Tuesday 19 December 2017

MAKALAH-EKSPLORASI EKSPLOITASI BARANG TAMBANG

MAKALAH

EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI BARANG TAMBANG
RAMAH LINGKUNGAN
 











Di susun oleh:
Kelompok III

ž  Iksan Hidayat
ž  Ashar
ž  Nurfadillah
ž  Titin Fatimah
ž  Risky Nur Indrawan
ž  Zul Azhari Muslim



MAN 1 WATAMPONE

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdullilahirabbilalamin, banyak nikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya untuk tuhan semesta alam atas berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI BARANG TAMBANG RAMAH LINGKUNGAN”, Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi salah satu nilai mata pelajaran geografi.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh bantuan dari beberapa pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal semoga semua ini bisa memberikan manfaat dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Watampone, 06 Oktober 2017


      Kelompok 3







            DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Eksplorasi Dan Eksploitasi ................................               3
B.       Tujuan Eksplorasi dan Eksploitasi........................................               5
C.       Tahap Eksplorasi dan Eksploitasi.........................................               6
D.       Metode Eksplorasi dan Eksploitasi......................................               10
E.        Aktifitas Pertambangan Ramah Lingkungan.......................               16
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               18
B.       Saran.....................................................................................               18
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.
Yang dimaksud sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya.Bagi manusia, hakikat sumber daya alam sangat penting baik sumber dayaalam yang berupa benda hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati(non hayati). Kedua macam sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Suatu negara yang banyaksumber daya alamnya maka negara tersebut akan menjadi negara yang kaya.Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber daya alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber dayaalam juga ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial. Manusia (penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi negaratersebut karena manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya,seperti tenaga kerja, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapatmeningkatkan ekonomi negara. (DIBYO Soegimog,2009)
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Selama keterkaitan yang saling menguntungkanini tetap terjalin, maka keberadaan pengelolaan sumber daya alam di suatu tempat masihlayak ada dan layak disebut sumber daya alam.Sumber daya alam yang ada di permukaan bumi banyak sekali ragamnya. Untuk mempermudah dalam pembahasannya, sumber daya alam kita bagi ke dalam dua kelompok  besar, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. (Sandra Yosepana,2009)
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang eksplorasi dan eksploitasi barang tambang ramah lingkungan. Eksplorasi dan eksploitasi adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, kedua istilah tersebuat sebenarnya memiliki istilah yang sangat erat sekali jika dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau tujuan kegiatan. Eksplorasi pengertian suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data - data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun informasi - informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak lain yang membutuhkanya.

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa itu eksplorasi dan eksploitasi?
2.        Apa sajakah tujuan eksplorasi dan eksploitasi?
3.        Bagaimana tahap eksplorasi dan eksploitasi?
4.        Bagaimana metode eksplorasi dan eksploitasi?
5.        Bagaimana aktifitas pertambangan ramah lingkungan?

C.  Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui definisi eksplorasi dan eksploitasi.
2.        Untuk mengetahui tujuan eksplorasi dan eksploitasi.
3.        Untuk mengetahui tahap eksplorasi dan eksploitasi.
4.        Untuk mengetahui metode eksplorasi dan eksploitasi.
5.        Untuk mengetahui aktifitas pertambangan ramah lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Eksplorasi Dan Eksploitasi
1.         Pengertian Eksplorasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;penjajakan.
Menurut situs Wikipedia berbahasa Indonesia: Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI): Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa  Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.
Sedangkan StudiKelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.
2.         Pengertian Eksploitasi
Jika hasil penelitian menunjukkan volume barang tambang cukup banyak dan pengambilan barang tambang dirasa menguntungkan, maka dapat dilaksanakan eksploitasi. Eksploitasi adalah kegiatan pengambilan barang tambang dengan cara pengeboran dan penggalian suatu tempat yang memiliki barang tambang.
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
Eksploitasi berasal dari bahasa Inggris, eksploitasi adalah politik pemanfaatan, eksploitasi adalah untuk kepentingan ekonomi atau kesejahteraan. Ekspolitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan sumber daya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam keberlajutan dan ketersedian sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3) Undang - undang Dasar 1945 menggariskan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Salah satu asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
a.    Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui denganhati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b.    Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
c.    Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,serta pendaur-ulangan (recycling)
d.   Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

