, b. simetri bilateral
                                    Gambar : Tipe simetri tubuh pada hewan

]
Berdasarkan lapisan tubuh yang menyusunnya, hewan dikelompokkan dalam hewan diploblastik, yaitu hewan yang dibangun oleh dua lapisan lembaga, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis), dan hewan triploblastik. Hewan triploblastik mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Beberapa hewan triploblastik ada yang mempunyai rongga tubuh, tetapi ada juga yang belum mempunyai rongga tubuh. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh, hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi Aselomata, yaitu hewan yang belum mempunyai rongga tubuh, artinya tubuhnya padat tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar. Pada hewan semacam ini mesoderm membentuk struktur yang kompak sehingga selom (rongga tubuh) tidak terbentuk. Contoh Aselomata, yaitu Platyhelminthes atau cacing pipih. Kelompok berikutnya adalah Pseudoselomata. Hewan semacam ini mempunyai rongga tubuh semu, mesodermnya belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena mesodermnya belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Rongga yang terbentuk berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar. Hewan yang termasuk Pseudoselomata adalah Rotifera dan Nemathelminthes (cacing gilig). Hewan triploblastik lainnya adalah yang sudah mempunyai rongga tubuh yaitu Selomata. Pada hewan semacam ini, mesoderm dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Kedua lapisan tersebut mengelilingi rongga dan menghubungkan antara dorsal dan ventral membentuk mesenterium. Mesentrium berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Hewan Selomata meliputi Annelida sampai Chordata. (Riana Yani, 2009)

C.  Klasifikasi Kingdom Animalia
Hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Invertebrata meliputi hewan-hewan yang belum mempunyai tulang belakang yaitu terdiri dari filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Vertebrata merupakan hewan yang telah mempunyai tulang belakang yang dimasukkan dalam filum Chordata meliputi Chondrichthyes, Osteinchthyes, Amfibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. (Budiati Herni, 2009)
1.        Invertebrata
a.         Filum Porifera
Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana. Kata Porifera berasal dari bahasa Latin porus yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera merupakan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya.
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar: Contoh Anggota Porifera
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas.
1)        Kelas Calcarea
Calcarea mempunyai kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil yang terbentuk dari kalsium karbonat. Biasanya bentuknya sederhana dengan koanositnya yang relatif besar dan hidup di pantai dangkal. Misalnya Sycon, Clatharina, Scypa, Grantia, dan Leucosolenia.
2)        Kelas Hexatinellida
Hexatinellida mempunyai kerangka berupa spikula yang mengandung silikat atau kersik (SiO2). Biasanya tubuh berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella, Pheronema, dan Hyalonema.
3)        Kelas Demospongia
Kerangka tubuh Demospongia terbuat dari spongin atau campuran spongin dengan zat kersik. Umumnya hidup di laut, namun beberapa jenis hidup di air tawar. Misalnya Euspongia, Cliona, Microciona, dan Spongilla. Demospongia sering dimanfaatkan sebagai spons untuk mandi dan pembersih kaca.
b.         Filum Coelenterata
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar: Contoh Anggota Coelenterata
Coelenterata berasal dari coilos (rongga) dan eteron (usus), jadi Coelenterata berarti hewan berongga usus. Coelenterata umumnya hidup di laut, kecuali beberapa jenis dari Hydrozoa yang hidup di air tawar. Filum Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. (Budiati Herni, 2009)
c.         Filum Platyhelmintes
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
                             Gambar: Contoh Anggota Platyhelminthes

