Tugas Individu
MAKALAH
BIOLOGI
D
I
S
U
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : Nurfadhilah Pratiwi
KELAS : X MIPA 6
NIS: 8696
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Protoctista” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu
tugas dalam mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Watampone.
Sel Protoctista yang pertama kali diamati oleh Antonie
van Leeuenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni atau organisme
multiselular sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik. Dengan memiliki
struktur sel eukariotik, jelas membedakan protctista dengan arkaebakteria
dengan eubakteri.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa,
dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru yang
telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan
dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Watampone, 23 Oktober 2016
Penyusun
Nurfadhilah Pratiwi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian Protoctista.......................................................... 3
B.
Sejarah Protoctista................................................................ 4
C.
Klasifikasi Protoctista.......................................................... 5
D.
Ciri-Ciri Protoctista.............................................................. 13
E.
Peranan Protoctista ............................................................. 14
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 16
B.
Saran..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protista
merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki
membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun
tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai
tumbuhan, ataupun menyerupai jamur. Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan
merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam kelompok Protista. Kelompok makhluk
hidup Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok
Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok Protista
yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air. (Sulistyorini, Ari. 2009)
Sel Protoctista yang pertama kali
diamati oleh Antonie van Leeuenhoek pada tahun 1674 adalah uniselular koloni
atau organisme multiselular sederhana yang memiliki organisasi sel eukariotik.
Dengan memiliki struktur sel eukariotik, jelas membedakan protctista dengan arkaebakteria
dengan eubakteri. Kebanyakan protoctista adalah uniselular
dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat melakukan seluruh
fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan oleh vakuola makanan
dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti Septianing dkk, 2013)
Protista dapat ditemukan pada
setiap tempat yang mengandung air, tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan
habitat lain yang cukup lembab. Protista yang hidup di laut sebagian besar
bertindak sebagai fi toplankton yang merupakan kontributor utama dalam
penyediaan energi jaring-jaring makanan. Protista dapat hidup secara bebas atau
bersimbiosis secara mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Protista parasit
bersifat pathogen pada hewan dan manusia. Beberapa jenis Protista mempunyai
alat gerak sehingga bersifat motil. Adapun reproduksi dapat terjadi secara seksual
dan aseksual. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, Protista
membentuk sel resisten yang disebut kista.
(Widayati Sri, 2009)
Makhluk hidup anggota Protista mulai
terungkap setelah Antony van Leeuwenhoek mengamati makhluk-makhluk kecil
menggunakan mikroskop sederhananya sekitar 300 tahun silam. Dengan mikroskop
sederhananya tersebut, ia mampu mengamati berbagai jenis mikroorganisme. Salah
satunya adalah Protista. Protista merupakan salah satu kingdom yang memiliki
anggota cukup banyak. Banyak jenis Protista yang secara morfologi memang
membingungkan. Menurut Brum et al. (1994: 810), Protista memiliki beberapa
anggota, ada yang mirip tumbuhan, hewan, dan jamur. Akan
tetapi, satu hal yang pasti bahwa seluruh anggota Kingdom Protista bersifat
eukariot. (Rikky Firmansyah, 2009)
Dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang Protoctista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga),
Protoctista Mirip Hewan (Protozoa), dan Protoctista Mirip Jamur (Sporozoa).
Bagaimana ciri-ciri Protoctista, cara berkembang biak, peran postif dan negatif
dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Protoctista?
2.
Bagaimanakah sejarah
Protoctista?
3.
Apa saja klasifikasi Protoctista?
4.
Apa saja ciri-ciri Protoctista?
5.
Bagaimana peranan Protoctista
dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Pengertian Protoctista.
2.
Untuk mengetahui sejarah
Protoctista.
3.
Untuk mengetahui Klasifikasi Protoctista.
4.
Untuk mengetahui Ciri-ciri Protoctista.
5.
Untuk mengetahui Peranan Protoctista dalam kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protoctista
1.
Istilah Protista
diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula,
dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka mulai hidup di dunia ini
sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini membuat para ilmuwan ragu-ragu
karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Untuk itulah dibuat golongan
tersendiri, yaitu kingdom Protista. (Idun Kistinnah, 2009).
2.
Protista merupakan
makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti
(selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan,
tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan,
ataupun menyerupai jamur.
(Sulistyorini, Ari. 2009)
3.
Protista merupakan
kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan
menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau
jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada
pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. (Herni Budiati, 2009)
4.
Kingdom
Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed
metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat
berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak seperti hewan. (Riana Yani, 2009)
5.
Protista berasal dari bahasa Yunani protos yang
berarti ‘pertama’. Jadi, Protista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi
prokariotik. (Widayati Sri, 2009)
6.
Protista
adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi
seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. (Subardi dkk, 2009).
7.
Kingdom Protista sangat
berbeda dengan kingdom lainnya. Beberapa Protista adalah autrotof dan beberapa
lagi adalah heterotrof. Respirasi pada Protista terjadi secara aerobik.
(Fictor Ferdinand, 2009)
8.
Protista
berasal dari bahasa yunani, yaitu protos
yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos
artinya menyusun. Maka kingdom ini beranggotakan makhluk bersel satu atau
bersel banyak yang tersusun sederhana. (Moch Anshori, 2009)
9.
Kebanyakan protoctista
adalah uniselular dengan setiap sel membentuk organisme sempurna yang dapat
melakukan seluruh fungsi utama kehidupan, misalnya proses pencernaan makanan
oleh vakuola makanan dan pengeluaran sisa air oleh vakuola kontraktil. (Rasti
Septianing dkk, 2013)
B. Sejarah
Protoctista
1.
Tahun 1830an, Protoctista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi
Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2.
Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan
bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
3.
Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi
pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap Protoctista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan
hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai
kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
5.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg.
Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup
pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel Protoctista karena meliputi mikroba tak berinti sel
seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak
meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.
6.
Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari
klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protoctista dan Fungi. Kingdom Protoctista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisme eukaryotik yang
dimasukkan Protoctista definisi
Whittaker.
7.
Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata Protoctista
dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
8.
Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan
palaeontological.
C. Klasifikasi Protoctista
1.
Protoctista Mirip Hewan (Protozoa)
Gambar 1. Protoctista Mirip
Hewan (Protozoa)
Protista ini sering disebut juga protozoa
yang berarti hewan pertama. Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel
tunggal, mempunyai variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak
dengan cara yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi
hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa
berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di
lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai zooplankton
(plankton hewan) yang menjadi makanan bagi organismeorganisme perairan yang lebih besar. Peran penting
lainnya, yaitu mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas
baik dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa semacam
ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri. (Riana
Yani, 2009)
Berdasarkan
alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a.
Rhizopoda (Sarcodina)
Tempat hidup Rhizopoda di air tawar, air
laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh
organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita
ambil salah satu contoh-nya, yaitu Amoeba.
Gambar 2. Macammacam Rhizopoda
(a). Radiolaria
(b). Feraminifera
Contoh-contoh
Rhizopoda yang lain, misalnya Arcella
yang mempunyai kerangka dari zat kitin. Diflugia
tubuhnya mengekskresikan lendir sehingga dapat melekatkan pasirpasir halus.
Radiolaria mengandung banyak duri
yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan
mem-bentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok
serta bahan peledak. Foraminifera
kerangka luarnya terdiri dari zat silika dan zat kapur, foraminifera yang
terkenal adalah Globigerina yang
endapannya dapat sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi. (Subardi dkk, 2009).
b.
Flagellata
Ciri flagellata ini memiliki satu flagela/bulu cambuk sebagai
alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya, yang berfungsi untuk memasukkan makanan
ke dalam mulutnya. Sebagian besar hidup bebas, saprofor sisa-sisa organisme
namun ada juga yang parasit pada hewan dan manusia. Flagellata dibedakan
menjadi dua, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
1)
Fitoflagellata
Fitoflagellata memiliki plastida
Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di
lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton,fitoflagellata mensuplai makanan
bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula
miliaris, Volvox globator.