B.  Tujuan Eksplorasi dan Eksploitasi
1.         Tujuan Eksplorasi
Eksplorasi bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang adanya barang tambang pada lokasi  tertentu  secara  spesi­fik.  Eksplorasi  yang  ramah  lingkungan  harus  memperhatikan hal-hal berikut.
a.    Penyelidikan harus dilakukan dengan teliti, mulai dari meneliti peta-peta yang sudah ada, hasil survei sebelumnya, catatan dan laporan dari temuan sebelumnya hingga citra satelit terbaru.
b.    Lakukan studi kelayakan sebagai tahap akhir dari penyelidikan sehingga dapat memastikan apakah penambangan pada lokasi tersebut layak dilakukan. Adapun barang tambang yang layak diusahakan harus memenuhi kriteria berikut.
1)        Jumlahnya cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan selama puluhan tahun.
2)        Kualitasnya bagus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
3)        Biaya produksi yang direncanakan wajar, mulai dari penggalian, pengolahan hingga pengangkutan.
c.    Pengambilan contoh barang tambang harus dilakukan secara hati-hati.
2.         Tujuan Eksploitasi
Eksploitasi bertujuan untuk memanfaatkan barang tambang bagi kehidupan. Eksploitasi yang ramah lingkungan harus memperhatikan hal berikut.
a.    Pada penambangan terbuka, hal yang perlu diperhatikan adalah:
1)        Pembersihan  lahan  dan  pengupasan  tanah  pucuk  (top  soil)  harus  dilakukan secara hati-hati. Hasilnya pun harus disimpan di tempat tertentu;
2)        Penggalian tanah penutup (sub soil) harus diperhitungkan dengan tepat, baik dengan menggunakan bahan peledak ataupun tanpa bahan peledak;
3)        tanah hasil galian harus dipindahkan ke area pembuangan (disposal area);
4)        lubang-lubang besar sisa penambangan harus direhabilitasi dan direklamasi.
b.    Pada penambangan tertutup, hal yang perlu diperhatikan adalah:
1)        pembuatan  lorong  terowongan  dan  pemasangan  penyangga  terowongan harus diperhitungkan dengan tepat dan mengutamakan keselamatan kerja;
2)        pembuatan jalur maju untuk produksi harus diserta dengan ventilasi dan drainase;
3)        batuan limbahnya harus dipindahkan ke disposal area.
c.    Pada pengeboran, hal yang dilakukan harus sesuai dengan formasi batuan. Apabila pengeboran  sampai  memotong  formasi  lumpur  dan  menembus  formasi  gas  akan menimbulkan bencana lumpur panas.
d.   Eksploitasi  barang  tambang  tidak  boleh  dilakukan  secara  berlebihan  karena  dapat menimbulkan bencana longsor, banjir, kabut asap, dan pemanasan global.

C.  Tahap Eksplorasi dan Eksploitasi
1.         Tahap Eksplorasi
Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :
a.    Survei tinjau 
Yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.
Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukannya pekerjaan pemboran.Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :
1)        Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 : 10.000. Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.
2)        Pembuatan Sumur Uji
3)        Survey geofisika : aerimagnet
4)        Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.
b.    Prospeksi Umum
Prospeksi Umumdilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral yang potensial. Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yagn perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang diselidikii lebih keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi (jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
c.    Exsplorasi awal
Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.
d.   Exsplorasi rinci
Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.
2.         Tahap Eksploitasi
Ini adalah salah satu eksploitasi dalam penambangan batu bara:
a.    Pembersihan lahan (land clearing)
