Tuesday, 19 December 2017

MAKALAH PROTISTA 6

Tugas Individu
MAKALAH BIOLOGI
PROTISTA
 

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Novita Angraini Sari Putri
KELAS : X MIPA 1
NIS: 8696/18




SMA NEGERI 4 WATAMPONE

 
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Protista ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Watampone.
Sel Protista yang pertama kali diamati oleh Antonie van Leeuenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni atau organisme multiselular sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki struktur sel eukariotik, jelas membedakan protctista dengan arkaebakteria dengan eubakteri.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa, dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru   yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

                                                                                    Watampone, 01 Desember 2016

             Penyusun
                                                                                           


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................               i
DAFTAR ISI .............................................................................................               ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.....................................................................               1
B.       Rumusan Masalah.................................................................               2
C.       Tujuan Penulisan...................................................................               2
BAB II... PEMBAHASAN
A.       Pengertian Protista...............................................................               3
B.       Sejarah Protista.....................................................................               4
C.       Klasifikasi Protista...............................................................               5
D.       Ciri-Ciri Protista...................................................................               13
E.        Peranan Protista  ..................................................................               14
BAB III.. PENUTUP
A.       Kesimpulan...........................................................................               16
B.       Saran.....................................................................................               16
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel Protista yang pertama kali diamati oleh Antonie van Leeuenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni atau organisme multiselular sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki struktur sel eukariotik, jelas membedakan protctista dengan arkaebakteria dengan eubakteri. Kebanyakan Protista adalah uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing dkk, 2013)
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hewan ini merupakan organism yang tubuhnya bersel tunggal atau uniseluler, tetapi ada juga yang bersel banyak/multiseluler tetapi hanya beberapa di antaranya. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni (berkelompok). Habitat umumnya di tempat yang lembap, misalnya di laut, air tawar, tanah yang lembap, bahkan ada yang hidup di jaringan organisme lain sehingga hewan ini termasuk organisme akuatik. Bagaimana dengan cara perkembangbiakannya dan cara mendapatkan makanannya? Untuk mempertahankan jenisnya, mikroba ini berkembang biak dengan cara membelah diri, misalnya pembelahan biner. Cara yang demikian merupakan perkembangbiakan secara aseksual. Tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual, yaitu dengan penyatuan dua gamet. (Idun Kistinnah, 2009).
Protista dapat ditemukan pada setiap tempat yang mengandung air, tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan habitat lain yang cukup lembab. Protista yang hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fi toplankton yang merupakan kontributor utama dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan. Protista dapat hidup secara bebas atau bersimbiosis secara mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Protista parasit bersifat pathogen pada hewan dan manusia. Beberapa jenis Protista mempunyai alat gerak sehingga bersifat motil. Adapun reproduksi dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, Protista membentuk sel resisten yang disebut kista. (Widayati Sri, 2009)
Makhluk hidup anggota Protista mulai terungkap setelah Antony van Leeuwenhoek mengamati makhluk-makhluk kecil menggunakan mikroskop sederhananya sekitar 300 tahun silam. Dengan mikroskop sederhananya tersebut, ia mampu mengamati berbagai jenis mikroorganisme. Salah satunya adalah Protista. Protista merupakan salah satu kingdom yang memiliki anggota cukup banyak. Banyak jenis Protista yang secara morfologi memang membingungkan. Menurut Brum et al. (1994: 810), Protista memiliki beberapa anggota, ada yang mirip tumbuhan, hewan, dan jamur. Akan tetapi, satu hal yang pasti bahwa seluruh anggota Kingdom Protista bersifat eukariot. (Rikky Firmansyah, 2009)

