Tugas Individu
MAKALAH
Disusun Oleh :
NAMA : HESTIANA
KELAS : X MIPA 4
NIS : 8602
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
TAHUN AJARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Virus ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak/Ibu guru yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai virus serta manfaat dan bahaya virus bagi kehidupan
manusia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Watampone, 27 September 2016
Penulis
HESTIANA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I..... PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II... PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Virus................................................................... 3
B.
Struktur
Dan Anatomi Virus................................................ 4
C.
Perkembangbiakan
Virus...................................................... 6
D.
Klasifikasi
Virus................................................................... 8
E.
Peranan
Virus Dalam Kehidupan......................................... 10
BAB III.. PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 16
B.
Saran..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah
virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti
sel).Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.
Penelitian
mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak.
Pada
tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun
1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki
sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat
kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga
merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron
pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang di
maksud dengan virus?
2. Bagaimana
struktur dan anatomi virus?
3. Bagaimana
virus bereproduksi?
4. Bagaimanakah
klasifikasi virus?
5. Bagaimana
peranan virus dalam kehidupan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetehui definisi virus.
2. Untuk
mengetahui struktur dan anatomi virus.
3. Untuk
mengetahui reproduksi virus.
4. Untuk
mengetahui klasifikasi virus.
5. Untuk
mengetahui peranan virus dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Virus
Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Kata
virus berasal dari bahasa Latin virion
yang berarti 'racun', yang pertama kali
digunakan di bahasa Inggris
tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi penyakit" pertama
kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitri Ivanovsky
tahun 1892. Virus
adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya
secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus
oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup
Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus
menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan
makhluk hidup.Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan
seperti huruf T.
Virus adalah parasit mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal
tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan
menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
B.
Struktur Dan Anatomi Virus
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Gambar 1. Struktur Virus
Asam nukleat
genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia
berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Bahan
genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya,
kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus
berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap
protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh
virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam
pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus
sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan
dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang
telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung
virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid
dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga
membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis
bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid.
Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu
bakteri.
Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
C.
Perkembangbiakan Virus
Reproduksi virus secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.
1.
Daur Litik
Daur litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan bawah ke kiri):1. adsorbsi &
penetrasi 2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel 3. Replikasi DNA virus 4.
Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage 6. Lisis daur
litik dalam virologi merupakan salah satu
daur reproduksi virus selain daur
lisogenik. Daur litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang
utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.
Daur litik, secara umum mempunyai 3
tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap
daur litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.
Tahapan daur:
a. Adsorbsi
& penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan
virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel pada inang
spesifik. Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi membran dari sel
inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang,virus akan menyuntikkan DNA
virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
b. Replikasi
(Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel
inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian
mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh
energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya. DNA dari virus,
akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA
akan mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus
untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat. Molekul-molekul
protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat
dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
c. Lisis
Tahap lisis terjadi ketika
virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian
akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan
membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang
membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan
menginvasi sel-sel lain dan daur akan
berulang kembali.
2.
Daur Lisogenik
Daur
lisogenik dalam virologi merupakan daur
reproduksi virus selain daur litik.
Tahapan dari daur ini hampir sama
dengan daur litik, perbedaannya yaitu
sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap
penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus. Daur lisogenik secara umum
mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan
pembelahan sel inang.
Tahap daur:
a. Adsorpsi dan
penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel
inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan membran sel
dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang dengan
menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
b. Penyisipan
gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah
menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel
inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada
bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan
provirus akan bereplikasi.
c. Pembelahan
sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan
pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan
dan daur inipun akan kembali berulang
sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
d. Hubungan
dengan daur litik
Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam
kondisi lingkungan yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan
akan
bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.
D. Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi,
tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.
1.
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
c.
Virus berselubung
d.
Virus non-selubung
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
c.
Arbovirus
3.
Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi
Baltimore yaitu:
a.
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
b.
Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
c.
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
d.
Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
e.
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
f.
Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
g.
Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Menurut
klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya
virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
1.
Virus DNA mempunyai beberapa famili:
a.
Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
b.
Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
c.
Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
d.
Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
e.
Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
f.
Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
2.
Virus RNA mempunyai beberapa famili:
a.
Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
b.
Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
c.
Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
d.
Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
e.
Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
f.
Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
g.
Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
h.
Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
E.
Peranan Virus Dalam Kehidupan
1. Manfaat Virus
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam
rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang
terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David
Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue’s School of Science telah
menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang
dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders
berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).
Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan
terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi
hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut
disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel
berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
2.
Bahaya Virus
Selain
manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang
sakit atau hasil panennya yang berkurang.
a. Penyakit hewan akibat virus
Penyakit
tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut,
yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker
pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit
yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.
b. Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit
mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya
adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang
menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD).
c. Penyakit manusia akibat virus
Seperti pada halnya hewan, penyakit
pada manusia pun banyak yang disebabkan oleh virus. Gejala yang ditunjukkan
oleh penyakit yang disebabkan oleh virus tidak sama pada setiap penyakit.
Berikut ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.
1)
Polio
Polio disebabkan oleh virus poliomyelitis. Virus ini
menyerang susunan saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan
2)
Influenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus
yang berbentuk seperti bola. Virus ini menyerang saluran pernapasan yang masuk
melalui hidung dan mulut.
3)
Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus
varicella yang disebarkan melalui udara. Virus ini
mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4)
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus
menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang
mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim
transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi
rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang
mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara
langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
5)
Virus Herpes: Menyerang
virus manusia menyebabkan gatal.
6)
Paramyxovirus
Paramyxovirus: Semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi
mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.
7)
Virus Hepatitis:
Penyebab hepatitis (radang hati), yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis
B.
8)
Virus Rabies: Penyakit
anjing gila dapat dicegah dengan vaksin rabies.
Gambar rhabdovirus Virus rabies.
Gambar rhabdovirus Virus rabies.
9)
Virus Variola dan
Varicella: penyebab cacar api dan cacar air.
10)
Demam berdarah:
disebabkan virus dangue melalui gigitan nyamuk Aides aegypti.
Berikut adalah tabel beberapa virus penyebab penyakit yang
menyerang manusia, hewan dan tumbuhan.
Tabel
2.1 Beberapa virus penyebab penyakit
yang menyerang manusia, hewan dan
tumbuhan.
No.
|
Nama Penyakit
|
Penyebab
|
Bagian Tubuh yang Dipengaruhi
|
1
|
Influenza
|
Myxovirus A (virus ARN),ada tiga
tipe;A,B dan C
|
Melalui saluran respirasi;
epithelium dalam dari trakea dan bronki
|
2
|
Demam
|
Sejumlah besar virus,terutama
Rhinovirus (virus ARN)
|
Melalui saluran respirasi;
biasanya hanya saluran sebelah atas
|
3
|
Cacar
|
Virus Variola (virus ADN)
|
Melalui saluran respirasi kemudian
virus
|
4
|
Gondong
|
Paramyxovirus A (virus ARN)
|
Melali saluran respirasi, kemudian
infeksi menyeluruh di tubuh melalui darah, terutama kelenjar ludah; juga
testis pria dewasa
|
5
|
Campak Jerman (Rubella)
|
Virus Rubella
|
Melalui saluran respirasi;
kelenjar limfa di leher, mata dan kulit
|
6
|
Poliomyelitis
|
Virus Polio (virus ARN)
|
Faring usus halus, kemudian darah,
neuromotorik di vertebrae/tulang punggung
|
7
|
Campak
|
Paramyxovirus A (virus ARN)
|
Melalui saluran respirasi (dari
mulut ke bronki) menyebar ke kulit dan usus halus
|
8
|
Hepatitis
|
Virus hepatitis (virus ARN).
Sekarang dikenal tipe-tipe Hepatitis; A,B,C,D,E
|
Hati, hingga pengerasan (sirosis)
hingga kanker hati.
|
9
|
Demam kuning
|
Arbovirus (virusARN)
|
Pembuluh darah sebelah dalam dan
hati, sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh dan kulit hingga bola mata
penderita berwarna kuning.Biasanya ditularkan oleh hewan Arthropoda
|
10
|
Cacar Air
|
Virus Varicella (virus ADN) F dan
G
|
Kulit; titik merah dan gatal,
melepuh, kering dan menghasilkan kerak (krusta) di kulit
|
11
|
AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome)
|
HIV (human immunodeficiency virus)
(virus ARN).Tipe HIV-1 dan Tipe HIV-2.
|
Sel T pada sel darah putih, yang
bertanggung jawab terhadap respon kebal
|
12
|
Ebola
|
Virus Ebola
|
Menyerang organ-organ tertentu
sehingga menyebabkan demam hebat, muntah cairan empedu dan darah, berak darah
bahkan pendarahan di mata dan hidung serta batuk-batuk darah.Mereka mengalami
pendarahan dari dalam
|
13
|
SARS (Severe Acute Respiratocy
Syndrome)
|
Disebabkan virus yang diduga dari
mutasi virus corona
|
Virus ini menyerang pernafasan
|
14
|
Herpes
|
Virus dari famili Herpesviridae
(virus ADN)
|
Kulit, mata, mulut dan alat
kelamin
|
15
|
Penyakit Kuku dan
Mulut
(Foot and Mouth Disease)
|
Virus dari famili Picornaviridae
|
Kaki dan mulut hewan ternak
seperti sapi, kambing, kerbau dan kuda
|
16
|
Tetelo
|
NCDV (New Castle Disease Virus)
|
Virus ini menyerang hewan unggas,
seperti ayam dan itik (terutama ayam). Penyakit ini telah ditemukan
vaksinasinya yaitu ND
|
17
|
Penyakit Kanker pada Ayam
|
RSV (Rous Sarcoma Virus)
|
|
18
|
Rabies
|
Virus Rabies
|
Virus ini dapat meyerang semua hewan
berdarah panas; kucing, anjing, kera, monyet, dll. Menyerang sistem saraf
pusat yang dapat menyebabakan penderita mengigau dan tertawa tanpa sebab
bahkan koma
|
19
|
Penyakit Degenerasi Pembuluh Tapis
pada Jeruk
|
CVPD (Citrus Vein Phloem
Degeneration)
|
Pembuluh tapis pada tanaman jeruk
|
20
|
Mosaik
|
TMV (Tobacco Mosaic Virus)
|
Menyerang tanaman tembakau
|
21
|
Tungro
|
Virus Tungro
|
Menyerang tanaman padi
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.
2.
Struktur dan anatomi virus. Model
skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA),
2. kapsomer, 3. kapsid.
3.
Reproduksi virus secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu daur litik dan daur lisogenik.
4.
Klasifikasi Virus diantaranya :
Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus Protista Virus Tumbuhan, dan
Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus dapat diklasifikasi menurut
kandungan jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA dan DNA. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).
5.
Beberapa virus ada yang dapat
dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh).
B.
Saran
Virus dapat
dilawan dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh
kita. Oleh sebab itu, usahakan agar kita semua telah mengikuti program
imunusasi yang diadakan secara bertahap. Selain itu hindari makan dan minum di
warung atau tempat-tempat yang tidak higienis.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch. dan Djoko Martono.2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Nugroho, L. Hartono, Purnomo, 2003,
Biologi X , Bandung ,Erlangga.
Nunung
Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
(cetakan ke-1). Bandung : Yrama Widya.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Volk.Wesley&Wheler.Margaret.1990.Mikrobiologi Dasar.Edisi kelima jilid2.
Jakarta :Erlangga
No comments:
Post a Comment