Pembersihan lahan ini dilaksanakan untuk memisahkan pepohonan dari tanah tempat pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan tanah subsoilnya. Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai humus pada saat pelaksanaan reklamasi. Kegiatan pembersihan lahan ini baru dilaksanakan pada lahan yang benar-benar segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang wajib tetap dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini sebagai wujud bahwa perusahaan tambang tetap memperhatikan aspek pengelolaan atau lindungan lingkungan tambang.
b.    Pengupasan tanah pucuk (top soil)
Pengupasan tanah pucuk ini dilakukan terlebih dulu dan ditempatkan terpisah terhadap batuan penutup (over burden), agar pada saat pelaksanaan reklamasi dapat dimanfaatkan kembali. Pengupasan top soil ini dilakukan sampai pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai di lapisan batuan penutup (tidak mengandung unsur hara).
Kegiatan pengupasan tanah pucuk ini terjadi jika lahan yang digali masih berupa rona awal yang asli (belum pernah digali/tambang). Sedangkan untuk lahan yang bekas “peti (penambangan liar)” biasanya lapisan top soil tersebut telah tidak ada, sehingga kegiatan tambang diawali langsung dengan penggalian batuan penutup.
Tanah pucuk yang telah terkupas selanjutnya di timbun dan dikumpulkan pada lokasi tertentu yang dikenal dengan istilah Top Soil Bank. Untuk selanjutnya tanah pucuk yang terkumpul di top soil bank pada saatnya nanti akan dipergunakan sebagai pelapis teratas pada lahan disposal yang telah berakhir dan memasuki tahapan program reklamasi.
c.    Pemompaan air tambang (jika terdapat genangan air di pit)
Pemompaan air tambang dilakukan dengan menggunakan mesin pompa Allight dan Caterpillar dengan kapasitas maksimal masing-masing sekitar 200 lt/dt. Pompa ini tidak setiap saat digunakan, penggunaannya hanya apabila kondisi tambang cukup terganggu dengan adanya genangan air dalam jumlah banyak.
d.   Penggalian tanah penutup (over burden)
Penggalian batuan penutup (over burden, disingkat OB) dilakukan pertama kali dengan menggunakan alat gali berupa alat berat jenis big bulldozer yang berfungsi sebagai alat pemecah bebatuan (proses ripping dan dozing). Batuan penutup yang telah hancur tersebut selanjutnya diangkat oleh alat berat jenis excavator dan dipindahkan ke alat angkut. Sedangkan alat angkut batuan penutup ini berupa dump truck dengan kapasitas muat/angkut maksimal 20 ton. Dump truck ini beroperasi dari loading point di front tambang menuju ke areal disposal yang berjarak 4 km (pulang pergi).
e.    Penambangan batubara (coal cleaning & coal getting ke ROM)
Setelah penggalian batuan penutup selesai dan lapisan batubara mulai terekspose, maka kegiatan penambangan berikutnya adalah proses pembersihan lapisan batubara dari unsure pengotor (sisa batuan penutup dan/atau parting). Kegiatan ini dikenal dengan istilah coal cleaning. Hasil kegiatan coal cleaning ini adalah lapisan batubara yang bersih dan berkualitas.Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung bucket yang datar rata. Unsur pengotor yang berada di atas lapisan batubara dapat dihilangkan hingga sebersih mungkin.
Sedangkan proses pemuatan batubara ke alat angkut dilakukan oleh unit excavator, dimana alat angkut yang digunakan yaitu dump truck dengan kapasitas muatan 20 ton. Selanjutnya batubara tersebut diangkut menuju ke stockpile mini tambang (ROM). Hal ini dilakukan agar proses penambangan batubara di front tambang dapat berlangsung lebih cepat, jika dibandingkan dengan pengangkutan batubara secara langsung dari front tambang ke stockpile pelabuhan. Hal ini mengingat jarak antara lokasi front tambang terhadap lokasi stockpile pelabuhan cukup jauh (sekitar 43 kilometer). (Eko Prasetyo,2013)