B.  Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian Protista?
2.   Bagaimanakah sejarah Protista?
3.   Apa saja klasifikasi Protista?
4.   Apa saja ciri-ciri Protista?
5.   Bagaimana peranan Protista  dalam kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui Pengertian Protista.
2.   Untuk mengetahui sejarah Protista.
3.   Untuk mengetahui Klasifikasi Protista.
4.   Untuk mengetahui Ciri-ciri Protista.
5.   Untuk mengetahui Peranan Protista  dalam kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protista
1.   Protista berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom ini beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. (Moch Anshori, 2009)
2.   Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur. (Sulistyorini, Ari. 2009)
3.   Protista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. (Herni Budiati, 2009)
4.   Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak seperti hewan. (Riana Yani, 2009)
5.   Protista berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti ‘pertama’. Jadi, Protista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi prokariotik. (Widayati Sri, 2009)
6.   Protista adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. (Subardi dkk, 2009).
7.   Kingdom Protista sangat berbeda dengan kingdom lainnya. Beberapa Protista adalah autrotof dan beberapa lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protista terjadi secara aerobik. (Fictor Ferdinand, 2009)
8.   Istilah Protista diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula, dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka mulai hidup di dunia ini sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini membuat para ilmuwan ragu-ragu karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Untuk itulah dibuat golongan tersendiri, yaitu kingdom Protista. (Idun Kistinnah, 2009).
9.   Kebanyakan Protista adalah uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing dkk, 2013)

B.  Sejarah Protista

1.   Tahun 1830an, Protista  pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2.   Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.   Awal 1860an, istilah Protista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap Protista  harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
4.   Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan Protista .
5.   Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protista" secara harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel Protista  karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah Protista tidak meliputinya. Sebaliknya, Protista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.
6.   Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protista menjadi Protista  dan Fungi. Kingdom Protista  ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisme eukaryotik yang dimasukkan Protista  definisi Whittaker.
7.   Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata Protista  dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
8.   Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan palaeontological.

C. Klasifikasi Protista
1.   Protista  Mirip Hewan (Protozoa)
http://image.slidesharecdn.com/protistamiriphewanx-1-140304215318-phpapp02/95/protista-mirip-hewan-protozoa-x1-8-638.jpg?cb=1393970113
Gambar 1. Protista  Mirip Hewan (Protozoa)
Protista ini sering disebut juga protozoa yang berarti hewan pertama. Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak dengan cara yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton (plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme  perairan yang lebih besar. Peran penting lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa semacam ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri. (Riana Yani, 2009)
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.       Rhizopoda (Sarcodina)
Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita ambil salah satu contoh-nya, yaitu Amoeba.
  Gambar 2. Macammacam Rhizopoda
(a). Radiolaria
(b). Feraminifera
Contoh-contoh Rhizopoda yang lain, misalnya Arcella yang mempunyai kerangka dari zat kitin. Diflugia tubuhnya mengekskresikan lendir sehingga dapat melekatkan pasirpasir halus. Radiolaria mengandung banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan mem-bentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok serta bahan peledak. Foraminifera kerangka luarnya terdiri dari zat silika dan zat kapur, foraminifera yang terkenal adalah Globigerina yang endapannya dapat sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi. (Subardi dkk, 2009).
b.      Flagellata
Ciri flagellata ini memiliki satu flagela/bulu cambuk sebagai alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup bebas, saprofor sisa-sisa organisme namun ada juga yang parasit pada hewan dan manusia. Flagellata dibedakan menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
1)   Fitoflagellata
Fitoflagellata memiliki plastida Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton,fitoflagellata mensuplai makanan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator.
2)      Zooflagellata
Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan bentuknya menyerupai hewan. Contoh adalah Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar, Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis penyebab penyakit kulit. Penyakit yang disebabkan oleh Leismania disebut juga leishmniasis, sedangkan yang disebabkan oleh Trypanosoma disebut tripanosomiasis.
c.       Ciliata
Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga dapat pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang kaya akan zat organik. Bentuknya bermacam-macam ada yang seperti sandal, lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini memilik dua inti, yaitu makro nucleus dan mikro nukleus, serta memiliki vakuola kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi. Kebanyakan ciliata hidup bebas. Balantidium coli adalah ciliata yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah pada manusia. Organisme ini hidup pada saluran gastrointestinal beberapa vertebrata. (Subardi dkk, 2009)
d.      Sporozoa
Sporozoa merupakan anggota Protista yang tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah posisi tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan maupun manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada sel darah merah, menyebabkan penyakit malaria. (Subardi dkk, 2009)
2.   Protista  Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organism multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota. (Fictor Ferdinand, 2009)
https://sciencebooth.files.wordpress.com/2014/01/protista-jamur.jpg
Gambar3. Protista  mirip jamur
a.       Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir. Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
b.      Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
c.       Oomycota
Oomycota dikenal sebagai jamur air (water molds), karat putih (white rust), dan downy mildew. Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang halus yang membentuk bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur pada umumnya. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Pada umumnya, jamur air merupakan pengurai yang tumbuh pada alga atau hewan mati. Beberapa lagi merupakan parasit pada ikan. Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia. Beberapa yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
3.   Protista  Mirip Tumbuhan (Alga)
http://images.slideplayer.info/12/3984204/slides/slide_6.jpg
Gambar4. Protista  mirip Tumbuhan (alga)
Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama formal sebuah kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke dalam dunia tersendiri, yaitu Protista. Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). (Moch Anshori, 2009)
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
a.       Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella,Ulva ,Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
b.      Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Reproduksi Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami. Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.Contoh-contoh ganggang cokelat : Laminaria, Fucus,Turbinaria, Sargasum.
c.       Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Ganggang merah berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium) Contoh : Batrachospermum, Gelidium,  Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra,Polysiphonia
d.      Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan. Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.

D. Ciri-ciri Protista
1.   Ciri-ciri Protista  mirip hewan (Protozoa)
a.       Merupakan organisme bersel satu.
b.      Mempunyai inti eukariotik.
c.       Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
d.      Sebagian besar anggota Protozoa mempunyai alat gerak.
e.       Alat gerak Protozoa, antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum).
f.       Habitat Protozoa di air tawar, air laut, tempat lembap, tubuh hewan, dan tubuh manusia.
2.   Ciri-ciri Protista  mirip jamur
a.       Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
b.      Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin.
c.       Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora.
d.      Fagositik. (Rasti Septianing, dkk. 2009)
3.   Ciri-ciri Alga
Alga memiliki ciri-ciri, antara lain:
a.       Belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
b.      Mempunyai klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum.
c.       Bersel satu atau bersel banyak.
d.      Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap.
e.       Reproduksi:
1)      Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan zigospora.
2)      Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina. (Suwarno, 2009)

E.  Peranan Protista
1.   Protista yang merugikan
Beberapa penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa parasit. Contohnya:
a.    Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
b.   Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
c.    Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
d.   Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista  ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
e.    Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
2.   Protista yang menguntungkan
Selain dapat merugikan bagi manusia, Protista  juga dapat menguntungkan,
antara lain sebagai berikut:
a.    Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
b.   Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
c.    Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
d.   Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
e.    Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
f.    GellidiumGracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
g.   Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
h.   Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar   Perkembangbiakan ganggang merah
i.     Ganggang merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.
j.     Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
k.   Ganggang merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya.
l.     Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat agar-agar.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Protista  adalah eukariota yang beranekaragam yang umumnya hidup ditempat yang lembab.
2.   Tahun 1830an, Protista  pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain,oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
3.   Macam Macam Protista dapat digolongkan menjadi Protista  mirip hewan (protozoa), Protista  mirip tumbuhan (alga) dan Protista  mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
4.   Sebagian besar spesies Protista yang diketahui hidup saat ini bersifat uniseluler, tetapi ada beberapa spesies berkoloni dan bersifat multiseluler.
5.   Peranan Protista  dalam kehidupan dapat merugikan dan dapat pula bermanfaat untuk kehidupan. Salah satu contoh Protista  yang merugikan adalah: Entamoeba histolytica hidup didalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. Sedangkan untuk contoh Protista  yang menguntungkan atau bermanfaat adalah: Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik dan Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.

B.  Saran
Makalah ini murni penulis ambil dari buku-buku Biologi yang penulis baca. Namun sebaiknya para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus  menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mrip Hewan, dan Protista Mirip Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet.

DAFTAR PUSTAKA


Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.

Riana Yani [et al] ; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


 
 

No comments:

Post a Comment