2)
Zooflagellata
Zooflagellata ada
yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan
bentuknya menyerupai hewan. Contoh adalah Leishmania donovani, penyebab
penyakit kala azar, Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis penyebab penyakit
kulit. Penyakit yang disebabkan oleh Leismania disebut juga leishmniasis,
sedangkan yang disebabkan oleh Trypanosoma disebut tripanosomiasis.
c.
Ciliata
Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan
adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di
bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak
di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga
dapat pindah tempat. Habitatnya pada lingkungan perairan (air tawar/laut) yang
kaya akan zat organik. Bentuknya bermacam-macam ada yang seperti sandal,
lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita dapatkan
pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada air
rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Paramaecium ini memilik
dua inti, yaitu makro nucleus dan mikro nukleus, serta memiliki vakuola
kontraktil sebagai alat pengatur osmoregulasi. Kebanyakan ciliata hidup bebas. Balantidium
coli adalah ciliata yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah pada
manusia. Organisme ini hidup pada saluran gastrointestinal beberapa vertebrata.
(Subardi dkk, 2009)
d.
Sporozoa
Sporozoa merupakan anggota Protista yang
tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga pergerakannya hanya mengubah-ubah
posisi tubuhnya. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan
maupun manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada
sel darah merah, menyebabkan penyakit malaria. (Subardi dkk, 2009)
2. Protoctista Mirip Jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering
dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli
telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur
menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan
tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk
organism multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami
masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protista mirip jamur atau
yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi,
dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler,
jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki
kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
(Fictor Ferdinand, 2009)
Gambar3.
Protoctista mirip jamur
a.
Myxomycota (jamur lendir
tidak bersekat)
Filum Myxomycota terdiri atas jamur lendir.
Anggota Myxomycota biasanya memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota memiliki fase
amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam
siklus hidupnya. Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas
substrat dan mencerna makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel
secara langsung. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp.
b.
Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang
disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa
uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai
individu. Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau
kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan
Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan
terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki
fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi
sebagai alat reproduksi seksual.
c.
Oomycota
Oomycota dikenal sebagai jamur air
(water molds), karat putih (white rust), dan downy mildew.
Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang halus yang membentuk
bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur pada umumnya. Oomycota
memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Pada umumnya, jamur air
merupakan pengurai yang tumbuh pada alga atau hewan mati. Beberapa lagi
merupakan parasit pada ikan. Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar
bereproduksi menghasilkan oogonia. Beberapa yang lainnya bereproduksi secara
aseksual dengan zoospora. Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan
berenang cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air. Contoh spesies Oomycota
adalah Saprolegnia.
3. Protoctista Mirip Tumbuhan (Alga)
Gambar4. Protoctista mirip Tumbuhan (alga)
Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama
formal sebuah kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi
sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli
botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang
tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke
dalam dunia tersendiri, yaitu Protista. Sebagai organisme bersel satu
(uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat
berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain,
seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna
coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). (Moch Anshori,
2009)
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang
dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
a.
Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan
xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air
tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok
ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.. Reproduksi
Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitusecara seksual dan secara
aseksual. Reproduksi seksual dilakukandengan cara peleburan sel kelamin jantan
dan betina serta ada jugayang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual
dilakukan tanpaadanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan
pembelahanbiner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentukbenang
dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara). Adapun contoh-contohnya yaitu: Chlorella,Ulva ,Spiroggyra, Chlamidomonas, Euglena,Hydrodictyon, Oedogonium, Chara.
b.
Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu
kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang
lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat.
Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta
karoten. Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum.
Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang
hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka.
Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak
mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada
jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar
dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit.Contoh-contoh ganggang cokelat : Laminaria,
Fucus,Turbinaria, Sargasum.
c.
Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar,
mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin,
fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Ganggang merah
berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif
ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan
oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif
ganggang merah dengan oogami, pembuahan
sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium) Contoh : Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra,Polysiphonia
d.
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil
a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan
pembelahan sel, fragmentasi,pemisahan koloni, dan pembentukan spora
(aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan
konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan
merupakan fitoplankton. Contoh :Vaucheria : hidup di air atau tempat yang
basah, berbentuk benang sering bercabang. Ochromonas : sel berbentuk bola,
berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna
kekuningan. Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari
Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu
silica.
D. Ciri-ciri Protoctista
1. Ciri-ciri
Protoctista mirip hewan (Protozoa)
a.
Merupakan organisme bersel
satu.
b.
Mempunyai inti eukariotik.
c.
Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
d.
Sebagian besar anggota
Protozoa mempunyai
alat gerak.
e.
Alat gerak Protozoa, antara
lain kaki semu
(pseudopodia), bulu getar (silia),
dan bulu cambuk (flagelum).
f.
Habitat Protozoa di air
tawar, air laut, tempat
lembap, tubuh hewan, dan tubuh
manusia.
2. Ciri-ciri Protoctista mirip jamur
a.
Memiliki sel berflagela
pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
b.
Khusus pada jamur air,
memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun
oleh zat kitin.
c.
Membentuk spora diploid dan
hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora.
d.
Fagositik. (Rasti Septianing, dkk. 2009)
3.
Ciri-ciri
Alga
Alga memiliki ciri-ciri, antara
lain:
a. Belum
mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
b. Mempunyai
klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum.
c. Bersel
satu atau bersel banyak.
d. Habitat
di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap.
e. Reproduksi:
1) Aseksual
dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan
zigospora.
2) Seksual
dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina. (Suwarno,
2009)
E. Peranan Protoctista
1. Protoctista yang merugikan
Beberapa penyakit yang
menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa
parasit. Contohnya:
a.
Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus
manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
b.
Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab
disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
c.
Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada
disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak
bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
d.
Trypanosoma gambiense menyebabkan
penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis).
Protoctista ini hidup di dalam darah
manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina
tachionides.
e.
Leishmaania donovani menyebabkan
penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati
dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada
ususnya.
2. Protoctista yang menguntungkan
Selain dapat merugikan bagi
manusia, Protoctista juga dapat
menguntungkan,
antara lain sebagai
berikut:
a.
Chlorella (contoh
alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
b.
Porphyra (alga
merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
c.
Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai
sumber makanan.
d.
Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur
yang dapat mencegah penyakit gondok.
e.
Macrocystis (alga
cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N,
Ca.
f.
Gellidium; Gracilaria,
digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
g.
Paramaecium dapat juga
digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat
organik.
h.
Eucheuma
spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar
Perkembangbiakan ganggang merah
i.
Ganggang
merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain
yang hidup di laut misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa
genus Porphyra.
j.
Chondrus
crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
k.
Ganggang
merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan
Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar.
Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk
pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar
(laksatif), atau makanan lainnya.
l.
Euchema
spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat
agar-agar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Protoctista adalah eukariota yang beranekaragam yang
umumnya hidup ditempat yang lembab.
2.
Tahun 1830an, Protoctista pertama
kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain,oleh pakar biologi Jerman,
Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
3.
Macam Macam Protoctista
dapat digolongkan menjadi Protoctista mirip hewan (protozoa), Protoctista mirip tumbuhan (alga) dan Protoctista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
4.
Sebagian besar spesies
Protoctista yang diketahui hidup saat ini bersifat uniseluler, tetapi ada
beberapa spesies berkoloni dan bersifat multiseluler.
5.
Peranan Protoctista dalam kehidupan dapat merugikan dan dapat pula
bermanfaat untuk kehidupan. Salah satu contoh Protoctista yang merugikan adalah: Entamoeba
histolytica hidup didalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare. Sedangkan untuk contoh Protoctista yang menguntungkan atau bermanfaat
adalah: Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk
suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik dan Porphyra (alga
merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
B.
Saran
Makalah ini
murni penulis ambil dari buku-buku Biologi yang penulis baca. Namun sebaiknya
para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga
harus menambah ilmu pengetahuannya lagi
tentang materi Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mrip Hewan, dan Protista Mirip
Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet.
DAFTAR PUSTAKA
Fictor
Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti
Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X.
Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani [et al] ; 2009. Biologi
1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1
: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi :
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
No comments:
Post a Comment