BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk
tidak hidup (komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen
abiotik ). Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi
satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah satunya.
Dalam kehidupan, setiap organism selalu memerlukan sesuatu dari
lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organism. Jadi,
organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (intraksi)
yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungn timbal balik
(interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari eklogi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel
pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai bapak ekologi.
Ruag lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu
spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang
mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan
lingkungan selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan
lingkungan yang kurang bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Komponen apasaja yang menyusun ekosistem?
2. Apa yangdimaksud dengan suksesi ekosistem?
3. Apa peranan manusia dalam perubahan lingkungan?
4. Sebutkan tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan
abiotiknya?
5. Apa yang dimaksud dengan daur biokimia?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui komponen penyusun ekosistem.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud suksesi ekosistem.
3. Untuk mengetahui peranan manusia dalam perubahan lingkungan.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic
dan abiotiknya.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan daur biokimia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotiktertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai
sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata
surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi
dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies
tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki
toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit
terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di
ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu
sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
B. Satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem.
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang
meliputi individu,populasi,komunitas da biosfer.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
1. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan
dividus yang berartidapat di bagi.Jadi individu adalah makhluk hidup yang
berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai
hubungan dengan sesamanya.Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi.
Populasi berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua orang
yang bertempat tinggal pada suatu tempat.Dalam ekosistem,populasi berarti
kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati
daerah tertentu.
3. Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah
yang sama,misalnya halaman sekolah.
4. Biosfer
Biosfer adalaha semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.
C. Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di
dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan
mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang
hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].
1. Komponen biotik
Mansia,hewan dsn tumbuhan termasuk koomponen biotik yaang terdapat
dalamsuatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3golongan yaitu
;produsen,konsumen dan dekomposer.
1.Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen,tumbuhan hijau mnghasilkan
makanan[karbohidrat] melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh
tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen
merupakan sumber energi utama bagi organisme lain,yaitu konsumen.
2. Konsumen.
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya
sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di
bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.
Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
a. Pemeken tumbuhan
[herbivora],nisalnyakambing,kerbau,kelini dan sapi.
b. Pemakan
daging[karnivora],misalnya harimau,burung elang,dan serigala,
c. Pemeken
tmbuhan dan daging[omnivora],misalnya ayam,itik, dan orabg hutan.
3. Pengurai [dekomposer].
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem.Jika kelompok ini tidak ada,
kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh
selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai,yang menguraikan zat-zat
organik[dari bangkai] menjadi zat-zat organik penyusunnya.
2. Komponen abiotik.
Bagian dari komponen abiotik adalah ;
1.
Tanah.
Sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
2.
Air.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah
suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan kedalaman air.
3.
Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen
merupakan gas yang paling pentung bagi kehidupan makhluk hidup.
4.
Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini.
Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu,
organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan
kualitas cahayanya berbeda.
5.
Suhu atau temperatur.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
3. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen,
contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
4. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang
tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
D. Saling Ketergantungan Antara Biotik Dan Abiotik
Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga
apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen
lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen
I dan konsumen II seimbang keterangan gambar anak panah : dimakan.
1 . Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen
biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan
unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya,
dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat
mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat
mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi
subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga
dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak
tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.
2 . Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik
Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan.
Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup
memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara
langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen,
konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui
peristiwa sebagai berikut:
a . Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
b . Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan
c . Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
d . Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
e . Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal.
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal.
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di
antara komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah
produsen, herbivora dan karnivora!
E. Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat,
dan ekosistem buatan
1. Akuatik (air)
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme
yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah
laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu
laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang
dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan
nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
menjalar dan berdaun tebal.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai
dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme
mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan
ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat
pantai memiliki pasir putih.
7. Ekosistem
laut dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut
yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang
bersimbiosis dengan karang tertentu.
8. Ekosistem
lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga
yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan
pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk
berbiak. Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut),
lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan
sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2. Terestrial (darat)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan
curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.
Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada
pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan
seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya
adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak,
jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar
organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis
sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[] Hewannya antara
lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung
hantu.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban
masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun
di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara
lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang
rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak
teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs)
dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain:
bison, zebra,singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang
rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.
Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim
dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur.
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur
untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor,
bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami
keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di
ekosistem lain.
3. Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman
atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
v perkebunan sawit
v ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang
banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki
pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat
memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem
dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
BAB III
KESIMPULAN DANSARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(benda mati). Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat
ekosistemnya organism mempunyai setatus fungsional yang disebut dengan relung.
Kelompok organism satu spesies yang menempati ekosistem disebut populasa.
Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem disebut komunitas.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan
munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi
habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan
lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem
terdapat komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin,
iklim, arus air dan ombak. Dan terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan,
hewan dan sebagainya yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
Adianto. 1993. Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati, dan Insektisida
BiologiPertanian. Penerbit Alumni. Bandung: 194 pp.
Anonim. 2007. Profil Sumberdaya Pesisir Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah
Kerjasama antara Conservation Internasional Indonesia, Departemen Ilmu
danTeknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
PertanianBogor, Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah &
Taman Nasional Laut Kepulauan Togean: 105 pp.
(belum dipublikasikan).
Anwar, I., S.J. Damanik, N. Hisyam, dan A.J. Anthony. 1984.
Ekologi EkosistemSumatera.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta: 653 pp.Arief, A. 2007.
Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya Kanisius. Yogyakarta:47 pp.Balittanah
Deptan, 2006.
Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor: 282 pp.Bengen, D.G. 2000.
Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik
Sumberdaya Pesisir.
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Fakultas Perikanan dan
IlmuKelautan IPB. Bogor : 86 pp.Borror, D.J., C.A. Triplehort, dan N.F.
Johnson. 1996.
Pengenalan PelajaranSerangga.
Edisi ke-6. Terjemahan Soetiyono Partosoedjono. Gadjah MadaUniversity
Press. Yogyakarta : 1083 pp.[BPS] Biro Pusat Statistik. 2006.
Kebupaten Tojo Una-Una dalam Angka; KepulauanTogean Kerjasama BPS dengan
Bappeda Kabupaten Tojo Una-Una.Brown, A.L. 1980.
Ecology of Soil Organism
. Heinemann Educational Books: 116 pp.Buckman, H.O., and N.C. Brady, 1982.
Ilmu Tanah
. Terjemahan Soegiman. BharataKarya Aksara. Jakarta: 788 pp.Burges and Raw.
1967.
Soil Biology
. Academic Press. New York: 729 pp.Choudhuri, D.K. and S. Roy. 1972. An
Ecological Study on Collembola of West Bengal(India).
Rec. Zool. Surv. India
. 66 (1-4): 81-101.CII-Togean Program. 2005.
Konservasi Berbasis Masyarakat Melalui Daerah Perlindungan Laut Di
Kepulauan Togean-Sulawesi Tengah.
ConservationInternational Indonesia (CII) - Togean Program, Sulawesi
Tengah, Palu.Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, dan M.J. Sitepu. 1996.
Pengelolaan SumberdayaWilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu
. Cetakan I. PT. Pradnya Paramita.Jakarta: 301 pp.Daly, H.V. 1978.
Introduction to Insect Biology and Diversity
. McGraw-HillKagakusha Ltd.: 564 pp.
Diana, E., Widarjanto, dan R. Ahmad. 1994. Lahan Mangrove untuk
PembangunanTransmigrasi. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove : 266 -
271.
No comments:
Post a Comment