Plathyhelminthes meliputi kelompok cacing yang tubuhnya pipih dan relatif sederhana dibandingkan filum cacing yang lain.  Platyhelminthes memiliki tubuh pipih, lunak, dan epidermisnya bersilia. Tubuhnya bersifat tripoblastik yang tidak mempunyai rongga tubuh (aselomata).  Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria (cacing bersilia), Trematoda (cacing pipih), dan Cestroda (cacing isap).  (Budiati Herni, 2009)
d.        Filum Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani nematos (benang) dan helminthes (cacing) yang berarti cacing yang berbentuk gilig seperti benang. Beberapa contoh cacing Nemathelminthes adalah sebagai berikut. (Budiati Herni, 2009)
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
                        Gambar: Contoh Anggota Nemathelminthes
e.         Filum Annelida
Annelida berasal dari bahasa Yunani annulus (cincin), jadi Annelida adalah cacing yang mempunyai tubuh beruas-ruas atau bersegmen seperti cincin. Setiap ruas pada Annelida disebut somit dan bersifat metameri artinya setiap segmen tubuh mempunyai alat-alat yang lengkap seperti alat ekskresi, reproduksi, otot, pembuluh darah, dan saraf.
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar: Contoh Anggota Annelida
Annelida terbagi atas 3 kelas yaitu Polychaeta, Olygochaeta, dan Hirudinea
1)        Polychaeta
Polychaeta berasal dari bahasa Yunani poly (banyak) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut banyak. Contoh cacing ini adalah Eunice viridis (cacing wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele (cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji), keduanya dapat dimakan dan mengandung protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
2)        Olygochaeta
Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas. Contoh yang mudah kamu temukan adalah Lumbricus terrestris (cacing tanah). (Budiati Herni, 2009)
3)        Hirudinea
Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah (hirudo = lintah) yang banyak terdapat di air tawar, air laut, dan di darat. Contoh Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa javanica (pacet).
f.          Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin mollus (lunak) yang berarti hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuhnya bersifat tripoblastik selomata,dan mempunyai simetri bilateral. Berdasarkan simetri tubuh, struktur kaki, cangkok, mantel, insang, dan sistem saraf Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu kelas Gastropoda, Cephalopoda, Bivalvia atau Pelecypoda atau Lamellibranchyata, Amphineura, dan Scaphopoda. (Budiati Herni, 2009)
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar: Contoh Anggota Mollusca
g.         Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros (sendi atau ruas) dan podos (kaki) yang berarti hewan dengan kaki yang bersendi atau beruas-ruas.
1)        Crustacea
Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air laut, air tawar, dan tempat yang lembab. Crustacea dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu Entomostraca dan Malacostraca. (Budiati Herni, 2009)
2)        Arachnida
Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, dan tungau atau caplak (arachne = laba-laba). Hidupnya di darat, kebanyakan bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut (abdomen). Arachnida dikelompokkan menjadi tiga ordo yaitu Scorpionida, Araneae, dan Acarina. (Budiati Herni, 2009)
3)        Myriapoda 
Tubuh Myriapoda terdiri dari kepala dan perut (tidak terdapat dada), beruas-ruas, dan pada setiap ruas terdapat sepasang atau dua pasang kaki. Hidup di darat terutama di tempat-tempat yang banyak mengandung humus atau sisasisa bahan organik. Pada kepala terdapat mulut, dua buah mata tunggal (oselus), dan sepasang antena. Myriapoda dibagi menjadi dua kelas yaitu Chilopoda dan Diplopoda. 
4)        Insecta
Insecta meliputi berbagai jenis serangga, disebut juga heksapoda yang berarti hewan berkaki enam. Merupakan kelas terbesar dalam filum Arthropoda, diperkirakan terdapat lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Habitat serangga adalah di darat dan di air tawar. Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfisnya, serangga dibedakan menjadi dua subkelas yaitu Apterygota dan Pterygota.
h.         Filum Echinodermata
Pengertian, Ciri-ciri dan 9 Filum Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar: Contoh Anggota Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani echinos (duri) dan dermal (kulit) yang artinya hewan berkulit duri, yaitu kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur sebagai endoskeleton dan terdapat duri-duri kecil. Echinodermata diklasifikasikan menjadi 5 kelas yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. (Budiati Herni, 2009)
i.           Filum Chordata
Filum Chordata merupakan kelompok hewan Vertebrata dan beberapa hewan Invertebrata. Semua hewan dalam filum Chordata mempunyai ciri khas meskipun hanya tampak pada periode tertentu dalam kehidupannya, yaitu mempunyai notokord, tali saraf dorsal, celah insang, dan ekor berotot yang melewati anus.  Dalam filum Chordata ini, kita hanya akan mendalami subfilum Vertebrata. (Budiati Herni, 2009)
2.        Vertebrata
http://budisma.net/wp-content/uploads/2014/12/klasifikasi-hewan-vertebrata.jpg
                            Gambar : Klasifikasi hewan vertebrata
Subfilum Vertebrata terdiri dari dua superkelas yaitu Agnatha dan Gnathostomata. Superkelas Agnatha meliputi berbagai hewan Vertebrata yang tidak mempunyai rahang, misalnya belut lamprey. Lamprey hidup di air tawar dan air laut dan hidup parasit dengan menempel dan mengisap darah ikan lain. Superkelas Gnathostomata meliputi berbagai hewan Vertebrata yang mempunyai rahang, dibagi menjadi enam kelas yaitu Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
a.         Chondrichthyes
Chondrichthyes meliputi berbagai jenis ikan bertulang rawan yaitu berbagai hiu dan ikan pari. Contoh Chondrichthyes adalah Chimaera sp. (ikan tikus), Isurus oxyrinchus (hiu Atlantik), Eugomphodus cuvier (hiu macan), Pristis pectinata (hiu gergaji), Raja erinacea (ikan pari), dan Carcharodon carcharias (hiu putih raksasa). (Budiati Herni, 2009)
b.         Osteichthyes
Osteichthyes meliputi berbagai jenis ikan bertulang keras atau bertulang sejati. Terdapat sekitar 29.000 jenis yang masih hidup sehingga Osteichthyes merupakan kelas terbesar dari Vertebrata. Contohnya adalah Salmo salar (ikan salmon Atlantik), Trichogaster trichopterus (ikan sepat mutiara), Scleropages formosus (arwana), dan Achiroides melanorhynchus (ikan lidah). (Budiati Herni, 2009)
c.         Amphibia
Amphibia meliputi berbagai jenis katak, kodok, salamander, dan Amphibia tak berkaki. Amphibia hidup di air dan di darat (amphibia = dua kehidupan). Dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis. Telur menetas menjadi kecebong yang hidup di perairan (bernapas dengan insang), kemudian kecebong tumbuh menjadi Amphibia dewasa yang hidup di darat. Amphibia bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi eksternal. Contoh: Bufo viridis (bangkong), Rana cetesbina (katak sawah), Dendrobates azureus (katak beracun), Salamandra salamandra, (salamander api), dan Notophthalmus viridescens (kadal salamander merah). (Budiati Herni, 2009)
d.        Reptilia
Dalam hidupnya beberapa jenis Reptilia mengalami pergantian kulit/ekdisis. Reptilia bernapas dengan paru-paru. Reptilia meliputi berbagai jenis buaya dan aligator (23 jenis dari ordo Crocodilia), tuatara yang hanya ada di Selandia Baru (2 jenis dari ordo Rhynchocephalia), berbagai cicak, kadal, dan ular (sekitar 7.000 jenis dari ordo Squamata), dan kura-kura (300 jenis dari ordo Chelonia). Beberapa ordo yang lain meliputi jenis-jenis Reptilia yang telah punah, misalnya Ichthyosauria, Pterosauria, Ornithischia, dan Therapsida. (Budiati Herni, 2009)
e.         Aves
Aves meliputi berbagai jenis burung. Saat ini terdapat sekitar 10.000 jenis burung yang masih hidup sehingga merupakan kelompok Vertebrata darat yang paling banyak. Burung mempunyai ciri khas, yaitu suhu tubuh yang tidak tergantung pada Iingkungan (hewan yang homoiotherm), mempunyai sayap yang berfungsi untuk terbang dan mengerami telurnya. Contoh: Columba livia (merpati), Gallus gallus (ayam), Struthio camelus (burung unta), Haliaeetus leucocephalus (elang), dan Leucopsar rothschildi (jalak bali). (Budiati Herni, 2009)
f.          Mammalia
Mammalia meliputi sekitar 5.500 jenis hewan (termasuk manusia) yang ciri khasnya mempunyai kelenjar susu dan tubuh ditutupi oleh kulit yang berambut. Mempunyai dua pasang alat gerak yang dapat mengalami modifikasi untuk memegang, berjalan, lari, memanjat, menggali, berenang, atau terbang. Mammalia dibagi atas beberapa ordo yaitu Monotremata (hewan berparuh yaitu platypus dan ekidna), Marsupialia (hewan berkantong, misalnya kangguru, kuskus, dan oposum), dan Placentalia (hewan yang mempunyai plasenta ketika embrio) (Budiati Herni, 2009)

D.  Manfaat Kingdom Animalia
Kingdom Animalia yang begitu berlimpah dan beraneka ragam di bumi ini tentu memiliki manfaat yang sangat banyak pula. Dari mulai Porifera hingga Mamalia, memiliki peran serta manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pada Porifera, banyak organisme anggotanya yang memiliki peran bagi manusia, seperti menghasilkan spons yang dapat dipakai sebagai alat pembersih. Mollusca banyak yang menguntungkan, di antaranya sebagai sumber makanan bagi kita, seperti cumi-cumi dan kerang yang kaya akan protein. Selain itu, Mollusca juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti pada kerang penghasil mutiara. Seperti yang terlihat pada gambar berikut. (Fictor Ferdinand, 2009)
Hasil gambar untuk Kerang mutiara dan mutiara yang dihasilkannya
Gambar : Kerang mutiara dan mutiara yang dihasilkannya.
Arthropoda memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Beberapa dapat dijadikan sumber makanan bagi manusia, seperti udang dan kepiting. Kupu-kupu dan serangga lainnya pun sangat bermanfaat untuk membantu proses penyerbukan pada tumbuhan. Ada juga lebah yang menghasilkan madu yang dapat dikonsumsi dan menjadi obat untuk tubuh kita. (Fictor Ferdinand, 2009)
Pada Vertebrata, mulai dari Pisces hingga Mammalia, sudah memiliki manfaat yang jelas bagi manusia. Pisces merupakan sumber protein yang tinggi bagi manusia. Amphibia dan Reptilia juga memiliki peranan tersendiri dalam keseimbangan alam di bumi ini. Aves dan Mammalia sangat berguna untuk manusia karena dapat dimanfaatkan, baik telur maupun dagingnya. (Fictor Ferdinand, 2009)

D.  Penyakit Yang Ditularkan oleh Kingdom Animalia
Penyakit di dunia ini banyak sekali. Tak sedikit yang ternyata ditularkan hewan pada manusia. Kita mesti hati-hati karena beberapa penyakit ini kita jumpai di Indonesia dan ditularkan oleh hewan kesayangan kita juga bisa. Mau tau apa aja penyakitnya? Mari kita simak beberapa penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia :
malariarabieshttps://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQO05y2bsfVajUPyBQxmsSDSsZIiHG17X603jhD2hvxMih1leS4SxkRoF0j Hasil gambar untuk tikus
                                          Gambar: Contoh animalia penyebab penyakit pada manusia
1.         Malaria
Mestinya kita ga boleh ngeremehin ini penyakit karena kita bisa mati ko’it kalau sampe kena infeksinya. Kita semua udah pada tau kan kalau serangga yang membawa penyakit ini adalah nyamuk yang umumnya hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Setiap tahun banyak anak kecil yang mati gara-gara penyakit ini. Dan penderitanya akan terus tergantung pada obat seumur hidupnya karena terdapat parasit di dalam tubuhnya.
2.         Demam berdarah
Penyakit ini juga penyakit yang sering kita jumpai di Indonesia. penyakit ini disebabkan oleh nyamuk aides aigepty. Demam ini sering kali di samakan dengan demam biasa padahal beda jauh. Dengan fasenya yang juga disebut denagn fase pelana kuda kita harus waspada dengan penyakit dan demam ini.  Ternyata penyebab penyakit ini adalah virus. Satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran virus ini yaitu dengan membasmi nyamuknya.
3.         Penyakit PES
Penyakit ini ditularkan oleh tikus pada manusia sebenarnya bukan Cuma tikus tapi hewan pengerat yang lain juga. Bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini punya nama yang sangat indah, Pasteurella pestis. Proses penyebaran dan asal mula penyakit ini belum diketahui sampe sekarang.  Ada yang bilang kalu penyakit ini awalnya disebarkan oleh tentara mongol yang menyerbu Eropa. Ada juga yang bilang kalau penyakit ini dibawa para pedagang yang berasal dari India. (http://bejagat.blogspot.co.id)
4.         Flu babi atau swine flu
Penyakit ini disebabkan oleh virus H1N1. satu-satunya cara mencegah penularan penyakit ini yaitu dengan pemusnahan. Virus ini berasal dari spanyol yang disebut dengan Spanish flu. Penyakit ini menyerang hewan ternak, biasanya babi. Hewan ini juga disebut-sebut sebagai perantara antara penyakit hewan dan manusia karena di dalam tubuh hewan inilah virus-virus itu berevolusi sehingga berhasil menyerang tubuh manusia. Beberapa hali menyarankan untuk menghindari daging mentah dan berada di dekat peternakan agar terhindar darei infeksi virus. (http://bejagat.blogspot.co.id)
5.         Hepatitis
Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur. Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis. Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis. (http://bejagat.blogspot.co.id)