D.  Metode Eksplorasi dan Eksploitasi

1.        Metode Eksplorasi

Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :

a.    Metode Langsung

1)        Metode Langsung Permukaan

Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :

a)   Penyelidikan Singkapan (Out Crop)
Singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1.         Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar
2.         Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
b)   Tracing Float (Penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
c)   Tracing dengan Panning (Mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.

2)        Metode Langsung Bawah Permukaan

Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung bawah permukaan juga dapat dilakukan apabila keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.

Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.

Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse dan lain-lain.

Tunnel   =Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki bukit.
Shaft     =Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift      =Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze    =Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari “level” ke arah “level” yang dibawahnya.

1)        Metode Tidak Langsung Cara Geofisika

Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika diantaranya :

a)   Metoda Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
b)   Metoda Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
c)   Metoda Seismik
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi.
d)  Metode Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m2/m atau disingkat Ohm-meter.
2)         Metode Tidak Langsung Cara Geokimia
Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya. Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.
2.        Metode Eksploitasi
Eksploitasi adalah kegiatan pelaksanaan penambangan dengan cara mengambil barang tambang  sesuai  kondisi  ­ siknya.  Ada  tiga  metode  penambangan  ini,  yaitu  sebagai berikut.
a.    Penambangan terbuka
Pertambangan terbuka adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang tambangnya dekat (tidak terlalu dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang tersebut dapat dilakukan dengan cara membuka atau menggali lapisan bumi bagian atas sampai posisi barang tambang siap diambil. Pada umumnya, pertambangan terbuka ini dilakukan untuk mengambil barang tambang yang wujudnya padat seperti batubara, marmer, pasir kuarsa, batu kapur, batu granit, dan kaolin.
Penambangan   terbuka   dilakukan   apabila   barang   tambang   terletak   didekat permukaan bumi. Caranya dengan membuka lapisan tanah di atas barang tambang hingga mencapai posisi barang tambang. Apabila lapisan tanah telah terbuka oleh erosi, barang  tambang  tinggal digali.  Penambangan terbuka berlaku untuk  jenis barang  tambang  yang  berwujud  padat,  seperti  baru  bara,  mineral  logam,  dan mineral bukan logam.
b.    Penambangan tertutup
Pertambangan tertutup adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang tambangnya jauh (dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang tersebut dapat dilakukan dengan cara pengeboran atau pembuatan terowongan vertical atau horizontal dibawah tanah sampai pada posisi barang tambang yang akan diambil. Penambangan   tertutup  dilakukan  apabila  barang tambang  terletak  jauh   didalam bumi. Caranya  dengan  menggali  terowongan  hingga  mencapai  barang tambang.  Penambangan  tertutup  juga  berlaku  untuk  jenis  barang  tambang  yang  berwujud padat.
c.    Pengeboran
Pengeboran  dilakukan  dengan  cara  mengebor  batuan  hingga  mencapai  cebakan barang tambang. Pengeboran berlaku untuk jenis barang tambang yang berwujud cair,  seperti  cairan  hidrokarbon  minyak  mentah  dan  gas  alam  yang  terletak  di punggung  antiklinal  di  antara  dua  lapisan  kedap  air  sehingga  tidak  menguap dan  tidak  meresap.  Pengeboran  dilakukan  di  lepas  pantai  dan  di  daratan  dengan pengebor yang terbuat dari baja dengan mata bor dari intan.
E.  Aktifitas Pertambangan Ramah Lingkungan
Kalangan usaha pertambangan sebenarnya dapat berbuat banyak untuk mendukung mewujudkan masa depan kehutanan Indonesia yang lestari. Dukungan perusahaan pertambangan dapat dimulai sejak awal beroperasinya perusahaan tersebut yang telah menyatakan komitmennya sebagai perusahaan pertambangan yang ramah lingkungan. Perusahaan pertambangan sebagai perusahaan yang mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya alam seharusnya sejak awal mempertimbangkan aspek lingkungan dan aspek sosial masyarakat dalam kegiatan usahanya.
Perusahaan pertambangan seharusnya tidak hanya mengupayakan aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan aspek sosial. greenmining- Ketiga aspek yang menjadi pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan tersebut harus menjadi perhatian yang seimbang oleh pelaku usaha pertambangan.
Dalam aspek lingkungan, perusahaan pertambangan sejak awal seharusnya memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dibuatnya, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL. Kegiatan usaha pertambangan umum dengan luas perizinan (KP) di atas 200 hektar atau luas daerah terbuka untuk pertambangan di atas 50 hektar kumulatif per tahun wajib dilengkapi dengan AMDAL. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari bukaan lahan yang terlalu luas.
Potensi dampak penting terhadap lingkungan dari usaha pertambangan umum antara lain merubah bentang alam, ekologi dan hidrologi. Kemudian, lama kegiatan usaha tersebut juga akan memberikan dampak penting terhadap kualitas udara, kebisingan, getaran apabila menggunakan peledak, serta dampak dari limbah cair yang dihasilkan. Untuk eksploitasi produksi batubara/gambut lebih dari 250.000 ton/tahun, bijih primer lebih dari 250.000 ton/tahun dan bijih sekunder/endapan alluvial lebih dari 150.000 ton/tahun semuanya wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Selain hal di atas, ada beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian perusahaan pertambangan agar dapat menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Pertama, perusahaan pertambangan harus mengelola sumber daya alam dengan baik dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
Kedua, perusahaan pertambangan perlu meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Ketiga, perusahaan pertambangan perlu mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang. Keempat, perusahaan pertambangan perlu menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat pulih. (Simpunk4,2013)


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan. Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
Kalangan usaha pertambangan sebenarnya dapat berbuat banyak untuk mendukung mewujudkan masa depan kehutanan Indonesia yang lestari. Dukungan perusahaan pertambangan dapat dimulai sejak awal beroperasinya perusahaan tersebut yang telah menyatakan komitmennya sebagai perusahaan pertambangan yang ramah lingkungan.

B.  Saran
Saran kami terhadap kegiatan pertambangan di Indonesia adalah :
1.        Perusahaan pertambangan sebagai perusahaan yang mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya alam seharusnya sejak awal mempertimbangkan aspek lingkungan dan aspek sosial masyarakat dalam kegiatan usahanya.
2.        Dukungan perusahaan pertambangan dapat dimulai sejak awal beroperasinya perusahaan tersebut yang telah menyatakan komitmennya sebagai perusahaan pertambangan yang ramah lingkungan.
3.        Kegiatan pertambangan haruslah berpegang teguh pada Undang-Undang dan AMDAL yang telah ditetapkan.



DAFTAR PUSTAKA

Dibyo Soegimo,2009. Geografi: untuk SMA/ MA Kelas XI -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Eko Prasetyo, 2013. Tahap Eksplorasi Dan Eksploitasi. https://mazzeko.wordpress.com (online) Diakses tanggal 06 Oktober 2017.

Sandra Yosepana,2009. Belajar Efektif Geograf Untuk SMA/MA Kelas XI IPS / Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Simpunk4, 2013. Pertambangan Ramah Lingkungan. http://simpunk4-community.blogspot.co.id (online) Diakses tanggal 06 Oktober 2017.


Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press



1 comment: