Tugas Individu
MAKALAH
Oleh :
ANDI RESKI NURFAJILA
KELAS : X MIPA 6
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
|
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Virus ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
pada Bapak/Ibu guru yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai virus serta manfaat dan bahaya virus bagi kehidupan
manusia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Watampone, 10 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Virus................................................................... 3
B.
Struktur
Dan Anatomi Virus................................................ 3
C.
Perkembangbiakan
Virus...................................................... 5
D.
Klasifikasi
Virus................................................................... 8
E.
Peranan
Virus Dalam Kehidupan......................................... 10
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 13
B.
Saran..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Penelitian
mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan
tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun
1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang
sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun
1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki
sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian,
mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat
Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang di
maksud dengan virus?
2. Bagaimana
struktur dan anatomi virus?
3. Bagaimana
virus bereproduksi?
4. Bagaimanakah
klasifikasi virus?
5. Bagaimana
peranan virus dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetehui definisi virus.
2. Untuk
mengetahui struktur dan anatomi virus.
3. Untuk
mengetahui reproduksi virus.
4. Untuk
mengetahui klasifikasi virus.
5. Untuk
mengetahui peranan virus dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Virus
Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah
virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang
tidak berinti sel).
Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini
virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya
virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau).
B.
Struktur Dan Anatomi Virus
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Gambar 1. Struktur Virus
Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Bahan
genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya,
kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus
berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap
protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh
virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam
pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus
sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan
dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang
telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung
virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid
dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga
membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis
bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid.
Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu
bakteri.
Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
C.
Perkembangbiakan Virus
Reproduksi virus secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.
1.
Daur Litik
Daur litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan bawah ke kiri):1. adsorbsi &
penetrasi 2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel 3. Replikasi DNA virus 4.
Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage 6. Lisis daur
litik dalam virologi merupakan salah satu
daur reproduksi virus selain daur
lisogenik. Daur litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang
utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.
Daur litik, secara umum mempunyai 3
tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap
daur litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.
Tahapan daur:
a. Adsorbsi
& penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan
virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel pada inang
spesifik. Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi membran dari sel
inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang,virus akan menyuntikkan DNA
virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
b. Replikasi
(Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel
inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian
mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh
energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya. DNA dari virus,
akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA
akan mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus
untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat. Molekul-molekul protein
(DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari
protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
c. Lisis
Tahap lisis terjadi ketika
virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian
akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang
menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru.
Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas
akan menginvasi sel-sel lain dan daur
akan berulang kembali.
2.
Daur Lisogenik
Daur
lisogenik dalam virologi merupakan daur
reproduksi virus selain daur litik.
Tahapan dari daur ini hampir sama dengan daur litik, perbedaannya yaitu sel inangnya
tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan
tersebut kemudian membentuk provirus. Daur lisogenik secara umum mempunyai tiga
tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel
inang.
Tahap daur:
a. Adsorpsi dan
penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel
inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan membran sel
dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang dengan
menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
b. Penyisipan
gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah
menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel
inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada
bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan
provirus akan bereplikasi.
c. Pembelahan
sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan
pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan
dan daur inipun akan kembali berulang
sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
d. Hubungan
dengan daur litik
Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam
kondisi lingkungan yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan
akan
bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.
D.
Klasifikasi Virus
Virus dapat
diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis
utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA
dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting
minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung
bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui
virion transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak
sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan
sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang )
melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus
imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari
kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia,
menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti
pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat klasifikasi virus: ordo – famili – subfamili – genus – species – strain/tipe
Untuk saat
ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah. Semua
famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya :
1. Poxviridae
2. Herpesviridae
3. Parvoviridae
4. Retroviridae
Anggota-anggota
famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui jalur faecal/oral dan
melalui udara.
Genus
memiliki nama dengan akhiran–virus . Misalnya, famili Picornaviridae
terdiri dari 5 genus:
1. Genus
Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3
2. Genus
Cardiovirus misalnya mengovirus
3. Genus
Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
4. Genus
Apthovirus misalnya FMDV-C
5. Genus
Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting,
namun sulit dilakukan untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur
subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies
yang berbeda, termasuk:
1. HIV-1, Human
Immunodeficiency Virus 1
2. HIV-2, Human
Immunodeficiency Virus 2
3. SIV, Simian
Immunodeficiency Virus
4. FIV, Feline
Immunodeficiency Virus
5. BIV, Bovine
Immunodeficiency Virus
6. Visna
(domba)
7. EIAV (kuda)
8. CAEV
(kambing)
Dasar-dasar
klasifikasi secara taksonomi.
Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada
tidaknya selubung), sifat-sifat fisika-kimia (berat molekul, densitas, pH,
stabilitas terhadap temperatur dan konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan
materi genetik yang tersegmentasi (segmented sequence), pemetaan posisi
restriksi (restriction map), modifikasi, dsb.), makromolekul (komposisi
dan fungsi protein), sifat-sifat antigenik, sifat-sifat biologis (organisme apa
saja yang menjadi inangnya, cara penularan, cara perpindahan,dsb.),semuanya
dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi virus.
E.
Peranan Virus Dalam Kehidupan
Beberapa
virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi
gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada
Purdue’s School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit
(paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat
dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma
menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang
terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu
penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit
tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah
putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh
virus.
Selain
manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang
sakit atau hasil panennya yang berkurang.
1.
Penyakit hewan akibat virus
Penyakit tetelo, yakni jenis
penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new
castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang
menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma
virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing,
kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.
2.
Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit mosaik, yakni jenis
penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic
virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi.
Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk.
Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
3.
Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari penyakit
yang disebabkan oleh virus adalah:
a. Pilek (yang
bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus)
b. Cacar
c. AIDS (yang
disebabkan virus HIV)
d. Demam herpes
(yang disebabkan virus herpes simpleks)
e. Kanker leher
rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan
papiloma, atau kutil)
Yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang
memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa
kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai
penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit
psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia
menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan
meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di
laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali
virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah
manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa
Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh
kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini
kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung
telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah
filovirus. Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun
1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang
seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada April
2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di
Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk
di dalam kehidupan manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.
2.
Struktur dan anatomi virus. Model
skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA),
2. kapsomer, 3. kapsid.
3.
Reproduksi virus secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.
4.
Klasifikasi Virus diantaranya :
Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus Protista Virus Tumbuhan, dan
Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus dapat diklasifikasi menurut
kandungan jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA dan DNA. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).
5.
Beberapa virus ada yang dapat
dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh).
B.
Saran
Agar di dalam karya tulis ini bisa
bermanfaat , kami sebagai penulis menyarankan:
1. Belajar dan tahu mengenai berbagai virus dan manfaat
positif dan negatif nya.
2. Mengerti berbagai klasifikasi virus
Kami sadari penulisan makalah ini banyak kekurangan
baik dari segi bahasa maupun dari segi penulisan, karena kami masih dalam tahap
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch. dan Djoko Martono.2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Nugroho, L. Hartono, Purnomo, 2003,
Biologi X , Bandung ,Erlangga.
Nunung
Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
(cetakan ke-1). Bandung : Yrama Widya.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Volk.Wesley&Wheler.Margaret.1990.Mikrobiologi Dasar.Edisi kelima jilid2.
Jakarta :Erlangga
No comments:
Post a Comment