6.         Tuberculosa (TBC)
TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan. Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah. Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang. (http://bejagat.blogspot.co.id)
7.         Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%). Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
8.         Cacingan
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01-0,1 mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia. Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri,kakatua,anjing,sapi,kuda,babi dan lain-lain. (http://bejagat.blogspot.co.id)
9.         Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes. (http://bejagat.blogspot.co.id)
10.     Anthrax
Penyakit menular akut ini termasuk sebagai salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia, karena anthrax punya sifat zoonosa, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Angka kematian yang ditimbulkan akibatpenyakit anthraxcukup tinggi baik pada hewan ataupun manusia. Bakteri ini juga sangat sulit dibasmi karena membentuk spora yang dapat bertahan hidup lebih dari 10 tahun walaupun sudah dimusnahkan. Bakterinya mampu bertahan hidup pada saat musim panas ataupun pada musim hujan yang terus menerus. Anthrax biasanya ditularkan oleh sapi, babi, kambing atau kuda. (http://bejagat.blogspot.co.id)






BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.        Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan eukariotik, multiseluler, sel tidak berdinding dan tidak berklorofil, bersifat heterotrof, bergerak aktif, dan cepat tanggap terhadap rangsangan.
2.        Beberapa struktur hewan yang dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi adalah jumlah lapisan tubuh, tipe selom (rongga tubuh), simetri tubuh, tipe usus, dan segmentasi tubuh.
3.        Kingdom Animalia dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Invertebrata terdiri dari filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Vertebrata merupakan hewan yang telah mempunyai tulang belakang yang dimasukkan dalam filum Chordata meliputi Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
4.        Kingdom Animalia yang begitu berlimpah dan beraneka ragam di bumi ini tentu memiliki manfaat yang sangat banyak pula. Dari mulai Porifera hingga Mamalia, memiliki peran serta manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
5.        Tak sedikit yang ternyata ditularkan hewan pada manusia. Kita mesti hati-hati karena beberapa penyakit ini kita jumpai di Indonesia dan ditularkan oleh hewan kesayangan kita juga bisa.

B.  Saran
Semoga dengan makalah yang berjudul “Kingdom Animalia” ini, pengetahuan kita tentang “Kingdom Animalia” makin mantap dan jelas, meskipun makalah ini jauhdari kata sempurna. Kamidari penyusunmengucapkan terima kasih banyak apa bila dapatmembantu menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan ini ilmu kita lebih barrokah dan bermanfaat bagi kehidupansekarang ini, amin.
DAFTAR PUSTAKA

Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Irnaningtyas. 2013.  Biologi untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta: Erlangga Moch

Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri.z 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

http://bejagat.blogspot.co.id/2012/05/10-jenis-penyakit-yang-bisa-menular.html




 
 

No comments:

Post a Comment